Sejak panggilan VC waktu itu, Catherine tak lagi menghubungi Arga. Catherine merasa kecewa karena Arga selalu mengacuhkan perasaannya. Sejak dulu, Arga selalu diam. Tak pernah berniat membalas sedikit pun perasaan Catherine. Membuat Catherine merasa marah.
Namun biasanya kemarahan itu hanya berlangsung beberapa hari. Karena setelah itu, Catherine akan kembali menghubungi Arga terlebih dahulu. Dan begitulah kisah cinta antara nona muda dan bodyguard nya itu. Catherine selalu datang ke arah Arga. Mengganggu kenyamanan dan ketenangan Arga.
Arga yang baru saja kembali dari kantor, kini sudah berada di kamarnya di apartemen. Dipandanginya hp yang sejak tadi terdiam. Tak ada satupun panggilan telpon, panggilan VC, ataupun kiriman chat dan sticker dari nona muda gila yang selalu memenuhi memori hp Arga.
“Apa kau sedang marah padaku?”gumam Arga dalam hati
Dibukanya memori hp nya. Di sana ada banyak foto dan video kiriman Catherine maupun kiriman anak buahnya yang selalu mendampingi Catherine ini.
Arga berjalan menuju meja kerjanya. Dibukanya laptop miliknya yang berisi foto dan video Catherine saat mereka masih kecil. Semua foto dan video itulah yang menjadi pelipur lara dan penyemangatnya dalam menjalani hari-harinya. Hanya dengan melihat wajah cantik Catherine sudah mampu mengobati rasa rindu yang selalu dirasakannya. Membuat lelaki dingin dan datar seperti balok es itu tanpa sadar menyunggingkan senyum di wajahnya yang tampan.
Arga mengingat kembali awal perkenalan mereka.
FLASHBACK ON
Sepuluh tahun yang lalu,
Hari itu, seminggu setelah kematian tuan besar Adolfo Alexander, pemilik Alexis Global Corp. Arga muda yang baru berusia enam belas tahun, diajak ibunya Madam Olivia untuk menemui tuannya.
Arga muda yang sejak kecil hidup bersama sang nenek yang seorang seniman, merasa asing dengan lingkungan baru yang dilihatnya. Sebuah rumah besar kediaman keluarga Alexander, tempat ibunya selama ini mengabdi.
“Ingat Arga..kau harus menjaga sikapmu. Jangan membuat ibu malu. Kau mengerti?”tanya Madam O
“Baik ibu..aku mengerti”jawab Arga muda
Sebagai seorang remaja yang selalu didoktrin oleh ibu bahwa dirinya akan menjadi orang kepercayaan tuan Brandon Alexander untuk menjaga salah satu dari putra putrinya, membuat Arga muda sudah sangat sadar diri akan posisinya.
Madam O mengajak Arga muda bertemu Brandon dan Caroline.
Saat di ruang kerja,
“Permisi tuan”
“Oh..Madam..masuklah”sambut Caroline melihat kedatangan Madam O bersama pria muda yang tak dikenalnya.
“Dia siapa Madam?”tanya Caroline yang sedang duduk di sofa di ruang kerja menemani suaminya.
Brandon yang sejak tadi sibuk dengan pekerjaannya, menatap ke arah Arga muda yang berdiri di samping ibunya. Brandon sampai menghentikan pekerjaannya dan mulai berjalan ke arah Arga muda.
“Apa dia putramu, Arga?”tanya Brandon pada Madam O.
“Benar tuan”jawab Madam O
“Ayo Arga..beri salam pada tuan dan nyonya”pinta Madam O pada putra semata wayangnya
“Perkenalkan tuan..saya Arga. Siap melayani Anda”sapa Arga muda dengan wajah datar tanpa ekspresi
Caroline yang sejak tadi menatap wajah Arga muda, tampak mengernyitkan dahinya.
“Kenapa dia seserius itu? Apa dia tak bisa berekspresi? Wajahnya terlalu datar”gumam Caroline
Brandon yang melihat Arga muda sudah tumbuh menjadi remaja sangat senang melihatnya.
“Kelak dia bisa menjadi orang andalanku”gumam Brandon dalam hati
“Antar dia menemui Dev dan Cathy”pinta Brandon pada Madam O.
“Kita lihat! Apa dia bisa “menjinakkan” Dev dan Cathy”gumam Brandon dalam hati.
“Baik tuan”jawab Madam O
“Mari tuan..nyonya..saya permisi dulu”ucap Madam O undur diri
Sementara Arga muda masih dengan ekspresi datarnya hanya menundukkan kepalanya sebentar memberi hormat pada tuan dan nyonya nya.
Setelah kepergian Madam O dan Arga muda,
“Sayang..apa kau yakin Arga bisa menangani Dev dan Cathy?”tanya Caroline
“Kita lihat saja”ucap Brandon sambil tersenyum.
Madam O kini mengantar Arga muda menuju halaman belakang. Di sana sudah ada beberapa Nanny dan bodyguard yang berlari ke sana ke mari mengikuti arah bola yang dipukul oleh Dev dan Cathy.
“Kenapa kalian begitu lambat? Ayo lari..kejar bolanya!”perintah Dev kecil
“Nona Catherine..tuan Dev..kenalkan ini Arga putra saya”sapa Madam O
Catherine menatap lelaki muda tampan yang berdiri di samping Madam O, pengurus rumah tangga keluarga Alexander.
“Ayo Arga..perkenalkan dirimu”pinta Madam O pada Arga muda
“Nona Catherine..tuan muda Dev..perkenalkan saya Arga. Arga Wisnutama. Siap melayani Anda”sapa Arga muda dengan ekspresi wajah yang sangat datar.
“Cowok aneh..kenapa wajahnya sedatar itu?”gumam Catherine kecil
“Apa kau bisa tersenyum?”tanya Catherine dengan polosnya
“Iya nona?”tanya Arga memastikan
“Aku tanya..apa kau bisa tersenyum?”tanya Catherine
Arga yang memang jarang tersenyum, berusaha tersenyum dihadapan Catherine. Sebuah senyum kaku yang sangat aneh. Membuat siapapun yang melihatnya jadi geli. Devara kecil yang melihat Arga tersenyum sampai tertawa terbahak-bahak.
“Hahahahaha..wajahnya kaku sekali seperti karet”
Catherine yang melihat Arga muda dengan wajah kakunya terus berusaha tersenyum, menahan tawanya.
“Hentikan..wajah kakumu itu bisa membuat ikan di kolamku nanti mati mendadak”ejek Catherine dengan seringai tipis di wajah cantiknya.
“Nona muda kurang ajar..beraninya dia mempermalukanku seperti itu”gumam Arga muda dalam hati dengan tatapan tajam ke arah Catherine.
“Kenapa dia menatapku seperti itu?”gumam Catherine dalam hati
“Apa kau cari mati? Kenapa menatapku seperti itu? Kau mau melawanku?”tanya Catherine kecil dengan senyum polosnya
Arga muda langsung menundukkan kepalanya.
“Tidak nona..saya tidak berani”jawab Arga muda
Catherine maju ke depan Arga muda.
“Kalau kau diutus papa untuk menjadi bodyguardku maka aku ingin lihat bagaimana kemampuanmu?”tantang Catherine pada Arga muda.
“Kita lihat sekuat apa dirimu?”gumam Catherine dalam hati
“Pengawal! Lawan dia”perintah Catherine kecil pada para bodyguard nya.
Bodyguard Catherine yang berjumlah empat orang, segera menyerang Arga muda sesuai perintah nona mudanya. Masing-masing melayangkan pukulan dan tendangan ke arah Arga. Karena Arga muda jago beladiri maka dengan mudah dia bisa menangkis semua serangan yang dilancarkan bodyguard yang tubuhnya jauh lebih besar dari dirinya.
Para pelayan yang melihat pertarungan yang lebih layak disebut pengeroyokan itu hanya bisa menatap ngeri ke arah Arga dan para bodyguard. Madam O yang melihat putranya dikeroyok juga hanya bisa berdoa dalam hati semoga putranya itu tidak kenapa-napa.
