karena waktu yang sudah menunjukkan dini hari virza terpaksa pulang ke rumahnya walaupun dengan wajah kesal. sesampainya di rumah ia hanya berguling-guling ditempat tidur untuk memikirkan rencana apa yang harus ia buat untuk menghadapi anaknya yang sama sekali ta ia kira akan sesulit ini dihadapi
"ngehadapin anak sendiri ternyata jauh lebih sulit dari pada menghadapi lawan bisnis tender miliaran" kesal virza mengacak-ngacak rambutnya frustasi
***
pagi harinya kaila menyiapkan makan dan bekal untuk zian sedangkan zian matanya masih terpejam karena mengantuk gara-gara berdebat dengan ayahnya sampai dini hari
"sudah zian, makan dulu. Kalau matanya terpejam kan susah untuk makan" tegur kaila agar zian membuka matanya
"zian ngantuk mi, gara-gara tuh patung" balas zian masih dengan mata tertutup
"patung? Patung apa? " tanya Kala sembari menyuapi zian makan
"ya yang semalem datang mi, memang siapa lagi" balas zian masih sambil terpejam membuka mulutnya agar disuapi makan oleh kaila
kaila menyipitkan matanya "gak boleh gitu sayang, walau bagaimanapun dia tetap ayahmu jadi kamu harus menghormatinya " balas kaila
mendengar itu zian langsung membuka mata, menatap tajam kaila seakan mengeluarkan sinar laser
"jangan seperti itu liatnya zian mami takut" ucap kaila melihat tatapan anaknya yang serasa mengintimidasi
"ingat ya mi, no bantu papi because him a cool man" ucap zian menggoyangkan telunjuknya ke kiri dan ke kanan
kaila menghela nafas " iya sayangku, sudah makan dulu" ucap kaila menyuapi zian
saat tinggal suapan terakhir, kaila memberitahu zian sesuatu
" mami untuk 1 minggu ini tidak bisa antar jemput kamu sekolah ya, karena ada salah satu pasien mami yang mengamuk, kamu tahu kan kalau seperti ini pasti mereka akan manggil mami sewaktu-waktu" ucap kaila mengingatkan jam kerjanya pada zian
zian mengangguk paham " terus hari ini siapa yang jemput zian? " Tanya zian
"om morgan yang antar jemput kamu" zian mengangguk
Tiba-tiba zian seperti punya ide " mami don't help ayah" ucap zian
"why?" tanya kaila bingung
"sudah yang penting jangan bantu ayah, dan jangan membantah ucapan zian. Ok" pinta zian
"ok" balas kaila tersenyum
tak lama morgan datang menjemput zian dan mengantarkannya sekolah, dalam perjalanan zian mulai membuka obrolan
"om, kalau mami gak boleh deket sama om lagi mau gak?" tanya zian
morgan menaikan sebelah alisnya "kenapa kamu gak suka ya om manggil mami mu, sayangku. gak panggil lagi deh kalau gitu" ucap morgan dengan wajah ketakutan seolah mainan kesayangannya akan diambil
"plak" suara pukulan di lengan morgan oleh zian
"aduh, sakit zian" teriak morgan kesakitan karena lengannya dipukul zian
"ya om sih, zian serius ini" bentak zian
"ya om gak mau lah kalau jauh-jauh dari mami mu bisa hampa hidup ini, gak ada yang teriak-teriak tapi tetep cantik. Tuh om serangkai somplak mu yang lain juga pasti gak rela" ucap morgan membawa nama sahabat somplaknya
"ok. Nanti kumpulin mereka semua waktu zian pulang sekolah ya, pokoknya gak boleh ada yang absen" ucap zian dengan nada berapi-api dan senyum devil
***
sesuai ucapan zian ke-4 serangkai somplak datang berkumpul dengan zian yang sedang mengarahkan para serangkai somplak
"denger ya om serangkai somplak, kita harus punya perlindungan buat mami biar gak diambil sama si om patung" ucap zian lantang seperti sedang memakai mic
"om patung? " Tanya ke 4 serangkai somplak dengan serempak
"siapa lagi itu yang dikasih nama begituan? " Tanya hafis mewakili
zian berkacak pinggang dengan muka kesal "iiiih, itu ayahnya zian loh om. Virza bagaskara " balas zian memberi tahu
"ooooh" jawab mereka serempak sambil mengangguk -angguk paham
"apa?! " Teriak mereka berbarengan
zian mengusap-usap telinganya karena teriakan orang-orang dihadapannya
"ayah kamu sudah pulang? Kapan? ngapain pulang? kok gak kasih kabar dulu? " tanya ke 4 serangkai somplak bergantian
zian pun mulai menjelaskan tentang pertemuannya dengan virza
"kalau pulangnya kapan gak tau, semalem baru tahu dia pulang, terus ngapain gak di kasih tahu? ini kan dikasih tahu sama zian kalau dia pulang" balas zian menjawab pertanyaan serangkai somplak secara santai
"terus rencana zian apa? " Tanya arga yang di angguki oleh yang lain
"kita harus kasih pencegahan buat ayah patung itu mendekat, enak saja dulu dia pergi gitu saja sekarang mau balik sama mami seolah-olah tak terjadi apa-apa" ucap zian
"tapi zian, kan kita tahu sendiri mami mu cinta betul sama ayahmu. Liat saja deh kalau kita jelekin dia, pasti kita yang kena omel" balas kevin mengingat dirinya yang selalu dimarahi saat menjelekkan virza di depan kaila
"ya balik sama mami boleh saja , tapi harus lewatin ujian dari zian dulu, biar dia tahu mami begitu berharga gak boleh disia-siakan" jelas zian
sekarang hafiz yang menambahi " tapi kalau nanti mami mu belain ayahmu pasti kita semua kalah. secara mami kamu kan ratunya kita mah cuma rakyat jelata di hadapan mami kamu"
"no no no zian sudah bikin kesepakatan sama mami, mami gak boleh bantuin ayah" ucap zian sambil menggelengkan telunjuknya ke kanan dan kiri
"OK" ucap ke empat serangkai somplak mengacungkan jempolya ke arah zian
***
waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore hari
kaila dan zian sedang menghabiskan waktu bersama sambil bercanda gurau di halaman rumah kaila
"selamat sore anak ayah" sapa virza pada zian anaknya
virza menoleh ke arah kaila "dan selamat sore bidadari ku" sapa virza menatap kaila.
Mendengar itu pipi kaila merah bagai kepiting rebus karena malu dengan panggilan virza
zian menggenggam tangan kaila menyadarkan
"ngapain om datang lagi kesini?!" Ucap zian ketus
virza tersenyum "kan semalem ayah bilang akan datang lagi. Dan kamu itu manggilnya a y a h, zian bukan om" ucap virza memperingati
zian membuang muka kasar pada virza
virza berusaha mendekatinya lalu memeluknya, zian berusaha berontak tapi virza yang lebih kuat membuat zian tak bisa melepas pelukan ayahnya itu
"heh! ngapain anak aku ya! " teriak arga yang baru saja datang
hafiz yang baru datang langsung menggeser posisi virza yang kebetulan berdampingan dengan kaila " jangan deket-deket istri manis gue ya" bentak hafis
kevin yang datang juga tidak mau ketinggalan " my sweat heart, are you okay? " Tanya kevin sambil memeriksa tubuh kaila
morgan juga tidak mau ketinggalan " sayangku, tenang ada aku yang melindungi mu" ucap morgan membusungkan dadanya
kaila yang sudah biasa dengan kelakuan ke empat serangkai somplak hanya bersikap biasa saja
tapi tidak dengan virza yang bingung dengan kehadiran mereka " kalian siapa?! " Tanya virza dengan suara lantang
mereka kaget dengan suara virza, tapi mereka berusaha menetralkan nya dan menutupi kegugupannya di hadapan virza
"kami adalah keluarga sekaligus pelindung zian dan kaila" ucap ke 4 serangkai somplak berdiri berjajar sambil membusungkan dadanya dihadapan virza
zian naik kursi taman agar bisa sejajar dengan ayahnya
"mereka adalah 4 serangkai somplak. Mereka yang adalah ayahku bukan kamu!" tunjuk zian pada ke empat serempak somplak dihadapan ayahnya
arga menarik-narik baju zian, zian pun berbalik
" bisa gak hilangin kata somplak? hilang wibawa kita kalau gitu cara kamu panggil kita" bisik arga
"udah nurut saja, nanti mami dibawa pergi om patung loh" balas zian berbisik
"tidak boleh boleh deket-deket sama kaila dan zian" ucap 4 serangkai somplak serempak
"apa kalian sudah gila ya!? " Bentak virza
" hahahaha" tawa semua orang tak terkecuali kaila yang sedikit menahan tawanya dan hanya hanya tersenyum tipis
"gak tau dia?" tunjuk kevin ke arah virza yang di angguki oleh yang lain
"denger ya om, om gak bakal menang melawan mereka. Mereka berempat dan om sendiri" ucap zian bangga pada serangkai somplak yang berjumlah empat orang sedangkan virza hanya seorang diri
mendengar itu virza terkekeh "apa klian meremehkan ku?" tanya virza dengan tatapan tajam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments