BAB 16

Eduar yang baru saja dari kafetaria membeli air mineral, merasa terkejut melihat pasien yang di dorong di atas brankar dorong rumah sakit. Eduar berlari mendekati brankar yang didorong dua orang perawat dan satu orang pria yang mengikutinya dari belakang.

"Kak "

"Kak Emely ada apa dengan kakak? " Eduar berusaha mengikuti kemana perawat itu membawa kakaknya.

"Jadi dia ini adiknya bukan pacarnya? " Gumam Davino masih memperhatikan betapa cemasnya Eduar melihat kakak perempuannya.

"Maaf biar pasien kami tangani. Silakan tunggu diluar. " Ucap salah satu perawat tadi diikuti seorang dokter wanita masuk kedalam sebuah ruangan. Davino berdiri menyadarkan tubuhnya didinding rumah sakit, dengan satu tangan disaku celana. Sedangkan Eduar terlihat mondar mandir didepan ruangan Emely.

Ya Tuhan cobaan apa lagi ini. Apa yang terjadi dengan kak Emely. Bukankah tadi dia hendak menemui temannya untuk meminjam uang. Lalu siapa pria itu? Eduar.

"Maaf anda siapa? " Eduar mendekati Davino dan seketika mendengar Eduar berbicara membuat Davino berbalik menatapnya dan menyodorkan tangannya.

"Saya Davino, saya tidak sengaja bertemu wanita itu dijalan dan menolongnya dari dua orang preman. "

"Saya Eduar. Terima kasih telah menolong kakak saya. " Eduar membalas uluran tangan Davino. Andai dia tahu yang sebenarnya mungkin dia akan menghajar pria yang ada didepannya ini, pria yang sudah menghancurkan masa depan kakaknya.

Setelah perkenalan singkat tadi, keduanya kembali hening. Sampai tiba - tiba suara seorang dokter tampan memecah keheningan kedua orang tadi.

"Davino? " Alex yang baru saja memeriksa pasien, tidak sengaja melihat sosok yang dia sangat kenal dan ternyata benar sahabatnya Davino.

"Kenapa kau bisa ada di rumah sakit? Bukannya kau dan Haizel ada di Sweet Room? Emang siapa yang sakit? Apa Haizel dihajar orang lagi. " Sudah ingin masuk kedalam ruangan, namun Davino sudah lebih dulu menarik pakaiannya menjauhi Eduar.

"Bisa diam tidak, yang didalam bukan Haizel tapi wanita itu. " Ucapnya memelankan sedikit suaranya.

"Wanita itu siapa? " Davino tidak menjawab dan Alex berspekulasi sendiri.

"Wanita yang kau perkosa itu? " Ucapnya sedikit keras. Davino langsung membungkam mulut sahabatnya itu, ketika Eduar menatap kearah keduanya.

"Bisa tidak mulutmu direm dulu kalau ngomong, pria itu adiknya. " Davino menunjuk Eduar dengan ujung matanya dan membuat Alex menatap kearah Eduar.

"Kau gila. Apa yang kau lakukan sampai gadis itu masuk rumah sakit? Apa kau menidurinya dengan cara menghukumnya terlebih dulu? " Kali ini Alex mengatakannya dengan pelan.

" Kau pikir aku Christian Gray? " Alex tertawa mendengar ucapan Davino.

"Aku menolongnya tadi, dia di jahati dua orang preman." Tambah Davino membuat Alex menatapnya dengan menyelidik.

"Bukannya kamu yang menjahatinya? " Alex tertawa kecil melihat perubahan wajah sahabatnya.

"Wah sepertinya ada pahlawan dimalam bolong ni? " Tambah Alex dengan senyum mengejek sahabatnya.

"Maksud kamu pahlawan disiang bolong? " Alex hanya mengangkat kedua bahunya mendengar pertanyaan Davino. Melihat reaksi Alex, akhirnya Davino melayangkan satu sentilan keras di dahinya. Alex meringis membuat Eduar kembali menatap keduanya.

"Sakit Davi. " Ucapnya sambil mengelus dahinya yang memerah.

"Bodoh amat. " Davino berlalu meninggalkannya.

***

Setelah membayar biaya administrasi Emely, Davino kembali ke Sweet Room. Dia kembali menghubungi Haizel untuk menemaninya. Namun Haizel sepertinya sedang asyik bercinta dengan Bella, wanita yang baru ditemuinya di Sweet Room.

Namun bukan Davino namanya jika dia tidak bisa membuat Haizel menghentikan aktivitas bercintanya. Davino terus menghubungi Haizel hingga dering ponsel yang terdengar menyebalkan ditelinga Haizel karena mengganggu. Mau tidak mau dia harus mengangkat telpon sahabatnya itu.

"Kenapa lagi sih? tanggung nih. " Jawabnya dengan nada kesal.

"Aku butuh wanita sekarang, bawa ke hotel Imperial no xx. " Mendengar suara Haizel yang terengah - engah membuat Davino tidak jadi menyuruh Haizel datang menemuinya. Karena dia sangat tahu, sedang apa Haizel sekarang. Sedangkan Haizel diujung telpon rasanya ingin memaki sahabatnya itu. Bukannya dia sudah bersama gadis cantik yang dibelinya itu, apa pria yang mendominasi itu tidak puas dengan satu wanita.

" Aku cari sejam lagi. " Jawab Haizel diujung telpon.

"Aku butuh sekarang. Jika kau tidak menyediakannya sekarang, aku akan menyuruh orang - orangku membakar studio mu " Teriak Davino diujung telpon. Haizel mengumpat mendengar ancaman Davino. Sahabatnya itu selalu saja tidak sabaran dan selalu saja jika sudah ada maunya harus langsung dipenuhi dan selalu seperti itu mengancam.

"**** baiklah aku telpon beberapa model dulu. " Terpaksa menghubungi model yang sudah dikenalnya disaat pemotretan.

"Mawar udah otw hotel, selamat bersenang - senang pengganggu." Setelah meletakkan ponselnya Haizel kembali melanjutkan aktivitasnya bersama Bella. Sedangkan Davino meninggalkan Sweet Room menuju hotel.

***

Davino sudah bersama dengan Mawar di kamar hotel. Model yang sedang naik daun di bidangnya. Tidak usah ditanya soal tubuhnya karena dia seorang model, cantik dan terlihat elegan. Sesuai selera Davino.

"**** kenapa denganku. " Davino yang baru ingin memulai bercinta dengan Mawar, menghentikan aktivitasnya ketika wajah Emely muncul menggantikan Mawar. Walaupun malam itu Davino menidurinya dengan cara memperkosanya, namun suara rintihan, suara umpatan dari bibir Emely, tubuh Emely, masih menari indah dipikiran Davino. Davino bangun dari ranjang, mengambil pakaian yang berserakan dilantai dan memakainya. Melihat itu Mawar yang sudah tidak berbusana ikut duduk menatapnya.

"Pakailah pakaianmu dan pergilah. Aku akan mentransfer uang sebagai bayaran karena kau telah menemaniku malam ini." Ucap Davino namun Mawar malah memeluknya.

"Aku tidak butuh uang, Aku butuh dirimu. Kita bahkan belum memulainya sayang. " Siapa yang bisa menolak seorang Davino Swam, selain pengusaha muda sukses, bertubuh atletis dan ketampanannya tidak usah diragukan. Apalagi jika menatap mata birunya, membuat siapa saja rela membuka pakaiannya untuk memuaskan pria yang sementara berperang dengan pikirannya itu.

Davino menyingkirkan tubuh wanita yang memeluknya. "Jika kau tidak ingin pergi, biar aku yang pergi. " Ucapnya langsung mengambil kunci mobil dan benar - benar meninggalkan wanita itu. Mawar mengumpat kesal ketika Davino benar - benar meninggalkannya sendiri dikamar hotel, tanpa menyentuhnya.

***

Disinilah Davino setelah meninggalkan hotel, Rumah sakit Medica Hospital. Davino masuk keruangan Emely, untung saja Eduar sedang menjaga ibunya jadi Emely tidur sendiri di ruangannya. Tadi Emely sudah sadar dan dia hanya menceritakan bahwa dia tidak sengaja menabrak dua orang preman dan preman itu mengejarnya hingga Emely jatuh tersungkur dan bersyukur ada seseorang yang menolongnya. Setelah itu Emely menyuruh Eduar menemani ibunya karena dirinya sudah tidak apa - apa. Luka di dahinya tidak terlalu besar, bibirnya juga hanya sedikit tergores.

Davino menatap wajah polos Emely yang sedang tertidur. Wanita yang beberapa hari ini membuat hidupnya berantakan.

"Gadis seperti apa dirimu? " Bergumam dan mulai mendekati Emely, disaat tangannya hampir saja menyentuh rambut yang menutupi mata gadis itu, Davino mengurungkan niatnya menarik kembali tangannya.

"Ada apa denganku? Kenapa aku bisa sampai di rumah sakit ini dan kenapa aku datang keruangan wanita ini. "

Akhirnya Davino memilih pergi dari rumah sakit sebelum Emely atau Alex menyadari bahwa dirinya datang kesini disaat pagi sudah hampir menjelang.

Kali ini Davino kembali ke apartemen miliknya, dia butuh mandi air dingin untuk menyegarkan tubuhnya, terlebih membersihkan pikirannya yang beberapa hari ini terusik hanya karena gadis sederhana yang bernama Emely Valery, gadis yang bekerja disebuah Bar dan gadis yang membuatnya menolak tidur dengan model cantik bernama Mawar.

Terpopuler

Comments

Erna

Erna

waw pesonamu,,,,emely,,,luar biasa

2023-05-20

1

Putri Minwa

Putri Minwa

😊😊😊

2023-05-06

1

Yunita Suan

Yunita Suan

sepertinya ada bau2 jatuh cintrong nich😍😍
Davino pd akhirnya apakah cintrong sama Emly ??
dah pasti kan skrng lgi trend nikah paksa dr benci jdi cinta
antara benci dan cinta beda tipis😍😍😍lanjut thor

2021-10-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!