Setelah Arga pergi, Catherine menepuk dadanya sendiri sambil menghembuskan nafasnya beberapa kali.
“Kenapa melihat wajahnya dari dekat jantungku jadi deg-degan gini sih? Anehhh”gumam Catherine dalam hati
Catherine segera berpakaian dan setelah siap dia pun keluar kamar. Arga yang menunggu Catherine di kursi sofa di depan kamar Catherine langsung berdiri begitu gadis cantik itu keluar kamar.
“Mari nona..kita pemanasan dulu”ajak Arga
Catherine hanya mengangguk. Dalam hatinya masih jedag jedug tak karuan akibat adegan kesandung tadi.
Sepanjang jalan Catherine terus memandangi tubuh Arga yang atletis. Catherine terus mengikuti Arga menuju lapangan tenis outdoor miliknya.
“Dia ganteng juga..badannya juga bagus”puji Catherine dalam hati.
Arga menoleh ke arah Catherine, membuat Catherine mengalihkan pandangannya.
“Baiklah..sekarang kita pemanasan dulu”
Catherine mengangguk. Arga memimpin pemanasan. Gerakan pemanasan sebelum mulai latihan beladiri. Catherine yang memang tidak suka olahraga, melakukan pemanasannya dengan malas-malasan. Membuat Arga menghembuskan nafasnya secara kasar.
“Nona harus serius ketika pemanasan..supaya nanti selama latihan tidak cedera”tegur Arga dengan wajah sangarnya.
“Iya..iya..ini juga udah serius”keluh Catherine yang memang tidak suka olahraga.
Pemanasan terdiri dari beberapa gerakan dengan masing-masing gerakan dilakukan dengan 2 x 8 hitungan. Gerakan awal dimulai dengan mendongakkan kepala ke atas. Kemudian menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Lalu gerakan berikutnya adalah menekuk kepala ke bawah.
Pemanasan kepala selesai, dilanjutkan pemanasan tangan. Gerakan diawali dengan meluruskan tangan kanan ke samping kiri dan tangan kiri ke samping kanan secara bergantian. Dilanjutkan dengan gerakan menekuk tangan kanan ke belakang dan menekuk tangan kiri ke belakang secara bergantian juga.
Pemanasan tangan selesai dilanjutkan dengan pemanasan kaki. Diawali dengan membuka kedua kaki dengan lebar kemudian menyerongkan badan ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Dengan posisi kaki yang masih terbuka lebar, kedua tangan menyentuh tumit masing-masing kaki. Gerakan berikutnya adalah meluruskan kaki ke samping kanan dan kiri dengan salah satu kaki ditekuk dan pantat menyentuh alas.
Catherine yang memang malas, sengaja melakukan pemanasan asal-asalan. Arga yang jengkel kemudian mendekati Catherine dan memaksa Catherine latihan dengan sungguh-sungguh. Saat gerakan pemanasan, dimana salah satu kaki di tekuk di bawah dan kaki yang lain diluruskan kemudian badan diayunkan sambil mencium lutut, Arga sengaja menekan tubuh Catherine supaya bisa benar-benar mencium lutut.
“Aauuchh..sakit kak”keluh Catherine saat Arga menekan tubuhnya hingga dirinya bisa mencium lututnya sendiri.
Arga benar-benar melatih Catherine dengan sangat keras. Dia sama sekali tak membiarkan gadis itu beristirahat dengan tenang. Apalagi saat gerakan pemanasan, dimana kaki kanan ditekuk ke belakang, kaki kiri diluruskan, dan badan diarahkan untuk mencium kaki kanan, Arga benar-benar membuat Catherine marah besar, karena Arga menekan terus tubuh Catherine sehingga gadis itu mencium kakinya selama beberapa saat. Membuat otot-otot tubuhnya tertarik semua. Gadis itu pun menjerit kesakitan.
“Sakiittt..hentikan kak”pekik Catherine kesakitan.
Selesai pemanasan, mereka kemudian lari mengelilingi lapangan tenis. Catherine benar-benar kesal karena merasa sudah dikerjai Arga.
“Ayo nona..lari”
“Huuuhhhh..ganteng apanya? Dia manusia paling menyebalkan yang pernah aku temui”umpat Catherine dalam hati.
Dirinya yang sudah lari dua putaran, merasa sangat kelelahan. Bahkan langkah kakinya sudah tak beraturan.
“Hah..hah..kak udah dong kak..aku capek”ucap Catherine sambil terengah-engah.
“Dasar gadis lemah”gumam Arga dalam hati.
“Baiklah..kita istirahat dulu”ucap Arga.
Catherine langsung duduk di lapangan tenisnya sambil selonjor. Kakinya benar-benar capek sudah disuruh lari keliling lapangan. Walapun Cuma dua kali putaran namun sudah menguras tenaga Catherine.
Setelah merasa cukup beristirahat, Arga mulai melatih Catherine karate. Sebenarnya dulu Catherine sudah sempat belajar karate pada Jack Dragon. Dia berlatih bersama dengan Devara. Namun karena Catherine malas, akhirnya Devara lah yang lebih tinggi tingkatannya ketimbang Catherine. Padahal Devara baru berumur 6 tahun tapi dia sudah menguasai sabuk hitam karate. Sementara Catherine baru sabuk biru.
Arga melatih Catherine dengan sangat keras selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Di sela-sela belajarnya, Catherine selalu dipaksa untuk latihan karate.
Akhirnya Catherine berhasil lulus dan mendapat sabuk hitam Dan III setelah berlatih hampir setahun. Itu pun dengan perjuangan yang tak bisa dibilang mudah.
*
*
*
*
Sejak masuk SMP, Catherine jadi sering memperhatikan Arga yang memang diminta sang papa mendampinginya dan menjaganya.
Tanpa sadar, Catherine mulai jatuh hati pada sosok Arga muda yang walaupun sangat dingin dan cool, tapi sangat perhatian padanya.
Dan sifat usil Catherine yang selalu mengerjai Arga membuat benih-benih cinta juga tumbuh di hati Arga.
Catherine yang sejak kejadian berhasil melarikan diri dari para bodyguardnya sewaktu acara prom night SD, semakin hari semakin sering berusaha melarikan diri dari para bodyguardnya. Bagi Catherine, pengalaman itu membuat adrenalinnya bergejolak, karena bisa mengerjai bodyguardnya.
Saat itu, Catherine yang sudah selesai sekolah sengaja meminjam jaket dan topi dari teman sekelasnya untuk menyamar dan melarikan diri dari bodyguardnya. Karena hari itu, Catherine harus belajar privat pada Arga. Sementara Catherine merasa sangat lelah dan ingin bersantai saja sehari.
Tanpa diduga, Catherine berhasil mengelabui bodyguardnya. Begitu semua siswa sudah pulang, bodyguard kelimpungan mencari Catherine yang hilang.
“APA? Kenapa bisa hilang? Baiklah..saya kesana sekarang”ucap Arga muda begitu mendengar berita dari salah satu bodyguard Catherine yang bertugas menjemputnya pulang.
“Kemana lagi gadis nakal itu?”gerutu Arga dalam hati.
Mau tidak mau akhirnya Arga muda meninggalkan kegiatan belajarnya karena saat itu dia harus persiapan untuk bisa kuliah di Harvard University, Harvard Bussiness School sebulan lagi.
Sesampainya di sekolah, Arga segera menghampiri bodyguard Catherine.
“Bagaimana paman?”tanya Arga pada salah satu bodyguard
“Maaf tuan..kami tak bisa menemukannya”ucap sang bodyguard.
“Kemana lagi sih gadis ini? Menyusahkan saja..”gerutu Arga muda
“Ahh..kenapa aku bisa lupa?”
Arga teringat GPS yang dipasangnya di kalung yang dipakai Catherine. Dalam waktu singkat, Arga bisa menemukan titik koordinat tempat persembunyian Catherine.
Rupanya gadis itu bersembunyi tak jauh dari tempat Arga berdiri.
“Ketangkap kau sekarang”gumam Arga dengan bangga.
Catherine yang tak menyadari bahwa dirinya sudah terdeteksi oleh Arga, terlihat clingukan menatap beberapa bodyguardnya yang tak menyadari keberadaannya.
“Mereka sudah pergi..Yess, akhirnya aku bisa bebas”gumam Catherine yang tak menyadari Arga yang sudah berdiri di belakangnya.
Dan saat Catherine membalik tubuhnya,
“Kakak?”seru Catherine kaget
Matanya sampai terbelalak melihat Arga yang sudah berdiri di belakangnya dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
“Nona mau kemana?”tanya Arga pura-pura tak mengerti.
“Ahh..itu..anu..aku..ini aku baru mau pulang”kelit Catherine sambil cengar cengir ga jelas karena sudah ketahuan Arga.
“Sebaiknya aku lari saja sekarang”gumam Catherine dalam hati
Catherine berniat lari meninggalkan Arga, namun karena tangan Arga yang lebih panjang, dengan cekatan, Arga segera menarik tas ransel yang dipakai Catherine.
“Mau lari kemana?”tanya Arga dengan posisi tangannya memegang tas ransel Catherine.
Ditatapnya wajah gadis ABG yang semakin hari semakin terlihat sangat menarik itu. Karena tak kuat bertatapan dengan Catherine, Arga segera menyeret Catherine menuju mobil. Dengan posisi tangannya masih memegang tas ransel Catherine dan Catherine berjalan dengan jalan mundur.
Catherine yang kesal selalu berontak dan berteriak.
“Kakak..lepasin..aku ga bisa jalan kak..kak Arga..lepasin kak..Balok es menyebalkan..lepasin!!”umpat Catherine saking jengkelnya karena sekarang dirinya berjalan mundur dengan tas ranselnya terus dipegang Arga.
Sampai di dalam mobil, kedua manusia yang sedang sama-sama jengkel itu pun terdiam. Tak ada yang bersuara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments