kaila menjalani hari-hari seperti layaknya seorang istri pada umumnya, mengurus segala keperluan virza walaupun virza tak pernah menanggapinya tapi kaila selalu berusaha untuk menjalankan tanggung jawabnya, karena rasa Terima kasihnya pada virza yang menomor satukan ayahnya diatas kepentingannya
6 bulan kemudian
tak terasa 6 bulan berlalu. sekarang kaila dan virza sudah 6 bulan menikah. tapi walaupun usia pernikahan mereka yang sudah menginjak 6 bulan mereka masih seperti orang asing
mereka hanya bertemu saat kebetulan makan bersama di luar atau saat virza menemaninya untuk menemui ayah bagas
"ayah kangen" teriak kaila saat memasuki rumah ayah bagas lalu memeluknya
ayah bagas tersenyum melihat kedatangan kaila "wah putri dan menantu ayah datang" ucap ayah bagas lalu membalas pelukan sang anak
"apa ayah sehat? " tanya kaila
ayah bagas menunjuk dirinya dan berputar "ayah sehat nak, kalian bagaimana kabarnya? tanya ayah balik
" kami baik yah, dan ini oleh-oleh buat ayah kemarin mas virza baru dari Amerika" jawab virza lalu memberikan beberapa paper bag pada sang ayah
ayah bagas memberikan paper bag tersebut pada pelayan di rumahnya untuk di simpan, ayah bqgas membawa kaila dan virza untuk berkumpul di ruang keluarga, kaila yang sangat rindu pada ayahnya banyak bercerita tentang kesehariannya, sedangkan virza mendengarkan saja
tak terasa saat kaila sedang asyik bercerita, virza menatap kaila sambil tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya. hal itu tak luput dari mata sang ayah
"syukurlah, ternyata suami anakku benar-benar mencintainya. sekarang ayah sudah tenang kalaupun Tuhan memanggil ayah" batin ayah bagas menatap kaila dan virza secara bergantian
"tak terasa ya kalian sudah menikah 6 bulan" ucap ayah bagas
"iya yah, tak terasa sudah 6 bulan" balas virza sambil menggenggam tangan kaila
" lalu apa kalian tidak ada rencana memiliki momongan? ayah pengen sekali gendong cucu" tanya ayah bagas tersenyum pada putri dan menantunya
kaila hanya tersenyum canggung tak mampu berkata-kata "bagaimana bisa punya anak kalau tidur saja terpisah" batin kaila
"kalian harus lebih berusaha dengan giat. untukmu kaila, kau kan bisa mengurangi pekerjaanmu jadi kau tak capek dan bisa cepet punya anak. suamimu lebih dari mampu membiayai hidupmu walaupun kau tak bekerja. bukankah begitu nak virza? " ucap ayah bagas pada kaila dan virza
"virza tidak mau melarang kaila kerja yah, takut kaila bosan di rumah karena virza kan sering kerja diluar" balas virza
"iya ayah tau, tapi sekarang tugas utama kaila itu mengurus mu bukan bekerja. lagian kan kaila bisa meminta pegawainya untuk mengurus pekekerjaan di toko sedangkan kaila bisa mengawasinya saja" nasehat ayah pada anak dan menantunya
"virza terserah gimana kaila saja" balas virza tersenyum
"iya ayah, kaila akan lebih konsen untuk memberikan ayah cucu ketimbang bekerja" ucap kaila menambahi
tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam karena mereka keasyikan mengobrol
"ayah, karena sekarang sudah pukul 10 malam, kami pamit pulang dulu, nanti saat ada waktu virza akan kesini lagi, tapi kalau virza sibuk kaila masih akan sering kesini seperti biasa" ucap virza berpamitan menyalami sang ayah yang disusul kaila memeluk ayahnya untuk berpamitan pulang
sepanjang perjalanan mereka hanya diam, larut dengan pikiran mereka masing-masing
"apa kaila mau punya anak denganku? ah jangan pikirkan lagi" batin virza menggeleng-gelengkan kepalanya
"apa mas virza mau punya anak denganku ya?? kamu harus berani kaila demi kebahagiaan ayah" batin kaila yang bertekad memiliki anak untuk membahagiakan ayahnya di sisa umurnya yang tak panjang lagi
setelah sampai mereka masuk kamar masing-masing untuk membersihkan diri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments