02. Kegiatan Amal

Cahaya matahari yang terik menyinari beberapa siswa yang tengah bergerumun, dengan sebuah bingkisan di tangan mereka tampak antusias dengan itu. Rea dan El sudah berada didepan barisan siswi itu, mata Rea maupun El memincing. El tersenyum senang ketika melihat jumlah siswa yang bertambah setiap minggu nya.

"EKHEM.. EKHEM... " Tes Rea pada toa yang dipegang nya, seluruh mata pandang siswi langsung menuju kearah Rea.

"OKE JADI KEGIATAN MINGGUAN KITA BAKAL BERJALAN KAYAK BIASA NYA, GUE CUMA BISA NGAMBIL MAKANAN INSTAN AJA GUYS. YANG KALIAN MASAK SENDIRI NGGAK GUE TERIMA YA, ALESAN NYA SIMPLE! GAMPANG BASIII!! " Teriak Rea ditoa itu

Di samping nya sudah ada El yang duduk di bangku dengan kaca yang ia pegang, semua perempuan yang ada disitu langsung berbaris dengan rapih.

Kegiatan rutin tiap minggu ini dinamakan 'Amal for Bara', Setiap siswi yang menyukai Bara suka sekali memberikan makanan atau minuman untuk Bara. Sayang nya hal itu ditolak mentah-mentah oleh Bara, maka dari itu Rea memberikan solusi nya untuk memberikan makanan dan minuman itu kepada nya dan akan diberikan pada Bara. Mengetahui kedekatan nya dengan Bara tentu membuat mereka senang, setidak nya Bara mau melirik makanan mereka itu sudah seperti sebuah berkah. Walau sedikit kesal dengan nama kegiatan, mereka hanya bisa pasrah lantaran bos nya adalah si bad girl disekolah ini.

"Pelan-pelan ya guys! " Seru El menatap barisan yang ada di depan nya.

"Makin hari makin panjang yang barisan nya" ucapnya pada Rea

"Ini namanya rejeki anak sholeh"

Plak...

"Sholeh mata lo, punya agama aja ngga" Ucap El, Rea mendelik tajam pada El.

"Daripada lo, jarang ibadah" Ledek Rea, El bersedih lalu kembali menatap siswi yang ada didepan nya.

"Ekhem kak, ini antrian nya makin panjang lho~~" Ucap gadis yang ada didepan meja, Rea langsung menatap gadis itu

"Nah oke, Jadi lo bawa apa? " Tanya Rea

Gadis itu tampak tersenyum malu, "A-aaku buatin kak Bara sapu tangan.. " Ucap sambil menunjukan sapu tangan yang sudah dihias sedemikian rupa

Rea mengangguk, "Ini buat lap keringat ya? " Tanya Rea, Gadis itu mengangguk antusias.

"Tapi kenapa banyak banget jaitan nya? Tuh nama Bara yang lo jait banyak banget, Sakit anjir kalo dilapin. Apalagi buat ketek yang sensitif" Ucap Rea menjelaskan.

Gadis itu menunduk lesu, El yang berada disamping nya menyenggol Rea kesal. "Kalo gabisa buat lap ketek, buat lap kaki juga bisa! " Ucap nya lalu mengambil sapu tangan itu

"Kan nama nya sapu tangan! " Seru Rea

"Lah terus kenapa lo bilang buat ketek? "

"Ketek kan bagian dari tangan! "

"Ngga ya, ketek udah termaksud bagian pinggang" Ucap El tak mau kalah

"Kok lo nyolot sih" Kesal Rea

"Lah lo ngeselin" Kesal El

"Minta dihajar? "

"Mau dong qaqa.. " Ledek El, lantaran kesal Rea dengan sigap menarik lengan El. Hanya saja El lebih cepat dari Rea, Ia berlari sehingga adegan kejar-kejaran terjadi, Beberapa siswi disana menghela nafas berat jika sudah seperti ini pasti tidak akan jadi.

"ELLL ANAK SETANN SINI GAK LOO!! " Teriak Rea kesal

"NGGA MAU WL-BRUK.... "

El meringis ketika merasakan kepala nya yang tertabrak sesuatu yang keras, Ia mengusap kepala nya. Rea yang melihat itu menyunggingkan senyum tipis nya.

"REYYY. EL KANGEN KATA NYA!!! " Teriak Rea dari arah belakang

Sedangkan El mebelalakan mata nya, ia menatap keatas dan wajah laki-laki yang selama ini ia hindari ada tepat didekat nya. Wajah konyol nya dengan senyum yang bikin muntah, dibelakang Rea tertawa terpingkal-pingkal..

"Pfttt... Hahhahaha mampus lo haha-AKHHHH!!... "

Grep...

Rea terdiam merasakan jantung nya yang berdetak hebat, Laki-laki dengan gaya cool nya menatap Rea cukup tajam. Rea terkekeh lalu segera membenarkan posisi nya, dilain tempat El tertawa melihat azab langsung didepan mata nya.

"Eh.. Bara, lagi ngapain tuh?? " Tanya Rea cengegesan, Bara menatap Rea cukup tajam.

"Sekali lagi lo jatuh gini, Gue kurung lo" Ancam nya pada Rea, Rea mengeluarkan dua jari nya sehingga membentu huruf V

"Piss om jago, Ga lagi deh" Ucap nya seraya tersenyum.

"JANGAN DEKET-DEKET GUE KUDANIL!!! " Teriak El berusaha menghindar.

Rey Adinoputra, Laki-laki dengan sejuta gombalan nya itu termaksud mostwanted disekolah ini wajah nya yang tampan serta gombalan maut nya mampu membuat siapa saja klepek-klepek. Ntah sebuah berkah atau kesialan, Rey dipertemukan dengan El gadis cantik dengan kelakuan bar-bar nya Rey jatuh cinta pada gadis itu pada pandangan pertama.

Rey kira awal nya ini hanya cinta sesaat, hanya saja.. saat Rey melihat El terluka, menangis, atau bahkan menghilang dari pandangan nya membuat Rey sakit. Seperti ada sesuatu yang menusuk-nusuk hati nya, Rey baru paham saat melihat El ditembak oleh laki-laki lain. Rey mencintai El lebih dari apapun. Sayang nya, Mungkin saja ini karma dari Tuhan karena diri nya yang sering ngegoshting perempuan. El menolak diri nya mentah-mentah. Gapapa kok,Rey akan terus berusaha agar membuat El jatuh pada nya, Rey akan terus melakukan itu sampai El mencintai nya..

Tujuan hidup nya sekarang adalah... membuat El jatuh cinta!!!

"Gamau, maunya deket-deket sama lo" Ucap Rey mengalungkan tangann ya pada lengan El

Tentu saja hal itu membuat El risih, mata nya menatap tajam pada Rey. Gara-gara Rea ia harus berhadapan dengan lintah ini, pengen marah tapi gabisa.

Kan bestai:v....

"REAAA TANGGUNG JAWAB LOO!!! " Teriak El, ia berjalan menuju Rea. Rea yang melihat itu langsung menyiapkan posisi siap siaga.

"Bara, disini udah ga aman. Mending kita cari makan yok! " Seru Rea dengan tergesa-gesa, ia menarik lengan Bara dan langsung menuju kantin. Perut nya lumayan lapar, dan ia juga mau menghindar dari amukan El.

Bara hanya mengikuti Rea, ntah sudah berapa kali ia memperingatkan Rea agar tidak berlarian seperti ini. Susah memang berteman dengan orang yang berkepala batu ini.

Dengan beriringan Rea dan Bara menuju ke kantin, melihat pemandangan yang sudah tak biasa tetap saja membuat beberapa siswi berteriak histeris. Mereka iri dengan ke uwuan dua sahabat itu, tak jarang juga banyak yang mencocokan diri mereka.

Bara tersenyum tipis.

"Ra" Panggil Bara, Rea menaikan sebelah alisnya

"Apa? " Saut Rea.

"Mereka bilang kita cocok" Ucap Bara.

"Lah terus? " bingung Rea

Bara tersenyum tipis lalu menggeleng. Rea hanya acuh dan kembali melanjutkan perjalanan nya, dibelakang sudah ada El yang mencak-mencak.

"Oh ya daritadi gue ga liat Arsen, kemana tu bocah? " Tanya Rea.

Bara mendelik, "Ngapain? "

"Hah? Ngapain? Lo ngomong apa si Bar? "

"Ngapain nanyain dia" Ucap Bara dengan wajah yang tak enak dilihat

"Y-yya emang gaboleh"

"Nggak! " Tegas Bara, Rea tersentak kaget.

Rea menyinggung senyum misterius nya, "Cieee... cemburu lo ya?!! " Desak Rea yang niat nya bercanda.

"Iya! "Ucap Bara lalu memalingkan wajah nya, Wajah Rea benar-benar dekat dengan diri nya. Rasa nya benar-benar aneh, jantung nya seperti berdetak seribu kali lebih cepat. Memang sedari dulu seperti ini, Bara menduga bahwa diri nya memiliki penyakit jantung kronis.

" Ciee... Bara aku cemburu"Ledek Rea terkekeh geli, Bara semakin membuang wajah nya. Melihat itu terus membuat jiwa usil Rea meronta-ronta, ia terus menatap wajah Bara tapi Bara selalu membuang muka.

"Acieee...hahahaha,Kalo lo gini terus kapan gue dapet jodoh nya"

"Kan bisa aja Arsen itu jod-"

Cup....

Rea terdiam sebentar, matanya mengedipkan beberapa kali. Sedangkan Bara tersenyum miring, melihat ekspresi ini benar-benar sangat memuaskan untuk diri nya. Manik milik Rea langsung menatap manik mata Bara, tatapan mereka terkunci beberapa saat.

"Nah ke uwuan macam apalagi ini? "

"Ga panas kok, cuma gosong"

"Anjirr gerah!! "

"Murahan banget sih, dicium malah diem aja"

"Njirr mau dongg"

"Hatiku mleyot"

"Mereka cocok sih, ga heran gue"

"Bara punya gue plis, gsh gitu dng"

"Apa ni, patah hati seantero sekolah kah? "

Rea yang tersadar langsung memundurkan wajah nya, mata nya menatap Bara kesal. Sedangkan Bara tak bereaksi apapun, melihat wajah kesal Rea itu sudah cukup untuk membangun mood nya kembali.

"Wahh pelecehan ini namanya!! " Sentak Rea tak Terima, ia mengusap-usap bibir nya yang tadi terkena bibir Bara. Ini Bara duluan loh yang nyosor bukan Rea yaa

"Si anjir, bibir gue jadi ga suci lagi!!! "

Bara terkekeh.

"Emang sejak kapan bibir lo suci? " Tanya Bara

Rea terdiam.

"I-iintinya pelecehan ini! Gue aduin ke kemensos Yaa!! " Sentak Rea

"Itu buat bansos! "

Rea menatap Bara mesem-mesem.

"Masih pagi aja udah lucu, agak siangan dikit keknya udah bikin sayang" Ucap Rea

Bara mengacak rambut Rea saking gemas nya, ingin sekali ia melemparkan gadis ini ke sungai amazon.

"Aww... dedeq jadi baperrr!! "Saut Rea tersenyum konyol

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!