" Baik dad." Jawab Leonard dengan patuh.
Sepasang suami istri itupun keluar dari kamar anaknya sambil memijat keningnya yang sangat pusing dengan sikap putranya yang sangat playboy.
Lima belas menit kemudian Clara yang ketakutan kebalikannya dengan Leonard yang bersikap biasa saja karena orang tuanya sudah tahu tentang kelakuan bejatnya.
" Duduk." Perintah daddynya Leonard
Leonard dan Clara dengan patuh duduk dan berhadapan dengan ke dua orang tua Leonard.
" Kalian akan kami nikahkan." Ucap mommynya Leonard
" Apa?? Tidak mau mom aku masih ingin bebas bersenang-senang dengan teman-temanku. Wanita ini kasih saja uang saja dad, mom seperti biasanya." Ucap Leonard dengan nada santai.
plak
bugh
duag
Daddynya yang mendengar hal tersebut langsung menampar, memukul dan menendang sedangkan Clara merutuki kebodohannya karena pria yang sangat dicintainya ternyata melebihi dari seorang bajingan. Clara hanya mengusap wajahnya sambil menangis membuat mommynya kasihan dan memeluk Clara.
" Ssttt sudah jangan menangis kalian pasti akan menikah." Ucap mommynya Leonard
" Hiks... hiks... hiks... maafkan Clara hiks... hiks..." Ucap Clara sambil terisak dan membalas pelukan mommynya Leonard
" Ssttt sudah." Jawab mommynya Leonard
" Mommy, daddy pokoknya aku ngga mau menikah." Ucap Leonard bersikeras.
" Baik kalau begitu kamu pergi dari sini segala fasilitas akan daddy sita dan bukan itu saja kamu akan daddy coret sebagai ahli waris." Ucap daddynya Leonard
" Daddy, itu tidak adil." Jawab Leonard dengan nada kesal
" Terserah, pilihanmu hanya dua menikah atau daddy coret sebagai ahli waris." Ancam daddynya Leonard
" Baik aku akan menikah, puas." Ucap Leonard sambil berjalan ke arah kamarnya.
brak
Leonard membanting pintu dengan sangat keras kemudian menguncinya membuat sepasang suami istri hanya menggelengkan kepalanya sedangkan Clara sangat terkejut dirinya sangat menyesal mau menerima cinta pria tersebut.
" Sudah jangan menangis biar kami akan mengurus pernikahan kalian dan maafkan perbuatan putra kami." Ucap mommynya Leonard
" Tapi tante dan om lebih baik kami tidak usah menikah karena kak Leonard tidak mau menikah denganku." Ucap Clara yang merasa keberatan untuk menikah.
" Bagaimana kalau kamu hamil? apakah kamu tidak malu dan juga bagaimana dengan orang tuamu apakah nanti mereka tidak sakit karena putrinya hamil di luar nikah?" Tanya mommynya Leonard.
Clara terdiam dan apa yang dikatakan benar adanya dan Clara hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Sebulan Kemudian
Clara dan Leonard sudah resmi menikah dan sikap Leonard yang dulu sangat romantis berubah menjadi dingin dan tidak pernah menyentuh istrinya sama sekali karena bagi Leonard setelah merasakan sekali Leonard sudah bosan dan mencari wanita lain.
Sudah satu bulan mereka resmi menikah tapi tanda-tanda suaminya berubah ternyata hanya sia-sia bagi Clara hingga dirinya memberanikan diri untuk berbicara.
" Mas, sampai kapan kamu seperti ini mencari wanita di luaran sana?" Tanya Clara dengan nada lirih.
" Sampai satu tahun baru aku berubah." Ucap Leonard
" Kenapa lama?" Tanya Clara
" Karena setelah satu tahun kita akan berpisah dan setelah itu aku berubah baik dan tidak dingin padamu." Ucap Leonard dengan nada santai.
plak
Clara yang selama ini selalu bersabar menghadapi sikap suaminya akhirnya tidak bisa mengontrol emosinya hingga menampar suaminya.
plak
plak
bruk
" Akhhhhh.... sakit..." Teriak Clara.
Leonard yang tidak pernah di tampar membalas Clara dua kali lipatnya hingga Clara terjatuh ke lantai. Clara merasakan sakit luar biasa pada perutnya membuat Clara berteriak hingga darah segar keluar dari sela-sela paha Clara.
Leonard yang sangat kesal tidak memperdulikan Clara dan keluar dari kamarnya hingga bertemu dengan kepala pelayan.
" Bibi ke kamarku wanita itu ada di kamarnya." Perintah Leonard dengan nada angkuh dan tidak mau menyebut nama istriku melainkan memanggil dengan sebutan wanita itu.
" Baik tuan." Jawab kepala pelayan
Leonard keluar dari mansion dan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menuju ke bar tempat biasa dirinya minum-minum dan bermain dengan wanita sedangkan kepala pelayan berjalan ke arah pintu kamar majikannya.
tok tok tok tok
hening
ceklek
Karena tidak ada jawaban kepala pelayan itu pergi memaksakan diri untuk membuka pintu dan matanya langsung membulat sempurna melihat nyonya mudanya berbaring tidak sadarkan diri dan ada darah keluar dari sela-sela paha Clara.
Kepala pelayan langsung membalikkan badannya dan membuka pintu kamar dengan lebar sambil berteriak meminta tolong, merekapun membawa Clara ke rumah sakit.
Kini mereka sudah menunggu di rumah sakit dan tidak berapa lama orang tua Leonard datang dengan wajah kuatir. Kepala pelayan menghubungi Leonard tapi karena tidak di angkat kepala pelayan menghubungi orang tua Leonard.
" Apa yang terjadi bi? Mana Leonard?" Tanya mommynya Leonard
" Saya kurang tahu nyonya besar pas saya datang ke kamar nyonya muda sudah tidak sadarkan diri dan darah keluar dari sela-sela pahanya. Tuan muda Leonard biasa nyonya pergi paling minum-minum soalnya setiap pulang selalu mabuk." Jawab kepala pelayan
" Kenapa bibi dan menantuku tidak cerita? Setiap aku bertanya dengan menantuku selalu bilang baik-baik saja." Ucap mommynya Leonard
" Karena nyonya muda tidak ingin nyonya besar dan tuan besar sedih." Ucap kepala pelayan
" Kamu pernah melapor sekali kalau putraku pulang mabuk-mabukan setelah itu tidak lapor lagi, kenapa?" Tanya mommynya Leonard dengan nada penasaran
" Karena gara-gara melapor nyonya muda di siksa sejak itu saya tidak berani melapor lagi." Ucap kepala pelayan menjelaskan.
" Anak itu benar-benar tidak berubah." Ucap daddynya Leonard dengan nada kesal.
Tidak berapa lama pintu ruang UGD terbuka dan dokter berjalan mendekati mereka. Orang tua Leonard dan kepala pelayan mendekati dokter tersebut.
" Bagaimana keadaan menantuku dok?" Tanya mommynya Leonard dengan nada kuatir.
" Untung di bawa secepatnya ke rumah sakit kalau tidak ibu dan janinnya tidak bisa diselamatkan." Ucap dokter tersebut.
" Apa dok? Menantuku hamil?" Tanya mommynya Leonard dengan wajah bahagia
" Iya hamil untuk memastikan berapa usia kehamilannya bisa di cek ke dokter kandungan." Ucap dokter tersebut
" Boleh kami menengok menantu kami?" Tanya mommynya Leonard
" Sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang perawatan.
" Baik dok." Jawab mereka serempak
Kini mereka berada di ruang perawatan VVIP sambil menunggu Clara sadar.
" Aku di mana?" Tanya Clara lirih sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.
" Kamu di rumah sakit sayang. Mommy mau telepon Leonard dulu." Ucap mommynya Leonard.
" Jangan mommy, nanti Clara kena marah lagi." Ucap Clara
" Kamu tenang saja mommy akan melindungimu setelah kamu pulang dari rumah sakit kamu dan putraku tinggal bersama kami." Ucap mommynya Leonard
" Tapi kalau kak Leonard menolak bagaimana mom?" Tanya Clara
" Tenang saja karena kamu hamil pasti dia tidak akan bisa menolak permintaan kami." Ucap mommynya Leonard
" Aku hamil mom?" Tanya Clara dengan nada terkejut.
" Iya sayang, mommy dan daddy sangat bahagia karena sebentar lagi akan mempunyai cucu." Ucap mommynya Leonard sambil memeluk menantu kesayangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sumawita
masih nyimak
2022-01-11
1