FLASHBACK ON
Sembilan tahun yang lalu,
Hari ini adalah hari perayaan kelulusan di sekolah dasar Catherine. Pesta Prom night untuk anak-anak sekolah dasar. Hari ini Catherine sudah berdandan dengan sangat cantik mengenakan gaun panjang warna putih miliknya. Gaun longdress model sleeveless dengan aksen bunga-bunga serta hiasan pita besar di pinggang yang terlihat sangat cocok dikenakan oleh anak secantik Catherine. Rambut Catherine juga sengaja diikat ke belakang sehingga leher jenjangnya semakin terlihat. Membuat nona muda Alexander terlihat sangat menawan.
Arga muda yang sudah berusia tujuh belas tahun memang sengaja diminta Brandon untuk mengantar putri kesayangannya. Arga terlihat gagah mengenakan setelan jas hitam dipadu dengan kemeja putih lengan panjang dan dasi kupu-kupu sebagai pemanis penampilan.
Arga muda terlihat sangat tampan. Apalagi di usainya yang menginjak tujuh belas tahun. Dengan suara beratnya, membuat Arga muda menjelma menjadi pria muda idaman kaum hawa. Pembawaannya yang cool dan tenang, cenderung datar justru membuat para gadis terpikat dengan pesonanya.
“Ingat! Kau harus menemani putriku kemana pun dia pergi”pesan Brandon.
“Saya mengerti tuan”jawab Arga muda.
Catherine yang sudah siap terlihat menuruni tangga menuju lantai satu.
Arga muda yang sedang menunggu di bawah tangga, sampai tak berkedip melihat pesona nona muda yang sangat cantik malam itu. Dengan senyum manisnya yang terukir di wajah cantiknya membuat siapapun tak kan mengira jika gadis itu baru berusia sebelas tahun dan akan masuk SMP.
“Nona sangat cantik malam ini”puji Madam O
“Iya benar..nona terlihat sangat cantik”puji pelayan wanita yang lain.
Catherine kecil tersenyum mendengar pujian Madam O dan pelayan di rumahnya. Dan saat menoleh ke arah Arga muda, Catherine menatapnya seolah meminta Arga memujinya.
“Apa aku cantik kak Arga?”tanya Catherine penuh harap.
Matanya sampai berbinar-binar menunggu jawaban Arga muda.
Arga dengan wajah datarnya tak menggubris pertanyaan nona mudanya.
“Kita akan terlambat. Sebaiknya kita berangkat sekarang.Mari nona”pinta Arga muda
Catherine kecil mengerucutkan bibir mungilnya karena tak mendapatkan jawaban yang diinginkannya. Arga malah sudah pergi meninggalkannya.
Dengan langkah berat sambil menghentak-hentakkan kaki kecilnya, Catherine menyusul Arga menuju mobil yang akan mengantarkannya ke hotel tempat diadakannya acara prom night.
“Hisshhh..dasar balok es menyebalkan”umpat Catherine dalam hati sambil melayangkan tinjunya ke udara seolah hendak memukul Arga yang sekarang berjalan di depannya.
Begitu sampai di mobil, Arga menoleh ke belakang. Secepat kilat Catherine segera menurunkan tangannya yang tadi hendak memukul Arga. Catherine pura-pura merapikan rambutnya.
“Huuuhh..untung ga ketahuan”gumam Catherine dalam hati sambil melangkahkan kakinya memasuki mobil.
Arga duduk di samping Catherine.
Sepanjang perjalanan, Catherine yang periang selalu mengoceh ke sana kemari. Seakan tak ada habisnya bahan pembicaraannya. Sementara Arga muda yang memang tak suka bicara, hanya berdehem menjawab pertanyaan nona mudanya itu. Membuat Catherine lama-lama kesal juga mendengar suara berat Arga muda yang berdehem.
“Iihh..kak Arga..kenapa dari tadi Cuma “hemmm” “hemm” doang sih? Jawab dong kak”tegur Catherine dengan mendengus kesal
“Kak Arga belum punya pacar kan? Ayo ngaku..makanya kakak ga bisa jawab pertanyaanku..Iya kan?”tebak Catherine jitu
Arga muda yang mulai kesal dengan celotehan Catherine mulai menatap gadis kecil yang sudah beranjak remaja itu dengan tatapan dinginnya.
“Kenapa kamu begitu berisik? Untung saja kamu majikanku. Kalo tidak, sudah kuplester mulutmu itu”gerutu Arga dalam hati
Catherine yang tak terima dicuekin Arga, menggoyang-goyangkan lengan Arga muda yang mulai terlihat berotot.
“Ayolah kak! Jawab pertanyaanku tadi..aku kan pingin tahu”pinta Catherine dengan merajuk
“Kenapa dia begitu ingin tahu? Memangnya aku juga tahu rasanya cinta pertama? Dasar nona muda aneh”gerutu Arga lagi dalam hati
“Ayolah kak..Masak Kakak belum pernah merasakan cinta pertama? Kakak kan sudah tujuh belas tahun. Sweet seventeen. Masak ga tau rasanya cinta pertama sih? Apa jangan-jangan…”Catherine menggantung ucapannya sendiri
“Jangan-jangan dia gay?”gumam Catherine dalam hati lalu menutup mulutnya sendiri dengan mata yang terbelalak karena kaget dengan pemikirannya sendiri
Arga yang seolah mengerti jalan pikiran Catherine karena melihat ekspresi kagetnya sendiri tadi segera menjentikkan jarinya menyentil dahi Catherine.
“Aduhh”Catherine mengaduh sambil mengusap dahinya yang baru saja disentil Arga.
“Nona jangan coba-coba berpikir yang macam-macam” ancam Arga muda.
“Sakit tau kak”gerutu Catherine masih mengelus dahinya
Percakapan dua ABG di dalam mobil itu menjadi hiburan tersendiri bagi sopir dan bodyguard yang menemani Arga dan Catherine. Kedua pria dewasa itu tak henti-hentinya tersenyum melihat interaksi antara Catherine dan Arga.
Karena kesal, akhirnya Catherine menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Lalu gadis kecil itu membisu sepanjang perjalanan.
“Nahh..begini jauh lebih baik”gumam Arga muda melihat nona mudanya yang sudah tak lagi berisik.
Sesampainya di hotel tempat acara prom night, Catherine segera turun dengan Arga yang membukakan pintu untuknya. Arga muda juga mengulurkan tangannya pada Catherine. Catherine menerima uluran tangan Arga dan melingkarkan tangannya di lengan Arga.
Bodyguard Catherine yang berjumlah dua orang mengikuti di belakangnya.
Pesta prom night diadakan di lantai 10 hotel milik keluarga Alexander.
Saat di lift menuju lantai 10,
“Nona gugup?”tanya Arga tiba-tiba tanpa menatap Catherine
“Ti..tidak..aku tidak gugup”jawab Catherine dengan terbata-bata
Sebenarnya Catherine sangat gugup. Namun dia berkelit karena tak mau diejek Arga.
Hari ini adalah pesta perpisahannya dengan teman-teman SD nya. Yang walaupun tak banyak teman yang bisa dekat dengannya, namun ada satu cowok yang disukai Catherine sejak dulu. Namanya William Wijaya Anderson. Teman sekelas Catherine.
Dan hari ini, Willy, nama panggilan William, mengajaknya bertemu secara rahasia karena ada yang ingin disampaikan Willy padanya. Catherine sangat senang namun juga gelisah karena tak tahu apa yang akan disampaikan Willy padanya.
“Ting..tung..”pintu lift terbuka
Ruang ballroom sudah dipenuhi anak-anak seusia Catherine. Mereka yang sudah berkumpul di depan ballroom menatap ke arah pasangan yang baru saja melangkah keluar dari lift.
