Semuanya begitu terkejut tak kala mendengar apa yang dikatakan oleh ketua Mu Huang, pasalnya setelah kematian Zixia dia pernah berkata tidak akan mengambil murid lagi.
"Aku tidak salah dengar kan? Bukankah ketua berkata dia tak akan menerima murid lagi apapun yang terjadi! Dia juga mengatakan murid perempuan sangatlah merepotkan lalu kenapa sekarang ketua mengambil murid perempuan lagi?" Semuanya bertanya-tanya dengan heran.
"Tidak ada yang spesial dari murid baru ini wajahnya tidak cantik, apalagi dengan warna hitam besar di wajahnya itu. Siapapun yang melihatnya akan merasa jijik dan ingin muntah!" tambah yang lain dengan berbisik pelan.
"Bersikap tak peduli saja! Jangan dengarkan apa yang mereka katakan! Bagi kakak kau adalah wanita tercantik!" seru Liu Zhong pelan, dia memegang tangan sang adik berusaha menenangkan.
Liu Zixia tersenyum kecil, wajahnya memang menghitam akibat racun yang entah kapan telah di konsumsi oleh tubuh ini tapi ini bukanlah perkara sulit baginya dan bagi Mu Huang.
Ilmu racun yang diberikan oleh Mu Huang dan juga ilmu kedokteran yang dipelajarinya bahkan tak bisa dibandingkan dengan racun kecil ini, dia tau racun yang menggerogoti tubuhnya tidak sama dengan racun buatan guru atau hasil eksperimen miliknya.
"Ayo kita ke tempat yang akan menjadi tempat tinggalmu mulai sekarang!" Mu Huang mengajak Liu Zixia yang sekarang berganti nama menjadi Yu Zixia mengangguk patuh.
Mu Huang berpikir memakai nama Yu Zixia lebih menenangkan hatinya untuk saat ini oleh sebab itu, Liu Zixia memakai nama Yu Zixia untuk sementara waktu.
Mereka sudah membahasnya diperjalanan tadi bahwa untuk sementara tidak aman bagi Liu Zixia memakai namanya, maka dari tu mereka serempak memutuskan agar Liu Zixia mengganti nama menjadi Yu Zixia.
Setiap langkah yang di ambil oleh Liu Zixia diiringi oleh air mata, dia benar-benar rindu tempat ini. Dia sangat merindukan suasana ini, dia rindu dihormati, dikagumi, disayangi dan kembali menjadi pusat perhatian lagi.
"Aku pulang!" ujarnya dalam hati sembari memegang bekas ungu bercampur putih cantik dipergelangan tangannya, berkat hal inilah dia bisa dihidupkan kembali dan bisa membalaskan dendam keluarganya.
"Kamarmu yang ini mulai sekarang! Guru akan mencarikan dua pelayan untuk melayani dirimu!" Mu Huang nampak bahagia, dia memberikan kamar berbeda dari terakhir kali yang ditempati oleh Liu Zixia.
"Ya Guru! Terima kasih banyak, berkat Guru aku memiliki kesempatan hidup kedua kalinya, aku bisa bebas dari tempat terkutuk itu tanpa harus tertahan dengan identitas yang begitu menyiksaku lagi." Yu Zixia sangat berterimakasih pada gurunya. Dia bahkan membungkuk rendah sebagai tanda hormat yang dalam.
"Sama-sama nak, aku juga tak menyangka benda itu akan menerima dirimu begitu saja, kau harus belajar ilmu beladiri mulai sekarang, jangan hanya mempelajari racun dan obat-obatan saja, mengerti?" Mu Huang mengingatkan murid kesayangannya.
"Mengerti Guru." Yu Zixia sangat patuh, ketika memasuki kamar yang diberikan sang guru, air matanya menetes melepaskan rasa sakit yang dideritanya. Rasa sakit akibat tidak dipercayai dan kehilangan seluruh keluarga dengan sia-sia.
"Akan akan membalaskan semua dendam kita, akan kubuat mereka yang terlibat menyesali perbuatannya, dulu aku sang Permaisuri itu sebabnya aku tak bisa berbuat apa-apa tapi sekarang aku hanya manusia biasa jadi aku akan membuat mereka menyadari mereka telah salah memilih lawan." janji Yu Zixia di dalam hati.
Dia mulai duduk bersila di tempat tidur memeriksa denyut nadinya, tubuh yang menjadi rumah barunya ini sangatlah lemah akibat racun yang telah di konsumsinya dulu.
Dia harus mengobati tubuh ini dulu, baru belajar ilmu beladiri seperti yang dikatakan oleh sang guru.
"Syukurlah." Yu Zixia menghembuskan nafas tenang, "Setidaknya organ penting tidak ikut terkena racun, racun ini hanyalah racun kecil bagiku!" Yu Zixia tersenyum kecil.
Dia memeriksa bekas putih dan ungu ditangannya, benda itu sekarang menyatu dengan tubuhnya, akibat darahnya tak sengaja mengenai gang giok putih pemberian sang guru.
Dia bahkan baru sadar bahwa di dalam gelang yang selalu dibawanya kemanapun itu ada ruang dimensi yang begitu luas dan menakjubkan.
Dia memeriksa tanaman obat-obatan yang tumbuh sehat di dalam sana, matanya juga menelisik tumbuhan mana yang diperlukan oleh tubuhnya sekarang.
Setelah menemukan tumbuhan apa yang diperlukannya, Yu Zixia mulai meracik tanaman itu di dalam pondok yang memang sudah ada di dalam gelang giok putih itu.
"Dengan kebebasan ini, akan membalas setiap rasa sakit yang ku miliki akan ku buat mereka semua menyesal dan menyadari bahwa karma akan berlaku bagi siapa saja yang telah berbuat salah." janji Yu Zixia, setelah selesai meracik tanaman obat itu, Yu Zixia pergi mandi di dalam pemandian air hangat di dalam pusaka yang menyerupai gelang ini.
Zixia merasa nyaman matanya terpejam dengan indah, sudah lama dia tak merasakan ketenangan dan kedamaian seperti ini.
Sedangkan di istana kekaisaran.
Seorang wanita nampak bahagia, dia meminum teh di depannya dengan seanggun dan secantik mungkin, "Bagaimana keadaan Yang Mulia?" tanyanya dengan rasa ingin tau yang begitu tinggi.
"Selir Hua, Yang mulia tak pernah lagi keluar dari kediamannya jika tidak ada keperluan penting, nampaknya beliau masih sedih atas kematian Permaisuri bodoh itu." Pelayan kepercayaannya nampak tersenyum senang, sebentar lagi orang yang diikutinya akan menjadi permaisuri selanjutnya.
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di kediaman kaisar berada Lin Yuhua menatap tajam pada orang kepercayaannya.
"Yang mulia Permaisuri memang meminum racun sebelum menusuk jantungnya dengan pisau kecil itu!" kata-kata yang keluar dari mulut orang kepercayaannya membuat Lin Yuhua merasakan perasaan sakit teramat dalam.
"Jadi maksudmu?" tanyanya dengan pelan, matanya melirik ke arah pria itu.
"Meskipun anda tidak akan datang dan melihat kematiannya dia akan tetap mati pada akhirnya Yang Mulia," jelasnya dengan kepala menunduk.
"Hamba menyelidiki semuanya, semenjak dituduh menyalahgunakan kekuasaan dan dikurung di istana dingin Yang Mulia tak lagi pernah berbicara dengan siapapun," ujarnya perlahan sambil mencuri pandang ke arah Lin Yuhua.
Lin Yuhua nampak bingung dan termenung, dia sengaja mengurung Liu Zixia di sana karena ia sangat paham Liu Zixia mengetahui ilmu tentang racun dan pengobatan.
Hal ini jugalah yang membuatnya percaya bahwa Liu Zixia mencelakai kekasih masa kecilnya.
"Siapa yang memberinya bahan untuk membuat racun itu? Aku sengaja mengurungnya di sana karena tahu dia ahli racun dan agar dia tak bisa menyuruh orang lain untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukannya." mengerti dengan apa yang diucapkan sang kaisar, Li An menyerahkan sebuah surat pernyataan.
"Aku butuh tanaman obat untuk bayi dikandunganku, tolong carikan tanaman yang aku butuhkan!" Sebuah pesan yang ditulis dengan darah yang telah mengering membuat Lin Yuhua makin merasa sakit dan penyesalan.
