Tidak ada yang percaya kalau Yeon adalah suami Yuna. Sebab, sejak tadi Yuna datang dan duduk sendiri. Bagaimana bisa dalam sekejab gadis yang sedang menjadi target incaran mereka mendadak punya suami, itu jelas tidak mungkin. Semua pria yang ada di dalam bus ini hanya menganggap Yeon sebagai pembual untuk membuat mereka terkejut akan pengakuannya.
Sebenarnya, Yeon juga tidak sepenuhnya berbohong. Yuna adalah calon istrinya meskipun untuk sekarang ini, gadis itu belum bisa mengenalinya. Dan sebentar lagi mereka berdua juga akan menikah seperti apa yang sudah direncanakan Yeon.
Namun sayang, situasi ini diluar rencananya. Untunglah informasi tentang kedatangan bis abnormal ini cepat sampai di telinga Yeon sehingga ia lebih dulu masuk ke dalam bis sembari menunggu Yuna agar ia bisa melindungi calon istrinya jika memang sedang dalam bahaya.
Dan benar dugaan Yeon, para pria hidung belang ini memang sedang mencari target untuk melancarkan aksi jahat mereka. Yeon yang sejak tadi duduk di pojok bangku paling belakang, terus memerhatikan Yuna begitu ia masuk ke dalam bis dan langsung bertindak setelah tunangannya itu terpojok. Seperti yang dilakukan Yeon sekarang, sudah dua orang yang Yeon lempar keluar dari dalam bis tanpa ampun. Ia pun tak keberatan bila melakukan hal sama kepada semua pria yang ada di dalam bis ini.
“Heh, bocah tengik! Kau pikir kami percaya begitu saja padamu? Sejak tadi si manis ini datang sendirian! Jangan ngaku-ngaku kau! Mentang-mentang punya tampang tampan aja sombong,” bentak pria besar hitam yang ada disebelah Yuna dengan penuh emosi setelah melihat kedua rekannya dilempar keluar oleh Yeon.
“Hek bekantan! Aku memang jauh lebih tampan darimu! Kami sedang bertengkar, dan dia ngembek gara-gara tidak aku kasih jatah semalam. Makanya kami naik bis sendiri-sendiri.” Yeon mengedipkan mata agar Yuan mengiyakan agar pria-pria ini tak jadi mengganggui Yuna.
Yuna yang shock berat hanya bisa melongo mendengar ucapan tak sopan Yeon tentang dirinya, apa maksudnya dengan kata ‘tidak mendapat jatah’ emang jatah apaan? batin Yuna.
“Haaaah, tetap saja, aku tidak percaya kalau kalian sudah menikah! Apa buktinya?” sengal pria itu tetap tidak percaya. “Jangan bilang kalau kau berbohong, maka akan aku bunuh kalian berdua sekarang juga,” ancam orang itu serisu dengan ucapannya.
Yeon sih tidak takut dengan ancaman pria jelek yang ada dihadapannya, tidak mudah melumpuhkan Yeon yang mendapat bimbingan langsung dari pamannya Refald. berani menyentuh Yeon sama saja cari mati sendiri. Namun berbeda dengan Yuna yang tidak tahu apa-apa. Ia ketakutan mendengar ancaman penjahat yang ada didepannya. Gadis itu mulai putar otak agar dirinya benar-benar tidak dibunuh.
“Aku punya buktinya!” seru Yuna cepat setelah sebuah ide melintas dikepalanya. Yeon hanya mengangkat salah satu alisnya karena penasaran bukti apa yang akan ditunjukkan Yuna kalau mereka berdua sudah menikah.
Yuna memasukkan kedua tangannya ke dalam kerah bajunya yang terkancing rapat dan mengeluarkan kalung dimana kalung tersebut bergantungkan cincin tunangannya dengan Yeon. Ia menunjukkan cincin tunangan itu pada pria jahat yang ada didepannya.
“Ini cincin penikahan kami, dia benar ... aku sedang ngambek, makanya aku sembunyikan cincin ini.” dengan gugup, Yuna memperlihatkan cincin itu meskipun mata Yuna jadi kembali berkaca-kaca karena orang yang memberikan cincin tersebut tidak ada disampingnya.
Yuna tidak tahu saja, bahwa orang yang dipikirkannya sudah berdiri didekatnya dan melindunginya setiap kali ia dalam bahaya seperti sekarang. Sedangkan Yeon jangan ditanya, ia terharu biru karena tunangannya ini begitu setia padanya.
