Pagi harinya,
Seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya, mulai hari ini Arga akan mulai melatih Catherine beladiri. Latihan dilakukan sebelum tahun ajaran baru. Sebelum masuk SMP. Brandon berharap dalam waktu beberapa hari kedepan, selama liburan, Catherine setidaknya sudah mahir beladiri. Jadi Brandon tak perlu pusing mendengar informasi yang diberikan sekretaris pribadinya Jack Dragon.
Sebenarnya Brandon tahu selama di SD, Catherine sering dibully teman-temannya. Tapi Brandon tak melakukan apa-apa karena berharap putrinya itu akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. Namun kenyataannya tak sejalan dengan harapan Brandon. Putri kesayangan justru tumbuh menjadi gadis manja yang cenderung lemah. Catherine yang selalu ceria dan periang itu selalu menyembunyikan kelemahannya dibalik wajah polosnya. Sehingga kali ini, Brandon akan memaksa Catherine belajar beladiri agar kepercayaan dirinya tumbuh dan menjadi wanita yang lebih kuat dan tangguh. Seperti Devara adiknya.
Di sebuah kamar yang luas didominasi warna soft pink dan putih, seorang gadis muda yang cantik sedang tertidur lelap di ranjangnya yang besar dan megah. Gadis itu masih merajut mimpi-mimpinya meskipun hari sudah mulai beranjak pagi. Matahari juga sudah bersinar lebih terang.
Seseorang masuk ke dalam kamar menuju ranjang yang ditiduri gadis tadi.
Arga muda menatap lekat gadis kecil yang semalam sudah mencium bibirnya.
“Dia begitu tenang jika sudah tidur”gumam Arga dalam hati sambil mengukir senyuman di bibirnya
Tiba-tiba Catherine menggeliat. Sepertinya dia akan bangun. Arga yang sadar sudah memandangi wajah cantik Catherine segera menghampiri ranjang dan menarik selimut yang saat ini melingkar di tubuh Catherine.
Dengan sekali tarikan, Catherine yang masih belum sadar, akhirnya terjatuh ke lantai.
“Brukkk”
“Aduhhh”
Catherine yang terjatuh ke lantai segera membuka matanya begitu merasakan dirinya terjatuh dari ranjang.
“Bangun nona”ucap Arga muda dengan suara beratnya.
“Apa-apaan sih kakak? Kenapa kau menarik selimutku? Sakit tau”keluh Catherine sambil mengelus kakinya yang tadi membentur lantai.
Arga dengan ekspresi datarnya sama sekali tak bergeming.
“Bangun nona..Mulai hari ini saya akan mengajari nona karate. Kita akan berlatih karate bersama-sama”ucap Arga pada Catherine
“Apaa? Berlatih karate? Apa aku tidak salah dengar?”seru Catherine tak percaya
“Tidak nona. Anda tidak salah dengar”jawab Arga
“Aku harus bertemu papa..Apa-apaan ini..Kenapa aku harus berlatih karate segala”protes Catherine sambil bangun dari posisinya dan beranjak menuju pintu kamarnya.
Belum sampai Catherine membuka pintu kamarnya, seseorang dari luar masuk ke dalam kamar Catherine.
“Kebetulan sekali papa kesini..Tolong papa jelaskan apa maksud papa menyuruh kak Arga mengajariku karate? Apa tidak cukup papa menambah bodyguard untukku? Kenapa aku mesti belajar karate juga?”protes Catherine pada papanya.
“Papa mau kau belajar karate supaya kau bisa menjaga dirimu. Kau itu terlalu lemah. Makanya teman-temanmu selalu membullymu di SD. Papa ga mau kejadian di SD terulang lagi..makanya selama liburan sekolah ini kau harus belajar karate pada Arga”urai Brandon panjang lebar.
“Tapi pa..”
“Tidak ada tapi-tapi an..Arga ajari dia sekarang juga”
“Baik tuan”
Brandon kemudian meninggalkan Catherine dan Arga berdua di kamar.
“Papa..selalu saja memaksakan kehendaknya”protes Catherine sambil menghentak-hentakkan kaki kecilnya lalu menatap Arga dengan tatapan penuh kebencian.
“Ini semua gara-gara kakak..Dasar balok es menyebalkan”seru Catherine sambil menunjuk Arga.
Catherine kemudian hendak pergi ke kamar mandi. Saat melintas di depan Arga, Arga segera memegang lengan Catherine. Membuat Catherine menghentikan langkahnya dan menatap tangan Arga.
“Nona mau kemana?”tanya Arga
“Lepasin”pinta Catherine sambil mengibaskan tangan Arga dengan kasar.
“Aku mau mandi..Emang ga boleh? Aku kan baru bangun tidur”gerutu Catherine dengan mendengus kesal karena paginya sudah diganggu dengan kejadian yang menyebalkan.
Catherine yang kesal, mengoceh terus sampai di dalam kamar mandi. Sementara Arga menunggu sambil duduk di kursi sofa. Catherine yang memang sangat suka mandi air hangat, sangat menikmati acara mandinya pagi itu. Bahkan Catherine mandi di bathtub sambil memainkan busa-busa sabun yang memenuhi bathtub nya. Sambil meniup busa-busa putih itu, Catherine tak menghiraukan Arga yang sudah kesal menunggunya mandi begitu lama.
“Sebenarnya dia mandi apa pingsan sih? Lama banget”keluh Arga sambil mondar mandir di dalam kamar.
“Tok..tok..tok”
Arga yang sudah kesal, mengetuk pintu kamar mandi. Tapi Catherine tak mendengarnya karena dia sedang sangat menikmati acara mandinya sambil bernyanyi-nyanyi di dalam kamar mandi.
Arga mendekatkan telinganya di daun pintu.
“Sialan..dia malah nyanyi-nyanyi di dalam”gerutu Arga kemudian diketuknya pintu kamar mandi dengan lebih keras.
“Tok..tok..tok..”
Catherine yang mendengar suara ketukan yang sangat keras dari luar, mendengus kesal.
“Iiihhh..berisik banget sihhh..mau mandi aja digangguin”keluh Catherine
“Nona..cepat keluar! Saya hitung sampai sepuluh. Kalau tidak saya akan masuk dan menyeret nona keluar!”teriak Arga yang mulai kesal
“Iya..iya..aku keluar..sebentar!”jawab Catherine dengan berteriak.
“Satu..”Arga mulai menghitung
“Dua..”
“Balok es menyebalkan..aku sangat membencimu”gerutu Catherine penuh emosi sambil berbilas dan mengenakan jubah mandinya.
“Sembilan”
“Se..”
Belum sampai hitungan kesepuluh diucapkan Arga, Catherine sudah keluar dari kamar mandi mengenakan jubah mandi dengan rambutnya dibungkus handuk kecil.
“Sepuluh”ucap Catherine meneruskan hitungan Arga.
Arga menelan ludahnya dengan susah dan matanya tampak terbelalak sesaat melihat gadis kecil yang mulai beranjak remaja itu hanya dibalut jubah mandi.
Arga yang walaupun datar tanpa ekspresi, tetap saja dia adalah lelaki normal yang akan bereaksi jika melihat seorang gadis cantik dengan jubah mandinya dan rambutnya yang dibungkus handuk kecil. Memperlihatkan lekuk tubuh sang gadis dengan kulitnya yang putih mulus dan lehernya yang jenjang.
Arga segera membalik tubuhnya searah dengan Catherine.
“Sebaiknya nona segera berpakaian. Latihan akan segera saya mulai”perintah Arga tanpa menoleh pada Catherine.
“Kak Arga kenapa langsung berbalik? Ahh..jangan-jangan dia malu ya liat aku abis mandi..Aku godain ahh”gumam Catherine dalam hati
Catherine berjalan mengendap di belakang Arga lalu tiba-tiba langsung berdiri di depan Arga.
“Kakak kenapa?”tanya Catherine begitu di depan Arga
Arga yang kaget nona mudanya sudah dihadapannya membelalak kaget. Tapi dia segera membalik tubuhnya menjauhi Catherine.
Dasar Catherine memang usil, dia terus menggoda Arga dengan cara muncul di depan Arga dengan tiba-tiba.
“Kakak kenapa sih?”
“Nona..tolong segeralah berpakaian”
“Hihihihi…wajahnya lucu banget kalo sedang malu gini”gumam Catherine dalam hati
“Tapi kan aku perlu tahu, kenapa kakak..woooo”
Catherine yang awalnya ingin menggoda Arga, tanpa sadar kaki kirinya tersandung kaki kanannya sendiri, membuat tubuhnya hilang keseimbangan dan menabrak tubuh Arga
Arga yang melihat Catherine menabrak tubuhnya segera menangkap tubuh Catherine.
"Bruuukkk"
Keduanya jatuh bersamaan ke lantai dengan tubuh Arga di bawah tubuh mungil Catherine.
“Nona tidak apa-apa?”tanya Arga pada Catherine yang berada dalam pelukannya.
Deg..deg..deg..
Catherine yang berada di atas tubuh Arga, mengerjapkan matanya beberapa kali karena posisi wajah mereka yang sangat dekat. Jantung keduanya berdetak sangat cepat karena saling bertatapan. Membuat Catherine salah tingkah dan segera bangun dari atas tubuh Arga.
“Aku..aku baik-baik saja”ucap Catherine terbata-bata saking gugupnya.
“Kakak tunggu diluar..aku pakai baju dulu”pinta Catherine
Arga mengangguk pelan dan berjalan keluar kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments