17. Hukuman

Suara riuh pekikan terdengar begitu jelas di kantin, beberapa siswi mencibir salah satu gadis yang menunduk malu-malu. Ia memegangi bekal yang sudah dibuat nya sedemikian rupa, laki-laki didepan nya mendengus.

"A-aaku.. " Gugup nya malu-malu

Walau ada banyak siswi yang mencibir gadis itu sama sekali tidak menyerah sedikit pun, malah rasa semangat nya kian membara. Pipi nya memerah tangan nya mendingin, perasaan yang sudah lama ia pendam dan baru sekarang berani mengungkapkan. Pertemuan pertama yang tak akan pernah bisa ia lupakan waktu itu, dimana benih-benih cinta mulai hadir dari dalam diri nya.

"Aku suka sama Kak Reza! " Seru gadis itu menyodorkan bekal yang ada di tangan nya, semua siswi semakin gentar mencibir gadis itu.

Merasa tak ada pergerakan dari kotak bekal yang dibawa nya, ia tersenyum miris. Namun saat bekal nya ditarik hal itu membuat nya tersenyum sangat senyum, kepala nya yang tadia ia tundukkan langsung dinaikan. Mata nya melotot terkejut ketika melihat satu wanita cantik yang memegangi kotak bekal nya.

"Wahh.. makan gratis nih" Seru gadis itu membuka kotak bekal yang ada di tangan nya, kue cookies dengan motif love dan gambar-gambar lucu.

"Wih, keren loh" Seru El langsung mengambil satu cookies nya.

Gadis itu meneguk ludah nya kasar, ia menunduk tak berani menunjukkan wajah nya barang sedikit pun.

"Wangi nya aja enak banget, sayang kalau kita makan berdua" Ujar Rea

Rea membalikkan kotak bekal itu hingga semua cookies yang ada didalam nya jatuh ke lantai, gadis itu membola tanpa sadar air mata nya terjatuh. Ia menjongkok memunguti cookies yang ia buat susah payah, Rea tertawa kencang menatap teman seperjuangan nya.

El berjongkok, menarik sedikit rambut gadis itu. "Gue baru tau masih ada hal yang kayak gini" Ujar El

"Kasian banget ya, pake ngambil cowo orang"

Gadis itu terbrlalak.

"K-kak.. Reza kan belum punya perempuan"

"Kata siapa? " Saut Rea yang ikut berjongkok

Gadis itu terdiam El tersenyum sinis, "Aduh.. Ga sopan banget sih masa ngobrol ga nunjukin muka"

El menarik surai hitam milik gadis itu hingga membuat sang gadis mendongak menatap keatas, mata nya sudah memerah. Rea menatap kasian pada gadis itu, lalu menyuruh El untuk melepaskan tarikan rambut nya. El melepas nya dan diganti oleh tangan Rea, Gadis itu meringis.

"Gue cewe nya" Bisik Rea membuat gadis itu semakin terdiam.

"Itu bohong"Getar gadis itu tak percaya

" bohong itu dosa, dan gue gasuka berdosa. Kasian, gaada yang nyatet nya nanti"Kesal Rea

"kak Reza itu ga pun--" Ucap nya terhenti

"Lo diem deh daripada gue jambak" Dengus El kesal, ia menarik satu persatu rambut gadis itu hingga putus.

"Lo diem deh lont*, dia jodoh gue" Kesal Rea

Rea menyentak kasar cengkraman rambut itu, gadis itu terhuyung hingga ingin tiduran. Rea berjongkok dengan El sambil tertawa, melihat perempuan yang berani mendekati calon pujaan nya membuat Rea kesal setengah mati. Lagipula kenapa gadis ini malah berjalan ke neraka sih dasar.

"Ga mungkin.. " Ucap Nya tak percaya.

Tangan nya terkepal diatas ubin-ubin yang dingin itu, ia menatap Rea tajam. Rea yang mendapat kan tatapan itu merengut takut, ia tersenyum sinis.

"LO KAN YANG DEKETIN KAK REZA, LO SAMA KAK REZA ITU GA ADA HUBUNGAN NYA!!! " Teriak gadis itu

El yang kesal kembali menjambak rambut gadis itu hingga membentur ke ubin, gadis itu menangis histeris ketika merasakan sakit dikepala nya serta benturan yang cukup keras.

"Kok nangis sih, gue kan ga narik kenceng. Lo aja yang letoy" Gumam El kesal

"Udah drama banget hidup lo ngelebihin azab"

Rea berdiri ia mengambil minuman yang tadi di pesan nya, lalu melingkarkan tangan di lengan Reza yang sedari tadi terdiam. Rea tersenyum kearah Reza yang menatap nya datar.

"Lo milik gue kan, Za? " Tanya Rea menatap Reza

Reza tak menjawab dan terdiam.

Rea langsung menatap gadis itu, "Liat, dia bahkan ga marah pas gue sentuh. Jadi, lo bisa simpulin kan arti nya? "

Gadis itu menatap tangan Rea yang melingkar di lengan Reza, biasa nya Reza akan menyentak dan marah-marah lalu menampilkan ekspresi garang nya. Namun saat ini saat melihat wajah Reza yang biasa-biasa saja dan malah terkesan menikmati, membuat gadis itu semakin tak karuan.

Rea berjalan sambil memegangi minuman nya, saat sampai tepat diatas kepala, saat minuman itu mulai miring dan segera menjatuhkan air yang ada didalam nya. Seseorang menghentikan aksi nya, Dia Reza laki-laki yang menTap Rea maupun gadis itu dengan wajah flat nya.

"Cukup. " Tegas Reza

Rea mendengus dan menarik kembali tangan nya, melempar gelas asal hingga pecah. Gadis itu tersenyum kemenangan, ia semakin menangis menjadi-jadi berusaha menarik simpati Reza. Reza mengulurkan tangan nya membuat sang gadis merasa menang

"REZA L-- " Ucap Rea terhenti oleh El.

Gadis itu mengambil uluran tangan Reza lalu berdiri dengan langkah tertatih-tatih, Rea rasa nya ingin muntah melihat drama di depan nya. Rasa nya ingin sekali mencakar dan mengoyak kan seluruh tubuh bocah caper itu.

"Hiks.. sakit ban--" Ucap gadis itu terhenti

"Anterin" Ujar Reza menatap salah satu orang yang ada disana.

Semua terbeo sebentar, orang yang disuruh Reza untuk mengantarkan gadis ini langsung mendekat dan memapah gadis itu. Gadis itu terdiam berusaha mencerna situasi yang terjadi.

"Pftt.. Mampu lo! " Senang El menyumpah serapahi gadis itu

Grep...

Sebuah tangan kekar yang kasar tiba-tiba menarik pergelangan tangan Rea, hal itu membuat Rea tersentak. Lalu mengikuti jejak langkah Reza yang besar,

"Za.. Kenapa? " Bingung Rea dari belakang, Reza tak menjawab pertanyaan Rea.

Mereka sampai ditempat yang cukup sepi disekolah, setelah nya reza mendengus. "Lo ga perlu bully dia Rea! " Kesal Reza

Rea terdiam, "Dia emang pantes di bull5y"

Reza mengacak rambut nya frustasi, menghela nafas nya sedalam dan sebanyak mungkin.

"Sikap lo salah Rea! " Sentak Rey

"Salah dimana si Za, dari kecil gue di didik buat ngelawan atau ngebenci orang yang seharus nya gue benci" ujar Rea menyangkal

"Tetap aja Re, hal itu gabisa gue normalisasi. Lo dan dia sama-sama manusia, punya rasa nafsu dan kagum. "

"Jadi, lo mau bilang kalau dia lebih baik dari gue? Gitu? " Tanya Rea menatap Rey sangat tajam

"Hah.. Intinya apapun yang lo lakuin ini adalah salah, lo emang harus dihukum Rea. "

Deg..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!