kerinduan yang menyakitkan

saat kaila tengah serius merangkai bunga, Tiba-tiba terdengar suara lonceng di depan pintu yang menandakan ada orang yang masuk ke tokonya

"selamat datang di toko florist kami" ucap kaila tersenyum melihat siapa yang datang ke toko bunga miliknya

kaila begitu terkejut sampai menjatuhkan bunga di genggamannya yang baru selesai ia rangkai

"apa kabar?" Ucap virza tersenyum melihat kaila

" ingin sekali rasanya aku memelukmu setelah 5 tahun kita tidak berjumpa" batin virza melihat kaila

kaila begitu terkejut dengan kehadiran pria dihadapannya tapi ia coba menepisnya, memaksakan senyumnya agar terlihat biasa saja

"mas kapan pulang? " Tanya kaila dengan raut wajah antara bingung, sedih dan bahagia

"baru saja sampai. Dari bandara mas langsung menemui mu. Mas virza pengen tahu bagaimana kabarmu? dan apa kau sudah menikah atau belum? Atau malah kau sudah memiliki anak dari pernikahan barumu" ucap virza panjang lebar

kaila tersenyum menatap virza "ya kita sudah memiliki anak mas, sekarang zian sudah 4 tahun. Dia anak kita " batin kaila

"kaila sudah memiliki anak mas, lalu bagaimana dengan mas apa sudah menikah dan punya anak? " Tanya kaila

nafas virza seakan tercekat, mendengar hal itu jantung virza serasa tertusuk ribuan pedang, sakit!

"Hah ternyata kau sudah menikah lagi" ucap virza dengan suara bergetar berusaha menahan tangisnya

kaila melihat tingkah virza, ia pun sedikit menarik bibirnya tersenyum mendapati reaksi virza

"kapan kau menikah? " Tanya virza

kaila berusaha mengalihkan pembicaraan agar tak perlu menjawab pertanyaan virza

"ah, karena mas datang kesini, kaila akan memberikan buket bunga untuk mas, mas pengen rangkaian bunga apa?" tanya Kayla melirik deretan rangkaian bunga di tokonya

virza tersenyum miring melihat bunga di hadapannya "mawar putih" jawab virza singkat

kaila menatap virza tak percaya karena ia tau betul bahwa virza tidak terlalu suka bunga, yang ada malah kaila yang sangat menyukai mawar putih dan virza tau hal itu

"akan kaila rangkaikan buat mas" kaila bergegas merangkai bunga sedangkan virza menatapnya dengan rasa sesak, mengepalkan tangannya kuat "bagaimana bisa kau begitu cepat melupakanku kai, sedangkan aku selalu terbayang wajahmu, selalu ingin segera pulang untuk melihat wajahmu tapi egoku yang melarangnya, dan ternyata benar aku terlambat" batin virza mencoba menahan luka yang teramat pedih di hatinya

kaila telah selesai merangkai bunga "ini mas sudah jadimas. Ini jadi hadiah pertemuan kita setelah 5 tahun tak bertemu" ucap kaila memberikan rangkaian bunga pada virza

"iya" ucap virza mengambil rangkaian bunga lalu bergegas menuju mobilnya dengan wajah kesal

" aaaaakkkkkhhhh! " Teriak virza kesal sambil melempar bunga mawar putih tadi dan membuatnya berantakan di dalam mobil

melihat bosnya yang kesal akhirnya raka memberanikan diri untuk bertanya

" tuan kenapa, apa ada masalah? " Tanya raka

" tidak apa-apa" balas virza mencoba merubah mukanya menjadi datar menutupi hatinya yang sedang kesal

saat akan melajukan mobilnya virza melihat zian yang digendong hafiz masuk dalam toko. Hal itu membuatnya mengurungkan niatnya untuk pergi

ia mengamati pertemuan mereka dari luar yang cukup terlihat jelas oleh virza karena dinding toko kaila yang terbuat dari kaca memudahkan virza melihat kaila, zian dan hafiz dengan jelas

saat zian datang, ia langsung berlari ke arah kaila dan memeluk kaila, kaila pun balas memeluk zian sedangkan hafiz hanya tersenyum dari jauh

"jadi itu anakmu dengan suamimu" gumam virza melihat keakraban zian, kaila dan hafis

"kamu terlihat sangat bahagia kaila, tidak seperti saat denganku dulu" virza memposisikan tangannya untuk mengelus pipi kaila dari jauh "kau masih cantik, sangat cantik " gumam virza mengusap pipinya yang sudah basah

raka yang ikut melihat arah pandangan bosnya pun ikut mengamati " anak itu mirip sekali dengan tuan ya? kaya versi tuan junior dan dia juga sangat tampan sama seperti tuan" ucap raka saat melihat zian dari jauh terlihat mirip dengan virza tuannya