Tak hanya terancam kehilangan pekerjaan, Yuna juga akan dijatuhi hukuman berat selama kurang lebih selama 2 tahun penjara dan juga membayar denda. Mengetahui hal itu, hati Yuna hancur. Tidak ada tempat baginya untuk meminta bantuan ataupun pertolongan. Yeon dan keluarganya juga masih belum kembali ke negara ini.
Kalaupun keluarga tunangan Yuna sudah kembali, belum tentu mereka mengingat Yuna, karena sudah belasan tahun lamanya mereka tak pernah bertemu ataupun berkomunikasi. Atau bisa jadi, kemungkinan terburuknya adalah … Yeon sudah menemukan wanita yang benar-benar dicintainya. Wanita yang sepadan dengan Yeon. Wanita …yang bisa menemani hari-harinya. Bukan kriminal seeprti Yuna.
Entah mengapa, memikirkan hal itu membuat Yuna merasa sangat sakit dan juga sesak. Membayangkan Yeon tertawa riang dengan wanita lain, Yuna benar-benar tidak sanggup memikirkannya.
Semua ini bagaikan mimpi disiang bolong bagi Yuna. Baru tadi pagi ia berangkat bekerja dan kini ia mendekam dipenjara. Benar-benar kejadian yang tak terduga dan menghancurleburkan hati dan hidupYuna.
“Yeon … apa kau bisa dengar aku? Datanglah dan tolong aku,” Yuna bergumam pada dirinya sendiri sambil mengusap bulir air matanya yang mengalir membasahi pipi. “Bibi Shena … kenapa kalian lama sekali? Aku sudah menunggu kedatangan kalian. Saat ayah tiada … aku berharap kalian datang menjemputku.
“Ini sudah 3 bulan sejak kepergian ayah dari dunia ini, tapi kenapa kalian masih belum kembali? Apa aku sudah dilupakan? Apa kalian sudah hidup bahagia … di sana?” isak Yuna tersedu-sedu, ia sangat merindukan Shena dan seluruh keluarga Shena tak terkecuali Yeon, tunangannya.
Entah seperti apa sosok Yeon sekarang ini, yang jelas … Yuna benar-benar ingin bertemu dengan tunangannya dan Shena sekarang juga. Ia berharap, ada pahlawan yang bisa membantunya keluar dari sini secepatnya.
***
Pukul 22.00 malam, Yuna yang tak sengaja tertidur karena kelelahan dan kebanyakan menangis, tiba-tiba, ia dibangunkan oleh seorang polisi yang berjaga pada jam itu. Polisi tersebut membuka pintu jeruji dan menggoyang pelan tubuh Yuna agar gadis itu cepat terjaga.
“Hei Nona, bangunlah. Kau sudah boleh keluar sekarang,” ujar polisi tersebut membangunkan Yuna yang tertidur di lantai beralaskan tikar.
Sontak, Yuna sangat terkejut dan juga senang mendengar kabar dari polisi tersebut. Ia mengira pasti yang membebaskannya adalah Yeon dan keluarganya.
“Kenapa saya bisa bebas, Pak? Apa ada jaminan untuk saya?” tanya Yuna tidak sabar.
“Iya, keluarga anda yang menjamin anda, dan sekarang mereka sedang dalam proses tanda tangan. Keluarga penuntut juga sudah mencabut tuntutannya. Anda bisa bebas sekarang. Silahkan!” polisi itu mempersilakan Yuna dengan sopan untuk segera keluar dari hotel prodeo yang dingin dan juga kotor.
Betapa senangnya hati Yuna begitu tahu kalau ia bisa bebas dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Hal luar biasa seperti ini pastinya hanya bisa dilakukan oleh Yeon dan keluarganya yang terkenal luar biasa dan tak terkalahkan. Yah tidak salah lagi, pasti Yeonlah yang membebaskan Yuna dan berhasil membuat keluarga Mike mencabut tuntutannya. Kalau benar begitu, Yuna sudah tidak sabar ingin betemu dengn Yeon dan seluruh keluarganya sesegera mungkin.
Namun, apa yang dilihat Yuna, ternyata tak sesuai ekspektasi. Bukannya Yeon atau anggota keluarga Yeon lainnya yang hadir di kantor polisi ini, melainkan keluarga angkatnya sendiri. Yaitu Larasati, Viola, dan juga Viona. Mereka bertiga tersenyum sinis menatap Yuna yang langsung kehilangan senyumnya setelah melihat orang-orang menyebalkan ada dihadapannya.
“Pak,” panggil Yuna pada polisi yang berdiri disebelahnya.
“Iya, Nona. Silahkan, begitu prosesnya selesai, anda sudah diperbolehkan pulang,” terang polisi itu.
“Bawa saya kembali ke penjara, Pak. Lebih baik saya tetap berada di sini daripada harus pulang bersama dengan mereka.” Kata-kata Yuna langsung mengagetkan polisi. Ini pertama kalinya ada orang memilih dipenjara ketimbang bebas.
“Apa maksudmu, Yuna? Susah payah kami datang kemari demi bisa membebaskanmu! Inikah balasan yang kau berikan pada kami?” seru Viona dengan gaya sombongnya.
“Aku tidak butuh bantuan ataupun belas kasih kalian. Pergi dari sini! Lebih baik aku membusuk dipenjara daripada harus mendapatkan pertolongan dari kalian.” Alih-alih marah, Yuna terdengar sangat kecewa karena bukan Yeon yang datang.
“Nona,” ujar polisi yang berdiri di depan Larasati. “Apa anda tahu apa yang dilakukan ibu anda?” tanta polisi itu dan tentu saja Yuna tidak tahu.
“Saya tidak tahu dan juga tidak mau tahu,” jawab Yuna dan hendak balik badan memutuskan untuk kembali saja ke jeruji besi.
Toh hidupnya juga hancur, untuk apa dipertahankan lagi. Hatinya sedang sakit sekarang, jadi Yuna terlihat seperti bukan Yuna yang biasanya.
“Ibu anda berlutut di depan ayah Mike dan memohon agar anda dibebaskan dengan menggunakan dirinya sebagai jaminan,” seru polisi itu menghentikan langkah Yuna dan berhasil. Yuna sungguh sangat terkejut, seorang Larasati bisa berbuat seperti itu untuknya. Seketika ia balik badan dan menatap wajah Larasati yang terlihat sedih.
“Ibu anda berjanji akan membimbing anda agar tidak melakukan kesalahan lagi. Syukurlah ayah tuan Mike mau memenuhi permintaan ibu anda dan mencabut tuntutannya. Harusnya anda berterimakasih padanya. Tidak ada yang mau membela anda. Semua orang di luar sana menuntut agar anda mendapat hukuman yang berat atas apa yang sudah anda lakukan.”
“Tapi saya tidak melakukan kesalahan, pak Polisi. Kejadian itu tidak disengaja, saya merasa terancam dan mencoba melindungi diri? Di mana salah saya?” pekik Yuna meminta keadilan untuknya.
“Saya tahu, tapi … yang anda lakukan telah menyebabkan orang itu hampir saja kehilangan nyawa. Artinya, anda juga melanggar hukum. Negara kita adalah negara hukum, Nona. Peraturan tetaplah peraturan. Banyak saksi yang memberatkan anda, tapi ibu anda … meski dalam kadaan sakit, dia menyempatkan diri datang kemari dan memohon ampunan untuk anda. Hargailah usahanya, Nona. Buanglah keegoisan anda dan pulanglah bersama mereka.” Polisi itu meyakinkan Yuna agar mengikuti prosedur yang ada. Sebab, berkas-berkas pembebasan Yuna juga sudah siap.
Wah hebat! Tak hanya pandai menyiksa orang, rupanya keluarga angkat Yuna, pandai juga berakting dan memanfaatkan situasi seolah mereka adalah pahlawan kesiangan yang baik dan rendah hati.
Tak ada gunanya juga bagi Yuna untuk berdebat di kantor polisi ini, apapun yang ia katakan, takkan ada yang mau percaya padanya. Hanya saja, ada hal yang membuat Yuna kecewa berat sampai terasa disayat-sayat.
Disaat seperti ini, baik Yeon ataupun keluarga Yeon, tak ada di sisinya saat ia benar-benar membutuhkannya. Keluarga tunangannya itu, sepertinya benar-benar telah melupakan Yuna. Itulah yang Yuna pikirkan sekarang ini. Hatinya sekarang serasa jauh lebih sakit ketimbang tuduhan kriminal yang disematkan padanya.
Di mana kau Yeon? Kenapa bukan kau yang menolongku? Jerit Yuna dalam hati. Ia menangis pilu dalam hati karena orang yang ia nantikan sekian lama, tak pernah ada disisinya.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Aqilla Setiadi
yeon kebanyakan rencana,,yuna mati dikerjain sodaranya baru tau rasa..
sok yg punya uang dan kuasa..🤮🤮
2023-10-26
0
guntur 1609
knp yeon tega. wqlaupun hnya menguj. tapi gak keterlaluan begini
2023-08-17
0
Bambang Setyo
Siasat apaan nih yg dijalanin sama keluarga angkatnya yuna... Yuna sudah kecewa sama yeon.. Yeon kau kenapa juga gak muncul2..
2022-12-19
0