Siangnya, sepulang dari kediaman Permaisuri kekaisaran sesuai dengan janji yang dilontarkan oleh Ye Lian pagi tadi, mereka langsung menuju pasar dengan iringan prajurit dan pelayan.
"Kau ingin membeli apa?" tanya Ye Lian sembari melihat kiri dan kanan. Dia seperti sedang mencari sesuatu karena sedari tadi sibuk menengok ke sana ke mari.
Yu Zixia memperhatikan apa saja yang dijajakan oleh pedagang yang bersorak-sorai, ketika sedang asik memperhatikan jalanan matanya tertuju pada sebuah restoran yang menjual bebek panggang.
"Ayo makan di sana!" ajak Ru Ansan, tanpa diketahui oleh orang lain.
"Apakah ada burung yang makan burung?" tanya Yu Zixia heran di dalam benak kepalanya.
( Mereka berbicara melalui telepati ya, kenapa bisa kayak gitu Thor, jawabannya karena ikatan antara Yu Zixia melalui gelang giok putih )
"Sudah kubilang padamu, aku dulu manusia," ujarnya sembari menarik nafas panjang yang terdengar kesal.
"Iya, tapi sekarang kau kan burung!" balas Yu Zixia lagi seolah tak peduli dengan kekesalan Ru Ansan.
Mereka terus-menerus ribut seakan perdebatan mereka tak pernah habisnya.
"Kau ingin ke sana?" Ye Lian yang melihat arah pandangan mata Yu Zixia pun akhirnya bertanya. Sedari tadi setelah selesai berbicara Yu Zixia kemudian hanya diam tak berbicara sedikitpun lagi.
Yu Zixia yang terkejut mendengar pertanyaan Ye Lian akhirnya kembali ke dunia nyata, dia melirik ke arah Ye Lian dan restoran tadi.
Yu Zixia mengangguk dengan cepat, ia menarik tangan Ye Lian dengan kuat agar mereka bisa cepat datang ke tempat itu.
Sudah lama ia tak menjajal makanan jalanan ini, semenjak memasuki istana dan terkurung di istana yang dingin dia tak lagi bisa menikmati jajanan pasar seperti ini.
Iringan besar prajurit dan pelayan yang mengikuti mereka membuat penduduk yang berlalu lalang langsung memberikan ruang untuk mereka lewat tanpa bersenggolan sedikitpun.
Yu Zixia menatap kagum pada kedai yang nampak elegan namun sederhana tersebut.
Kedainya nampak bersih dan rapi, bangunan berlantai 2 itu di dekor dengan sangat terampil dan sempurna, meja di lantai bawah tidak memiliki sekat pemisah apapun.
Semuanya dapat langsung melihat seperti apa wajah masing-masing jika kita memilih duduk di bawah.
Sedangkan di lantai atas memiliki ruang-ruang khusus sendiri dengan 6 atau 4 kursi di dalam satu kamar.
Semua perabotan untuk makan dan minum terbuat dari bahan keramik bermutu tinggi, sedangkan meja dan kursi beserta dekorasi lain terbuat dari kayu terbaik dan berharga mahal.
Aroma dupa yang tersebar di udara juga lembut dan menyegarkan, membuat siapapun yang hadir merasa tenang dan betah untuk hanya sekedar duduk apalagi makan.
"Tempat ini kenapa terlihat sangat bagus sekali?" tanya Yu Zixia dengan wajah penuh pemujaan yang begitu jelas.
Matanya bersinar terang menyaksikan begitu indahnya semua dekorasi yang tertata rapi dan teratur.
Ye Lian tersenyum cerah mendengar pertanyaan yang terucap dari bibir Yu Zixia, "Tentu saja, tempat ini adalah milikku, usaha yang aku bangun dari nol tanpa bantuan Ayah Kaisar sedikitpun," ujarnya dengan bangga.
Dadanya membusung tinggi ketika mengatakan semua itu, apalagi dia begitu puas melihat pemujaan yang jelas di wajah istrinya.
Ye Lian memperkenalkan pada Yu Zixia dari bahan apa saja benda-benda di kedai ini dibuat.
Yu Zixia di bawa oleh Ye Lian dan Kepala Pelayan ke ruangan khusus untuknya jika datang memeriksa restorannya.
Hidangan telah tersaji dengan rapi dan nampak mengunggah selera, membuat Yu Zixia yang selama ini kehilangan nafsu makan langsung gembira.
"Makanlah sesuka hatimu!" Ye Lian merasa sangat bahagia, cahaya terang yang keluar dari matanya membuktikan bahwa yang ada di hatinya bukanlah kepalsuan.
"Terima kasih banyak," ucap Yu Zixia dengan rasa syukur yang luar biasa.
Tanpa menunggu lagi, ia langsung mengambil makanan yang disukainya ke mangkuk kecil untuknya.
"Pelan-pelan sedikit, tidak akan ada yang berani merebut makanan milikmu." Ye Lian membersihkan sisa makanan yang berserakan di bibir Yu Zixia.
Bukannya malu Yu Zixia malah makin tertawa senang, "Aku sudah lama tidak nafsu untuk makan, dan sekarang ketika melihat makanan seperti ini, bagaimana mungkin aku tidak memiliki nafsu yang besar."
"Baiklah, baiklah, tapi tetap harus hati-hati juga. Kau tak perlu terburu-buru seperti itu juga, tidak ada yang akan berani merebutnya darimu, jika kurang kau bisa menambahkannya lagi sepuas hati." Ye Lian berkata dengan sabar.
Yu Zixia mengangguk dengan cepat, akhirnya ia pun memakan hidangan itu dengan pelan dan hati-hati. Dia bahkan menerima minuman yang diberikan oleh Ye Lian dengan senyuman lebar di bibirnya.
30 menit kemudian
Meja telah dirapikan dan tidak ada lagi sisa-sisa makanan yang berserakan.
Yu Zixia duduk dengan manis sembari memegang perutnya yang nampak membulat, di sebelahnya Ye Lian duduk dengan manis seraya membaca buku akun keuangan milik restoran.
"Keuntungan di sini terus meningkat dengan signifikan, pengunjung juga merasa puas dengan pelayanan yang diberikan," Ye Lian menjelaskan perihal restoran padan Yu Zixia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Lhina Bright
mudah2an yu zixia dan ye lian jodoh
2024-07-23
0
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-11-30
0
patrik rusuh
wiw
2021-07-31
1