Tuan Adrian perlahan membuka matanya dan menatap wajah cantik Claudia.
" Kak, aku ingin buang air kecil." Ucap Claudia mengulangi perkataannya sambil menatap wajah tampan tuan Adrian.
Tuan Adrian dengan terpaksa melepaskan pelukannya. Claudia pun turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah pintu dan masuk ke dalam kamar mandi.
" Sebentar lagi kami akan berpisah, bagaimana cara menahannya agar Claudia selalu berada di sisiku? Terlebih aku tidak bisa tidur dengan pulas jika Claudia tidak ada di sisiku." Ucap tuan Adrian.
" Dulu sebelum kenal dengan Claudia aku terbiasa tidur sendirian tapi sejak kenal dengan Claudia dan tidur bersamanya aku tidak bisa tidur dengan pulas jika Claudia tidak ada di sisiku padahal kami tidak melakukan apa-apa hanya saling berpelukan." Sambung tuan Adrian.
" Apa yang mesti aku lakukan?" Tanya tuan Adrian pada dirinya sendiri.
ceklek
Claudia membuka pintu kamar mandi dan melihat tuan Adrian sedang melamun. Claudia berjalan dengan perlahan ke arah tuan Adrian untuk mengejutkan tuan Adrian sedangkan tuan Adrian tersadar dari lamunannya ketika terdengar suara pintu kamar mandi terbuka.
Tuan Adrian melirik ke arah Claudia dan dirinya tahu kalau Claudia ingin mengagetkan dirinya membuat tuan Adrian berpura-pura melamun. Claudia mengangkat ke dua tangannya untuk mendorong tubuh tuan Adrian agar berteriak karena terkejut.
" Dor!!!" Teriak Claudia
bruk
plak
" Aduh." Ucap Claudia
Claudia mendorong tubuh tuan Adrian tapi tuan Adrian dengan sengaja menggeser tubuhnya ke arah samping membuat Claudia jatuh terlungkup hal itu dimanfaatkan oleh tuan Adrian untuk memukul bokong Claudia membuat Claudia mengaduh.
plak
" Aduh." Ucap Claudia lagi sambil mengusap bokongnya.
" Nakal mau ngerjain kakak." Ucap tuan Adrian sambil memukul bokong Claudia yang ke dua kalinya.
" Aish kak, aku kan hanya bercanda." Ucap Claudia sambil membalikkan badannya dan tersenyum menatap wajah tampan tuan Adrian.
Tuan Adrian menatap bibir Claudia membuat tuan Adrian menin**h tubuh Claudia kemudia menahan ke dua tangan Claudia dengan menggunakan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya diselipkan ke tengkuk Claudia .
Tuan Adrian mendekatkan wajahnya kemudian mengecup bibir Claudia kemudian **********. Claudia memejamkan matanya menikmati ciumannya. Tuan Adrian tersenyum dan Claudia pun membalas ciuman tuan Adrian hingga Claudia hampir kehabisan nafas barulah tuan Adrian melepaskan ciumannya.
" Manis dan bikin aku ketagihan." Ucap tuan Adrian.
bruk
Claudia langsung tersadar dan mendorong tubuh tuan Adrian ke arah samping kemudian bangun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu kamar.
grep
" Maaf, aku tidak ada maksud untuk merendahkan dirimu karena jujur aku sangat mencintaimu." Ucap tuan Adrian sambil memeluk Claudia dari belakang.
Tuan Adrian membalikkan badan Claudia dan mengangkat dagu Claudia agar menatap dirinya.
" Kebersamaan kita yang singkat ini adakah sedikit perasaanmu padaku?" Tanya tuan Adrian
" Aku tidak tahu tapi yang pasti aku merasa nyaman bersama kak Adrian." Ucap Claudia
( " ***Maaf dendamku lebih penting dari pada perasaan cinta. Aku tidak ingin mengecewakan pemilik tubuh ini." Ucap Claudia dalam hati ).
( " Aku merasakan kamu memang mencintaiku tapi ada sesuatu yang membuatmu menahan perasaan itu namun aku tidak tahu apa itu." Ucap tuan Adrian dalam hati ).
" Aku lapar." Ucap Claudia
" Baiklah kita makan dulu." Ucap tuan Adrian sambil menarik tangan Claudia.
Claudia hanya pasrah tangannya di tarik oleh tuan Adrian. Mereka berdua keluar dari kamar tidur dan berjalan ke ruang makan. Lagi-lagi Claudia menatap kagum ruangan makan tersebut.
Tuan Adrian dan Claudia duduk di kursi sofa, tuan Adrian memotong kecil-kecil steak daging kemudian mengambil piring Claudia dan di tukar dengan piring tuan Adrian.
" Makanlah daging yang sudah aku potong." Ucap tuan Adrian.
" Terima kasih." Jawab Claudia sambil tersenyum manis.
Tuan Adrian hanya membalas senyuman Claudia sambil memotong steak daging untuk dirinya.
" Apakah kamu bisa membuat steak daging?" Tanya tuan Adrian
" Bisa, mau dimasakin ya." Tebak Claudia
" Tebakanmu tepat." Jawab tuan Adrian sambil mengusap rambut Claudia dengan lembut.
" Kalau kita ditakdirkan bertemu lagi, aku akan masakin buat kakak." Ucap Claudia.
" Janji ya masakin buat kakak." Ucap tuan Adrian
" Aku janji." Ucap Claudia
Tuan Adrian tersenyum kemudian mereka pun makan dalam diam tanpa ada yang bicara. Lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum.
" Kita duduk di pojok itu." Tunjuk tuan Adrian sambil berdiri dan berjalan ke arah pojok dan diikuti oleh Claudia.
" Duduk di sini." Ucap tuan Adrian sambil menepuk pahanya.
" Tapi..." Ucapan Claudia terpotong oleh tuan Adrian
" Aku mohon, aku janji tidak melakukan apa-apa anggap saja ini ungkapan terima kasihmu padaku." Ucap tuan Adrian
Claudia menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian duduk di pangkuan tuan Adrian.
" Tapi tidak enak duduk begini." Ucap Claudia
" Tidak enak kenapa?" Tanya tuan Adrian
" Kalau duduk di kursi kan enaknya nyender." Ucap Claudia beralasan
" Kalau begitu bersandarlah di dadaku." Ucap tuan Adrian
" Baiklah." Jawab Claudia
Claudia bersandar di dada bidang tuan Adrian sedangkan tuan Adrian memeluk Claudia agar tidak terjatuh.
" Kak Adrian." Panggil Claudia
" Hmmmm." Jawab tuan Adrian
" Apa yang membuat kak Adrian mencintaiku?" Tanya Claudia penasaran
" Aku merasa nyaman, jantungku berdetak sangat kencang jika berdekatan denganmu. Kalau kamu tidak percaya dengarkan detak jantungku." Ucap tuan Adrian.
Claudia menempelkan telinganya ke dada bidang tuan Adrian dan benar saja jantungnya berdetak kencang.
" Iya kak jantungmu berdetak sangat kencang, kalau jantungku berdetak kencang juga tidak?" Tanya Claudia polos sambil mendongakkan kepalanya ke atas karena tuan Adrian lebih tinggi selisih dua puluh lima cm.
" Coba kakak dengarkan tapi dudukmu pindah ke arah samping." Ucap tuan Adrian sambil melepaskan pelukannya.
Claudia menggeserkan tubuhnya ke arah samping membuat adik kecil tuan Adrian semakin mengeras. Tuan Adrian berusaha menahan hasratnya akibat gesekan tubuhnya dengan tubuh Claudia.
Tuan Adrian menempelkan telinganya ke dada kenyal milik Claudia dan terdengar jelas detak Claudia juga berdetak sangat kencang. Tuan Adrian menatap wajah cantik Claudia yang sedang menatapnya. Claudia mendekatkan wajahnya ke wajah tuan Adrian kemudian memberanikan diri mencium tuan Adrian secara singkat.
Claudia mengangkat kepalanya tapi di tahan tengkuk Claudia oleh tuan Adrian dengan tangan kirinya. Tuan Adrian mengecupnya kemudian ********** hingga tiga menit kemudian tuan Adrian melepaskan ciumannya ketika Claudia menepuk bahu tuan Adrian.
" Bibirmu benar-benar bikin aku candu." Ucap tuan Adrian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Wina Yuliani Nurfatonah
udh gk tahan nich adrian lama lama dkt claudia😉
2022-01-07
0