"Kumohon hentikan! Jangan menyakitinya sedikitpun!" Suara Yu Zixia terdengar lirih. "Jangan membuatku semakin membenci dirimu!" Ucapnya perlahan.
Yu Zixia melihat ke arah mereka berdua, darah segar mengalir di bibirnya yang menyunggingkan senyuman kecil sebelum matanya terpejam.
"Brengsek." Lin Yuhua mengumpat pelan, dengan cepat ia sampai di depan Yu Zixia.
Ia memeriksa denyut nadi dan pergerakan nafas Yu Zixia yang melemah. "Seberapa penting dia umtukmu ha? Hingga kau mau mengorbankan hidupmu untuknya," ujar Lin Yuhua marah.
Dia membungkus tubuh Yu Zixia dengan selimut sebelum membawanya pergi, Ye Lian yang ditinggal begitu saja mencoba berdiri mengejar.
Sayang luka yang diterimanya bukanlah luka kecil, sekuat tenaga ia mencoba mengejar namun langkahnya tertinggal jauh.
Tangannya terkepal kuat, mata Ye Lian melotot menahan amarah, hatinya dipenuhi kebencian.
"Aku harus lebih dan lebih kuat, aku tidak akan membiarkan Lin Yuhua sialan itu berhasil suatu hari lagi, kuharap Yu Zixia baik-baik saja," ucapnya di dalam hati.
Lin Yuhua membawa Yu Zixia ke sebuah pondok bambu di tengah hutan, dia membaringkan tubuh Yu Zixia dengan penuh kelembutan.
Setelah itu ia memberikan cairan obat aneh pada Yu Zixia, dengan cepat ia membungkam mulut Yu Zixia agar tak memuntahkan kembali cairan itu kembali.
"Kau jatuh cinta padanya ya? Sayang aku tidak akan membiarkan siapapun dapat memiliki hatimu ini." Lin Yuhua menunjuk pada hati Yu Zixia.
"Yunzia benar, seharusnya aku tak membiarkan dirimu jauh dariku, seharusnya aku mengikatmu di sisiku," celotehnya dengan kesal.
Ia mengambil pakaian yang tersedia di lemari kecil di gubuk itu, pakaian berwarna putih cerah itu begitu pas dengan tubuh mungil Yu Zixia.
Lin Yuhua menyalurkan tenaganya pada Yu Zixia, ia berharap bisa dengan cepat menyembuhkan luka dalam yang di derita oleh Yu Zixia.
"Heh, laki-laki sialan seperti dirimu tidak akan pernah dimaafkan olehnya, jangan harap sedikitpun," ujar Ru Ansan di dalam ruang.
Ia terbang dengan kesal kesana-kemari melihat tindakan yang dilakukan oleh Lin Yuhua.
"Aku saja yang mendengarnya jijik apalagi Yu Zixia yang mengalaminya, pria brengsek sepertimu tak pantas untuk dimaafkan, tak pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua." Ru Ansan nampak gemas.
Dilihat dari raut wajahnya, Ru Ansan seperti ingin mencakar dan mencongkel mata Lin Yuhua.
"Kau lihat saja, setelah kekuatannya melebihi dirimu, aku sendiri yang akan mematuk mata dan hatimu itu, aku ingin melihat dari apa hatimu itu terbentuk." Lagi, Ru Ansan berceloteh dengan kesal dan marah.
"Lepaskan!" perintah Yu Zixia sembari mendorong Lin Yuhua menjauh.
Dia memegang dadanya yang masih terasa sedikit sakit dan panas.
"Istirahat sebentar," ujar Lin Yuhua sembari mencoba mendekati Yu Zixia kembali.
Saat hampir terkena sentuhan tangan Lin Yuhua, Yu Zixia berusaha menghindar. Di mata indahnya ada jejak jijik dan marah terlihat.
"Kau ingin aku memakai kekuatanku lagi untuk menghentikan gerakanmu?" tanya Lin Yuhua santai.
Di wajah tampannya ada senyum meremehkan dan menghina, membuat kemarahan yang dirasakan Yu Zixia semakin besar dan menggebu-gebu.
"Apa yang kau inginkan? Aku tidak memiliki masalah denganmu, aku juga bukan siapa-siapa bagimu, lalu kenapa kau mengganggu hidupku dan suamiku?" tanya Yu Zixia penuh kemarahan.
Matanya melotot tajam dengan kemarahan besar dan juga kebencian yang menyala-nyala di hatinya.
Lin Yuhua tak menjawab, ia malah makin mendekat pada Yu Zixia yang berusaha menghindar ke sudut tempat tidur.
"Kau." Mata Yu Zixia melebar melihat tindakan Lin Yuhua selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus berkarya
2022-11-30
0
patrik rusuh
menggabut
2021-07-31
1
Suryavisa Momen
aduuhhh thoooooorrrrrr kejam kali kau buat Yu Zia bertemu kaisar kejam itu sebelum dirinya kuat
2021-05-23
0