" Tidak, kita pulang saja." Ucap Claudia
" Biasanya kalau wanita ditawari untuk belanja tanpa berpikir langsung menyetujui dan memborong belanjaan." Ucap tuan Adrian sambil membuka pintu mobil.
" Tidak semuanya termasuk aku." Ucap Claudia sambil masuk ke dalam mobil dan duduk di samping pengemudi.
Tuan Adrian menutup pintu mobil kemudian memutari mobil untuk membuka pintu pengemudi. Setelah duduk di kursi pengemudi tuan Adrian mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju mansion.
Dua puluh menit kemudian mereka sudah sampai di mansion merekapun turun dari mobil.
" Mansion ini sangat luas dan sangat indah, apakah punya kak Adrian?" Tanya Claudia
" Punya temanku." Jawab tuan Adrian berbohong sambil melirik ke arah Claudia.
( " Maaf aku berbohong aku hanya ingin mengetesmu lagi." Ucap tuan Adrian dalam hati ).
" Tapi kenapa semua penghuni mansion memanggil kakak dengan sebutan tuan Adrian?" Tanya Claudia
" Itu karena mereka diperintahkan oleh temanku untuk memanggilku dengan sebutan tuan Adrian." Ucap tuan Adrian.
( " Aduh bohong lagi, maaf ya Cla." Ucap tuan Adrian dalam hati ).
Claudia hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan bersama tuan Adrian masuk ke dalam mansion.
" Hmm... aku tidur di kamar mana?" Tanya Claudia
" Di kamarku saja." Ucap tuan Adrian
" Tidak, kita belum menikah jadi tidak boleh satu kamar." Tolak Claudia
" Kalau begitu kita menikah agar kita bisa satu kamar." Ucap tuan Adrian dengan nada serius.
Claudia yang mendengar ucapan tuan Adrian langsung mengangkat tangan kanannya dan diarahkan ke kening tuan Adrian.
" Tidak panas tapi kenapa bicara seperti ini ya?" Ucap Claudia sambil jari kiri telunjuknya menyentuh keningnya seperti orang sedang berfikir.
Tuan Adrian dan semua penghuni mansion sangat terkejut karena baru kali ini ada wanita yang berani menyentuh kening tuan Adrian.
grep
" Aku serius." Ucap tuan Adrian sambil menarik tangan Claudia kemudian menggenggam tangannya.
" Kita kan baru kenal, kak Adrian belum tahu siapa aku sebenarnya begitu pula dengan diriku." Ucap Claudia
( " Maaf untuk sementara aku tidak mau memikirkan tentang cinta karena aku ingin fokus membalas dendam dengan cara menyiksa mereka yang telah menyakiti pemilik tubuh ini." Ucap Claudia dalam hati ).
( " Biasanya semua wanita mengejar-ngejar aku bahkan menawarkan dirinya sebagai penghangat ranjang dan aku selalu menolaknya." Ucap tuan Adrian dalam hati ).
" Kakak akui ini memang terlalu cepat tapi aku merasa nyaman denganmu, apapun dirimu aku menerimamu apa adanya." Ucap tuan Adrian dengan nada tulus.
" Beri aku waktu untuk berpikir, aku ingin tidur sendiri." Ucap Claudia
" Baiklah, aku tidak akan memaksa." Ucap tuan Adrian dengan nada pasrah.
" Terima kasih kak, oh ya kamarku yang mana kak?" Tanya Claudia
" Di sebelah kamarku, nanti biar pelayan yang memindahkan pakaianmu ke dalam lemari." Ucap tuan Adrian sambil menaiki anak tangga.
" Tidak usah kak, aku sendiri bisa melakukannya." Tolak Claudia sambil ikut menaiki anak tangga.
" Tidak menerima penolakan." Ucap tuan Adrian tegas.
Claudia hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan. Sampai di depan pintu Claudia masuk ke dalam kamar yang bersebelahan dengan kamar tuan Adrian. Begitu pula dengan tuan Adrian masuk ke dalam kamarnya. Tidak berapa lama kamar yang dimiliki Claudia di ketuk oleh seseorang.
ceklek
Claudia membuka pintu dan melihat seorang pelayan membawakan koper yang berukuran besar.
" Ada apa ya?" Tanya Claudia
" Maaf nona, ini koper milik nona." Jawab pelayan itu sambil menyerahkan koper tersebut.
" Milikku? Sejak kapan?" Tanya Claudia dengan nada bingung.
" Sejak kemarin nona, isi koper ini pakaian milik nona termasuk pakaian dalam yang dibelikan oleh tuan Adrian." Ucap pelayan itu.
" Baik terima kasih." Jawab Claudia.
" Sama-sama nona." Jawab pelayan itu
" Maaf nona, saya permisi dulu." Sambung pelayan itu.
" Baik, sekali lagi terima kasih." Jawab Claudia
Pelayan itu hanya menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan Claudia sendirian.
" Kak Adrian sangat baik padaku, aku harus berterima kasih padanya tapi sebelumnya aku mau mandi dulu." Ucap Claudia
Claudia menutup pintu kamarnya kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah lima belas menit Claudia sudah selesai mandi dan memakai pakaian santai kemudian memakai bedak.
" Kak Adrian baik banget membelikan barang-barang dari pakaian, pakaian dalam, kosmetik, tas, sepatu bahkan sandal. Aku ingin membalas budi dengan membuat makanan kesukaannya." Ucap Claudia.
Claudia berdandan natural tidak menor tapi hal itu membuat Claudia semakin bertambah cantik. Selesai berdandan Claudia keluar dari kamarnya dan berjalan ke kamar tuan Adrian yang bersebelahan dengan kamarnya.
tok tok tok
" Masuk." Jawab tuan Adrian
ceklek
Claudia membuka pintu kamar tuan Adrian dan melihat tuan Adrian sedang duduk di sofa sambil mengutak atik laptopnya.
" Ada apa Claudia?" Tanya tuan Adrian dengan mata menatap layar laptopnya.
" Kok tahu kalau itu aku?" Tanya Claudia
" Tahu dong." Jawab tuan Adrian sambil tersenyum tapi matanya masih fokus dengan layar laptopnya.
" Sepertinya kak Adrian sibuk ya? aku keluar aja ya kak maaf mengganggu pekerjaan kakak." Ucap Claudia
" Tidak ganggu kok, duduk saja di sebelahku." Jawab tuan Adrian.
" Baik kak." Jawab Claudia patuh
Claudia berjalan ke arah sofa dan duduk di sebelah tuan Adrian. Setelah sepuluh menit kemudian tuan Adrian menutup laptopnya dan meletakkan di meja.
" Ada apa? Apa jangan-jangan berubah pikiran tidur bersamaku?" Goda tuan Adrian
" Tidak, aku ke sini hanya ingin mengucapkan dua hal yang pertama terima kasih atas kebaikan kakak padaku dan yang ke dua kalau boleh tahu kakak suka makanan apa?." Tanya Claudia.
" Kalau makanan apa saja kakak suka dan mengenai terima kasih aku tidak ingin berupa ucapan." Ucap tuan Adrian
" Lalu berupa apa?" Tanya Claudia
" Berupa ini." Ucap tuan Adrian sambil mendorong perlahan tubuh Claudia.
Tuan Adrian menind*h tubuh Claudia kemudian memberikan ciuman dan dilanjutkan dengan *******. Awalnya Claudia memberontak tapi tuan Adrian memegang ke dua tangan Claudia dengan menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya menyentuh salah satu gunung kembar milik Claudia.
Awalnya tuan Adrian menikmati ciumannya sambil memejamkan matanya hingga tuan Adrian merasakan ada rasa asin di bibirnya membuat tuan Adrian membuka matanya.
Matanya langsung membulat sempurna melihat Claudia mengeluarkan air mata membuat tuan Adrian menarik tubuhnya kemudian memeluk Claudia.
" Maaf, bukannya aku merendahkan mu tapi aku melakukan ini karena aku sangat mencintaimu." Ucap tuan Adrian sambil mengusap punggung Claudia.
" Hiks... hiks... aku mohon jangan lakukan itu lagi." Mohon Claudia sambil membalas pelukan tuan Adrian.
" Apakah tidak ada rasa cintamu padaku?"Tanya tuan Adrian sambil melepaskan pelukannya dan mendorong perlahan tubuh Claudia dan mengangkat dagu Claudia agar menatap dirinya.
" Aku tidak tahu yang pasti aku merasa nyaman." Ucap Claudia
" Aku ingin kamu membuka hatimu untukku." Mohon tuan Adrian
" Aku akan mencobanya." Jawab Claudia
( " Maaf sebenarnya akupun sama mencintaimu karena itulah aku tidak sanggup untuk memukulmu ketika kamu melakukan yang tidak pantas padaku. Ini aku lakukan karena aku ingin konsentrasi untuk membalas dendam." Ucap Claudia dalam hati ).
" Sudah malam, istirahatlah karena besok pagi kita akan pergi ke bandara." Ucap tuan Adrian
cup
" Sekali lagi terima kasih, aku istirahat dulu." Jawab Claudia sambil mengecup pipi tuan Adrian kemudian berlari meninggalkan tuan Adrian.
" Sangat menggemaskan dan membuatku sering tertawa melihat tingkah Claudia. Semoga kamu secepatnya membuka hatimu untukku." Ucap tuan Adrian
Tuan Adrian berdiri dan berjalan ke arah ranjang kemudian berbaring.
" Kenapa aku tidak bisa tidur, bantal ini yang kemarin malam di pakai oleh Claudia masih tercium aromanya." Ucap tuan Adrian sambil menyentuh bantal kemudian membelai bantalnya.
" Aku sangat mencintaimu dan semoga kita berjodoh." Ucap tuan Adrian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sumawita
Amiiiinnn
2022-01-11
0
Wina Yuliani Nurfatonah
aamiiin aku doain dech adrian💪💪💪
2022-01-07
0