Sampai di kediaman Alexander, Catherine yang masih jengkel, keluar dari mobil dengan terburu-buru masuk ke dalam rumah.
“Apa dia akan marah terus seharian?”gumam Arga dalam hati
Arga mengikuti langkah Catherine memasuki rumah kediaman Alexander.
Catherine segera berlari ke kamarnya.
“Tok..tok..tok”
Catherine membuka pintu. Dilihatnya Arga yang berdiri di depan pintu. Catherine memasang wajah jengkelnya yang terlihat sangat menggemaskan.
“Apa lagi?”tanya Catherine dengan ketus
“Saya tunggu nona di ruang kerja sepuluh menit lagi. Jangan sampai terlambat!”
“Iya..iya..aku tahu”ucap Catherine lalu menutup pintu kamarnya dengan kasar di depan wajah Arga.
Arga menahan amarahnya saat Catherine menutup pintu dengan kasar tepat di depan wajahnya. Catherine segera mengganti seragamnya dengan pakaian santai yang biasa dipakainya. Hari itu, Catherine memakai white top yang dipadukan dengan stripe shorts yang memperlihatkan kaki jenjangnya. Penampilannya terlihat sangat cantik meskipun dengan pakaian super casual yang dikenakannya. Catherine yang sudah berganti pakaian, menuruni tangga menuju ruang kerja.
Sesampainya di ruang kerja,
“Hari ini adalah hari terakhir saya mengajari nona. Jadi sebaiknya nona belajar dengan sungguh-sungguh”ucap Arga tiba-tiba
Catherine terkejut dengan ucapan Arga. Catherine mengernyitkan dahinya.
“Apa maksud kakak?”tanya Catherine penasaran
“Besok saya akan berangkat ke Amerika” ucap Arga dengan tatapan matanya ke arah buku yang dipegangnya.
“Kenapa ke Amerika?”tanya Catherine yang belum juga paham maksud Arga
“Saya akan mulai kuliah di Harvard University. Makanya besok saya harus berangkat ke Amerika untuk mengurus semuanya”
“Oh..begitu rupanya”
Tiba-tiba Catherine merasakan kesedihan menyeruak dalam hatinya mendengar lelaki yang selalu dipanggilnya dengan sebutan “balok es” itu akan pergi meninggalkannya.
Arga menatap wajah Catherine yang berubah sendu. Hatinya seakan ikut merasakan kesedihan Catherine karena dia harus meninggalkan gadis nakal itu. Gadis yang selalu mengganggu ketenangan hidupnya dengan segala macam tingkah polahnya.
“Oke..kalo begitu aku akan dengarkan kakak hari ini”ucap Catherine dengan penuh semangat meskipun hatinya merasa sedih. Catherine memaksakan untuk tersenyum meski hatinya sakit.
“Dasar gadis bodoh! Senyummu itu sangat palsu”gumam Arga dalam hati
Sepanjang belajar privat itu, Catherine benar-benar mendengarkan Arga dengan sangat serius. Tak seperti biasanya yang selalu mengeluh capek, lapar, ngantuk dan berbagai alasan lainnya.
Saat Arga sedang serius menjelaskan, tanpa sadar Catherine sudah terlelap tidur. Catherine tertidur di atas tangannya yang dilipat di atas meja. Wajahnya begitu tenang dan damai.
Arga yang melihat Catherine tertidur hanya bisa menghela nafasnya perlahan. Kemudian berjalan menghampiri Catherine dan duduk di samping gadis nakal itu sambil memandanginya dengan meletakkan satu tangannya untuk menyangga kepalanya.
“Kenapa kau bisa begitu cantik meski sedang tertidur?”gumam Arga dalam hati.
Dan saat anak rambut Catherine terjatuh hingga menutupi wajah cantiknya, Arga secara perlahan merapikan anak rambut itu ke belakang telinga. Merasa ada yang menyentuh wajahnya, membuat Catherine terbangun dari tidurnya. Sontak Arga meletakkan kepalanya di meja, berpura-pura tertidur juga.
Catherine yang terbangun segera merentangkan tangannya ke atas sambil menggeliat. Tiba-tiba tangan Catherine tanpa sengaja menyentuh tubuh Arga yang sedang pura-pura tertidur.
“Ahh..kak Arga tertidur juga rupanya”ucap Catherine lirih
Catherine menyunggingkan senyumnya melihat lelaki yang dingin sedingin balok es itu tertidur di atas meja seperti dirinya. Catherine mendekatkan wajahnya untuk menatap wajah tampan Arga.
Arga yang pura-pura tertidur dapat merasakan hembusan nafas dari hidung Catherine yang kini sangat dekat dengan dirinya.
“Kenapa kau begitu tampan saat tertidur seperti ini?”tanya Catherine lirih
“Apa kau tahu kau selalu membuat jantungku berdebar melihat ketampananmu?”oceh Catherine lagi
Arga yang mendengar ocehan Catherine hanya bisa menahan tawanya.
“Iya..aku tahu”gumam Arga dalam hati dengan bangga.
Melihat Arga yang tak kunjung bangun, membuat jantung Catherine semakin tak karuan kala melihat bibir Arga. Entah kenapa Catherine ingin mengecupnya.
Akhirnya dengan mengumpulkan semua keberaniannya, Catherine mendekatkan wajahnya ke arah Arga.
“Apa yang mau kau lakukan sekarang?”gumam Arga yang merasakan hembusan nafas Catherine semakin terasa di wajahnya.
Catherine menutup matanya saat wajahnya mulai mendekati wajah tampan Arga.
“Mmmuachhh”
Catherine mencium bibir Arga. Sebuah kecupan manis di bibir Arga. Membuat jantung keduanya berdegup sangat cepat.
Dan saat Catherine mulai menjauhkan tubuhnya dari Arga, Arga pura-pura terbangun. Membuat mata keduanya bertatapan. Catherine yang ketakutan sudah ketahuan mencium bibir Arga, segera menjauhkan dirinya dari Arga.
“Apa yang nona lakukan?”tanya Arga pura-pura
“Engg..tak ada..aku..aku tak melakukan apa-apa”jawab Catherine dengan terbata-bata sambil menggigit bibir bawahnya karena gugup.
Catherine kemudian duduk lagi di kursinya. Arga pura-pura menggeliat. Kemudian acara belajar privat itu pun dilanjutkan kembali.
Selesai belajar bersama, Catherine yang sedang merapikan alat tulisnya, menatap Arga.
“Besok kakak berangkat jam berapa?”tanya Catherine
“Besok malam, jadwal penerbangan saya jam 21.55 WIB”
“Ahh..”
“Kenapa? Nona mau mengantar saya?”goda Arga
“Untuk apa? Aku hanya bertanya saja..semoga penerbangan kakak lancar”ucap Catherine
Catherine kemudian keluar dari ruang kerja dan kembali ke kamarnya. Catherine terus berada di dalam kamarnya bahkan sampai malam. Saat makan malam pun, dia memilih makan malam di kamar. Catherine merasa sedih karena Arga akan meninggalkan dirinya.
“Apa cathy sakit?”tanya Agatha pada Madam O.
“Tidak nyonya..nona hanya ingin makan malam di kamar”
“Pasti kakak sedih karena kak Arga akan berangkat ke Amerika”ucap Devara dengan lugunya.
Agatha menatap Arga yang berdiri tak jauh dari Devara.
“Jadi besok berangkatnya Arga?”
“Iya nyonya besar”jawab Arga
“Sebelum berangkat, jangan lupa berpamitan pada Cathy..aku yakin dia pasti sekarang sedang sedih karena kau akan ke Amerika”
“Baik nyonya besar”jawab Arga sambil matanya menatap ke lantai dua.
****
Keesokan paginya,
Seluruh penghuni rumah kediaman Alexander dibuat panik, karena tiba-tiba Catherine menghilang. Semua pelayan dan bodyguard menyusuri setiap tempat di rumah besar itu, namun hasilnya nihil. Catherine tak ditemukan dimanapun. Bahkan rekaman CCTV tak menunjukkan kemana Cathy pergi.
“Bagaimana ini?”tanya Agatha panik
“Nyonya tenang saja..nona muda pasti akan ditemukan. Dia takkan bisa pergi jauh”ucap Madam O menghibur Agatha.
Arga juga panik setengah mati ketika mendapati ranjang Catherine yang sudah kosong saat menjemputnya untuk mengantar Catherine ke sekolah.
“Kemana kau pergi sekarang?”gumam Arga dalam hati
Arga kembali ke kamar Catherine, berusaha mencari petunjuk menghilangnya Catherine. Diobrak abriknya semua barang Catherine. Hingga tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah souvenir kerang laut yang ada di meja rias Catherine. Barang yang biasanya tak pernah ada di meja rias itu, entah kenapa bisa ada di sana.
Arga memegang suvenir itu, lalu teringat sesuatu. Kemarin saat sedang belajar bersama, tiba-tiba Catherine memandang ke arah jendela yang mengarah ke balkon.
“Nona melihat apa?”tanya Arga yang melihat Catherine berjalan ke arah jendela.
“Awan di luar sangat indah..pasti menyenangkan bisa ke pantai dengan suasana langit seperti itu”ucap Catherine tiba-tiba
“Pantai”
Arga segera keluar dari kamar Catherine, kemudian berlari menuju mobil. Arga muda mengingat kembali pantai terdekat kesukaan Catherine. Arga mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Membelah kemacetan dan keramaian jalanan yang memang sedang padat merayap.
Di jalan, Arga terus menghubungi nomor Catherine. Berharap gadis nakal itu mau mengangkatnya.
Sementara itu di sebuah pantai tak jauh dari kota, seorang gadis muda tampak berjalan seorang diri menikmati pantai yang merupakan private beach milik keluarga Alexander.
Pantai berpasir putih dengan airnya yang berwarna biru muda, membuat siapapun yang berada di sana, seakan berada di surga.
Catherine yang lelah berjalan kemudian terduduk di pantai dengan menekuk kedua kakinya lalu pandangan matanya menatap ke arah laut. Tanpa terasa airmatanya mengalir. Menetes tanpa bisa ditahan. Ada sisi dirinya yang merasa sangat sedih dengan kepergian Arga ke Amerika.
Catherine merasa seperti ada yang hilang dari hatinya. Catherine menenggelamkan wajahnya diantara kedua kakinya yang ditekuk. Akhirnya dia menangis tersedu-sedu.
Arga yang sudah sampai di pantai setelah menempuh perjalanan hampir satu jam lamanya segera berlari menuju pantai.
Seseorang menelpon Arga.
“Iya..sekarang aku sudah di sini. Katakan pada nyonya besar, aku akan membawa nona muda pulang”ucap Arga dengan tergesa-gesa.
Rupanya tadi adalah bodyguard yang menginfokan keberadaan Catherine. Memang benar Catherine berada di pantai itu.
Arga terus berlari mencari keberadaan Catherine. Pandangan mata Arga tertuju sesosok gadis yang sedang sendirian di bibir pantai sambil menekuk kakinya dan menutup matanya.
“Di situ kamu rupanya”gumam Arga dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments