Leonard yang merasa kesal kesenangannya di ganggu langsung menarik adik kecilnya kemudian berjalan mendekati istrinya.
plak
" Ini hukuman akibat mengganggu kesenanganku." Ucap Leonard sambil menampar Clara
" Ririn, kamu itu sahabatku kenapa kamu tega padaku hiks... hiks.. hiks..." Ucap Clara sambil terisak dan memegangi pipinya yang terasa perih akibat tamparan suaminya tanpa memperdulikan ucapan suaminya.
" Aku ingin hidup enak dengan menjadi nyonya Leonard." Jawab Ririn tanpa punya rasa bersalah sedikitpun.
" Kamu jahat, selama ini aku membantumu dan mau berteman denganmu tapi inikah balasanmu padaku." Ucap Clara
" Berisik, sayang usir dia kita lanjutkan lagi." Ucap Ririn
bruk
" Akhhhhh sakit..." Teriak Clara
Tanpa punya empati sedikitpun Leonard mendorong tubuh istrinya hingga terjatuh membuat istrinya menangis.
" AKU BERSUMPAH SUATU SAAT NANTI PUTRIKU AKAN MEMBALAS SEMUA RASA SAKIT YANG AKU RASAKAN SELAMA INI YANG TELAH KALIAN BERIKAN PADAKU DENGAN BERKALI-KALI LIPAT!!!" Teriak Clara
duar
duar
Terdengar suara petir saling bersahutan membuat Leonard marah.
" Aku tidak takut, sebelum putrimu melakukan itu aku akan menyiksanya dan membunuhnya." Ucap Leonard sambil menendang perut Clara.
" Akhhh... sakit!!" Teriak Clara sambil memegangi perutnya yang terasa sangat sakit luar biasa.
brak
Leonard membanting pintu sedangkan Clara berusaha menahan rasa sakit yang luar biasa untuk berdiri tapi dirinya tidak mampu lagi dan tidak berapa lama darah segar keluar dari sela-sela pahanya karena tidak kuat dirinya tidak sadarkan diri.
Kepala pelayan yang berjalan ke arah dapur mendengar suara teriakan kesakitan dan suara petir bersahut-sahutan dengan langkah terburu-buru berlari menaiki anak tangga. Kepala pelayan membulatkan matanya dengan sempurna melihat Clara berbaring dengan darah segar tidak berhenti keluar.
" Nyonya." Panggil kepala pelayan
Kepala pelayan itupun membalikkan badannya dan berlari menuruni anak tangga untuk memanggil sopir dan bodyguard untuk membawa Clara ke rumah sakit.
Kini Clara sedang berada di ruang operasi kepala pelayan menghubungi orang tua Leonard. Setengah jam menunggu orang tua Leonard datang.
" Sebenarnya apa yang terjadi bi?" Tanya mommynya Leonard
" Saya tidak tahu nyonya, waktu saya lagi tidur saya sangat kaget mendengar suara petir yang sangat kencang dan karena saya lagi haus maka saya berjalan ke arah dapur untuk minum dan tidak sengaja saya mendengar suara teriakan kesakitan dan pas saya melihat nyonya muda tidak sadarkan diri dengan darah segar keluar dari sela-sela paha nyonya muda." Jawab kepala pelayan
" Apakah Leonard menyiksa istrinya lagi?" Tanya mommynya Leonard
" Benar nyonya besar." Jawab kepala pelayan.
Ke dua orang tua Leonard menghembuskan nafasnya dengan kasar.
ceklek
Pintu ruang operasi terbuka dan dokter melihat ke arah mereka dengan tatapan berbeda membuat sepasang suami istri langsung berdiri dan berjalan ke arah dokter dengan hati yang tidak menentu.
" Bagaimana dengan keadaan menantu dan cucuku dok?" Tanya mommynya Leonard
" Maaf kami sudah berusaha, menantu tuan dan nyonya tidak bisa diselamatkan karena mengalami pendarahan hebat." Ucap dokter tersebut
" Apa?? Bagaimana dengan cucuku?" Tanya mommynya Leonard dan tidak berapa lama air matanya keluar.
" Cucu tuan dan nyonya selamat." Ucap dokter tersebut.
Orang tua Leonard hanya menganggukkan kepalanya kemudian menghubungi orang kepercayaannya sekaligus besannya orang tua dari Clara untuk memberitahukan kematian putrinya.
xxxxxxx
Clara sudah selesai di kubur dan kini semua anggota keluarga berkumpul di mansion milik Leonard termasuk orang tua Clara.
" Mommy, daddy karena istriku sudah meninggal maka aku akan menikah lagi dengan Ririn." Ucap Leonard tanpa punya rasa empati sedikitpun.
" Apa???" Teriak mereka serempak dengan nada terkejut.
plak
" Dasar menantu tidak tahu diri, putriku meninggal pasti karena ulahmu!!" Bentak ayahnya Clara sambil menampar Leonard
" Putrimu mati karena melahirkan bukan karena ulah diriku." Ucap Leonard dengan nada tegas.
" Putriku baru saja di kubur, waktu pemakaman kamu tidak datang sama sekali, ibu sangat kecewa denganmu." Ucap ibunya Clara.
" Dan kamu Ririn, ibu tidak menyangka kamu menusuk sahabatmu sendiri padahal kami memperlakukan dirimu dengan baik." sambung ibunya Clara
Ririn pura-pura acuh dengan ucapan ibunya Clara malah menatap ibunya Clara dengan tatapan sinis. Baginya kematian Clara tidak perlu disedihkan karena bagi dirinya nyawa Clara tidak ada artinya sama seperti persahabatan mereka.
" Baiklah, kalau kamu ingin menikah silahkan aku tidak perduli asalkan cucuku kami yang asuh." Ucap ayahnya Clara
" Silahkan aku tidak perduli, toh nanti aku sebentar lagi menikah dan mempunyai anak." Jawab Leonard tanpa punya rasa empati sedikitpun.
plak
plak
" Daddy sangat kecewa dengan kamu Leonard, mulai sekarang kamu bukan putra kami lagi. Kamu pergilah dari sini dan bawa wanita murahan mu itu." Ucap daddynya Leonard sambil menampar ke dua pipi putranya untuk pertama kalinya.
" Hei om jangan sembarangan menuduhku wanita murahan ya, aku tidak terima!!" Bentak Ririn
plak
plak
" Jangan membentak suamiku, kamu pantas di sebut ****** karena tega menyakiti sahabatmu sendiri. Pergi kalian berdua!!! pergi!!!" Teriak mommynya Leonard dengan berlinangan air mata.
" Ayo sayang kita pergi dari sini." Ucap Leonard
" Tapi kita ingin tinggal di mana?" Tanya Ririn dengan wajah pucat sambil memegangi ke dua pipinya akibat tamparan calon ibu mertuanya.
" Tenang saja aku masih ada tabungan." Ucap Leonard dengan nada santai.
Akhirnya Ririn mengikuti Leonard sambil mencari akal agar dirinya bisa hidup mewah walau dengan cara licik sekalipun.
Enam Bulan Kemudian
Gaya hidup Ririn yang sangat tinggi membuat tabungan Leonard hanya menyisakan dua juta saja.
" Sayang, bagaimana kalau kamu bunuh ke dua orang tuamu?" Tanya Ririn
" Apa membunuh? Kamu gila ya?" Bentak Leonard
" Orang tuamu itu yang gila seharusnya harta itu milikmu. Apakah kamu tidak ingin seperti dulu lagi?" Ucap Ririn berusaha mempengaruhi Leonard
" Baiklah, terserah padamu. Aku lagi cape kamu puasin aku." Ucap Leonard sambil berbaring di ranjang.
Ririn berusaha menahan kesabarannya karena bagi dirinya untuk menjadi orang kaya harus bersabar terlebih lagi menjadi nyonya Leonard yang kaya raya sebentar lagi sudah di depan matanya.
xxxxxxx
Leonard menunggu di jalan yang sepi tepat biasa daddynya melewati jalan tersebut bersama sopir pribadinya. Leonard menunggu bersama empat orang preman yang di sewanya untuk menghabisi ayah kandungnya. Setelah lama menunggu akhirnya mobil itupun melewati jalan yang sepi.
cittttt
Mobil yang ditumpangi daddynya terpaksa berhenti karena Leonard sengaja memarkirkan mobilnya di tengah jalan.
" Tuan tunggu di sini saja, biar saya dan temanku yang menghadapi mereka." Ucap salah satu bodyguard yang merangkap sebagai sopir.
" Tidak lebih baik aku ikut." Ucap daddynya Leonard
Mereka bertiga turun dari mobil dan berjalan ke arah mereka.
" Leonard!!!" Teriak daddynya dengan nada sangat terkejut
" Hallo daddy, kenapa terkejut?" Tanya Leonard sambil memiringkan wajahnya
" Apa yang kamu lakukan?" Tanya daddynya
" Membunuh daddy agar semua harta milik daddy menjadi milikku." Ucap Leonard
" Dasar anak durhaka, aku pikir kamu bakalan berubah ternyata tidak sama sekali kamu laki-laki yang tidak tahu di untung. Menyesal kami merawat anak yang tidak tahu terima kasih, seharusnya kami membiarkan kamu mati waktu kami menemukanmu." Ucap daddynya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sumawita
bikin Ririn menderita
2022-01-11
0