“Wah..hebat juga dia rupanya”puji Catherine dalam hati melihat Arga yang dengan lincah dan gesit bisa melawan para bodyguardnya satu per satu.
Bahkan Arga mampu membanting bodyguard yang bertubuh besar hingga tersungkur di tanah.
“Ada apa ini? Hentikan sekarang juga”teriak Brandon melihat ada ribut-ribut di halaman belakang.
Brandon segera berjalan menghampiri Arga dan para bodyguard yang sedang bertarung.
Arga muda yang saat ini sedang menindih seorang bodyguard dan hendak meninjunya, menurunkan tangannya perlahan dan turun dari tubuh sang bodyguard. Arga mengulurkan tangannya membantu bodyguard tadi berdiri.
Untung saja Arga tidak mengeluarkan seluruh kemampuan beladirinya karena tahu pertarungan ini hanya untuk mengetes kemampuannya saja. Jadi para bodyguard tadi tidak ada yang luka serius.
Arga dan para bodyguard yang tampak terengah-engah berdiri berjejer dengan menyilangkan tangannya di depan perutnya menghadap ke arah Brandon.
“Apa-apaan ini? Siapa yang sudah menyuruh kalian berkelahi di sini?”tanya Brandon dengan lantang
“Maaf tuan, kami diperintahkan nona muda”jawab Arga dengan menatap tajam ke arah Catherine.
Catherine yang ditunjuk sebagai biang keladi perkelahian itu, tampak membelalakkan matanya. Menatap tak percaya pada Arga yang sudah mengadukan perbuatannya.
“Apa benar itu Cathy? Kau yang sudah menyuruh mereka berkelahi disini?”tanya Brandon sambil melirik ke arah Catherine yang berdiri di belakangnya.
“I..iya papa”jawab Catherine dengan terbata-bata.
“Sialan..beraninya dia mengadukan aku pada papa”gerutu Catherine dengan mendengus kesal.
“Kembali ke tempat kalian”perintah Brandon pada semua pelayan dan bodyguard.
“Permisi tuan”semua pelayan dan bodyguard undur diri sambil menundukkan kepalanya dan memberi hormat pada tuannya.
Tinggallah kini di halaman belakang Brandon yang duduk di kursi taman menatap ke arah putri sulungnya dan Devara, putra bungsunnya. Arga dan Madam O berdiri di samping kursi taman, menatap ke arah Catherine dan Devara.
“Dengarkan papa baik-baik. Mulai hari ini Arga akan menjadi bodyguardmu. Dan kelak akan menjadi asisten pribadi Devara. Baik-baiklah kalian pada Arga. Jangan coba-coba mempermainkan atau berbuat nakal pada Arga, karena papa akan pastikan kalian mendapatkan hukuman atas perbuatan kalian itu. Kalian mengerti?”tanya Brandon
“Kenapa dia harus jadi asisten pribadiku pa? Kenapa tidak kak Cathy saja?”tanya Devara kecil dengan mendengus kesal.
“Putraku Dev..dia akan menjadi tangan kananmu yang paling bisa kau andalkan kelak. Jadi belajarlah dari dia”ucap Brandon dengan lembut pada Devara kecil.
“Dan untukmu gadis nakal…”
Brandon menatap putri sulungnya yang nakal.
“Mulai besok, kau akan diawasi oleh Arga. Dia akan menjadi bodyguardmu kemana pun kau pergi. Kau mengerti”ucap Brandon pada Catherine
“Tapi pa, bukankah bodyguardku sudah dua..kenapa ditambah satu lagi sih?”tanya Catherine.
“Papa tak perlu menjelaskannya padamu. Kau cukup mematuhi peraturan dari papa”
“Baiklah pa”ucap Catherine menurut
Dia tahu sekeras apapun usahanya untuk membantah papanya, dia tidak akan mampu mengubah keputusan sang papa yang memang sangat keras padanya.
Sejak hari itu, Arga Catherine dan Dev selalu bersama. Arga muda yang lebih tua 11 tahun dari Devara dan lebih tua enam tahun dari Catherine memang memiliki pembawaan yang lebih dewasa dari dua majikannya itu.
FLASHBACK OFF
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments