Catherine tampak sangat menikmati permainan pianist itu. Hatinya sangat bergejolak mendengar tiap bait lirik lagu itu. Lagu yang menceritakan tentang seseorang yang masih belum siap dan belum bisa menerima hidup tanpa kehadiran mantan kekasihnya. Dengan rasa sayang yang telah tertanam begitu dalam ia harap bisa memperbaiki hubungan tersebut dan kembali bersama-sama lagi, namun sayang seribu sayang mereka tidaklah satu frekuensi lagi.
Tanpa sadar Catherine meneteskan airmatanya mendengar lagu sendu itu. Willy yang melihat kesedihan di mata Catherine menjadi kuatir.
“Kamu kenapa?”tanya Willy kuatir
“Ah..maaf..aku terlalu terbawa suasana”ucap Catherine sambil mengusap airmatanya.
Catherine mencoba tersenyum untuk menyembunyikan kegundahan dan kesedihan dalam hatinya. Nyatanya rasa cintanya pada Arga sangatlah besar, hingga mustahil menghapus nama Arga dari dalam hatinya.
Di Amerika,
Arga menatap foto yang dikirimkan oleh bodyguard yang mengawasi Catherine selama di Indonesia. Ada kesedihan dalam hatinya melihat gadis yang sangat dicintainya berubah hanya dalam waktu singkat. Semua juga karena kesalahannya yang sudah menorehkan luka yang sangat dalam di hati Catherine.
“Maafkan aku Cathy”gumam Arga sambil menatap foto Catherine yang sedang mengusap airmatanya.
Arga sengaja meminta salah satu bodyguard yang mengawasi Catherine untuk mengirimkan semua informasi dan tindak tanduk Catherine selama di Indonesia. Sehingga Arga tahu betul dengan semua yang sudah dilakukan oleh Catherine. Mulai dari baju-bajunya yang dulu yang sudah dibuang digantikan dress-dress seksi yang memperlihatkan lekuk tubuh Catherine. Make up Catherine yang biasanya tampil natural kini menjadi lebih bold juga tak luput dari perhatian Arga.
Termasuk sekarang, saat Catherine sedang reuni dengan teman-teman SD nya, Arga pun tahu semua.
“Terus awasi nona..Kabari aku dan jangan sampai kalian ketahuan”perintah Arga pada salah satu bodyguard yang mengawasi Catherine.
“Baik tuan”jawab sang bodyguard
“Andai aku bisa menghapus semua airmatamu itu”gumam Arga dalam hati
Hatinya ikut teriris melihat Catherine yang menangis di bar and lounge itu.
Di Indonesia,
“Sudah malam..aku pulang dulu ya”pamit Catherine pada teman-temannya.
“Hei..kenapa buru-buru..sekarang baru jam 24.00”jawab Sharon
“Maaf..aku tak mau membuat keluargaku kuatir. Aku pulang dulu ya”jawab Catherine
“Aku antar kalo begitu”sahut Willy
“Tak usah..aku bisa sendiri. Aku bawa mobil sendiri”tolak Catherine
“Tak baik wanita cantik pulang malam-malam”goda Willy
Catherine hanya tersenyum.
“Baiklah”
Akhirnya Catherine dan Willy pulang naik mobil Willly. Sepanjang perjalanan mereka berbincang-bincang dan bercanda berdua. Suasana sangat akrab antara keduanya.
Sampai di rumah kediaman Alexander,
“Terimakasih Will sudah mengantarku”ucap Catherine
“Sama-sama”jawab Willy
“Selamat Malam”pamit Catherine sambil tersenyum.
Catherine sudah melepas sabuk pengamannya dan memegang handle pintu mobil, tiba-tiba Willy menarik tangan Catherine. Sontak Catherine menoleh ke arah Willy yang kini meletakkan satu tangannya di pipi Catherine lalu,
“Cuuuuppp”
Catherine terbelalak. Matanya membulat sempurna karena Willy baru saja mengecup bibirnya.
“Good night”bisik Willy di telinga Catherine
Entah karena pengaruh alkohol ataukah karena terbawa suasana, tiba-tiba Catherine menarik dasi yang di kenakan Willy hingga lelaki itu tertarik ke arah Catherine dan tanpa diduga Catherine ganti mencium bibir Willy. Jantung keduanya berdetak sangat kencang, karena gairah yang menggebu di dalam diri mereka masing-masing.
Keduanya saling berbalas ciuman panas. Keduanya berciuman sambil memejamkan mata. Menikmati pagutan dan sentuhan lembut dibibir masing-masing. Hingga akhirnya,
“Tok..tok..tok”
Pintu mobil diketuk seseorang dari luar.
Catherine dan Willy yang kaget segera menghentikan ciuman panas mereka. Keduanya kembali duduk di kursi masing-masing. Jantung keduanya berdegup sangat kencang.
Catherine menoleh ke arah jendela mobil. Dilihatnya wajah sang adik yang sudah sangat garang dengan kedua tangannya dilipat di depan dadanya.
Catherine buru-buru keluar dari mobil. Willy juga keluar dari mobil.
“Oh..Dev, kau belum tidur?”tanya Catherine basa-basi
“Hemm..cepat masuk!”perintah Devara pada sang kakak.
Devara dengan tatapan tajamnya yang sangat dingin. Membuat Catherine salah tingkah. Dia segera berjalan ke arah Devara. Willy yang menyusul Catherine hendak berpamitan pun tak luput dari tatapan tajam Devara.
“Halo Dev..lama kita tidak bertemu”sapa Willy sok akrab
Devara masih menatap Willy dengan tatapan yang sangat tak bersahabat.
“Pulanglah”ucap Devara ketus lalu berbalik masuk ke dalam rumah.
“Cathy..Aku akan kemari besok”seru Willy pada Catherine
“Pergilah”ucap Catherine lirih sambil tangannya digerakkan untuk mengusir Willy.
Willy pun berjalan menuju mobilnya dan mengendarai mobilnya meninggalkan kediaman Alexander. Sampai di dalam rumah,
“Apa yang kakak lakukan tadi di mobil?”tanya Devara
“Aku..tidak melakukan apa-apa”kelit Catherine
“Bohong!”seru Devara
“Memangnya kenapa kalo aku mencium Willy? Apa aku salah?”tanya Catherine tanpa rasa bersalah
“Kakak itu perempuan..harusnya kakak lebih menjaga diri kakak sendiri!”oceh Devara
“Cih, Jangan berlagak sok suci Dev..bukankah kau juga sering mencium gadis-gadis yang menyukaimu itu”
“Jangan mengalihkan pembicaraan! Aku mencium mereka karena mereka yang menciumku terlebih dahulu..Aku tak pernah memulai sesuatu yang tak ingin aku lakukan”
“Beruntungnya gadis yang kau sukai nanti”ejek Catherine
Devara melangkah menuju kakaknya karena merasa sang kakak sedikit berbeda. Devara dapat mencium dari dekat bahwa saat ini Catherine sedang sedikit mabuk.
“Kakak minum?”tanya Devara sambil mengernyitkan dahinya
Karena Devara tahu kakaknya tak pernah meneguk minuman keras sebelumnya. Anggur pun hanya pernah sedikit. Karena Catherine memang tak kuat minum minuman keras.
Catherine dengan wajah manjanya sambil mengerjapkan matanya.
“Cuma sedikit”ucap Catherine sambil tersenyum
“Kakak mabuk rupanya..Cepat masuk kamar sekarang!”perintah Devara tegas
Catherine mengerucutkan bibirnya mendengar sang adik memerintahkan dirinya untuk segera ke kamar. Sambil menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil yang sedang ngambek, Catherine melangkah ke lantai atas, ke kamarnya.
“Patah hati ternyata bisa membuat orang jadi gila juga rupanya”gumam Devara sambil memandangi punggung sang kakak yang berjalan ke kamarnya.
Devara akhirnya menyusul sang kakak untuk tidur di kamarnya sendiri.
Sampai di kamar, Catherine segera merebahkan tubuhnya yang kelelahan di atas ranjangnya yang besar dan nyaman.
Di Amerika,
“Brakk”
Arga menggebrak meja kerjanya dengan sangat keras hingga telapak tangannya sakit. Namun rasa sakit itu tak dirasakannya karena Arga sedang sangat emosi sekarang.
Bagaimana tidak, setelah melihat rekaman CCTV di kediaman keluarga Alexander yang terhubung dengan laptop miliknya, Arga dapat melihat dengan jelas apa yang dilakukan Catherine dan Willy di dalam mobil beberapa saat lalu.
Arga merasa sangat cemburu saat melihat Catherine berciuman mesra dengan Willy di dalam mobil. Melihat wanitanya bermesraan dengan lelaki lain sukses membuat api cemburu menjalar ke seluruh tubuh Arga.
Arga mulai merasa gusar. Dasi yang dikenakannya terasa sangat mencekik leher sehingga Arga mulai mengendurkan dasinya. Wajah Arga juga sampai memerah menahan amarah dalam hatinya.
Lelaki yang biasanya selalu dapat bersikap tenang dalam keadaan apapun, kini seperti cacing kepanasan setelah melihat dengan jelas Catherine berciuman mesra dengan Willy.
Arga mengepalkan tangannya dengan sangat kuat. Nafasnya menjadi tak beraturan. Darahnya seakan mendidih setelah melihat rekaman di CCTV.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Lysa fauziah Akbar
nah loh arga..gimana itu si cath jd ciuman. deh
2022-09-22
1
Muta Mimah
bagus,buat Arga semakin kebakaran jenggot.
tanpa harus melecehkan dirimu sendiri
2022-01-20
2