Kepala pelayan datang membawa air hangat dan di belakangnya ada pelayan yang mengikutinya sambil membawa pakaian wanita berikut pakaian dalamnya.
" Kamu lap tubuh gadis ini dan pakaikan bajunya." Ucap pemuda tampan tersebut.
" Baik tuan." jawab kepala pelayan dengan patuh
Pemuda tampan itupun berdiri dan berjalan ke luar dari kamar pribadinya dan berdiri di depan pintu bersamaan kedatangan dokter pribadinya.
" Selamat malam tuan Adrian, apakah ke dua kaki atau mata tuan bermasalah sehingga aku di panggil?" Tanya dokter tersebut
" Tidak ke dua kakiku sudah bisa berjalan seperti biasanya dan tidak sakit lagi begitu pula dengan ke dua mataku aku sudah bisa melihat dengan jelas." Ucap tuan Adrian
" Lalu kenapa tuan Adrian memanggilku?" Tanya dokter pribadi tersebut dengan nada bingung.
" Kamu tunggu di sini nanti kamu akan tahu, oh ya aku ingin kamu merahasiakan kalau aku sudah sembuh dari keluargaku." Ucap tuan Adrian
" Memangnya kenapa?" Tanya dokter pribadinya pura-pura lupa.
" Bukannya kamu sudah tahu kalau ibu tiriku dan adik tiriku sangat jahat padaku dan mereka pasti akan merencanakan untuk membunuhku lagi untuk yang ke dua kalinya." Ucap tuan Adrian
" Dalang di balik kecelakaan tuan akibat ulah mereka?" Tanya dokter tersebut dengan nada terkejut.
" Iya benar, aku baru mengetahui dari orang suruhanku hari ini karena itulah aku berencana pura-pura lumpuh dan buta sambil membalas kejahatan mereka." Ucap tuan Adrian
" Kalau di bunuh langsung enak buat mereka jadi harus di siksa secara perlahan." Ucap dokter tersebut yang juga kesal dengan mereka yang tega melakukan apapun dengan segala cara.
" Ya betul." Jawab tuan Adrian
ceklek
Kepala pelayan membuka pintu dan menunduk hormat ke arah majikannya begitu pelayan yang berada di belakangnya kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.
" Ikuti aku." Perintah tuan Adrian
Dokter itupun mengikuti tuan Adrian masuk ke dala kamar pribadi milik tuan Adrian. Ke duanya langsung membulatkan matanya dengan sempurna melihat gadis yang sangat cantik terlebih tuan Adrian karena awalnya tadi dirinya melihat gadis itu berpenampilan culun kini berubah menjadi gadis yang sangat cantik.
" Siapa gadis yang sedang tertidur?" Tanya dokter tersebut sambil matanya tidak berhenti menatap gadis tersebut.
" Aku tidak tahu, aku menemukan gadis itu di pinggir jalan. Jaga matamu dan periksa gadis ini." Ucap tuan Adrian sambil menatap tajam ke arah dokter tersebut
" Iya ... iya... setahuku tuan Adrian paling anti dengan wanita dan kenapa tuan jadi berubah?" Tanya dokter tersebut sambil mengeluarkan stetoskop di dalam tasnya.
" Aku tidak tahu." Jawab tuan Adrian sambil mengangkat bahunya acuh.
" Setahuku kamar ini tidak pernah ditiduri oleh seorang gadis manapun. Beruntung sekali gadis ini bisa tidur di ranjang tuan Adrian." Ucap dokter tersebut
" Berisik, cepat periksa." Omel tuan Adrian
" Iya... iya..." Ucap dokter tersebut
Dokter itupun mulai memeriksa keadaan gadis tersebut setelah lima belas menit dokter itu selesai memeriksa.
" Gadis ini terlalu banyak di luar makanya tubuhnya kedinginan. Berikan selimut tebal dan jika sadar langsung berikan obat ini." Ucap dokter tersebut
" Kalau belum sadar juga?" Tanya tuan Adrian
" Kalau bisa usahakan gadis ini sadar dan meminum obatnya." Ucap dokter tersebut sambil tersenyum.
" Sekarang kamu pergilah." Usir tuan Adrian
" Aish nyebelin, pokoknya ingat kasih obatnya kalau tidak sadar juga cari cara agar gadis itu meminum obatnya." Ucap dokter tersebut sambil berdiri dan meninggalkan mereka berdua.
( " Hehehehe... maaf tuan aku sengaja berbohong sebenarnya kalau gadis itu sadar baik malam ini atau besok pagi baru kasih obatnya. Aku hanya ingin tahu apakah tuan berani melakukan itu terlebih aku ingin tuan bahagia." Ucap dokter tersebut dalam hati ).
Tuan Adrian menunggu gadis itu selama satu jam tapi belum juga sadar setelah lama berfikir akhirnya dirinya mempunyai ide. Tuan Adrian mengambil air minum dan menahan di dalam mulutnya kemudian mengambil obat tersebut dan memasukkan ke dalam mulutnya.
Tuan Adrian membuka mulut gadis tersebut kemudian memasukkan obat tersebut ke dalam mulut gadis itu hingga obat itu masuk ke dalam mulut gadis tersebut dengan bantuan air yang diminumnya.
" Bibirnya sangat manis." Ucap tuan Adrian sambil menjilat bibirnya.
cup
Tuan Adrian mengecup bibir gadis itu, ciuman singkat membuatnya menginginkan lebih. Tuan Adrian menaiki tubuh gadis itu dan mulai menciumi kening, mata, hidung dan bibir. Setelah puas melakukan itu tuan Adrian mulai menciumi leher gadis tersebut dan memberikan tanda kepemilikan membuat gadis itu melenguh membuat tuan Adrian langsung menarik tubuhnya.
" Apa yang kulakukan, untung gadis itu tidak terbangun." gumam tuan Adrian
" Kenapa jantungku berdetak kencang." sambung tuan Adrian sambil memegangi dadanya.
Karena lelah tuan Adrian berbaring di samping ranjang dan tidak berapa lama dirinya tertidur pulas
Malam berganti pagi perlahan tuan Adrian membuka matanya karena dirinya di peluk oleh seseorang membuatnya merasa hangat begitu pula dengan dirinya memeluk seseorang.
Tuan Adrian melihat gadis itu sedang memeluk dirinya dengan kepala bersandar di dadanya dan tangannya memeluk tubuhnya sedangkan dirinya memeluk perut gadis tersebut.
" Apakah seperti ini jika aku menikah? setiap tidur ada yang menemaniku tidur membuatku merasa nyaman. Apakah gadis ini sudah mempunyai kekasih." ucap tuan Adrian dengan nada lirih
Tidak berapa lama gadis itupun menggerakkan tubuhnya membuat tuan Adrian memejamkan matanya. Gadis itupun perlahan membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya tempat yang sangat asing baginya.
" Di mana aku? seingatku aku tidak sadarkan diri di pinggir jalan." Ucap gadis cantik tersebut
" Kenapa aku memeluk pria ini?" Sambung gadis itu sambil menarik tangannya dan langsung turun dari ranjang.
Tuan Adrian terpaksa membuka matanya dan menatap gadis cantik tersebut.
" Kamu siapa?" Tanya tuan Adrian
" Aku Claudia, kalau tuan?" Tanya Claudia
" Aku Adrian, panggil saja Adrian." Ucap tuan Adrian
" Itu tidak sopan bagaimana kalau kak Adrian." Ucap Claudia
" Terserah kamu berbaringlah dulu, tubuhmu masih lemah." Ucap tuan Adrian sambil berjalan ke arah kamar mandi
" Kak Adrian mau kemana?" Tanya Claudia
" Mau ke kamar mandi, mau ikut?" Tanya tuan Adrian sambil tersenyum jahil.
" Tidak terima kasih." Ucap Claudia sambil duduk dan bersandar di kepala ranjang.
Tuan Adrian tersenyum melihat wajah merah Claudia. Tuan Adrian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah lima belas menit tuan Adrian sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya membuat Claudia menatapnya tanpa kedip.
" Sangat tampan." Ucap Claudia polos
" Baru tahu ya kalau aku sangat tampan." Ucap tuan Adrian narcis
" Aish menyesal aku memuji kak Adrian." Ucap Claudia dengan bibir bawahnya dimajukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments