Yu Zixia tak mendengarkan ucapan murid-murid lain yang melihatnya, dia dengan semangat tetap berlatih sesuai yang diajarkan oleh Ru Ansan, awalnya dia juga mengira gerakan ini tidak bermanfaat.
Tapi ketika dia merasakan kelebihan dalam gerakan-gerakan biasa ini, dia menjadi kecanduan dengan ajaran aneh milik Ru Ansan yang katanya dari dunia modern.
"Setelah melakukan gerakan anehmu, tubuhku tak lagi merasakan sakit atau lelah lagi, ini bermanfaat sekali gerakan apa namanya waktu itu?" tanya Yu Zixia dengan penuh semangat dengan suara pelan.
"Ini namanya pemanasan, kegunaannya untuk melemaskan otot-otot tubuhmu agar tidak kaku," Ru Ansan berkata dengan bosan, ia sudah berani terbang keliling ruangan di dalam benda pusaka yang ada di tubuh Yu Zixia.
Setelah selesai pemanasan Yu Zixia mengambil pedang yang sudah disiapkan di tempat latihan. Dia mencoba bagaimana rasanya memakai pedang, dulu dia sering melihat Lin Yuhua berlatih pedang di halaman kediamannya setiap pagi.
"Haish kenapa lagi-lagi ingat tentang dirinya," Gerutu Yu Zixia dengan suara pelan.
Malam harinya putra mahkota Ye Lian sibuk membaca dokumen tentang Yu Zixia dengan seksama, semua informasi lengkapnya tertulis jelas di sana.
"Jadi orangtuanya tidak peduli pada hidup dan mati Yu Zixia dan saudaranya Liu Zhong ini, karena namanya sama dengan Permaisuri kerajaan Yuhuan maka Mu Huang mengganti namanya menjadi Yu Zixia." Ye Lian meminta kepastian pada si pengumpul informasi.
"Ya Yang Mulia, gadis itu awalnya berwajah jelek dan hitam, entah apa yang diminumnya dan obat apa yang dikonsumsi oleh nona muda ini, dalam sehari kulitnya langsung putih bersih dan racun di tubuhnya juga dikeluarkan dengan cepat." pria berbaju hitam itu menjelaskan dengan cepat.
"Sungguh menarik, pantas saja Lin Yuhua begitu tertarik dengan wanita ini, dia bisa mengobati penyakit dengan cepat." Ye Lian mengangguk tanda paham, wajah tampannya menunjukkan raut wajah aneh ketika tersenyum.
"Dia juga bisa mengolah racun yang mulia," Tambah pria berbaju hitam dengan cepat.
Mendengar ucapan yang dikatakan barusan Ye Lian bahkan lebih senang lagi, sudah lama ia ingin mengobati penyakit yang di derita oleh ayahandanya.
"Bagus, aku akan menemuinya nanti malam, ku harap ia mau membantuku mengobati Ayahanda, dengan begitu orang-orang sialan itu tidak akan punya rencana macam-macam lagi." Ye Lian tertawa senang.
Malamnya Ye Lian datang dengan mengendap-endap, langkah kakinya yang ringan dan juga tingkat penguasaan ilmu penahanan nafasnya yang cukup tinggi, dia tak ketahuan untuk sampai di kamar Yu Zixia.
"Siapa?" Yu Zixia yang sedang membaca buku tentang pengobatan terkejut tak kala merasakan kehadiran seseorang di dekatnya. Dengan cepat ia meraih pedang pendek yang diberikan oleh Mu Huang untuk pertahanan dirinya.
"Kau hebat juga, bisa mengetahui keberadaanku dengan begitu cepat," sahut Ye Lian dari atas atap dengan suara pelan yang hanya didengar oleh mereka berdua.
"Hewan peliharaan milikku bisa merasakan keberadaan seseorang," jawab Yu Zixia enteng, dia menurunkan kewaspadaannya setelah dirinya tidak merasakan niat jahat dari orang yang datang berkunjung.
Ye Lian masuk melewati jendela yang masih belum di kunci, melihat siapa yang datang menemuinya Yu Zixia nampak terkejut sebelum kembali bersikap seperti biasa.
"Kau tau siapa Aku?" Ye Lian yang melihat wajah terkejut Yu Zixia bertanya dengan senyuman kecil di bibir, dengan santai ia duduk di kursi yang tersedia di kamar Yu Zixia.
"Putra Mahkota Angkrea siapa yang tak mengenalnya, hanya saja ada keperluan apa Yang Mulia datang mencari hamba yang tidak penting ini?" meski mengatakan Yang Mulia dengan sopan, tidak ada jejak hormat yang diperlihatkan oleh Yu Zixia sama sekali.
Bersikap tak peduli, Ye Lian bahkan meminum air hangat yang terletak di atas meja di sebelah kursi milik Yu Zixia, "Aku meminta pertolongan darimu, jika kau bisa menolongku maka ada imbalan besar untukmu!" ujarnya tanpa basa-basi.
Yu Zixia tersenyum kecil wajahnya yang menunjukkan senyum ramah tak sesuai dengan kedinginan yang tertulis jelas di matanya.
"Maaf Yang Mulia, tampaknya Anda salah mencari pertolongan, hamba tidak bisa membantu Anda sedikitpun." tolak Yu Zixia dengan halus.
"Aku tau kau bisa, Aku tidak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Ayahandaku sekarang, jika hal itu benar-benar terjadi maka orang-orang itu akan sangat bahagia dan melakukan pesta dengan meriah." ujarnya dengan raut kesedihan yang begitu kentara.
"Apa untungnya bagiku menolongmu?" Yu Zixia bertanya dengan santai, jika menyangkut pertarungan kekuasaan, dia merasa senang untuk ikut campur. Setidaknya dia bisa memiliki dukungan untuk membantunya membalaskan dendam.
"Akan ada banyak keuntungan yang kau dapatkan, dan yang terpenting Ayahandaku akan berterimakasih dan berhutang budi padamu," jawab Ye Lian dengan cepat.
Yu Zixia mengangguk setuju, dia kemudian berjalan ke belakang layar di kamarnya, mengambil kain hitam di dalam ruang benda pusaka, dan memakainya dengan cepat untuk menutupi wajah dan tubuhnya.
"Ayo pergi!" ajaknya kemudian. Mereka pergi dengan cepat, langkah kaki yang ringan tak membuat penjaga merasakan kepergian mereka sedikitpun.
"Yang Mulia, Putra Mahkota datang membawa seseorang ke sini, beliau mengatakan ada sesuatu yang penting yang ingin beliau bicarakan dengan Anda Yang Mulia." Kasim Lou menunduk penuh hormat.
"Izinkan, kau tunggu di luar, jika ada yang datang kemari tolong kau hentikan!" perintah Ye Jian tanpa melihat si Kasim, dia masih sibuk dengan kertas-kertas yang ada ditangannya.
"Ayahanda." Ye Lian membungkuk hormat, tak lupa ia juga mengajak Yu Zixia untuk masuk.
"Siapa dia?" Ye Jian bertanya dengan heran, karena tak biasanya, Ye Lian membawa orang lain jika datang menemuinya.
"Orang yang akan menyembuhkan penyakit yang Ayah Kaisar derita," jawab Ye Lian dengan cepat, suaranya dipenuhi dengan kebahagiaan yang begitu jelas.
"Tapi ...." Ye Jian nampak ragu, dia melirik pada orang yang dibawa oleh Ye Lian, meski ragu ia tetap mengulurkan tangannya untuk diperiksa.
Yu Zixia menekan pergelangan tangan Ye Jian dengan seksama, hanya sebentar saja ia sudah melepas kembali tangannya.
"Apakah Anda sering memakai dupa ketika tidur Yang Mulia?" tanyanya dengan santai, "Sebelum tidur Anda juga sering meminum sup jamur di campur ginseng!" lanjutnya lagi kemudian.
Ye Jian mengangguk dengan cepat, itu memang kebiasaan yang dimilikinya ketika dia akan tidur, tak lupa ia juga akan menambah wewangian lagi yang menurutnya wangi dan bisa menambah tidurnya.
"Racunnya dicampur melalui dupa dan wewangian yang Anda pakai Yang Mulia." balas Yu Zixia enteng. "Ini masalah mudah bagiku, aku akan meracik ramuannya untukmu." Yu Zixia melanjutkan lagi ucapannya.
"Ayah Kaisar harus mencari tau siapa yang ingin mencelakai Ayah, jika ini juga bersangkutan dengan ibu Permaisuri kita harus bagaimana?" tanyanya dengan nada sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sabar
2022-11-30
0
Sittiie Fatimah Assyifatul Naza
gw bngung sbnrnya dia itu umur nya brph sihh
2022-01-07
1
patrik rusuh
h
2021-07-31
2