Ru Ansan terbang kesana-kemari di dalam ruang, dia kesal padahal dia ingin makan bebek panggang, aroma wangi yang menyebar membuat perutnya keroncongan.
Tapi sayang keinginan hanya tinggal kenangan, semua makanan lezat itu telah masuk ke dalam perut kecil Yu Zixia yang entah kenapa bisa memuat segalanya.
Ye Lian mengajak Yu Zixia untuk kembali ke kediaman mereka, di perjalanan Yu Zixia terus memerhatikan jalanan yang luas dan penuh kehidupan.
"Nanti malam aku ingin memakan bebek panggang lagi ya, dan harus sama seperti yang tadi." Yu Zixia melirik Ye Lian penuh harap.
Matanya dipenuhi permohonan dan juga keinginan, yang membuat Ye Lian langsung dibuat luluh dan jatuh.
Wajah Ye Lian bahkan memerah karena malu hingga dengan cepat ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Ya baiklah, aku akan pesan semua masakan yang kamu inginkan, tapi janji kau harus menghabiskan semuanya ya!" balas Ye Lian tanpa melihat ke arah Yu Zixia.
Ye Lian masih susah untuk menghilangkan rona merah di wajah tampannya. Ye Lian bahkan tak bisa untuk bersikap tenang.
Hal itu hilang begitu saja, jika sudah bersama Yu Zixia. Dia benar-benar tak tahan jika sudah berada di dekat istrinya ini, benar yang dikatakan oleh sang ayah.
Cinta pada istri membuat anak melupakan ibu dan keluarganya, dulu dia selalu mencemooh dan meremehkan kata-kata itu, dan ternyata sekarang malah lebih parah daripada yang dikatakan sang ayah.
Keadaan menjadi hening seketika saat tak ada yang mau berbicara pada akhirnya. Suasana hening bertahan hingga mereka sampai dikediaman mewah putra mahkota.
"Selamat datang kembali Yang Mulia," sapa hormat semua pelayan dan prajurit.
Yu Zixia tersenyum dan langsung masuk ke dalam kediaman diiringi 4 orang pelayan yang 2 diberikan oleh sang guru dan 2 lagi adalah pemberian sang putra mahkota.
"Kalian tunggu di luar saja! aku bisa mandi sendiri," perintahnya sembari melambaikan tangan.
Yu Zixia membuka satu-persatu pakaiannya, kulit putih cantiknya bersinar dengan indah.
"Ingin kubantu mandi!" suara maskulin seorang pria membuat Yu Zixia melonjak kaget dan langsung menutup tubuhnya dengan cepat.
"Siapa, kau!" tunjuk Yu Zixia langsung turun saat melihat siapa pria di depannya, matanya melotot seperti ingin keluar dari tempatnya.
Lidah Yu Zixia tak mau sedikitpun bergerak, tubuhnya bergetar hilang kendali, kakinya bahkan tanpa sadar melangkah mundur tanpa perintahnya.
Yu Zixia berusaha mengendalikan diri tapi tetap saja ia tak bisa menjaga ketenangannya, ketenangan yang selama ini selalu diperlihatkannya kepada semua orang.
"Terkejut!" serunya diiringi senyuman kecil, pria itu melangkah mendekat.
Pria itu elepas baju luar yang dipakainya, dengan senyuman lebar ia melangkah mendekati Yu Zixia.
"Apa yang kau mau?" tanya Yu Zixia sembari melihat ke pintu, ia berharap Ye Lian masuk dan dapat menolongnya dari cengkeraman pria tak punya hati ini.
"Kuberitahu pun kau tak akan berani menerimanya," jawab pria itu dengan langkah yang semakin dekat. "Berharap suamimu datang menolongkah?" tanyanya dengan cemoohan.
"Tentu saja, aku menunggu suamiku!" balas Yu Zixia dengan mata melotot tajam.
"Hehehe, dia tidak akan datang. Kenapa kau sudah jatuh cinta padanya, secepat itukah hatimu berpindah?" tanyanya sembari terus mendekat.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa tubuhku tak bisa bergerak?" tanya Yu Zixia dengan marah, matanya memerah dengan tubuh semakin bergetar kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sabar
2022-11-30
0
patrik rusuh
semamgat
2021-07-31
1
AYU DANI
ah ngeswlin knpa tokoh utamanya lemah sekali si... d mna letak balas dendamnya kalo d injek terus
2021-06-17
1