Arga yang baru saja sampai di bandara New York setelah menempuh perjalanan selama hampir 20 jam kaget setelah melihat hp nya berdering.
“Nyonya Caroline?”gumam Arga tak percaya melihat nyonyanya menelpon
“Halo Nyonya”
“Kakak kenapa ga bilang kalo papa menyuruh kakak ke US? Padahal kan kemarin aku juga telpon kakak. Aku kaget tau, begitu sampai ternyata kakak malah ke US”cerocos Catherine begitu Arga mengangkat telponnya.
Catherine sengaja meminjam hp mommy nya karena tau Arga pasti tak mau mengangkat telpon dari dirinya.
Arga yang mendengar suara berisik Catherine tampak menyunggingkan sudut bibirnya sambil melangkahkan kakinya menuju mobil yang sudah disediakan untuk mengantarnya menuju apartemen yang khusus disediakan untuk dirinya selama di negeri Paman Sam.
“Kakak harusnya bilang padaku. Kenapa kakak diam saja? Harusnya kakak nunggu aku baru kita bisa pergi bersama ke US”
“Maaf nona. Tapi perintah tuan Brandon memang mendadak. Perusahaan kita di US ..”
Belum selesai Arga memberi penjelasan, Catherine sudah memotong ucapannya.
“Aahhh..banyak alasan. Bilang aja kakak ga mau ketemu aku. Iya kan?”
“Kenapa dia selalu tak mau mendengarkan omongan orang lain?”gumam Arga dalam hati
“Pokoknya aku ga mau tau..dua hari lagi aku akan menyusul kakak ke US..kakak dengar! Aku akan kesana. Jadi kakak jangan coba-coba pergi lagi. Kalau tidak, aku akan sangat marah sama kakak”
“Tapi nona..”
“Tut..tut..tut”
Telpon sudah ditutup Catherine.
“Gadis gila..beraninya dia menutup telpon ini sebelum aku”gumam Arga kemudian seulas senyum terukir di wajah tampannya mengingat celotehan dan kelakuan gila wanita yang dicintainya itu. Terbayang dalam pikirannya kelakuan Catherine yang sedang marah-marah begitu mendapati dirinya tidak ada di Indonesia.
Persis seperti yang dilihat Arga pada rekaman CCTV yang ada di apartemennya. Kemarin saat di Dubai, karena penasaran Arga mengecek rekaman CCTV yang ada di kamarnya. Seperti dugaannya, Catherine memang datang ke apartemennya. Dan ketika mendapati kamarnya kosong, gadis itu menghentak-hentakan kakinya karena kesal. Membuat Arga terkekeh melihat ekspresi Catherine yang sedang marah-marah padanya.
Di sebuah kamar,
“Terimakasih mommy”ucap Catherine sambil menyerahkan hp mommy nya
“Kenapa kamu marah-marah seperti itu sayang?”tanya mommy
“Habis kak Arga nyebelin..aku sebel. Kemarin di telpon dia tak menyinggung sama sekali masalah pergi ke US. Ya aku jadi kesel..”ucap Catherine
Caroline mengelus lembut rambut Catherine.
“Cathy sayang..jangan seperti itu. Arga hanya menjalankan perintah papamu. Ini bukan sepenuhnya salah Arga..iya kan?”
“Tetap saja..aku kesal. Karena kak Arga pergi tanpa menunggu kedatanganku. Dia kan bisa pergi setelah melihatku. Padahal aku sudah sangat merindukannya”
“Apa kau sangat mencintai Arga, sayang”
“Iya mom..aku sangat mencintainya”ucap Catherine sambil memeluk tubuh mommynya.
“Andai papamu bisa mengerti perasaanmu..Semoga saja papa mau menyetujui hubungan kalian. Mommy akan berusaha membujuknya”gumam Caroline dalam hati sambil terus mengusap rambut panjang milik putrinya.
Di Amerika,
Arga yang baru sampai di apartemennya kini sudah merebahkan tubuh besarnya di ranjang super king size. Tubuhnya merasakan lelah yang teramat sangat setelah harus menempuh perjalanan panjang hampir 20 jam lamanya.
Dengan langkah gontai, Arga melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Setelah melepas semua pakaian yang melekat ditubuhnya, Arga berendam di bathtup yang sudah diisi dengan air hangat.
Mandi air hangat sangat baik untuk melemaskan otot tubuh yang tegang dan lelah. Arga merasa peredaran darahnya kembali normal setelah berendam selama beberapa saat.
Keluar dari bathtup, Arga berjalan menuju shower untuk berbilas. Kemudian melingkarkan handuk mandi menutupi area privatnya. Tak lupa dikenakannya jubah mandi yang ada di salah satu sudut kamar mandi.
Begitu keluar dari kamar mandi, hp Arga kembali berdering. Dilihatnya nama Catherine di layar.
“Kenapa dia selalu menelponku setiap aku selesai mandi?”gumam Arga sambil menyeringai nakal
Digesernya tombol permintaan videocall dari Catherine.
“Iya nona”
Catherine yang melihat penampakan Arga dengan rambut basahnya dan tubuh atasnya yang terpampang nyata karena jubah mandi yang memang belum sempat di rapikannya menatap tubuh atletis Arga sambil melotot. Matanya terbelalak sempurna.
Arga yang melihat ekspresi wajah Catherine yang sangat lucu dan menggemaskan hanya bisa berusaha menyembunyikan tawanya dibalik wajah datarnya selama ini.
“Ka..kakak abis mandi ya?”tanya Catherine dengan terbata-bata
“Kenapa nona selalu menghubungi saya setiap saya selesai mandi?”goda Arga
“Ma..mana aku tahu. Jangan salahkan aku, sekarang kan selisih waktu kita 12 jam. Kakak juga kenapa setiap aku VC selalu habis mandi? Kakak sengaja ya?”kelit Catherine tak mau kalah
“Gilaaakk..otot perutnya semakin menggiurkan saja..aahh..aku ga kuat”gumam Catherine sambil memalingkan wajahnya.
Membuat Arga tanpa sadar menarik sudut bibirnya melihat Catherine yang tak berani menatap dirinya.
“Ada perlu apa nona memanggil saya?”tanya Arga mencoba seformal mungkin
“Aku Cuma mau mendengar suara kakak”ucap gadis itu tulus.
Kali ini Catherine benar-benar tak bisa menahan rasa rindunya pada pria yang sudah mengisi hatinya itu.
Catherine menatap hangat wajah lelaki yang dicintainya hingga tanpa sadar matanya berkaca-kaca dan airmata itupun meluncur turun membasahi pipi mulusnya.
“Aahh..kenapa aku malah menangis sih?”ucap Catherine sambil mengusap airmatanya sendiri.
Catherine mencoba tersenyum di hadapan Arga, namun nyatanya hatinya begitu rapuh. Dia begitu mendambakan kehadiran Arga disisinya. Rasa rindu yang selama ini ditahannya demi menyelesaikan kuliahnya.
“Jangan menangis Catherineku..kumohon! Jangan menangis seperti itu..Kau membuatku lemah”gumam Arga dalam hati melihat wanita yang dicintainya menangis.
Demi menguatkan hatinya, Arga sampai meremas sprei yang menutupi kasurnya. Arga meremasnya dengan kuat karena tak tahan melihat airmata yang menghiasi wajah cantik Catherine.
“Kak..Aku merindukanmu”ucap Catherine sambil tertunduk. Airmatanya semakin deras mengalir. Catherine memalingkan wajahnya karena tak ingin menatap wajah Arga.
“Aku juga. Aku juga sangat merindukanmu”gumam Arga dalam hati
“Kakak kenapa diam? Tak bisakah sekali saja kakak membalas perasaanku?”tanya gadis yang sedang bersedih itu.
Sekuat tenaga Arga menyembunyikan perasaannya. Selama ini dia selalu memasang wajah datarnya itu dihadapan gadis periang ini. Hingga membuat gadis itu menjulukinya “balok es” saking datar dan dinginnya Arga pada dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments