karena keberangkatan virza yang tinggal 2 hari lagi, membuatnya ingin selalu bersama kaila, semua pekerjaan ia suruh raka sekertaris nya untuk mengantarkannya ke rumah
sedangkan kaila hanya menuruti keinginan virza tanpa bisa berkata apapun
"mas yakin gak ke kantor dan malah membawa pulang semua pekerjaan mas? kaila sudah gak papa di tinggal ko mas" ucap kaila yang mengira virza masih khawatir tentang dirinya yang masih berduka karena kematian ayah bagas
"mas hanya pingin kerja di rumah saja kok " jawab virza datar
" ya sudah terserah, mas saja" ucap kaila sambil menyiapkan makan siang untuk virza
virza menatap kaila "kaila, boleh minta suapin gak? " Tanya virza
kaila tersenyum " tentu saja boleh" balas kaila menyuapi virza makan , sedangkan virza yang tengah disuapin membaca semua dokumen yang harus ia urus sebelum keberangkatannya ke Inggris
malam harinya, virza dan kaila melakukan percintaan terakhir mereka
"kai, boleh gak minta itu?" tanya virza
"apa?" balas kaila menyipitkan matanya
"itu loh " balas virza mengarah ke arah hubungan suami istri
kaila terkekeh "biasanya juga mas gak minta izin, tapi langsung" balas kaila
"ya kan, besok mas mau pergi jadi mas pikir tetap harus minta izin dari kamu" balas virza menundukkan wajahnya
kaila menangkup wajah virza dengan kedua tangannya "mas masih suami kaila jadi, masih boleh melakukan apapun pada kaila karena mas masih berhak penuh atas kaila" ucap kaila
"terima kasih kail" virza langsung ******* bibir kaila, dan kaila membalas ******* bibir virza dengan tak kalah bergairah
setelah lelah virza pun tertidur dengan lelap. kaila yang melihat itu menyelimuti tubuh mereka yang masih polos
ia tidur menghadap virza memandang wajah virza lalu mengelus pipi suaminya lembut " Terima kasih untuk 8 bulan ini mas, terimakasih sudah jadi suamiku dan maafkan aku tak bisa memberitahumu tentangnya" ucap kaila sambil mengelus perutnya yang masih rata
mata kaila mulai berkabut "aku akan menuruti perjanjian awal kita untuk berpisah denganmu setelah ayah pergi. dan aku juga tidak akan menuntut apapun darimu. kaila janji mas akan jaga anak kita baik-baik" tambah kaila sambil membawa tangan virza untuk mengelus perutnya
kaila menatap wajah polos suaminya dengan pipi yang sudah basah "aku cinta kamu mas, semoga kamu bahagia walau tidak bersamaku" ucap kaila mencium bibir virza lembut
virza hanya sedikit menggeliat tak terusik sama sekali dengan tingkah kaila padanya
setelah menyampaikan isi hatinya kaila memeluk virza erat, lalu menyusulnya ke alam mimpi
pagi harinya kaila tengah bersiap-siap untuk melepas virza pergi, ia juga memasakkan masakan kesukaan virza untuk terakhir kalinya
"mas makan dulu" pinta kaila tersenyum
virza mengangguk "iya, kamu nanti anter mas ke bandara kan? " Tanya virza yang dijawab anggukan kepala oleh kaila
"oh ya mas, surat cerainya kaila letakan di laci meja rias kaila ya , nanti mas suruh raka ambil saja agar bisa segera di urus" ucap kaila
"iya" balas virza cuek melanjutkan makannya
***
kaila mengantar virza sampai bandara, sesampainya depan terminal keberangkatan kaila memeluk virza erat "mas hati-hati disana, dan jaga diri dengan baik ya" ucap kaila
"iya, kamu juga jaga diri dengan baik" balas virza
"oh ya beneran kamu gak mau menerima rumah itu? Mas masih banyak rumah lain kok" tanya virza
mendengar itu kaila tersenyum " kaila akan tinggal di rumah lama kaila dengan ayah saja dan mas sudah cukup memberikan alasan kaila untuk hidup dan Terima kasih untuk semuanya" ucap kaila
virza bingung dengan ucapan kaila " semuanya? perasaan gak kasih apa-apa" batin virza bingung tapi ia coba menepisnya
virza berjalan memasuki pesawat yang akan membawanya ke Inggris. kaila menunggu pesawat virza lepas landas. setelah terlihat lepas landas kaila menitikkan air mata "Terima kasih, dan maaf untukmu mas. maaf karena merahasiakan anakmu" gumam kaila meninggalkan bandara
setelah mengantar virza, kaila kembali ke rumah untuk membereskan barang-barang miliknya. Tak lupa ia menulis surat, lalu kaila meletakkan surat itu disamping kado yang pernah ia bungkus, juga bersebelahan dengan surat cerainya juga surat perjanjian pranikah yang dulu pernah diberikan virza
"surat ini hadiah terakhirku untukmu mas, biar waktu nanti yang menunjukkan kau peduli atau tidak denganku" gumam kaila meletakkan barang-barang tersebut dengan berjejer
dengan langkah berat kaila meninggalkan rumahnya bersama virza yang ia tinggali selama 8 bulan ini, sesampainya diluar ia menatap rumah yang berisi kenangan dengan suaminya
"semoga mas bahagia walau tanpaku" gumam kaila berjalan meninggalkan rumah virza
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Ds Phone
pergi jiga dia
2025-03-26
0
Inkhe Rayyan
hiks hiks hiks
2022-08-16
0
Nurjana Bakir
sedih
2022-03-21
0