"apa mas virza mau punya anak denganku ya??" batin kaila bermonolog " kamu harus berani kaila demi kebahagiaan ayah" batin kaila yang bertekad memiliki anak untuk membahagiakan ayahnya
setelah sampai rumah, mereka masuk kamar masing-masing untuk membersihkan diri
kini waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. virza yang sedang duduk untuk membaca laporan di laptopnya mendengar suara pintu kamarnya diketuk"masuk tidak di kunci" ucap virza mempersilahkan masuk orang yang mengetuk pintu
virza melihat ke arah pintu, melihat kaila yang datang ke kamarnya "ada apa? " tanya virza heran melihat kedatangan kaila
kaila menghampiri virza, lalu duduk berhadapan dengan virza di atas ranjang
"mas" panggil kaila
"iya, bilang saja ada apa? " balas virza kembali menatap laptopnya
"apa boleh menuruti keinginan ayah?" ucap kaila dengan ragu-ragu
mendengar itu ada perasaan senang di hatii virza tapi virza berusaha menutupinya
" keinginan apa? "tanya virza pura-pura tak paham
" tentang kita yang punya anak" balas kaila
virza menutup laptopnya menatap kaila "apa kau serius? kan aku pernah bilang, aku tak ingin menjalani pernikahan pada umumnya, lihat saja pernikahan kita setelah 6 bulan ini? kita masihlah orang asing walaupun status kita menikah dan nantinya kita juga tetap akan bercerai" balas virza menjelaskan perjanjian awal mereka saat menikah
ada perasaan sakit saat mendengar kata cerai tapi kaila berusaha tak menghiraukan nya "aku serius mas, kalau nanti memang kita punya anak, kita masih bisa bercerai. Aku tidak akan menuntut apapun padamu. Bahkan walaupun kita berpisah kau masih bisa menemuinya atau kalau mas gak ingin menganggapnya tak ada juga gak masalah" balas kaila tersenyum
mendengar kata punya anak tapi tetap bercerai membuat virza kesal "aku tidak ingin punya anak" balas virza datar
"ayolah mas, aku mohon punyalah anak denganku" mohon kaila menghilangkan rasa malu dalam dirinya
virza menatap kaila tak percaya "mas tidak perlu mengurusnya saat lahir, aku yang akan mengurusnya sendiri. Kaila janji tidak akan pernah mengikat mas virza karena anak" ucap kaila dengan wajah memohon
"kenapa kau jadi seperti ini? " tanya virza heran. Karena biasanya kaila yang tak pernah meminta apapun dari virza selama menikah
kaila memejamkan matanya sesaat menetralisir perasaannya " umur ayah tidak panjang lagi mas, aku mohon" ucap kaila dengan mata berkaca-kaca
virza menghela nafas" iya, baiklah kita punya anak. Kau sendiri yang akan menanggungnya dan jangan pernah menuntutku" ucap virza lalu mengangkat laptop dari pangkuannya dan meletakan di nakas samping ranjang
mendengar itu kaila langsung memeluk virza "Terima kasih banyak mas" virza membalas pelukan kaila dengan ragu-ragu "iya" balas virza
ada perasaan hangat di hati virza karena pertama kalinya mereka berpelukan, virza balas memeluk kaila dan mereka cukup lama berpelukan
"baik kita mulai saja " ucap virza merebahkan tubuh kaila diranjang, saat virza berniat menciumnya kaila menghentikannya
"mas, pelan ya?" pinta kaila
"pelan apanya? " tanya virza bingung
"itu loh mas" balas kaila dengan senyum malu-malu
virza tersenyum melihat tingkah kaila yang sedang malu-malu "apa ini yang pertama? tanya virza, dan kaila menjawab dengan anggukan
" hmmmm baiklah aku akan perlahan " ucap virza singkat
dan terjadilah malam pertama setelah 6 bulan pernikahan, mereka melakukan sampai pagi. virza berdalih pada kaila bahwa cepet jadi anak kalau sering, padahal karena dirinya mulai ketagihan dengan tubuh kaila yang sudah menjadi candu untuknya
setelah malam itu, kini kaila tidur di kamar virza tiap malam. Virza pun mulai sedikit ada perubahan lebih sering berbincang pada kaila dan juga virza sering makan di rumah karena sudah merasakan masakan kaila yang enak dan terasa pas di lidahnya membuatnya betah makan di rumah
tak terasa sudah 2 bulan mereka hidup seperti suami istri pada umumnya dan lebih intim lagi. setelah kaila menemani virza sarapan dan mengantarnya pergi kerja tiba-tiba ia merasa mual, ia berlari ke kamar mandi untuk menumpahkan isi perutnya
setelah selesai muntah ia pun rebahan di ranjang. Tiba-tiba ia teringat untuk melihat ponselnya yang terdapat catatan siklus menstruasi nya " ah ternyata aku sudah telat, berarti aku harus memeriksanya" ucap kaila senang lalu mengambil testpack di lemari dan menuju kamar mandi untuk memeriksanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments