virza memegang pundak kaila "ini sudah malam kai, ayo kita pulang. nanti saat kamu kangen ayah, mas pasti akan menemani kamu menjenguk ayah" ucap virza
kaila yang mendengar itu pun menurut untuk pulang. di perjalanan mereka hanya diam tanpa suara cuma sesekali terdengar suara kaila yang menangis virza hanya bisa mendiamkannya saja karena tau kesedihan yang dirasa kaila
kaila dan virza pulang ke rumah virza, setelah sampai rumah kaila berjalan dengan langkah lesu menuju kamarnya, sesampai dikamar ia langsung mengunci pintu
virza yang melihat itu hanya mendiamkannya, ia ingin memberi waktu kaila untuk sendiri, dan memutuskan untuk masuk kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya
kaila yang sudah ada di atas ranjang menekuk tubuhnya menangis cukup histeris, tapi karena kamarnya yang kedap suara tak ada yang mendengar suara tangisannya
"kenapa ayah pergi, sebelum kaila memberitahu ayah kalau sudah ada cucu ayah di sini " tangis kaila mengusap perut ratanya. kaila menangis sampai tertidur
paginya kaila bangun cukup siang, ia terbangun lalu menuju meja rias untuk melihat bingkisan yang kemarin ia buat, lalu meletakkannya kembali dengan wajah tak bersemangat
"tok tok tok" terdengar suara pintu diketuk
virza berjalan menuju kamar kaila, mengetuk pintu kamar kaila "kai, sudah siang makan dulu yuk, nanti kamu sakit" panggil virza untuk mengajak kaila makan
mendengar itu kaila membuka pintu " nanti kaila makan kalau sudah lapar, sekarang kaila gak lapar mas " balas kaila masih dengan wajah sembabnya karena terlalu banyak menangis semalam
melihat kondisi kaila batin virza serasa tertusuk" ayo makan dulu, atau mau mas bawakan kesini dan suapin kamu" ucap virza sambil merangkul pundak kaila dari samping
"mas gak kerja?" tanya kaila sambil menatap virza yang menggunakan pakaian santainya bukan pakaian kantor padahal sudah pukul 10 pagi, eits menjelang siang
" gak ah, mau temani kamu saja di rumah" balas virza tersenyum ke arah kaila
saat sedang makan virza ragu-ragu untuk mulai berbicara
"kai" panggil virza lirih
"hmmm" jawab kaila
"mas ada tawaran kerja, boleh mas pergi? " tanya virza
"kenapa mas tanya kaila , biasanya juga mas gak pernah tanya kalau ada tawaran kerja " balas kaila datar
"ya sudah, besok lusa mas akan berangkat ke Inggris dan mungkin akan memakan waktu sekitar 5 tahun, dan karena ayah sudah tidak ada lagi maka kamu juga tidak harus terikat denganku. kamu bisa minta cerai kapanpun kamu mau" ucap virza datar
kaila tersenyum kecut menanggapi ucapan virza " ternyata aku masih bukanlah apa-apa buatmu" batin kaila bermonolog
"mas tunggu sebentar" ucap kaila berdiri dan bergegas menuju kamarnya
tak lama ia kembali ke ruang makan lalu memberikan sebuah map berwarna merah " ini surat cerai yang sudah aku tanda tangani, kaila menyerahkan pada mas untuk mengurus perceraian" ucap kaila
setelah melihat surat cerai yang sudah ditandangani kaila, ada rasa tertusuk di hati virza tapi ia mencoba biasa saja "kau sudah mempersiapkannya? " tanya virza menautkan kedua alisnya
kaila mengangguk" iya, aku sudah menyiapkannya lama, agar mas gak perlu repot lagi" balas kaila
" baik nanti mas urus semuanya"balas virza dengan wajah tersenyum yang dipaksakan
setelah memberikan map tersebut kaila menuju kamarnya, tapi virza memanggil kaila menghentikan langkahnya
"kai" kaila pun berbalik dengan panggilan virza
" iya" balas kaila
"boleh kita tidur bersama sampai aku berangkat ke Inggris . ah kalau kau tidak mengizinkan juga tak apa" pinta virza dengan ragu-ragu
kaila mengangguk "tentu saja boleh, mas kan masih suami kaila" ucap kaila dengan berat hati. ia langsung berbalik mencoba menahan tangisnya " mungkin ini terakhir kali aku bisa melayanimu sebagai seorang istri mas " batin kaila
virza segera menyusul kaila yang sudah terlebih dulu masuk kamar. ya walaupun hari masih siang virza dan kaila menghabiskan waktu mereka dikamar karena waktu mereka yang sudah tidak banyak lagi untuk bersama, karena lusa virza sudah harus berangkat ke Inggris untuk mengurus bisnisnya di sana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Ds Phone
perpisahan yang menakit kan
2025-03-26
0
Wennila Nila
sedih banget
2022-02-12
1