" Apa maksud daddy?" Tanya Leonard dengan nada terkejut
" Dulu kami menemukanmu di tempat pembuangan sampah waktu kami pergi dari luar kota karena kami tidak mempunyai anak dan tidak tega melihatmu makanya kami mengangkatmu sebagai anak kami tapi ternyata keputusan kami salah. Kami seharusnya membiarkanmu mati di tempat pembuangan sampah sungguh aku sangat menyesal melakukan perbuatan bodoh dengan mengangkatmu sebagai anak kami." Ucap daddynya.
" Hahahaha... kamu menyesal pak tua.... hahahaha!!" Teriak Leonard sambil tertawa terbahak-bahak
" Serang mereka dan bunuh mereka." Ucap Leonard tanpa dosa.
Mereka pun berkelahi hingga daddynya dan dua orang bodyguard berhasil memukul mundur mereka. Leonard yang sangat kesal melempar pisau ke tubuh daddynya.
" Akhhhhh..." Teriak daddynya
bruk
" Tuan!!" Teriak ke dua bodyguardnya.
Bodyguard itu tanpa ragu memukul Leonard tanpa ampun karena telah berani melukai tuan mereka. Setelah Leonard babak belur mereka meninggalkan tempat tersebut dan membawa daddynya Leonard ke rumah sakit.
Kini daddynya Leonard terbaring lemah di rumah sakit dan di temani istri dan sahabatnya sekaligus besannya bersama seorang pengacara keluarga.
" Aku ingin bicara dengan pengacara keluarga." Lirih daddynya Leonard
" Baik." Jawab ke tiganya dengan serempak sambil keluar dari ruang perawatan VVIP meninggalkan daddynya Leonard dan pengacara keluarga.
Daddynya Leonard membicarakan ke pengacaranya setelah dua puluh menit mengobrol dengan pengacaranya, pengacara itupun pergi meninggalkan dirinya. Tidak berapa lama istri dan ke dua besannya sekaligus sahabatnya masuk ke dalam ruang perawatan VVIP.
Mereka pun bercakap-cakap setelah satu jam ke dua besannya meninggalkan tempat tersebut sedangkan istrinya berbaring di ranjang khusus untuk menunggu pasien.
Malam semakin larut seorang pemuda dengan memakai pakaian serba hitam masuk ke dalam ruang perawatan kemudian menarik bantal yang sedang digunakan untuk bantalan ayahnya Leonard membuat ayahnya Leonard terkejut namun ketika berteriak pemuda itu menekan bantal tersebut ke wajah ayahnya Leonard dengan kencang hingga ayahnya Leonard menghembuskan nafas terakhirnya.
Pemuda itupun meletakkan kembali bantalnya sambil mengangkat kepala ayahnya Leonard yang sudah tidak bernyawa kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.
Malam berganti pagi ibunya Leonard perlahan membuka matanya dan bangun dari ranjangnya kemudian masuk ke kamar mandi tanpa curiga sedikitpun.
Selesai menyikat gigi dan membasuh wajahnya ibunya Leonard luar dari kamar dan berjalan ke arah ranjang namun matanya membulat sempurna melihat ke dua mata suaminya melotot.
" Sayang." Teriak istrinya
hening
" Sayang!!!" Teriak istrinya lagi sambil mengguncang tubuh suaminya yang sudah dingin.
Istrinya langsung menekan tombol darurat dan tidak berapa lama dokter dan perawat datang.
" Tolong cek suamiku dok." Mohon ibunya Leonard
" Baik nyonya." Jawab dokter tersebut.
Dokter itupun memeriksa nadi di tangan, leher dan terakhir hidung untuk lebih memastikan lagi.
" Maaf nyonya, tuan sudah meninggal." Ucap dokter tersebut.
" Apa???" Teriak ibunya Leonard
bruk
Karena tidak kuat menahan rasa terkejutnya membuat ibunya Leonard tidak sadarkan diri.
" Tolong bantu angkat nyonya ini." Perintah dokter tersebut
" Baik dok." Jawab perawat itu patuh.
xxxxxxx
Kini jenasah sudah berada di mansion miliknya bersama istrinya. Istrinya tidak berhenti keluar sedangkan ibunya Clara memeluk dari arah samping sambil mengusap punggung sahabatnya agar kuat.
" Aku tahu kamu pasti sedih sama seperti yang aku rasakan ketika aku kehilangan putriku." Ucap ibunya Clara dan tidak berapa air matanya keluar.
" Hiks... hiks... padahal semalam kami sempat mengobrol sebelum tidur tapi ternyata paginya.... hiks... hiks..." Ucap ibunya Leonard sambil terisak
Tidak berapa lama datang Leonard bersama istrinya membuat ibunya Leonard menatap tajam ke arah Leonard.
" Kalian berdua pergi, aku benci kalian!!" Teriak ibunya Leonard mengingat ketika kekasih putranya membentak suaminya.
" Hei nenek tua, kamu tidak berhak mengusir kami. Karena ayahku sudah meninggal jadi ini merupakan rumah kami." Ucap Leonard tanpa punya rasa empati sedikitpun.
" Setelah menguburkan pak tua kalian pergi dari sini kalau tidak bodyguard - bodyguardku akan mengusir kalian." Sambung Leonard tanpa punya rasa empati
" Kau!! Menyesal kami merawatmu seharusnya kamu mati di tempat pembuangan sampah." Ucap ibunya Leonard
Leonard yang malu dan kesal dengan ibu angkatnya tangannya dilayangkan ke atas hendak menampar ibu angkatnya.
grep
" Jangan sekali-kali kamu menampar istri sahabatku. Ingat kita lagi berduka jaga sikapmu." Ucap ayahnya Clara kemudian mendorong tangan Leonard.
Leonard menatap tajam mantan mertuanya dan berusaha bersabar karena banyak pelayat yang menjelek-jelekkan dirinya dan istrinya yang baru saja di nikahinya kemarin itu juga karena desakan Ririn.
Setelah selesai mengubur jenasah ayah angkatnya Leonard mereka kembali ke mansion. Sampai di depan pintu mansion mereka tidak diperbolehkan masuk oleh para bodyguard yang di bayar oleh Leonard.
" Maaf nyonya silahkan pergi dari sini dan itu koper nyonya." Ucap salah satu bodyguard sambil menunjuk koper di sebelah ibu angkatnya Leonard.
" Apa!!!" Teriak ibu angkat Leonard.
" Sudah, lebih baik kamu tinggal bersama kami, tubuhmu masih lemah." Ucap ibunya Clara sambil memeluk sahabatnya dari arah samping.
" AKU MENYUMPAHIMU LEONARD KAMI MENEMUKANMU DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH MAKA MATIPUN DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH!!!" Teriak ibu angkatnya Leonard menyumpahi Leonard.
duar
duar
Bagai petir di siang bolong terdengar suara petir saling bersahutan membuat ibunya Clara menarik ibu angkatnya Leonard untuk masuk ke dalam mobil.
" Ayo kita pulang ke rumah kami sepertinya mau hujan." Ucap ibunya Clara
bruk
Ibu angkat Leonard tiba-tiba tidak sadarkan diri dan untunglah ayahnya Clara menahan tubuhnya hingga tidak terjatuh kemudian menggendong besannya sekaligus istri sahabatnya ala bridal style menuju ke arah mobil. Ibunya Clara membuka pintu belakang mobil agar ibu angkat Leonard berbaring di jok kursi belakang pengemudi. Merekapun meninggalkan tempat tersebut.
Setelah lima belas menit kepergian mereka pengacara keluarga datang ke mansion tersebut. Pengacara itupun menceritakan keperluannya barulah pengacara keluarga itu masuk ke dalam mansion dan duduk di ruang keluarga. Leonard dan istri mudanya datang menemui pengacara tersebut.
" Ada apa ya pak?" Tanya Leonard yang mengetahui kalau pria itu adalah pengacara.
" Maaf, nyonya Adela kemana ya?" Tanya pengacara tanpa menjawab pertanyaan Leonard
" Oh ibuku sedang pergi menemui sahabatnya. Ada apa ya pak?" Tanya Leonard berbohong
" Kemarin ayah tuan muda berbicara padaku kalau semua aset berharga miliknya jatuh ke tangan cucunya yang bernama Claudia Adele Carolus." Ucap pengacara tersebut.
" Apa??? Bagaimana mungkin?" Pekik Leonard dan istrinya yang bernama Ririn
" Itulah yang terjadi, jadi untuk nyonya besar setiap bulannya akan mendapatkan tunjangan dua puluh juta." Ucap pengacara tersebut
" Tapi bagaimana mungkin aku putranya kenapa diberikan untuk putriku yang masih bayi?" Tanya Leonard dengan nada kesal
" Maaf itu atas permintaan tuan besar Alex." Ucap pengacara tersebut sambil memperhatikan gerak gerik Leonard dan Ririn.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sumawita
bikin Leo sama Ririn mati mengenakan
2022-01-11
0
Wina Yuliani Nurfatonah
durhaka kamu masuk neraka nanti😈
2022-01-05
0