Apa yang menimpa Yuna selama beberapa hari terakhir ini adalah wujud kesetiaannya terhadap janji dalam ikatan pertunangan keduanya. Hanya saja, bagi Yeon itu masih belum cukup karena ia masih belum tahu seberapa besar cinta Yuna untuknya. Sebab itulah, Yeon bertekad untuk tidak mundur dan akan terus melanjutkan rencananya.
“Oh iya? Kalau benar kalian sudah menikah, kenapa wajah kalian terlihat sama-sama canggung seperti orang yang baru saja kenal. Sama sekali tak menunjukkan kalau kalian ini pasangan suami istri meskipun kalian sedang bertengkar.” Pria jahat itu masih saja curiga dan terus menunjukkan ketidakpercayaannya.
Deg!
Entah mengapa Yuna langsung mati kutu mendengar ucapan pria besar hitam menyebalkan ini. Sepertinya bos penjahat itu sengaja memancingnya karena ia memang tidak bisa berbohong dan tidak terbiasa berbohong dalam hal apapun. Hanya cincin saja, tidak bisa mebuktikan kalau mereka memang benar sudah menikah.
Aduh, kenapa malah jadi rumit begini? Bagaimana kalau orang ini benar-benar membunuhku? Aku masih sangat muda untuk mati sekarang. Cepat keluarlah kau ilham, jangan ngumpet! pikir Yuna dalam hati. Ia berusaha keras memutar otak untuk membuat orang ini percaya pada ucapannya.
“Heh, siamang!” seru Yeon dengan nada suara geram.
“Siapa yang kau sebut siamang, ha?” bentak pria hitam itu tak terima.
“Kau! Siapa lagi? Minggir dari hadapan istriku! Kau ingin bukti kalau kami benar-benar pasangan suami istri, kan? Akan kutunjukkan padamu dan kalian semua yang ada di sini, kalau dia ... adalah istriku!” Yeon menatap tajam mata pria hitam besar tersebut sehingga tanpa sadar pria itupun langsung menyingkir dari hadapan Yuna.
Sekarang, giliran Yuna yang penasaran bukti apa yang akan diperlihatkan pria tak bernama itu didepannya. Begitu pria besar itu menyingkir, Yeon menundukkan kepalanya tepat di depan wajah tegang Yuna dan menatapnya sambil tersenyum. Manik mata keduanya saling bertemu dan tentu saja membuat Yuna jadi semakin canggung karena ini pertama kalinya ia ditatap pria dengan tatapan mata seperti itu.
“Maaf,” ujar Yeon lirih lalu tanpa peringatan, ia menempelkan bibirnya di bibir lembut Yuna yang gemetar.
Sontak, mata Yuna terbelalak seolah hendak melompat keluar dari tempatnya. Sungguh, Yuna sangat shock dan tak percaya bahwa ada orang yang berani menciumnya di tempat umum seperti ini disaat yang tak terduga. Apalagi, ini adalah ciuman pertamanya dan Yuna melakukannya dengan orang lain selain dengan tunangannya. Walaupun nyatanya, yang mencium Yuna itu ya si bengek Yeon sendiri, tapi kan Yuna tidak tahu, sehingga membuat gadis itu terkejut bukan kepalang.
Tak berhenti sampai disitu, Yeon malah menikmati ciumannya dan terus mengisap-ngisap bibir atas dan bawah Yuna secara bergantian untuk menunjukkan pada seluruh pria yang ada di dalam bis ini bahwa ia memang benar-benar suami Yuna. Dan Yuna hanyalah miliknya.
Mata semua orang yang melihat adegan kissing-kissingan itu menatap tajam antara bingung dan tidak menyangka kalau si pria bengal bakal melakukan pornoaksi di depan mereka. Benar-benar tidak tahu malu. Namun tak dapat dipungkiri bahwa aksi dadakan Yeon yang romantis abis itu bisa membuat para pria-pria jahat ini percaya kalau Yeon memang suami dari wanita incaran mereka.
Yeon menyudahi ciuman mautnya dan tersenyum tipis melihat wajah tertegun gadis yang ia cium dengan segenap cinta yang Yeon punya.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Teh Yen
hahaha Yeon menang banyak dong
2025-01-23
0
guntur 1609
kwkwkw gila si yeon. gak kebalik. biasanya laki2 yak disih jatah. ngmbek. ehhh ni perempua hadeeh
2023-08-17
0
🍾⃝⃡ ⃯sͩᴀᷝʙͧɴᷠᴀͣ•᭄͜͡
Astaga yeon bengeekk 🤣🤣🤣
Ya allah bisa ngak yuna di ganti aku aja aku mau donk di kiss sama yeon🤣🤣🤣😭😭
2023-05-08
0