08. Incaran Baru

Walau Sudah memutuskan keputusan seperti itu nyata nya Rea masih menangis, bahkan waktu tidur nya ia pakai untuk menangis. Rea menyesal, karena saat pagi nya mata nya membengkak dan merah. Ini bukanlah hal bagus, akhirnya Rea harus bangun lebih awal untuk memperbaiki wajah nya. Tidak ada yang lebih penting dari wajah.

TINGNONG.....

Suara bel yang dipencet berulang kali membuat Rea kesal setengah mati, Rea mengambil botol bir yang dipajang di kamar nya. Lalu menenteng botol itu dan membuka pintu

Ceklek...

"HUAAAA REAAA LO GAPAPAA??!!! " Teriak El diselingi oleh tangisan, Botol yang tadi terangkat keatas Rea turunkan.

Rea memasang wajah sendu, padahal Rea baru saja ingin melupakan hal itu tapi teman laknat nya malah mengingat kan nya lagi.

"Hiks pokok nya lo harus move on abis itu kita cari cowo baru" Ujar El menatap wajah Rea, kedua tangan nya berada di sisi-sisi dagu Rea hingga membentuk pola bingkai.

Mata bengkak serta merah berhasil terlihat jelas di mata El, El memeluk Rea berusaha menyalurkan kekuatan. Rea memeluk tubuh El lalu menyandarkan kepala nya, Rea menutup mata nya ia mengantuk tapi tidak bisa tertidur.

"Btw lo ngapain bawa botol bir? " Tanya El

"Mau mukul lo"

"Sialan" Jawab El tersenyum tipis, Setelah ini ia janji akan membuat Rea menjadi bahagia!!!.

"Ayo gue make up in,muka lo ngga banget deh. Nanti siang kita harus ke salon fiks" Jawab El Rea mengangguk saja.

"Ini bengkak cara ngilangin nya gimana? "

"Tanya google, gue gatau"

....・✫・゜・。....

Pertama kali nya dalam sejarah sekolah Haykel School, Reanna yang notebane nya adalah sahabat dari Bara kini datang kesekolah sendiri. Beberapa siswi langsung menggerumun untuk mendapatkan penjelasan, karena lebih dari 3 tahun mereka tidak pernah melihat Bara maupun Rea berangkat sekolah sendiri. Julukan, 'Dimana ada Rea disitu ada Bara' benar-benar sudah tersemat namun kali ini kenapa berbeda?

Gosip panas yang menjadi skandal di lambe turah sudah menjadi trending topik, saking banyak nya murid di sekolah ini hingga membuat trending topik di twitter dengan tagar

1. #KeajaibanDunia

2. #What'sWrong?

3. #ButuhClarifikasi

Maklum aja Rea dan Bara memang se famous itu, jadi trending di twitter sudah tak asing lagi. Tapi masalah nya yang membuat Rea kesal adalah tumpukan orang tidak berguna ini semua, mereka bergerumun layak nya reporter. Rea dibantu oleh fans nya untuk berjalan masuk kedalam kelas, hal ini hanya terjadi beberapa menit saja dan setelah nya pasti akan lebih reda.

"Gila gue berasa artis" Gumam El bergidik

"Lo kan juga termaksut anak konglomerat bodoh" Kesal Rea

"Konglomerat haram hahaha" Tawa El

Benar, El adalah anak haram yang tak diinginkan. Untung saja pihak dari keluarga ibu nya mau menerima diri nya, dan berakhir El diberi marga nama ibu nya yaitu Caroline. Walau begitu El tetap tak mendapatkan kasih sayang utuh, keluarga ibu nya memang menerima diri nya tapi tidak dengan ibu kandung nya sendiri. Maka dari itu sejak kecil El harus belajar mandiri dan tak pernah mendapatkan kasih sayang ibu kecuali kakek dan paman nya, itu sudah lebih dari cukup untuk sekarang.

Mereka langsung masuk kedalam kelas yang cukup ramai, Rea dan El berbincang sedikit. Walau begitu tak dapat dipungkiri bahwa Rea merindukan Bara, biasa nya jam segini Bara baru selesai mengantar Rea sampai di kelas.

"Re" Panggil El ketika mendapati Rea yang bengong

"Pasti mikirin Bara" Lesu El, El menatap sayu pada Rea. Ia bukan perempuan puitis dan juga bukan perempuan yang ahli dibintangi cinta, jadi El sedikit bingung ingin memberikan pendapat apa.

"Iya, biasa nya jam segini dia habis nganterin gue terus pas istirahat nyamperin terus pulang sekolah kita main, setiap weekend fulltime dirumah gue kalau ga liburan keliling Indonesia" Jawab Rea

"Mau gue kenalin ke cowo ga? " Ucap El

"Ahh gama--" Ucap Rea terhenti

Mata nya terpaku pada sosok laki-laki tampan yang baru masuk kelas, mata Rea mengikuti dari awal laki-laki itu masuk sampai duduk ditempat nya. Tunggu sejak kapan ada laki-laki tampan itu

"El, sekarang emang ada murid baru? " Tanya Rea

"Hah? Murid baru, gaada ah" Elak El, mata El ikut mengarah pada tatapan Rea.

"Ohhh si Reza" Gumam El

"Siapa? Reza? "

"Iya, dia sekelas sama kita dari dulu loh. Anak beasiswa"

"Emang? Sejak kapan, kok gue gatau" Beo Rea

"Yeh, lo sih kerjaan nya sama Bara mulu" Dengus El

"El coba liat ke google cara move on" Ujar Rea tanpa mengalihkan pandangan nya, tanpa basa-basi El langsung menuruti perintah

"Yang pertama lakukan hal-hal yang menyenangkan meski tidak diinginkan" Ucap El membaca ponsel nya

"Terus? "

"Singkirkan Barang-barang kenangan"

"Lanjut"

"Seimbangkan kenangan"

"Yang lain"

"Mencoba berinteraksi dengan lawan jenis"

Senyum manis terbit di bibir Rea, "Gue pilih opsi itu! "

"Hah? Opsi yang mana" Beo El yang malah jadi lemot, Rea mendengus

"Kata lo gue harus cari cowo kan? " Tanya Rea

"Ahh ngga, kapan gue bilang begi-" Ucap El terhenti

"E-eeh iya! " Seru nya

"Jadi sambil gue lupain Bara, gue mau jalin hubungan sama cowo lain" Jawab Rea dengan girang

"H-hah? Serius? " Beo El, Rea mengangguk antusias mendengar itu

"GILA SEJAK KAPAN LO JADI FUCKGIRL! "Pekik El

"Berisik, lagian juga baru sekali masa lo bilang fuckgirl sih"

"Ya aneh aja gila, lo baru patah hati nyari jalan keluar nya extrem banget" Ucap El

Rea hanya terkekeh sambil memandangi wajah Reza yang ada di sudut ruang, Senyum manis terus terukir di bibir Rea. El tak menyangka Rea akan senekat ini, ntah apa reaksi Bara nanti.

"Siapa yang mau lo kejar? "

Rea menunjuk Reza yang sedang menutup mata sambil mendengar kan lagu dari headset nya, Mulut El lagi-lagi El dibuat ternganga.

"Reza? Seriusan? " Ucap El tak percaya

"Iya, kenapa? "

"Dia anak beasiswa" Gumam El.

El mengetahui sifat Rea, bahkan sangat mengetahui nya. Rea adalah orang sombong yang suka menghambur-hamburkan uang, bahkan acara amal untuk Bara hadiah nya bakal Rea buang dengan tidak elit. Dan tidak diberikan pada Bara, dan untuk keputusan Rea kali ini El agak curiga bahwa Rea akan kembali ingat Bara. Karena Bara adalah laki-laki sempurna, hal yang tak dimiliki orang lain dapat dengan mudah dimiliki oleh Bara.

Ya kita liat saja nanti.

Pelajaran pun dimulai, hari ini adalah pelajaran fisika. Selama pelajaran dimulai Rea hanya menatap ke satu objek yang berhasil membuat El bergidik ngeri, setiap ada pelajaran Rea pasti akan tertidur, bermain HP atau bolos tapi mendapati kella yang hanya memperhatikan laki-laki membuat El semakin yakin bahwa Rea ditasuki dedemit.

"Baik pelajaran sampai disini saja, jika ada pertanyaan kalian bisa kirimkan kepada ibu atau bertanya pada Reza"

Kelas selesai dan berjalan dengan baik seperti biasanya.

"El do'ain gue ya" Ucap Rea penuh keyakinan, El mengangguk walau sedikit ragu.

Ia ibadah saja terakhir saat umur nya 5 tahun, apa mungkin doa nya masih dikabulkan. Ya sekarang kita serahkan semua ini pada Rea

"Tapi tu bocah mau kemana" Gumam El bertanya-tanya

Rea merapikan baju nya, mendatangi ssgerombolan orang yang sedang bertanya pada Reza. Saat mendapati Rea yang tersenyum pada mereka seolah menyuruh mereka untuk pergi, satu persatu pun mereka pergi.

"Hai! " Sapa Rea duduk di bangku meja depan Reza, Reza tampak tak bergeming dan kembali fokus pada buku nya.

"Gue mau nanya dong" Ucap Rea

"Tumben" Gumam Reza

Pasalnya Reza tau sekali seberapa bodoh nya Rea, ia tidak pernah mengikuti kelas dengan benar tapi tiba-tiba saja ingin bertanya. Lagi pula kenapa ia mau mendekat pada laki-laki miskin seperti dirinya?

"Sebuah balok bermassa 1,5 kg didorong keatas oleh gaya konstan F\=15 N pada bidang miring. Anggap percepatan gravitasi (g) 10ms-2 dan gesekan antara balok dan bidang miring nol" Jelas Rea pada Reza, Reza mendengarkan ucapan Rea dengan seksama. Ia sedikit bingung kenapa Rea bertanya soal kelas 10?

"Pertanyaan nya, Berapa nomor lo? " Tanya Rea berhasil membuat Reza mendengus kesal.

Rea hanya tersenyum mesem-mesem sendiri, menatap wajah Reza sedekat ini benar-benar membuat hati nya menghangat. Lagipula kenapa Rea sebodoh ini tidak menyadari ada laki-laki tampan dikelas nya, selain itu laki-laki ini sangat pintar

Reza tak menggubris ucapan Rea dan berjalan melenggang pergi, melihat hal itu membuat Rea makin semangat.

"Dia yang ganteng ngapa gue yang cape si" Gumam Rea

"Ini beneran Rea?" Beo El tak percaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!