Perjuangan Emely

Perjuangan Emely

BAB 1

"Ayah jangan tinggalkan kami."

Seorang gadis dengan airmata menumpah dipipi kanan dan kirinya, sambil tangannya memeluk erat kaki ayahnya yang beranjak keluar rumah dengan menarik koper berwarna coklat miliknya.

"Tolong ayah jangan pergi." Ucapnya lirih masih menahan langkah kaki ayahnya.

"Emely lepaskan kaki ayah. Ayah sudah tidak tahan tinggal bersama kalian. Ibumu sakit - sakitan dan sudah tidak bisa mengurus ayah lagi."

"Kalau ibu sakit, Emely yang akan menggantikan ibu mengurus ayah. Tapi Emely mohon ayah jangan pergi." Emely masih berusaha menahan kaki ayahnya yang berusaha keluar dari rumah mereka. Walaupun tubuhnya tertarik dengan langkah kaki ayahnya namun Emely tidak melepaskan tangannya dari pergelangan kaki ayahnya, memohon agar ayahnya berbelas kasihan padanya. Karena Emely tahu ayahnya sangat menyayanginya.

Ibunya yang terbaring lemah dikamar karena sakit yang dideritanya, tidak bisa berbuat apa - apa. Ibunya menangis dalam diam, menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi dalam keluarganya.

"Sayang cepatlah, aku sudah kepanasan." Muncul seorang wanita dengan memakai dress brukat tosca dibalik pintu rumah Emely. Emely menatap nanar wanita itu, ia kembali memandang ayahnya seakan bertanya siapa wanita itu.

Seakan bisa menangkap pertanyaan Emely, ayahnya pun berkata " Ayah akan pergi bersamanya, dia yang akan menggantikan Elisa ibumu."

Degg. Bagaikan disambar petir diwaktu siang tanpa hujan. Tangan Emely terlepas dari kaki ayahnya. Ayahnya telah menghianati ibunya selama ini pikir Emely. Lihat saja wanita itu bahkan memanggil ayahnya dengan mesra.

"Kenapa ayah jahat sama ibu? Bukankah selama ini ibu begitu menyayangi ayah? Ibu bahkan telah dibuang keluarganya hanya untuk bersama ayah tapi sekarang apa yang coba ayah lakukan? Meninggalkan ibu demi wanita penggoda itu? " Tunjuk Emely kepada wanita yang memandangnya tidak suka.

"Jaga ucapanmu, anak kurang ajar. " Teriak wanita itu tampak geram menatap Emely.

Emely berusaha menyulutkan emosi dikepalanya. Mungkin satu - satunya jalan memohon kepada wanita itu untuk melepaskan atau meninggalkan ayahnya. Emely mendekati wanita itu, bersujud dibawah kakinya sambil mengatupkan kedua tangannya seperti memohon.

"Tante tolong jangan bawah ayah pergi. Kami butuh ayah, Emely mohon tante." Wanita itu terlihat cuek dan tidak perduli. Ayahnya tidak tega melihat anaknya, namun hidup berkecukupan dengan wanita itu membuatnya menutup mata dan hatinya.

"Tadi kau mengataiku, sekarang kau memohon. Tidak tahu malu. Ayo sayang." Wanita itu menatap Emely kemudian menarik tangan ayah Emely. Emely berdiri dan kembali berusaha menahan pergelangan tangan ayahnya. Namun ayahnya menghempaskan kasar tangan Emely dan alhasil Emely tersungkur dilantai.

Emely kembali bangun dan mengejar ayahnya yang sudah menaiki mobil wanita itu. Dengan tertatih Emely menghampiri mobil itu, mengetuk kaca jendela dimana ayahnya duduk. Mobil telah menyalah mesinnya, mulai meninggalkan halaman rumah Emely. Emely masih berusaha mengejar, mensejajarkan langkahnya dengan laju mobil yang membawa ayahnya pergi. Hingga akhirnya dia kembali harus menelan kekecewaan karena mobil yang membawa ayahnya sudah berlalu meninggalkannya. Emely bersimpuh masih menatap mobil yang membawa ayahnya.

"Kak Emely " Teriak Eduar yang baru saja pulang kampus. Langkahnya terhenti masuk kedalam rumah ketika melihat sosok kakaknya bersimpuh dengan memar dibagian lutut kakinya.

"Kak Emely, apa yang kakak lakukan disini? " Tanya Eduar yang tidak mengerti apa yang terjadi. Eduar menuntun kakaknya untuk berdiri.

"Ayah dek. " Lirih Emely berucap menunjuk mobil yang hanya terlihat seperti titik noda yang perlahan - lahan mulai menghilang dibalik jalan raya.

"Ada apa dengan ayah? " Tanya Eduar menatap kearah yang ditunjuk Emely.

"Ayah pergi meninggalkan kita. " Emely kembali menangis, membenamkan wajahnya di dada adiknya. Eduar masih berusaha mencerna apa yang dikatakan kakaknya.

"Apa maksud kakak? " Tanya Eduar mengangkat wajah Emely agar menatapnya. Walaupun Emely anak tertua dikeluarganya, namun yang bisa berpikir bijak dan dewasa adalah Eduar adiknya.

"Ayah pergi membawa semua pakaiannya, ayah pergi dengan seorang wanita." Emely kembali membenamkan wajahnya, menangis sesegukan didada adiknya.

" Biar Eduar yang berbicara dengan ayah. " Kemudian Eduar mengajak kakak perempuannya masuk kedalam rumah.

"Jangan beritahu ibu jika ayah pergi bersama seorang wanita. Ibu akan tambah sakit. " Eduar mengangguk mendengar ucapan kakaknya. Emely tidak tahu bahwa ibunya sudah mendengar jelas apa yang terjadi tadi.

"Makanlah, kakak akan menemui ibu." Emely membasuh wajahnya dikamar mandi sebelum menemui ibunya yang tengah memanggilnya dari tadi.

Emely memasang wajah ceria seperti biasanya, sebelum ia masuk menemui ibunya.

"Ada apa bu? Apa ibu butuh sesuatu? " Tanyanya dengan tersenyum secerah mentari pagi. Ibunya hanya menggeleng dan membalas senyuman putrinya.

"Emely maafkan ibu. " Ibunya mengusap lembut pipi Emely. Ada kesedihan yang mendalam dimata wanita itu. Walaupun dengan sekuat tenaga dia menyembunyikannya.

"Kenapa ibu minta maaf? " Emely memegang tangan ibunya yang masih mengusap pipinya, sesekali mencium tangan yang sudah berjuang membesarkan dirinya dan juga adiknya.

"Maaf ibu belum bisa membahagiakan kalian." Ucap ibunya lirih, menahan sesak didada.

Emely menggelengkan kepala, mengatakan tidak lewat bahasa tubuhnya.

" Emely bahagia selama Emely masih bisa melihat ibu. Ibu sumber kebahagiaan Emely." Emely tidur disamping ibunya menahan tangisan yang sebentar lagi mungkin akan pecah.

"Oh yah bu, Emely ke dapur dulu. Emely lupa memanaskan makanan untuk Eduar." Emely beranjak tanpa menunggu jawaban ibunya. Emely masuk kedalam kamarnya. Air mata yang dia tahan didepan ibunya akhirnya tumpah bagai air yang jatuh dari pegunungan.Eduar hanya membuang nafas kasar melihat kakaknya.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

putri minwa mampir ya thor

2023-05-02

1

Pifien Tuwo

Pifien Tuwo

hallo

2023-04-28

1

Een Mely Santi

Een Mely Santi

sedih bngt sih😭

2022-10-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!