"Nona Zixia mengirim ini pada penjaga di depan pintunya, dia mengatakan bahwa Anda tidak menginginkan anak yang dikandungnya. Dia juga mengiming-imingi mereka dengan kenaikan pangkat jika bayinya meninggal, dia juga mengatakan Anda hanya menginginkan kehidupannya dan tak peduli pada anak yang dikandungnya," jelasnya dengan suara yang makin pelan.
"Apa kau sudah menangkap prajurit itu?" tanya Lin Yuhua dengan amarah menggebu. Tangannya mengepal dengan jejak kekejaman terlihat jelas di matanya.
Li An mengangguk dengan cepat sebelum kembali berbicara, "Ya, mereka di penjara dan mereka dengan bangga menyebutkan ramuan apa saja yang telah diperintahkan oleh Nona Zixia untuk mereka temukan."
"Kenapa kau juga ikut memanggilnya dengan sebutan nona? Oh ya dimana gelang pusaka yang kusuruh kau cari waktu itu?" tanyanya dengan suara yang keras, terlihat sekali bahwa Lin Yuhua sedang marah.
"Gelang itu tidak memiliki jejak sedikitpun Yang Mulia, pelayan dan prajurit yang menjaga juga mengatakan beberapa hari menjelang kematian nona Zixia gelang itu sudah tak terlihat lagi, hamba juga sudah memeriksa kotak perhiasannya tapi gelang itu juga tak nampak." Li An menjelaskan.
"Ini sangat aneh, dia tak akan pernah melepaskan gelang itu karena itu adalah pemberian Gurunya. Apalagi gelang itu adalah benda pusaka Lembah Cahaya, cari tau keberadaan gelang itu! Pastikan mereka yang mencarikan bahan racun itu di hukum seberat mungkin," perintahnya sembari berbalik arah.
"Sebegitu bencikah dirimu padaku Zixia, bahkan kau tak meninggalkan kenangan apapun untukku, kau membawa semuanya pergi dengan kematianmu. Kau tak mengizinkanku untuk mendapat setitik kenangan yang baik," keluhnya lagi dengan nada suara yang dipenuhi keluhan dan kesedihan.
"Aku tau aku salah karena tak mencari bukti terlebih dahulu, kenapa kau mencabut gelarmu sendiri tanpa aku perintahkan? Kenapa kau juga membawa bayiku calon anak kita bersamamu juga?" tambahnya lagi sembari memandang taman yang ditinggalkan Liu Zixia.
"Aku sengaja menjauhkanmu ke sana berharap kau tetap hidup dan bisa melihat kelahiran anak kita tapi kau tak memberiku kesempatan, apa aku terlalu jahat padamu? Apa benar semua adalah kesalahanku tak dapat dimaafkan olehmu?" bisiknya lagi dengan lirih
"Yang mulia Nona Ruan Zu sudah sadar!" seorang Kasim berteriak dari luar, hal itu sukses menyebabkan ia terbangun dari lamunannya.
"Biarkan saja! Ketika ada waktu aku akan datang melihatnya." Lin Yuhua tak berminat sedikitpun, dia merasa gagal dan hancur.
"Apa yang kau sedihkan?" suara samar tiba-tiba itu tak membuat Lin Yuhua terkejut sebentar sebelum bertindak acuh dan tak acuh kembali.
"Kenapa kau harus sedih? Harusnya kau senang dan berpesta ria, kau harus merayakan kematiannya dengan anggur yang paling lezat. Kau juga harus mengundang wanita cantik." Pria tampan yang kurang ajar itu duduk di kursi yang ada di kediaman Lin Yuhua tanpa peduli dan sikap hormat.
"Kau pasti tau sesuatu? Katakan!" perintah Lin Yuhua dengan nada keras.
"Untuk apa? Enak saja!" Tidak peduli dengan kemarahan sang Kaisar dia terus menyesap teh yang tersedia di atas meja.
"Aku ingin memperbaiki kesalahanku!" ujarnya dengan suara rendah.
"Heh, pria bodoh sepertimu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus semangat
2022-11-29
0
Cici Kamisah
GK boleh balik kn lagi sama mantan yg telah menyakiti ya,,
2022-01-05
1
senja
kenapa pake Yu? Bukan Mu?
2021-11-08
0