"tut tut tut" terdengar suara telfon yang tersambung
"halo mas, mas dimana? kapan pulang? tumben sekali jam segini mas belum sampai rumah" tanya kaila
"mas sedang di jalan, mungkin bentar lagi sampai rumah " ucap virza
"ya sudah, kaila siapin makan buat mas dulu" ucap kaila berniat menutup telfon
"kaila" panggil virza menghentikan kaila yang akan menutup telfon
"ada apa mas? tanya kaila pada virza
" ah tidak, nanti di rumah saja? ucap virza
"iya mas" kaila pun menutup telfon
tak lama berselang, virza pun sampai di rumah, kaila menatap penuh dengan sorot mata bahagia sedangkan virza menatap dengan sorot mata kebalikannya
"mas sudah pulang" ucapan kaila terpotong karena virza yang tiba-tiba memeluknya dengan erat
kaila bingung dengan sikap suaminya yang tiba-tiba "mas kenapa? "tanya kaila berusaha melepaskan pelukan virza tapi malah makin erat memeluk kaila
" dengarkan baik-baik dan tenanglah" ucap virza dan suara lirih
"kenapa mas? jangan membuat kaila takut" ucap kaila mulai khawatir dengan sikap virza
virza berusaha mengatur nafasnya "ayah sudah tidak merasakan sakit lagi, dan pergi menemani ibumu sesuai keinginannya" ucap virza sambil menahan tangisnya mengelus punggung kaila lembut
serasa ada petir menyambar kaila terdiam berusaha mencerna perkataan suaminya
"jangan bohong mas! " bentak kaila mendorong virza saat ia mulai tersadar
virza kembali memeluk kaila mencoba menenangkan kaila yang mulai menangis histeris " ini gak mungkin mas, gak mungkin ayah ninggalin kaila" tangis kaila sambil memukul punggung virza, virza hanya membiarkannya karena tau kesedihan yang kaila rasakan
"tenang kai, ayah pasti gak pingin kamu sedih. Ayah sudah bahagia di sana" ucap virza menenangkan
"kaila belum sempet bahagiain ayah mas" ucap kaila disela tangisnya
"tidak kai, bagi ayah memilikimu saja adalah suatu kebahagiaan jadi jangan pernah berfikir kalau kamu belum sempet membahagiakan nya" ucap virza kembali memeluk kaila mengusap punggung kaila mencoba menguatkan
Orang-orang yang mendengar tangisan kaila pun ikut menangis, bersedih atas duka yang dialami kaila
pupus sudah persiapan kejutan yang ingin ia berikan untuk suami dan ayahnya, yang ada malah dia yang menerima kejutan kematian sang ayah yang teramat disayanginya
kaila pulang ke rumah melihat sang ayah yang terbujur kaku " ayah" teriak kaila ingin menghampiri sang ayah tapi virza menahan kaila
"ayahmu sudah tenang kai, jangan karena tangis mu membuat jalan ayah sulit di sana" ucap virza mengingatkan
kaila menghapus air matanya, duduk di samping ayah bagas dalam diam, matanya terus tertuju pada sang ayah tak perduli dengan sekitarnya
virza yang cekatan mengurus pemakaman ayah bagas. kini tiba saat ayah bagas dimakamkan pada pukul 10 malam. Walaupun sudah malam tapi proses pemakaman langsung disegerakan karena kebijakan pemerintah sekarang yang mengharuskan untuk mempercepat proses penguburan dan tidak menundanya
proses berjalan dengan hidmat. Setelah selesai kaila duduk di samping makam sang ayah
"ayah baik-baik disana. ayah juga jangan khawatir lagi sama kaila. kaila pasti jaga diri kaila karena kaila anak ayah yang kuat" ucap kaila sambil menangis tersedu mengelus nisan ayah bagas
melihat itu virza mendekat "ini sudah malam kai, ayo kita pulang, nanti saat kamu kangen ayah mas pasti akan menemani kamu menjenguk ayah" ucap virza
kaila yang mendengar itu pun menurut untuk pulang. Di perjalanan mereka hanya diam tanpa suara cuma sesekali terdengar suara kaila yang menangis sesenggukan virza hanya bisa mendiamkannya saja karena tau kesedihan yang dirasa kaila saat ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Ds Phone
apa kah meraka akan bercerai
2025-03-26
0