10. Adik Ipar

"Kenapa? "

Kalimat yang dilontarkan Reza barusan membuat Rea terdiam,awal nya Rea sangat patuh pada ajaran agama. Selalu ibadah dan berdoa, tapi bukan nya mendapatkan ketenangan hidup Rea malah semakin terombang-ambing.

"Karena gue ga percaya Tuhan" Ucap Rea menunduk, Reza menatap Rea terlihat jelas dimata nya ada rasa kecewa yang begitu besar

"Padahal gue sering ibadah, tapi Tuhan ga pernah bantu gue. Hal itu terjadi karena mereka gaada kan" Jawab Rea tersenyum miris

Reza terdiam menyimak ucapan Rea, jujur saja sebenar nya Reza sedikit resah dengan jawaban Rea ia ingin menjawab tapi takut ucapan nya malah salah.

"Besok gue jemput ya! " Seru Rea tersenyum manis, Reza terdiam memandangi wajah Rea

"Gak"

Senyum yang terbit itu seketika luntur, Rea mencibikkan bibir nya kesal. "Kata ibu boleh kok"

"Ibu? " Beo Reza

"Iya, ibu lo kan ibu gue juga" Saut Rea

"Terserah" Malas Reza, Rea makin menyunggingkan senyum nya.

"Gitu dong, pokok nya besok tunggu gue ya. Gue bakal jemput lo! " Ucap Rea bersungguh-sungguh

◔◔◔

Rea berjalan lesu masuk kedalam mobil nya, saking senang nya Rea tidak bisa tidur akhir nya Rea harus begadang semalaman. Rea baru bisa tidur jam 2 dan kembali terbangun jam 5 untuk siap-siap, Rea sebenar nya tak sanggup seperti ini. Tapi demi meluluhkan hati Reza apapun akan Rea lakukan!

"Hoammm, kok bisa sih orang-orang bangun jam segini" Ucap Rea lesu, mulut nya terbuka terus menerus karena mengantuk. Biasa nya Rea baru bangun sekitar jam 12 siang, itu kalau sekolah libur jika masuk Rea Bangun sekitar jam 7 jika dibangunkan

Rea memarkirkan mobil nya didepan gang rumah Reza kalau ditanya kenapa, karena gang rumah Reza tidak muat dimasuki oleh mobil. Akhirnya Rea harus berjalan beberapa menit untuk sampai, langit setengah terang dan ada beberapa anak yang bergerombol sedang bermain.

"Rezaaa" Lesu Rea memanggil Reza

"Eh nak Rea, ayo masuk Reza nya lagi makan didalam" Saut Lili yang sedang menyapu lantai

Rea tersenyum sumringah, "Aku boleh ikut makan? "

Lili mengangguk antusias juga, "Iya boleh, hari ini ibu bikin sayur sop" Jawab Lili

Rea mengangguk lalu berjalan masuk bersamaan dengan Lili yang juga masuk. Saat masuk Rea bertemu pada dua orang yang sedang makan makanan mereka, Rea langsung duduk di samping Reza dan menyapa nya.

"Pagi Reza!! " Seru Rea

"Uhuk.. Uhuk... " Kaget Reza batuk

Gadis yang ada didepan Reza langsung menyodorkan air dan diteguk habis oleh Reza, Rea merasa bersalah berinisiatif untuk menepuk pundak Reza sayang nya Reza lebih dulu menyingkir hingga jarak mereka kian menjauh.

"Kakak siapa? " Tanya seorang gadis yang memakai seragam putih biru

"Gue? " Tunjuk Rea pada dirinya.

Gadis itu mengangguk.

"Gue Reanna, calon istri Reza" Celetuk Rea

"Uhuk.. Uhuk.. " Batuk Reza lagi

Gadis itu mendelik, ucapan Rea terkesan arogant dan sombong. Menyebalkan pikir gadis itu

"Lo siapa? " Tanya Rea penasaran

"Aku Ajeng,adik nya kak Reza" Jawab Ajeng

"Oh, mirip anjing"Gumam Rea

Ara terdiam menatap Rea sedikit kesal, tangan nya mengepal rasa nya ingin sekali diri nya memukul kakak sombong itu.

"Ini Rea minum nya" Ucap Lili memberikan teh hangat, Rea tersenyum sumringah. Setelah meminum teh ini Rea jadi ingin meminumn ya terus.

Karena jika meminum teh ini, Rea selalu diingatkan tentang Lili yang menyiapkan nya teh dan wajah Reza yang sangat seksi kemarin. Rea bahkan membeli perusahaan teh sachet ini.

"Makasih ibuu" Seru Rea senang

"Ibu? " Beo Ajeng

"Iya kenapa? " Tanya Rea

"Sksd" Gumam Ajeng lalu kembali melanjutkan makannya

"Emang kenal sama deket sih sory" Celetuk Rea, Ajeng menatap Rea sebal. Jika tidak ada ibu nya disini, Ajeng pastikan wajah sombong Rea akan tertutup oleh sup yang ada ditangan nya ini.

"Ini coba dimakan" Ucap Lili memberikan sup itu

"Wah" Girang Rea, tangan nya terulur untuk menyicipi. Rasa nya benar-benar sangat enak karena Rea baru pertama kali merasakan masakan aneh ini.

"Wih bagi resepnya dong Buu" Seru Rea senang

"Kamu ini, di google juga banyak"

"Enakan tanya sama ahli nya, nanti kapan-kapan kita masak bareng ya bu" Ucap Rea senang

"Iya, emangnya nak Rea bisa masak? " Tanya Lili penasaran

"Ngga, megang kompor aja aku ga pernah" Jawab Rea polos

"Pfttt.. Takut muka nya meleleh kali" Celetuk Ajeng bergumam, Lili menatap Ajeng tajam. Ajeng hanya terdiam lalu kembali melanjutkan makan.

"Lo pikir muka gue plastik! " Sentak Rea kesal, Ajeng menatap Rea tajam

"Keliatan nya sih"

"Enak aja, bilang kalo lo iri. Gue emang cantik, tapi emang dari lahir! " Sentak Rea kesal

"Iri? Sama situ? iuwww ga deh" Jawab Ajeng

"DAS-" Ucap Rea terhenti

"Ayo berangkat" Saut Reza berdiri lalu memakai tas nya

"Tapi makanan gue belum abis" Lesu Rea menatap Reza

"Terserah, lo mau gue tinggal"

"Ish yaudah iya! " Seru Rea lalu memasukan satu sendok lagi sup itu, Rea berpamitan pada Lili terlebih dahulu

"DADAH IBU SAMPAI JUMPA KEMBALIII!! "Seru Rea berjalan mengikuti langkah kaki Reza yang besar

" Anak nya lucu ya"Celetuk Lili

"Arogant sama sombong gitu ibu bilang lucu, kayak nya ibu harus periksa mata deh" Jawab Ara

Rea tersenyum sumringah didalam mobil, ia menatap Reza yang masih fokus dengan jalanan. Pemandangan seperti ini jarang sekali Rea dapat kan, biasa nya Rea hanya melihat Bara. Tapi sekarang ada laki-laki lain yang berada didalam mobil nya? Benar-benar sebuah berkah.

"Bara... dimana? " Tanya Reza memecah keheningan

Rea terdiam, "Ngga tau, gue sama dia udah ga bareng gitu" Jawab Rea acuh

"Kenapa? " Gumam Reza, Rea tersenyum menanggapi ucapan Reza.

"Karena dia suka sama abang gue" Jawab Rea polos

Reza terdiam.

"Lo gimana? " Tanya Reza

Rea tersenyum dengan lembut lalu menatap Reza dalam, "Sakit sih, ketika dipaksa buat ngelupain seseorang yang bahkan belum pernah dimiliki " Jawab Rea lugas

"Tapi kan sekarang ada lo, jadi gue ga sesakit itu. Karena hati gue udah gue serahin sepenuh nya ke lo! " Lanjut Rea kesenangan

Reza bergidik ngeri lalu melajukan kecepatan mobil nya, hingga akhir nya mereka sampai di Haykel School. Reza langsung buru-buru turun membuat tanda tanya besar dari beberapa siswi/siswa yang ada disana, Rea langsung keluar dengan senyum khas nya

"HALO GUYS GUE BAWA GANDENGAN BARU NIH! " Seru Rea berteriak, ia langsung berjalan kearah Reza lalu melingkarkan tangan nya.

Semua orang terdiam dan terkejut, mereka bahkan berhenti berjalan dan menatap Rea bertanya-tanya. Sedangkan sang empu hanya tersenyum bangga dan senang.

"Seriusan? Ada apa nih? "

"Gosip yg panas itu ga si? "

"Dia anak beasiswa itu kan? "

"Gila kok selera Rea turun"

"Tapi itu cowo cakep, gebet yuk"

"Eh serius? Padahal gue ngeship mereka lho"

"Kapal gue karam, dahlah"

Reza menutup pintu mobil nya, lalu mulai berjalan kearah Rea. Bukan nya ia ingin menghampiri Rea, namun jika mengambil jalan yang berbeda akan memutar waktu lebih lama, melihat reza yang berjalan acuh Rea langsung berlari kecil mengikuti langkah Reza.

"REANNAAA!! " Teriak seseorang dari arah belakang

Rea menoleh mendapati Rey dan Arsen yang tengah menuju ke arah nya, Rey mengangkat tangan nya tinggi lalu melambai, Rea mendengus kesal lalu menatap mereka bertanya-tanya.

"Bara dimana? Gue tiba-tiba lost contac sama dia" Tanya Rey menatap Rea bingung

Rea menatap Arsen, Arsen mengangguk kecil. Rea menatap Reza yang perlahan berjalan menjauh, Rea menundukkan pandangan nya lalu kembali menatap Rey.

"Ayo ikut gue, gaenak ngomong disini" Saut Rea melenggang pergi.

Reza merasakan getaran aneh di tubuh nya saat Rea berjalan tanpa menyapa nya, mungkin karena semalam ia belajar telalu larut badan nya jadi seperti ini.

"Hah... "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!