“Wow..Cathy sangat cantik”
“Iya..cantik sekali”
“Siapa itu cowok di samping Cathy?”
“Cowok itu ganteng banget”
“Apa itu pacar Cathy? Wahh..beruntungnya Cathy”
“Betul..beruntung sekali hidupnya..udah cantik, kaya, punya pacar ganteng pula”
Catherine yang berjalan sambil merangkul lengan Arga menatap ke arah sekelilingnya yang menatapnya penuh kekaguman.
Arga muda dan Catherine memang seperti raja dan ratu yang sangat serasi. Mereka memasuki ballroom dengan gagah dan anggun. Arga sesekali menatap ke arah Catherine, membuat Catherine menyunggingkan senyum manisnya.
“Nona..kami akan menunggu disini..Silahkan nikmati pesta nona” pamit bodyguard Catherine
Catherine hanya menggangguk lalu kembali melangkahkan kakinya memasuki ballroom ditemani Arga muda.
Ruang ballroom hotel yang sudah dihias sedemikian rupa menjadi ruang pesta prom night. Walaupun tak semeriah hiasan prom night anak SMA namun tetap saja prom night yang diadakan oleh sekolah Catherine termasuk termegah untuk ukuran pesta perpisahan anak SD.
Anak putri teman seangkatan Catherine terlihat sangat cantik dengan long dress yang mereka kenakan. Gadis-gadis muda yang beranjak remaja itu berdandan sangat cantik untuk menarik perhatian cowok-cowok yang juga terlihat tampan dengan setelan jas yang mereka kenakan. Bahkan di antara gadis-gadis itu ada yang mengenakan pakaian yang terlampau seksi untuk ukuran anak SD yang sebentar lagi masuk SMP.
Catherine berjalan membelah lautan manusia yang ketika melihat kehadirannya dengan Arga muda malah membelah memberi jalan bagi keduanya.
“Hai Cathy”sapa Beatrice, salah satu teman sekelas Catherine bersama beberapa teman satu genknya
“Oh hai Bet”sahut Catherine
“Hai bodyguard..kita bertemu lagi”sapa Beatrice yang memang terkenal sangat berani.
Beatrice yang memang sudah dibuat terpesona dengan ketampanan Arga muda sejak memasuki ruang ballroom, tampak mengulurkan tangannya ingin berjabat tangan dengan Arga.
“Ayo kita duduk di sana”ajak Arga pada Catherine sambil berjalan menuju salah satu meja kursi yang masih kosong tanpa menghiraukan kehadiran dan jabatan tangan Beatrice.
Catherine yang ditarik tangannya oleh Arga hanya bisa menurut sementara matanya masih menatap ke arah Beatrice. Catherine bisa melihat Beatrice yang mendengus kesal padanya.
“Sialan..beraninya dia mengacuhkan aku”umpat Beatrice kesal
Teman-teman Beatrice tampak berusaha menenangkan ketua genknya yang kelihatan jengkel dan kesal sudah diacuhkan oleh Arga.
Lalu Catherine menatap ke arah Arga.
“Kenapa kakak mengacuhkan Beatrice?”ucap Catherine lirih
Arga tetap diam dan setelah sampai di kursi yang dituju, keduanya duduk di sana sambil menikmati acara prom night.
Satu per satu acara berlangsung. Catherine yang memang tidak memiliki banyak teman hanya duduk diam di kursinya bersama Arga. Saat teman-temannya asyik berjoget mengiringi iringan musik yang iramanya menghentak, Catherine hanya bisa ikut bernyanyi dari kursinya tanpa bisa ikut berjoget di lantai dansa bersama teman-temannya. Sesekali Catherine menoleh ke arah Arga muda yang wajahnya selalu saja sama. Datar dan dingin.
“Dasar balok es”gumam Catherine dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments