" Kalau terima kasih seharusnya seperti ini." Ucap tuan Adrian
Tuan Adrian mengangkat tubuhnya dan ke dua tangannya diletakkan di sisi kanan dan kiri kursi yang diduduki oleh Claudia kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Claudia kemudian mencium bibir Claudia membuat Claudia mendorong tubuh tuan Adrian dengan pelan tapi tuan Adrian malah dengan sengaja menyelipkan tangan kirinya untuk menahan tengkuk Claudia.
Entah kenapa Claudia menikmati ciuman tersebut untuk pertama kalinya sedangkan tuan Adrian merasakan candu sejak pertama kali merasakan bibir milik Claudia. Claudia mengalungkan ke dua tangannya ke leher tuan Adrian sambil membalas ciumannya yang masih terbilang kaku.
( " Ternyata lebih enak kalau mencium dalam kondisi Claudia sadar." Ucap tuan Adrian dalam hati ).
Claudia memukul bahu tuan Adrian ketika dirinya kehabisan pasokan oksigen. Tuan Adrian pun melepaskan ciumannya kemudian menjilat bibirnya sambil tersenyum.
" Bibirmu benar-benar manis." Ucap tuan Adrian
bugh
" Ciuman pertamaku." Pekik Claudia sambil memukul bahu tuan Adrian
" Benarkah?" Goda tuan Adrian sambil wajahnya didekatkan ke wajah Claudia kembali.
Auch
Claudia mencubit pinggang tuan Adrian membuat tuan Adrian pura-pura meringis karena baginya cubitan Claudia seperti dikelitikin.
" Kalau tidak percaya ya sudah." Ucap Claudia dengan bibirnya bawahnya dimajukan.
" Bibir jangan dimajukan nanti aku cium lagi." Ancam tuan Adrian.
" Sudah jalan, kita pulang aku lapar." ucap Claudia berusaha mengalihkan perhatian.
" Kita makan di restoran saja." Ucap tuan Adrian sambil menarik tubuhnya dan duduk di kursinya sambil memasang sealbeltnya.
" Ok." jawab Claudia singkat.
" Kamu bisa bela diri?" Tanya tuan Adrian
" Sedikit, kenapa?" Tanya Claudia
(" Tidak mungkin hanya sedikit karena gayamu menghindar dan menyerang bahkan bisa menotok syaraf tidak semua orang bisa melakukannya." Ucap tuan Adrian dalam hati sambil melirik sekilas ke arah Claudia ).
" Tidak apa-apa tanya saja, apakah tidak boleh?" Tanya tuan Adrian
" Boleh saja tidak ada larangan." Jawab Claudia
" Kamu bisa bahasa China?" Tanya tuan Adrian lagi.
" Memangnya kenapa?" Tanya Claudia sambil melirik sekilas ke arah tuan Adrian.
( " Apa jangan-jangan kak Adrian melihatku berkelahi dengan penjambret dan berbicara dengan menggunakan bahasa China." Ucap Claudia dalam hati ).
" Tidak apa-apa hanya ingin tahu saja." Jawab tuan Adrian.
( " Aku ingin tahu kejujuranmu apakah kamu berbohong atau tidak." Ucap tuan Adrian dalam hati ).
" Hoam... tumben aku ngantuk banget, aku tidur sebentar ya?" Ucap Claudia sambil mulutnya tidak berhenti menguap sambil berpura-pura memejamkan matanya.
Tuan Adrian hanya mengembuskan napasnya perlahan kemudian menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Lima belas menit kemudian mereka sudah sampai Claudia mengambil satu kipas kemudian turun dari mobil diikuti oleh tuan Adrian.
" Musim dingin kok bawa kipas?" Tanya tuan Adrian sambil mengerutkan keningnya.
Claudia hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaan tuan Adrian.
" Ayo kita jalan." Ucap Claudia sambil menarik tangan tuan Adrian tanpa sadar.
( " Maaf aku tidak bisa mengatakan sejujurnya kalau aku membawa kipas untuk berjaga-jaga dan maaf juga kalau Claudia pemilik tubuh ini sudah meninggal.Tapi yang pasti aku tidak akan mungkin menyakitimu ataupun berbuat jahat karena kamu sangat baik padaku." Ucap Claudia dalam hati ).
( " Kenapa kamu belum sepenuhnya mempercayaiku? Begitu banyak rahasia yang kamu sengaja sembunyikan dariku." Ucap tuan Adrian dalam hati ).
" Kita duduk dekat pojok itu." Ucap Claudia sambil masih menarik tangan tuan Adrian.
" Ok." Jawab tuan Adrian singkat
Merekapun berjalan ke arah yang di tunjuk oleh Claudia.
" Maaf." Ucap Claudia melepaskan tangannya dan duduk di kursi
" Tidak apa-apa, aku sangat senang kamu menggandeng tanganku." Ucap tuan Adrian sambil duduk di kursi sebelah Claudia
Claudia hanya tersenyum sambil melihat-lihat daftar menu.
" Kamu mau memesan apa?" tanya tuan Adrian
" Hmmm... aku bingung kak Adrian saja yang memesan makanan." Ucap Claudia
" Ok." Jawab tuan Adrian singkat.
Tuan Adrian memanggil pelayan restoran dan memesan makanan.
" Apa rencanamu setelah kembali ke Indonesia?" Tanya tuan Adrian
" Melanjutkan kuliah dan mencari pekerjaan...." Ucap Claudia
( " ... dan membalas dendam pada mereka yang telah menyakiti tubuh ini." Sambung Claudia dalam hati ).
" Bagaimana kalau kerja denganku eh maaf maksudku kerja dengan bosku." Ucap tuan Adrian meralat perkataannya.
" Bekerja sebagai apa?" Tanya Claudia
" Sebagai asisten sekretaris." Ucap tuan Adrian
" Maaf sepertinya aku tidak ada kemampuan untuk bekerja sebagai asisten sekretaris." Ucap Claudia mengingat pemilik tubuh ini sangat bodoh sedangkan dirinya tidak mengerti apa tugas sekretaris karena dirinya hidup di zaman dulu yang hanya belajar tentang seni bela diri.
" Kamu bisa belajar dengan sekretaris." Ucap tuan Adrian
" Aku akan pikirkan lagi." Ucap Claudia
Tidak berapa lama pesanan datang mereka makan dalam diam. Setelah lima belas menit mereka sudah selesai makan dan minum.
" Aku mau ke toilet dulu." Ucap Claudia
" Ok." Jawab tuan Adrian singkat
Claudia berdiri sambil mengambil kipas yang diletakkan di meja kemudian berjalan dengan santai.
( " Claudia kenapa ke toilet bawa kipas? gadis penuh misteri." Ucap Adrian dalam hati )
Claudia berjalan dengan santainya ke arah kamar mandi sedangkan kipasnya diselipkan di pinggangnya. Selesai buang air kecil Claudia keluar dari pintu toilet dan melihat empat orang pria masuk ke dalam toilet membuat para gadis berteriak ketakutan.
" Tol..." Ucapan mereka terpotong oleh salah satu dari ke tiga pria tersebut.
" Jika kalian berteriak kami tidak segan-segan membunuh kalian." Ancam salah satu dari ke empat pria tersebut.
" Lumayan bos, semua gadis ini cantik kita bisa jual di rumah bordil." Ucap pria ke dua.
" Ya betul, kita bisa lewat pintu belakang kebetulan toilet ini sangat jauh dari tempat orang makan jadi kita tidak mungkin ketahuan." Ucap pria ke tiga.
" Tapi sebelum kita menjualnya kita pakai dulu bos." Ucap pria ke empat.
" Ya betul." Jawab mereka serempak.
Claudia mengambil kipasnya kemudian membukanya sambil menatap tajam ke arah empat pria tersebut.
" Bos.. bos... lihat gadis yang bawa kipas cantik banget." Ucap pria ke dua
" Itu untukku bodoh, lumayan untuk menghangatkan ranjangku." Ucap pria pertama yang di anggap bosnya.
" Kalian mundur, biar aku hadapi mereka." Ucap Claudia
" Waw... gadis ini mau menari kipas dengan kita." Ucap salah satu dari mereka
Claudia tidak menjawab ucapan mereka dengan lihai Claudia menyerang mereka dengan menggunakan kipas kemudian menotok titik sensitif ke empat pria tersebut ke dekat adik kecil mereka dan juga menotok salah satu bagian kakinya.
bruk
bruk
bruk
bruk
Ke empat pria satu persatu ambruk karena salah satu kakinya mendadak lemas.
" Kaki kananku kenapa tidak bisa digerakkan?" Ucap pria pertama dan ke dua dengan wajah pucat.
" Kalau aku kaki kiriku tidak bisa." Ucap pria ke tiga dan ke empat dengan wajah ikut pucat.
" Si*l apa yang kamu lakukan wanita ******!!!" bentak ke empat pria itu serempak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sumawita
titisan Dewi Kematian
2022-01-11
0