" Kakak tidak pesan makanan?" Tanya Claudia dengan nada polos.
" Hmmmm... pesan apa ya?" Tanya Valen manja pada dirinya sendiri sambil mengetuk-ngetuk bibirnya berulang kali seperti sedang berpikir.
" Bagaimana kalau aku yang pesankan." Ucap Vincent memberikan usul
" Boleh." Jawab Valen sambil mengedipkan matanya ke arah Vincent.
( " Huh... dasar cewek murahan... tapi boleh juga karena saat ini aku belum ada penggantinya karena wanita itu sudah mati bunuh diri... Lumayan buat penghangat ranjangku." Ucap Vincent dalam hati ).
Vincent memanggil pelayan dan memesankan makanan dan minuman setelah selesai pelayan itupun meninggalkan mereka.
" Kak Vincent semester berapa?" Tanya Valen
" Semester empat." Jawab Vincent
" Kalau aku semester tiga." Ucap Valen
" Sudah lama pacaran dengan adiku?" Tanya Valen
" Belum ada seminggu tapi aku mengejarnya sudah dua bulan." Jawab Vincent
( " Demi taruhan aku terpaksa pura-pura mengejarnya dan setelah aku memenangkan taruhan aku juga berpura-pura baik karena aku ingin mencoba memakannya tapi sebelum mencobanya aku ingin mencoba adiknya dulu karena aku bisa melihat adiknya lebih murahan." Ucap Vincent dalam hati ).
( " Huh ... beruntung sekali Claudia semua harta yang kunikmati menjadi miliknya dan selama hampir setahun kami berpura-pura baik padanya hingga umur tujuh belas tahun setelah kami berhasil meminta tanda tangan surat pernyataan pemindahan semua aset berharganya barulah kami akan menyiksanya. Sekarang beruntung lagi kekasihnya sangat tampan dan sepertinya barang yang dipakai semua barang branded. Gimanapun caranya aku akan merebutnya enak saja Claudia hidup bahagia." Ucap Valen dalam hati ).
Tidak berapa lama mereka pun makan dalam diam tidak ada satupun yang berbicara hanya saja Valen dan Vincent saling menatap dan kadangkala mereka tersenyum. Setelah lima belas menit makan dan minum mereka kembali ke kelas masing-masing.
xxxxxxx
Satu Bulan Kemudian
Hari demi hari Vincent dan Valen diam-diam tanpa sepengetahuan Claudia sering bertemu dan sering melakukan hubungan suami istri. Vincent sangat kecewa karena ternyata harta berharga milik Valen sudah diberikan oleh cinta pertamanya tapi karena permainannya yang hebat membuat Vincent bertahan.
Tidak terasa kini Claudia sudah berumur enam belas tahun sebelas bulan dua puluh hari semua orang berkumpul di ruang kerja Leonard.
" Claudia sayang, ini ada dokumen kamu tandatangani dokumen ini ya." Pinta Leonard
" Baik daddy." Jawab Claudia
Tanpa curiga sedikitpun Claudia langsung menandatangani surat pernyataan pemindahan semua aset berharganya tanpa membacanya karena keluarga barunya memberikan kasih sayang yang berlimpah.
" Daddy sudah aku tandatangani suratnya." Ucap Claudia sambil menyerahkan dokumen tersebut.
" Bagus anak pintar." Ucap Leonard sambil tersenyum menyeringai dan menerima dokumen tersebut.
plak
plak
bruk
Ibu tiri yang bernama Ririn berdiri dan berjalan mendekati Claudia kemudian menamparnya kemudian Valen ikut menampar Claudia hingga ke dua pipinya memerah bekas tamparan mereka kemudian Ririn dan Valen mendorong tubuh Claudia hingga terjatuh di lantai.
" Hiks... hiks... mommy... adik... kenapa memukulku?" Ucap Claudia sambil terisak dan memegangi kedua pipinya.
" Kamu tahu kami berpura-pura baik denganmu agar kamu mau menandatangani dokumen yang diberikan oleh suamiku dan sekarang apa yang kami inginkan sudah terlaksana maka mulai sekarang kami akan menyiksamu." Ucap Ririn tanpa mempunyai rasa bersalah sedikitpun.
" Daddy." Panggil Claudia sambil berusaha berdiri mendekati Leonard
" Stop jangan panggil aku daddy, panggil aku tuan besar Leonard, istriku kamu panggil nyonya besar Leonard dan putri kesayanganku kamu panggil dengan sebutan nona Valen." Ucap Leonard tanpa punya rasa empati sedikitpun.
