Suamiku Pura-pura Buta
Pukul 16.00 WIB, merupakan waktu padat-padatnya kendaraan berlalu lalang. Seluruh jalan dimana-mana mengalami macet karena lonjakan kendaraan di jalan raya. Hiruk pikuk suasana kota terlihat ramai disepanjang jalan, tidak ada sepi-sepinya. Namanya juga perkotaan, lingkungannya sangat berbeda dengan pedesaan. Hal itu wajar terjadi karena antara jam 07.00 pagi dan jam 16.00 sore adalah jam-jam orang berangkat dan pulang kerja. Kemacetan, biasa terjadi di jam-jam segitu sehingga bikin orang bosan dan jengah.
Sore ini, Yuna pulang lebih awal dari tempat kerjanya yang berada di rumah sakit Atma Jaya. Baru seminggu yang lalu Yuna mengucapkan sumpah profesi sebagai bidan setelah ia dinyatakan lulus dengan nilai camlaude dan langsung diterima kerja di rumah sakit tempat ia praktek dulu. Yuna adalah salah satu mahasiswi yang memiliki prestasi cukup baik di akademinya sehingga beberapa rumah sakit merekrutnya untuk bekerja di sana. Kesempatan emas itupun tak dilewatkan Yuna dan ia memilih bekerja di rumah sakit Atma Jaya, karena hanya rumah sakit itulah yang lumayan dekat dengan rumahnya.
Jurusan kebidanan adalah jurusan yang dipilih Yuna ketika ia lulus dari SMA. Peringkat dan nilainya yang selalu baik mendorong gadis cantik itu mengambil jurusan, dimana banyak digeluti oleh para kaum hawa. Terbukti sudah, dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun, Yuna bisa menyelesaikan studinya dan lulus sebagai bidan dengan nilai terbaik. Sekarang, ia juga sudah bekerja di salah satu rumah sakit ternama.
Walau masih tergolong baru, Yuna memiliki kemampuan luar biasa sehingga bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit serta para senior-seniornya. Potensi Yuna yang tak diragukan lagi, paras cantik dan rendah hati, membuat Yuna jadi idola ditempatnya bekerja. Hanya saja, Yuna lebih suka mandiri dan tak ingin bergantung pada orang lain. Termasuk sekarang ini, ia menolak banyak tawaran temannya baik dari laki-laki ataupun perempuan yang ingin mengantarnya pulang. Bidan muda nan cantik itu lebih suka pulang sendiri dengan naik bis seperti biasanya.
“Hai Yuna, apa kau mau kuantar? Jalanan sedang macet sekarang, kau pasti pulang terlambat jika menunggu bis datang,” tanya Micle. Ia adalah salah satu teman kerja Yuna yang nomer kesekian, menawari Yuna pulang.
Sebelumnya sudah banyak orang menawarkan diri dengan tawaran sama, tapi selalu ditolak halus oleh Yuna. Entah ada angin apa, pria yang biasa di sapa dengan dokter tampan Mike, yang termasuk salah satu idola banyak kaum hawa di rumah sakit, tiba-tiba saja berhenti di depan halte bis tempat Yuna berdiri sekarang.
“Tidak, terimakasih dokter, aku tak biasa diantar. Aku bisa pulang sendiri,” tolak Yuna halus.
“Kau yakin?” tanya Mike penuh harap.
“Iya, terimakasih, silahkan duluan.” Yuna tetap tersenyum ramah.
Wajah cantik Yuna membuat pria itu langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Padahal baru seminggu Yuna berkerja di rumah sakit, tapi ia sudah tak bisa menahan diri untuk tidak lebih dekat dengan wanita cantik seperti Yuna.
“Aku harap lain kali, kau mau kuantar pulang.” Nada suara Mike langsung terdengar sedih dan kecewa, tapi ia juga tak bisa memaksa Yuna untuk ikut dengannya. Apalagi sudah banyak orang memerhatikan mereka.
Yuna tak menyahut karena tak mungkin ada lain kali. Sebab, sampai detik ini Yuna sengaja tak mendekatkan diri pada pria manapun karena ia sudah memiliki tunangan masa kecil bernama, Yeon. Yah, saat masih kecil, Yuna sudah betunangan dan tunangannya itu tinggal di Swiss.
Karena suatu alasan, Yuna dan Yeon terpisah dari kecil dan belum pernah bertemu lagi hingga sekarang. Namun sosok Yeon, akan tetap terkenang di hati Yuna dan ia terus akan menunggu tunangannya kembali sesuai dengan janji yang sudah mereka berdua sepakati.
Entah kapan Yeon kembali. Yuna belum bisa memastikannya karena selama terpisah, keduanya dilarang berkomunukasi satu sama lain. Bahkan seperti apa wajah Yeon sekarang, Yuna sungguh tidak tahu. Yang Yuna tahu hanyalah, mereka pasti akan menikah begitu Yeon pulang dari Swiss.
Rindu? Tentu saja Yuna merindukan Yeon, tapi ia tidak hanya rindu pada Yeon saja, ia juga merindukan calon ibu mertuanya serta adik-adik Yeon yang lucu dan menggemaskan. Itu dulu, kalau sekarang mungkin Bima dan Lea, sudah dewasa seperti dirinya.
Alasan utama Yuna mau menerima pertunangan itu, karena ia menyukai dan mengidolakan mertua seperti Shena, ibu dari Yeon. Sebab itulah begitu Shena memintanya untuk menjadi menantu, Yuna yang kala itu masih berusia 8 tahun, langsung setuju.
Banyak hal yang sudah terjadi sehingga tunangan Yuna dan seluruh keluarganya memutuskan pergi dari negara ini. Namun, mereka akan kembali ketika Yeon dan Yuna sudah siap menikah. Dan sekaranglah saatnya. Hanya saja Yuna tidak tahu kapan Yeon dan seluruh keluarganya kembali kemari untuk menjemputnya. Itu karena Yuna telah lost contact dengan mereka semua. Sempat juga Yuna kehilangan harapan dan melupakan semuanya, tapi lubuk hatinya yang terdalam mengatakan bahwa ia memang harus menunggu Yeon dan keluarganya kembali, cepat … atau lambat, mereka semua pasti akan kembali.
Sejak kepergian Yeon beberapa tahun silam, Yuna terus menyibukkan diri dengan terus belajar dan belajar. Ia tidak suka bergaul dengan banyak pria atau teman sebayanya dan cenderung memilih menyendiri. Akibatnya, Yuna dikenal sebagai kutubuku disekolahnya karena ia lebih suka berada diperpustakaan ketimbang bermain dengan teman-temannya yang lain. Yuna remaja, tak punya banyak teman, karena dunianya hanya berkutat dengan buku-buku yang ia suka.
Meski demikian, Yuna bukanlah gadis sombong yang tak ingin bertegur sapa dengan siapapun yang mengenalnya. Gadis cantik itu selalu bersikap ramah pada siapa saja dan bersedia membantu jika mereka mengalami kesulitan belajar. Bahkan ketika di bully pun, Yuna selalu bersikap tenang dan bijak. Ia mengalahkan si pembully dengan sikap tenangnya yang bersahaja dan tidak menunjukkan kalau Yuna lemah. Akhirnya, semua teman-teman yang tadinya tidak suka, berubah kagum pada Yuna. Lambat laun, mereka mulai menghargai karakter seorang Yuna yang tak banyak bicara dan lebih suka membaca.
Itulah sedikit gambaran kisah tentang Yuna. Si gadis desa yang berprofesi sebagai bidan dan kini mulai jadi idola banyak pria. Namun, sang idola ini tetap setia menunggu pangerannya datang untuk menjemputnya walau ia tidak tahu kapan pangeran itu kembali dari luar negeri. Seperti apa rupanya, tampankah? Jelekkah? Tinggikah? Pendekkah? Gemukkah? Kuruskah? Yuna benar-benar tidak tahu, tapi satu hal yang pasti, bagaimanapun bentuk dan rupa Yeon, Yuna akan selalu menerimanya dengan senang hati. Karena Yeon, adalah takdirnya.
Tak berselang lama setelah kepergian Mike, bis yang ditunggu-tunggu Yuna akhirnya datang. Ia dan beberapa orang lainnya langsung masuk ke dalam bis antarkota itu. Belum juga 10 menit setelah bis melaju, tiba-tiba saja ada keributan di dalam bis sehingga membuat penumpang lain jadi tidak nyaman. Yuna yang duduk dipinggir jendela memerhatikan sumber keributan itu dan langsung ikut jengah juga. Rupanya, ada seorang ibu-ibu, sedang hamil besar bertengkar dengan seorang pria kasar tak dikenal.
“Apa kau buta, ha? Kau tidak lihat ada orang duduk di sini? Bisa-bisanya kau menabrakku dengan perut besarmu itu? Apa mentang-mentang kau hamil terus minta diperlakukan istimewa begitu?” teriak pria berbadan besar itu dengan kasar pada ibu hamil yang berdiri di sisinya.
Bukannya bertoleransi memberikan kursinya pada wanita yang membutuhkan, bapak-bapak nggak ada akhlak itu malah marah-marah nggak jelas. Padahal ia hanya tak sengaja kena senggol sedikit, tapi langsung muntap tak karuan. Dasar egois.
BERSAMBUNG
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Ambar
Michael nggak sih yang benar ejaannya kalau dibaca maikel
2023-10-19
0
Abinaya Albab
yuhuuuu...lanjut anaknya setelan selesai baca kisah bpk sama emaknya
2023-10-16
0
Luluk Mujiati
ceritanya menarik
2023-08-06
0