**Di dunia ini tak perlu untuk banyak berbicara, cukup untuk melakukan apa yang bisa dilakukan, terkadang kita tak mengerti bahwa terkadang hujan bukanlah suatu kesalahan jika waktu datang tepatnya.
jika hujan datang saat kekeringan maka dia adalah pelepas dahaga di saat rasa haus menderu tapi jika ia datang di kala banjir dia akan jadi bencana tambahan**.
Yu Zixia memandang keluar jendela kereta sepanjang perjalanan menuju istana, meski masih terlalu pagi tapi kesibukan dijalanan yang mereka lalui sudah terbilang cukup ramai dan juga jauh dari kata sepi.
Di sepanjang jalan banyak hal yang dapat diperhatikan oleh Yu Zixia, membuat dia makin bersyukur atas kebebasan yang di dapatnya setelah lepas dari jeratan istana.
Yu Zixia yang sudah lama tak bisa melihat kehidupan luar, dia yang kesepian di istana dingin sendirian sekarang akhirnya bisa terbebas dari kesedihan itu.
Semua pelayan dan penjaga yang bekerja bersamanya dulu dihukum mati atau mendapat hukuman yang berat, bahka ada beberapa pelayannya yang menjadi gila.
Yu Zixia yang dulu tak diperkenankan untuk sekedar menghirup udara segar, setiap jendela dan pintu tertutup dengan rapat.
Padahal jika dia ingin meracuni wanita itu dia hanya tinggal meracik racun seperti yang diajarkan Mu Huang padanya.
Tapi fitnah yang diterima keluarganya sudah terlalu dipercayai oleh Lin Yuhua hingga membuat semua keluarganya hancur dan tak bersisa.
"Apa yang kau lihat?" Ye Lian menatap wajah Yu Zixia dari samping, di matanya tertulis pemujaan yang masih belum bisa dijelaskan oleh dirinya sendiri.
"Hmm, aku merasa pemandangan diluaran sana itu indah, angin yang bertiup lembut, percakapan orang-orang di sepanjang jalan dan juga interaksi antara penjual dan pembeli, aku sangat merindukan semua itu ternyata," ujarnya sembari tetap melihat keluar jalan dengan jendela yang dibuka sedikit.
"Jika kau mau, kita bisa mampir ke pasar nantinya, kau juga bisa membeli apa saja yang kau inginkan." Ye Lian tersenyum kecil, mungkin ia mengira kehidupan susah yang dijalani oleh Yu Zixia tidak pernah keluar untuk berbelanja.
Yu Zixia yang mendapatkan kesempatan langka seperti itu langsung mengangguk senang, bahkan senyum lebar di bibirnya makin merekah saat melihat Ye Lian tidak bercanda sedikitpun.
Ye Lian juga ikut bahagia melihat raut wajah dan binar mata yang begitu indah di wajah Yu Zixia.
Mereka sampai di istana dengan lancar dan tanpa hambatan, Ye Lian mengulurkan tangannya untuk membantu Yu Zixia turun dari kereta kuda mereka.
Yu Zixia yang mendapatkan perlakuan seperti itu merasa canggung dan juga memerah, pasalnya dulu saat bersama Lin Yuhua dia hanya ditolong oleh pelayan yang mengikutinya saja.
"Kenapa wajahmu memerah? Apakah kau sakit?" tanya Ye Lian khawatir.
Yu Zixia menggelengkan kepalanya dia melihat ke arah lain berusaha untuk mengalihkan pandangannya.
kau tak boleh terlalu cepat jatuh cinta Yu Zixia, apa kau tak ingat bagaimana penderitaan yang kau rasakan saat dikurung di istana yang dingin, apa kau tak ingat kesepian, kesedihan dan kesengsaraan yang kau rasakan di sana. ujar Yu Zixia dalam hati.
Mereka berjalan menuju kediaman Permaisuri kerajaan Angkrea, di sepanjang jalan menuju ke sana banyak bunga beraneka ragam yang ditanam.
Para pelayan dan prajurit yang mereka temui sepanjang jalan menunduk hormat dan juga bersikap sopan, hal ini kembali mengingatkan Yu Zixia tentang kehidupan awalnya di kerajaan Angkrea.
Awal dia menjadi penguasa di sana mereka semua menunduk hormat, mengikuti apa yang dikatakannya, menjilat dirinya dengan segala ucapan manis.
Lalu ketika keluarganya jatuh, posisinya terancam mereka semua menjauh meninggalkannya seorang diri dan bersikap tidak peduli padanya, dia diabaikan dan dianggap tak pernah ada.
"Ada apa?" tanya Ye Lian dengan raut wajah khawatir saat merasakan tubuh Yu Zixia bergetar hebat, bahkan telapak tangannya yang barusan ia pegang juga dipenuhi keringat.
Yu Zixia menatap Ye Lian dengan air mata berlinang, rasa sakit, keluhan dan juga kesedihan yang dirasakannya dapat terlihat dengan jelas. Hal ini sukses membuat Ye Lian bertambah khawatir.
"Apa kau belum siap bertemu ibu Permaisuri?" tanyanya dengan cepat, Yu Zixia menggelengkan kepalanya, dengan cepat ia kembali mengatur mimik wajahnya meski tubuhnya masih bergetar dan berkeringat.
'Kau harus kuat Yu Zixia! kau tidak ibi mengingat hal-hal yang sudah berlalu seperti itu, kau harus bisa membalaskan dendam dan semua kesakitan yang dirasakan oleh seluruh anggota keluargamu." Yu Zixia berusaha agar tetap kuat.
Langkah kakinya kembali teratur dengan penuh semangat saat ia kembali mengingat pembalasan dendam yang ia bawa.
"Jika memang kau belum siap bertemu ibu Permaisuri lebih baik kita kembali saja, waktu penghormatan dan pemberian teh bisa kuserahkan pada Ayahanda Kaisar." Ye Lian masih belum bisa melepaskan kecemasannya.
Yu Zixia menggelengkan kepalanya dengan cepat, karena biar bagaimanapun dia harus tetap bertemu dengan Permaisuri Angkrea suatu saat nanti.
Mereka sampai di kediaman Permaisuri, di dalam ruang yang luas itu sudah duduk Permaisuri dengan beberapa orang pria.
Ye Lian membungkuk hormat pada Permaisuri diikuti oleh Yu Zixia, permaisuri memandang tak suka ke arah Yu Zixia, tapi ia tak terlalu memperlihatkan itu semua, karena dia tau Ye Lian lebih mendengar ucapan ayah Kaisarnya daripada dia sebagai ibu.
"Silahkan tuangkan teh untuk penghormatan," perintah si Kasim yang mengikuti Wen Jia.
Yu Zixia memberikan penghormatan, dengan cepat ia mengambil gelas yang berisi teh dan menghadap pada Wen Jia.
Dengan senyum kecil permaisuri Angkrea mengambil minuman yang telah diberikan oleh Yu Zixia.
Mereka duduk dan berbincang seolah-olah semua orang di sini benar-benar akrab dan tak memiliki masalah sedikitpun.
Sesekali adik-adik Ye Lian akan mencuri pandang ke arah Yu Zixia yang sedang duduk manis di dekatnya membuat Ye Lian tak nyaman.
Tapi genggaman tangan Yu Zixia membuat Ye Lian menghilangkan kegundahannya.
"Yang Mulia Ibu sepertinya kami harus pergi menemui Ayahanda Kaisar sekarang," ucap Ye Lian sembari berdiri dari duduknya. Tak lupa ia memegang tangan Yu Zixia untuk pergi bersamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus semangat
2022-11-30
0
fifid dwi ariani
truss sehat
2022-11-30
0
xixi
ehh udah up banyak rupanya.. aku ketinggalan jauh nih. karna daftarnya paling bawah kalau gak di scroll gak bakalan tau novel ini pernah baca wkwk auto baca ulang dari semula lagi biar nyambung 🙈🙈
2022-11-03
0