" Mulai besok kamu tidak kuliah lagi, kamu terlalu bodoh ngabisin duitku." Hina Ririn
" Karena kamu sudah tidak kuliah lagi maka mulai besok kamu bekerja menjadi pelayan tanpa upah sedikitpun anggap saja sebagai biaya ganti selama kamu tinggal di sini." Ucap Valen
" Sekarang kamu keluar dan pindah ke kamar pembantu." Ucap Leonard dengan nada naik satu oktaf.
" Baik." Jawab Claudia berusaha menahan air matanya agar tidak keluar.
Claudia dengan hati hancur keluar dari ruang kerja Leonard menuju ke arah kamarnya untuk memindahkan barang-barang miliknya ke kamar pembantu.
Hidup Claudia bagaikan di neraka sering mendapatkan siksaan baik dari ayah kandungnya, ibu tirinya maupun adik tirinya bahkan para pembantu juga ikut menyiksanya dengan cara menyerahkan semua pekerjaan rumah tangga dan terkadang memukulnya.
Hingga suatu ketika dirinya di panggil oleh adik tirinya.
" Pelayan." Teriak Valen
Claudia berjalan dengan cepat dan berdiri di depan adik tirinya namun matanya membulat sempurna melihat kekasihnya sedang memeluk adik tirinya.
" Kak Vincent." Panggil Claudia dengan nada tercekat
" Panggil aku tuan muda Vincent." Ucap Vincent tanpa punya perasaan
" Buatkan kami minuman." Ucap Valen
" Baik." Jawab Claudia sambil menahan air matanya agar tidak keluar.
Claudia membalikkan badannya dan berjalan ke arah dapur untuk membuat minuman. Setelah selesai membuat Claudia berjalan ke arah ruang tamu matanya langsung membulat sempurna melihat mereka berdua tidak menggunakan sehelai benangpun dan melakukan hubungan suami istri dengan posisi Vincent berada di atas sedangkan Valen berada di bawah.
prang
Ke dua pasangan mesum itu sangat terkejut kemudian menatap tajam ke arah Claudia karena Claudia telah mengganggu kesenangan mereka dengan menjatuhkan nampan yang berisi dua gelas minuman. Vincent menarik adik kecilnya kemudian berjalan ke arah Claudia.
plak
bruk
Vincent mengangkat tangannya ke atas kemudian menampar Claudia dengan kencang hingga dirinya terjatuh.
" Ini akibat mengganggu kesenangan kami, sekarang kamu pergi!!" Usir Vincent
Claudia langsung bangun dan berlari ke arah kamarnya dengan hati yang sangat hancur. Ingin rasanya dirinya pulang tapi tidak tega melihat oma, kakek dan nenek sedih karena dirinya mendengar kalau mereka sedang sakit.
Siang berganti malam kini Leonard, Ririn dan Valen sedang berkumpul di ruang kerja milik Leonard setelah mereka selesai makan malam.
" Daddy, aku malas melihat Claudia, Claudia sering merusak barang-barangku." Ucap Valen berbohong sambil memeluk daddynya
" Aku juga kesal dengan Claudia semua pekerja rumah tidak pernah benar, setiap hari memecahkan gelas, daddy bisa lihat di tempat sampah dapur bekas pecahan gelas." Adu Ririn ikut berbohong.
" Lalu apa yang mesti daddy lakukan?" Tanya Leonard.
" Daddy saja kesal melihat wajahnya membuat mata daddy sakit melihatnya." Sambung Leonard
" Begini saja lusa bukankah kita akan pergi ke Tiongkok kita bunuh saja gadis itu dan membuangnya di pemakaman karena kalau di sini kita akan ketahuan." Ucap Ririn memberikan ide jahat.
" Aku setuju mom, Valen kebetulan punya kenalan yang bisa menyewa pembunuh bayaran untuk melakukan itu semua jadi tidak ada yang mencurigai kita." Ucap Valen.
" Baik daddy setuju ide kalian. Besok kamu hubungi temanmu untuk merencanakan pembunuhan terhadap gadis itu." Ucap Leonard tanpa punya rasa empati sedikitpun terhadap putri kandungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Putri Cawi
hebat amat umur 16th udah kuliah...ktanya bodoh dia..
2022-12-19
0
Mhimi Rahalus Rahakbauw
ini orang benar benar yaaa.....😡😡😡😡😡😡
2022-09-29
1
uhuuuyyy
haiizzh...kok gt....jahat bgt
2022-02-21
0