Di dalam kamar,
Arga memandangi wajah gadis yang sangat dicintainya. Diusapnya pipi Catherine perlahan untuk menghapus sisa airmata yang tersisa di pipinya. Anak rambut yang menutupi wajah cantik Catherine juga tak luput dari perhatian Arga. Arga menggenggam erat tangan Catherine.
“Maafkan aku”ucap Arga lirih dengan tatapan sendu.
Semalaman Arga menjaga Catherine. Bahkan Arga sudah memanggil dokter pribadi keluarga Alexander untuk memeriksa Catherine.
“Nona Catherine baik-baik saja. Hanya kelelahan”ujar dokter Evan
“Jika nona sudah sadar, berikan ini supaya staminanya pulih. Aku rasa perjalanan 20 jam lebih dari Indonesia kemari sudah menguras energinya”
“Baik dokter..saya mengerti”
Setelah memberikan vitamin dan suplemen kesehatan pada Arga, dokter Evan pun pamit pulang.
Beberapa saat kemudian, Catherine mulai tersadar dari pingsannya. Gadis itu mengerjapkan matanya perlahan. Tapi pandangan matanya masih belum jelas sempurna. Arga yang baru saja mengantar dokter, dan berjalan ke kamarnya, melihat Catherine yang mulai sadar.
“Nona sudah sadar?”tanya Arga dengan raut wajah bahagia melihat Catherine yang sudah sadar.
Catherine yang perlahan mulai sadar, berusaha bangkit dari tidurnya. Catherine mengerahkan sisa-sisa tenaganya untuk segera bangun dan pergi dari tempat itu. Melihat Catherine yang berusaha bangun, Arga berusaha melarangnya.
“Sebaiknya Nona istirahat dulu..jangan dipaksakan bangun”ucap Arga sambil meraih tangan Catherine.
Namun gadis yang baru saja dibuat patah hati olehnya, menepis tangan Arga dengan kasar.
“Jangan sentuh aku”ucap Catherine lirih
Tatapan matanya pun terlihat sangat dingin. Catherine menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan berusaha berdiri. Namun karena tubuhnya masih sangat lemah, Catherine belum sepenuhnya bisa berdiri dengan tegak. Membuat Arga segera meraih tubuh Catherine. Catherine yang tak suka disentuh Arga, mencoba memberontak dengan sisa tenaga yang dimilikinya.
“Lepaskan aku! Aku bilang lepaskan aku”ucap Catherine dengan lirih
Wajahnya kini terlihat pucat. Tatapan matanya yang biasanya penuh cinta pada Arga terlihat sangat dingin. Tanpa senyum yang selalu menghiasi wajah cantiknya.
“Nona tenanglah..saya akan lepaskan tapi Nona tenang dulu”pinta Arga sambil melepaskan tangannya yang sedari tadi melingkar di tubuh Catherine untuk menjaganya agar tak terjatuh.
Catherine berjalan perlahan dengan gontai. Arga sedih melihat gadis itu berlalu dihadapannya tanpa menoleh sedikitpun. Catherine mengambil tasnya yang tergeletak di lantai. Catherine melangkahkan kakinya meninggalkan apartemen lelaki yang sudah menyakiti hatinya dengan sangat dalam.
Ingin rasanya Arga berlari dan memeluk gadis itu untuk menenangkannya. Sekuat tenaga dia menahan perasaannya sendiri yang juga terluka.
“Jangan pergi!”gumam Arga dalam hati
Arga menatap kepergian Catherine dengan perasaan yang terus berkecambuk. Sungguh berat rasanya melepaskan cinta yang dimiliki pada nona mudanya itu. Tiba-tiba Arga teringat akan pesan dokter. Dia segera menarik tangan Catherine membuat gadis itu menoleh ke arahnya. Gadis cantik itu menatap tangan Arga dengan tatapan tajam dan dingin. Membuat satu sisi hati Arga ikut terluka melihat perubahan dalam diri nonanya yang sudah dibuat patah hati olehnya.
“Maaf Nona..tapi dokter berpesan supaya Nona memakan suplemen ini untuk mengembalikan tenaga Nona”ucap Arga sambil menyerahkan botol kecil berisi suplemen kesehatan yang tadi diberikan dokter pribadi keluarga Alexander.
“Terimakasih”sahut Catherine dingin lalu berjalan keluar apartemen Arga.
Arga hanya bisa menatap kepergian Catherine dengan hati yang terluka. Karena dia baru saja melepaskan cinta dalam hidupnya dengan sebuah sandiwara cinta yang sengaja dibuatnya.
Catherine keluar apartemen dan menutup pintu apartemen Arga dengan linangan air mata. Gadis itu menangis lagi. Mengingat semua pengkhianatan yang telah dilakukan oleh Arga.
“Kita pergi dari sini”perintah Catherine pada bodyguardnya.
Baru beberapa langkah berjalan, kaki Catherine yang lemas tak lagi mampu menopang tubuhnya. Membuat Catherine ambruk sekali lagi. Akhirnya salah satu bodyguard membopong tubuh Catherine keluar dari gedung apartemen Arga menuju rumah sakit.
“Oke..aku tahu..aku akan menyusul”ucap Arga mendengar laporan salah satu anak buahnya yang mengabarkan pingsannya Catherine.
Arga segera bergegas berganti pakaian dan menyusul mobil Catherine menuju Rumah Sakit internasional di New York.
Begitu sampai di Rumah Sakit, Catherine segera mendapatkan penanganan dari dokter. Berikutnya Catherine dibawa menuju sebuah kamar VVIP di Rumah sakit. Agatha dan Devara yang mendengar berita dari salah satu bodyguard nya tentang pingsannya Catherine segera menyusul ke Rumah Sakit.
*****
Di Indonesia,
“APA KATAMU? Putriku pingsan?”seru Brandon panik
Caroline yang juga berada di ruang kerja suaminya, ikut panik mendengar berita pingsannya sang putri.
“Kau urus semuanya. Aku ke Amerika sekarang juga”ucap Brandon pada asisten pribasinya, Jack.
“Kenapa sayang? Ada apa dengan Cathy? Kenapa Cathy pingsan?”tanya Caroline panik.
“Aku jelaskan semuanya di pesawat. Ganti bajumu sekarang”pinta Brandon.
Caroline pun menurut. Dia bergegas pergi ke kamarnya untuk berganti baju dan bersiap-siap ke Amerika menyusul putrinya. Brandon yang masih berada di ruang kerjanya, berdiri di balkon sambil menatap pemandangan halaman depannya.
“Anak bodoh..kenapa kau harus melakukannya sampai sejauh itu?”gumam Brandon dalam hati merutuki perbuatan Arga dengan sandiwara cinta yang sudah dibuatnya.
Padahal Brandon hanya meminta Arga menjauhi putri kesayangannya. Brandon tak pernah meminta Arga membuat putrinya terluka seperti itu.
“Mungkin ini yang terbaik untuk kalian berdua”gumam Brandon dalam hati
Dengan begini, Brandon bisa mulai melancarkan rencananya untuk menjodohkan putri kesayangannya dengan lelaki pilihannya. Lelaki yang dianggapnya sepadan dan sederajat dengan dirinya.
Ego seorang Brandon Alexander telah membuat dua anak manusia yang saling mencintai, terluka begitu dalam. Cathy harus menderita karena penghianatan Arga. Dan Arga harus membayar mahal semua sandiwara yang sudah dibuatnya untuk membuat Cathy percaya dirinya sudah berkhianat.
Di rumah sakit,
Cathy yang sudah sadar berbaring di ranjang sambil beberapa kali mengusap airmatanya. Hatinya begitu terluka mengingat pengkhianatan yang dilakukan Arga padanya. Dada Cathy terasa sesak. Rasanya susah bagi dirinya bangkit dari kesedihan ini. Karena Arga adalah cinta pertamanya dan satu-satunya lelaki yang dicintainya selama ini.
Bersama Arga, lelaki datar sedingin es yang selalu dipanggilnya “balok es”, Cathy merasa menemukan sosok pria yang bisa membahagiakannya. Lelaki yang selalu bisa diandalkan dan selalu menjaganya.
Cathy mengingat lagi kenangan masa kecilnya bersama Arga dan Devara.
Waktu itu, Cathy yang berusia sepuluh tahun adalah seorang gadis ceria dan manja yang selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya.
Arga selalu menjadi tameng bagi kedua majikannya, tuan muda dan nona mudanya yang kelakuannya kadang sangat usil dan jahil. Namun keduanya sangat segan pada Arga.
Karena pandai beladiri, maka Arga muda diperintahkan Brandon untuk menjadi bodyguard bagi putri kesayangannya Catherine. Brandon sengaja menempatkan Arga muda di dekat putrinya karena Catherine selalu mengeluh tidak memiliki teman jika selalu didampingi bodyguard yang bertubuh dua kali lebih besar dari dirinya.
Brandon berpikir dengan menempatkan Arga muda, maka Catherine tetap bisa merasa aman dan tak akan kehilangan masa sekolahnya. Arga bisa menemani dan sekaligus menjaga Catherine. Walaupun kenyataannya, Arga muda yang perfectionist sangat ketat menjaga nona muda Alexander.
Kadang Brandon merasa keputusannya menempatkan Arga muda adalah keputusan yang salah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments