Rea terdiam, saat kecil Rea memang hanya tau menghambur-hambur kan uang dan membeli seluruh barang tanpa tau apa arti nya.
"Memang nya ada kenangan apa di barang itu? " Beo Rea
Tari tersenyum lembut.
"Kipas itu cuma satu-satu nya barang peninggalan orang terkasih jamilah, waktu semasa kecil jamilah selalu mendapatkan kekerasan dari keluarga nya. Ia diperk*s* waktu umur nya masih 7 tahun, akhirnya jamilah punya penyakit mental. Dan berprilaku layaknya anak usia 7 tahun, karena dulu masa-masa nya dia bermain jamilah malah mengurung diri" Ucap Tari
"Dan kipas itu benda pertama sekaligus terakhir yang jamilah beli pakai uang hasil kerja keras nya, walau sudah jelek dan lapuk. Kenangan serta memori kipas ini ga akan pernah bisa hilang"Lanjut Tari
Rea terdiam, ia menatap Cinderella kw yang sedang tertidur pulas. Ia langsung berdiri keluar dari ruangan
" Anda mau kemana? "Tanya Tari
" cari Reza "Ujar nya
Rea langsung berlari tanpa memperdulikan teriakan serta larangan Tari, setidak nya ia harus bantu mencari kipas itu daripada diam sendirian. Tanpa tau konsekuensi yang akan diri nya dapat, hutan itu tidak boleh dimasukin saat akan magrib karena banyak orang hilang yang tersasar disana. Tari sebenar nya yakin Reza sudah pulang dan akan sholat di masjid.
Rea berlari menyusuri hutan, hari sudah mulai gelap. Bodoh nya Rea tak tau kemana arah nenek itu pergi tadi, sehingga Rea harus mencari asal.
Selama satu jam
Dua jam
Tiga jam
Empat jam
Rea tak menemukan kipas itu Rea yakin sudah masuk terlalu dalam, kepala nya berdenyut sakit sudah lebih dari 4 jam ia berlari tanpa henti mencari-cari kipas itu. Ia juga belum menemukan sungai agar bisa minum, bibir nya pucat.
Saat dulu Rea dibuang ke hutan oleh Bara, Rea masih bisa makan dan minum karena tempat nya tak jauh dari pohon makanan serta sungai yang mengalir deras. Namun saat ini Rea tidak banyak melihat buah yang bisa dimakan, Takut-takut beracun nanti.
Rea terduduk dibawah salah satu pohon, ia menatap rimbun nya pohon serta suasana gelap.
"Terakhir kali kayak nya bunda kasih gue kalung deh" Kekeh Rea ketika mengingat lintasan memori di masa lalu.
Kalung yang dibuat dari berbagai mute dan benang jahit, begitu sederhana namun dulu Rea sangat menyukai nya. Rea tak tau lagi kemana kalung itu ada sekarang, pasal nya sudah sangat lama kejadian itu berlangsung. Rea tersenyum miris, jika dipikir-pikir benar juga tidak akan ada satupun benda di dunia ini yang bisa menyaingi kemahalan kalung yang dibuat ibu nya.
Srek.. Srek..
Rea yakin itu adalah suara langkah kaki, namun sangat banyak. Tanpa ada suara yang memanggil Rea sudah tau siapa mereka, Orang-orang berpakaian rapih langsung saja datang ke depan Rea. Rea terkekeh tersenyum miris.
"Kamu hanya bisa merepotkan saja" Desis Reno melihat penampilan Rea saat ini
Rea tak menjawab dan malah menatap tempat lain.
"Kenapa Anda mencari saya? " Tanya Rea lirih
Reno terdiam.
"Karena kamu pewaris keluarga Gilsha" Ujar Reno
"Jika saya mati, bukankah hal bagus anak Anda akan mendapatkan seluruh harta nya? "
"Kamu juga anak saya"
Rea terkekeh, "Saya tidak merasa seperti itu"
Saat Rea melihat kedekatan Reno dengan Andre, Rea begitu iri pasal nya tidak pernah sekali pun Rea diperlakukan semanis dan selembut itu. Walau andre seolah menolak, ka masih menikmati perlakuan manis itu dan tak membantah. Rea yang masih kecil waktu itu sama sekali tak mendapatkan perlakuan yang sama, saat Reno datang Rea hanya disuruh belajar. Agar menjadi penerus yang baik.
"Tuan Gilsha.. " Gumam Rea
Reno terdiam, ada banyak tatapan kekecewaan yang dilontarkan gadis didepan nya.
"Apa Anda pernah mempunyai benda berharga? " Tanya Rea mendadak
Reno terdiam, ia rasa tidak.
"Ada."
"Seluruh harta saya" Ujar Reno tanpa basa basi
Rea sudah tau jawaban yang akan Reno sebutkan, jadi sudah tidak sakit lagi Rea.
"Saya lelah" Gumam Rea lalu menutup mata nya.
***
Rea terbangun di sebuah ruangan serba putih, bukan dirumah sakit melainkan rumah nya ah tidak rumah keluarga Gilsha hidup bahagia, Rea terkekeh kesal. Ia bangun menyadari sebelah tangan nya yang di infus.
Rea mencabut infus itu merasakan sakit ditangan nya, ia turun dengan sempoyongan menuju ke bawah. Ia melihat sebuah keluarga sedang makan dengan manis, Rea menatap itu dengan tatapan lirih.
"Rea.. " Panik Zaura yang menjabat sebagai istri keluarga Gilsha.
Rea terdiam, "Maaf menganggu" Ucap nya
Rea berjalan tertatih-tatih agar segera sampai keluar. "Rea kamu harus makan dulu ya?, kamu baru saja bangun bagaimana bisa langsung pergi aja? "
Zaura memegang lengan Rea, Rea menyentak nya membuat zaura meringis. Reno menghela nafas nya.
"Makan atau kartu kamu saya blokir"
Rea kembali berjalan, dibandingkan melihat kemesraan keluarga ini Rea lebih memilih hidup gembel dijalanan.
"Kamu memang ingin menjadi miskin? " Sentak Reno
"Terserah, ancaman Anda tidak akan mempan lagi untuk saya! "
Reno berdiri dari meja nya, ia menatap lirih punggung anak nya yang perlahan pergi menjauh, Rea memberhentikan taksi lalu segera pergi. Ia tak tau harus pergi kemana lagi, Rea yakin rumah nya sudah hancur berantakan akibat ulah Reno.
"Pak ke jalan xxx" Ujar Rea, Rea harap Reza tidak marah kepada nya dan mengusir nya.
Saat sampai di tempat kontrakan Reza, Rea mengetuk-ngetuk pintu rumah itu namun saama sekali tak mendapatkan jawaban.
"Rezaa.. Zaa... " Panggil Rea
Rea merasakan kepala nya yang berdenyut sakit, bibir nya begitu pucat. Ia tak tau akan sanggup berdiri seperti ini, Rea rasa ayah nya sudah memberikan obat tidur ke infus nya. Rea tau bagaimana gila nya ayah nya agar Rea bisa tinggal dirumah itu.
Menginjakkan kaki Rea saja Rea begitu muak, jika bisa Rea ingin mengganti kaki nya, ia senderan di depan pintu Reza. Rea sudah tak mampu berdiri lagi, perlahan mata nya menutup.
"Neng orang nya gaada" Saut ibu-ibu yang berjalan di depan kontakan
"Loh neng?? " Panik ibu itu, ia melihat baju Rea yang seperti pakaian rumah sakit serta bibir pucat
Ia mengira Rea habis kabur dari rumah sakit, ibu-ibu itu panik langsung mencari beberapa warga agar segera dipindahkan.
"Iya itu didepan kontrakan nya si Reza" Ucap ibu-ibu
"Cepet-cepet udah pucet anak nya" Panik ibu itu
Sekilas Rea masih bisa melihat orang yang berlalu lalang, walau sangat buram perlahan mata Rea benar-benar menutup hingga hanya kegelapan yang Diri nya lihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments