Putra Konglomerat

Putra Konglomerat

Malaikat Penolong

Rendra Adiyasta seorang pemuda berusia 27 tahun. Dia bekerja sebagai kuli panggul di sebuah grosir pakan ternak di kota Jakarta. Dia tinggal di sebuah desa terpencil di kota itu.

Setiap hari Dia menempuh jarak kurang lebih 60 km untuk sampai di tempat kerjanya. Dia hanya seorang tamatan SMA yang dulu hanya mengandalkan beasiswa sampai lulus karena dia termasuk salah satu siswa berprestasi di sekolahnya. Saat duduk di bangku kuliah terpaksa dia harus keluar karena dia tidak mampu membayar biaya kuliahnya. Akhirnya dia memutuskan berhenti kuliah dan bekerja.

Waktu itu Rendra pulang kerja melewati hutan yang menghubungkan dengan desanya. Saat dia mengendarai sepeda motornya, dia mendengar suara orang minta tolong.

Rendra berfikir itu suara hantu yang ingin menganggunya karena waktu itu sudah menjelang maghrib. Namun Rendra terus melajukan sepda motornya, tetapi suara itu justru semakin terdengar jelas ditelinganya. Kemudian Rendra menghentikan sepeda motornya lalu dia parkirkan di tepi jalan.

Rendra mencoba mendengarkan suara itu dan ternyata benar ada seseorang yang minta tolong dari jurang di samping Rendra berdiri.

"Tolong...tolong....!" suara yang itu terdengar sangat lemah bahkan hampir tak terdengar.

Akhirnya Rendra memutuskan untuk turun lewat jalan setapak yang mungkin sulit bagi orang asing untuk menemukan jalan itu. Jalan yang tertutup semak- semak yang sangat rimbun. Jalan yang beresiko tinggi apabila nekad melewatinya. Namun rasa penasaran Rendra membuatnya semakin nekat untuk terus turun ke jurang itu.

Betapa terkejutnya Rendra ketika melihat seorang laki- laki yang tergantung di jurang dan hanya berpegangan akar pohon.

"Nak, tolong aku!" ucap lelaki itu.

Rendra langsung mengulurkan tangannya dan berusaha menyelamatkan lelaki itu.

"Pak, tolong pegang tanganku!" ucap Rendra sambil mengulurkan tangannya.

Akhirnya dengan penuh perjuangan Rendra bisa menyelamatkan laki-laki itu.

Rendra sangat kaget ketika dia mengetahui siapa laki-laki itu.

"Pak Darmawan!" ucap Rendra kaget.

Darmawan adalah pelanggan setianya di kota. Dia adalah seorang pengusaha property dan juga seorang pemilik peternakan terbesar di desa tempat Rendra tinggal.

"Pak, kenapa bapak bisa jatuh?" tanya Rendra.

"Nak Rendra, tadi ada seekor kucing yang melintas kemudian aku menghindarinya dengan membanting sepeda motorku ke kanan namun tetapi malah terjatuh." ucap Darmawan.

"Ya Tuhan, memang bapak mau kemana?" tanya Rendra.

"Aku mau ke peternakan, Nak!" jawab Darmawan.

Rendra langsung membawa Darmawan naik dan membawanya ke jalan.

"Nak Rendra, terima kasih kamu sudah menyelamatkanku." ucap Darmawan.

"Sama-sama, Pak! kebetulan saya mau pulang." jawab Rendra.

Akhirnya Rendra membawa Darmawan ke rumahnya karena hari sudah mulai gelap.

"Sebaiknya bapak ikut ke rumah saya dulu!" ajak Rendra.

"Apa tidak merepotkan?" tanya Darmawan.

"Tidak Pak," jawab Rendra.

Rendra mengajak Darmawan menginap di rumahnya, dia akan mengantarnya besok pagi.

Rendra melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju rumahnya. Rumah yang sangat sederhana yang ia tempati bersama ibunya.

Beberapa menit kemudian, Rendra sampai di depan rumahnya. Dia memarkir motor di teras rumahnya.

"Mari masuk, Pak!" Rendra mengajak Dermawan masuk ke dalam rumahnya.

"Kamu tinggal sendiri?" tanya Darmawan sambil melihat ke kanan dan ke kiri.

"Tidak pak, saya tinggal bersama ibu! Mungkin beliau masih di mushola." jawab Rendra dengan tersenyum pada Darmawan.

Darmawan hanya manggut- manggut dan membalas senyum Rendra.

"Duduk dulu pak, saya buatkan minum!" ucap Rendra mempersilahkan Darmawan duduk. Dia kemudian langsung masuk ke dapur untuk membuatkan minum Darmawan.

"Terima kasih Nak Rendra, maaf bapak merepotkan!" jawab Darmawan.

Beberapa menit kemudian Rendra keluar membawa dua cangkir teh hangat dan membawa sepiring gorengan yang ia dapatkan di meja makan.

"Mari pak diminum!" Rendra meletakkan dua cangkir diatas meja dan sepiring gorangan.

"Assalamualaikum Ren!" seorang wanita yang masih memakai mukena masuk ke dalam rumah itu sambil mengucap salam.

"Waalukum salam, " jawab Rendra kemudian dia berjalan untuk menyalami ibunya.

Wanita itu kaget saat dia tahu ada orang lain dalam rumahnya.

"Ren, bapak itu siapa?" tanya ibunya Rendra.

"Ini Pak Darmawan, Bu! maaf Rendra membawanya kesini!" jawab Rendra.

"Pak Darmawan pemilik peternakan itu?" tanya ibunya.

"Benar Bu, tadi Rendra menolongnya dari jurang." ucap Rendra.

"Maaf saya merepotkan!" ucap Darmawan.

"Tidak Pak, tapi maaf jika kami hanya bisa memberikan tempat yang tidak terlalu nyaman. Seperti inilah keadaan kami!" ucap wanita yang telah melahirkan Rendra itu.

Ibunya langsung masuk ke dalam kamarnya untuk melepas mukenanya kemudian dia menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam yang tadi sudah dimasak. Kemudian dia memanggil Rendra dan mengajaknya makan malam.

"Rendra... ajak Pak Darmawan masuk untuk makan malam!"

Mereka bertiga makan malam bersama meski hanya seadanya tapi bagi Rendra masakan ibunya paling enak dari masakan restoran. Ayam goreng, tempe orak- arik dan sambal terasi adalah menu kesukaan Rendra. Setiap akhir pekan ibunya selalu memasak menu kesukaan Rendra karena dia tahu jika Rendra akan pulang.

"Maaf Pak, kami gak bisa memberi makanan yang enak karena keadaan kami yang hanya pas-pasan." ucap ibunya Rendra.

"Ini sudah istimewa sekali, terima kasih bu." kata Darmawan.

Setelah selesai makan malam, Rendra menuju ke ruang tamu untuk menemani Darmawan yang tak mau tidur.

"Kenapa bapak masih belum tidur?" tanya Rendra.

"Nak Rendra, bapak gak bisa tidur karena ada sesuatu yang ingin bapak katakan!" ucap Darmawan.

"Tentang apa, Pak?" tanya Rendra.

"Waktu di jurang aku sempat mengucapkan nazar. " ucap Darmawan.

"Nazar apa, Pak?" tanya Rendra penasaran.

Darmawan menghela nafasnya kemudian dia berkata pada Rendra, "Barang siapa yang bisa menolongku, jika itu pria lajang akan aku nikahkan dengan putri pertamaku dan jika itu seorang perempuan lajang akan aku angkat jadi saudaraku namun jika keduanya sudah menikah maka aku akan memberikan peternakanku untuknya."

Rendra diam dan dia sangat kaget dengan ucapan Darmawan. Jantungnya bergetar hebat karena bagi Rendra pernikahan bukan suatu permainan. Dia hanya ingin menikah dengan wanita yang sangat dia cintai.

"Maaf tapi saya_!" belum selesai melanjutkan kata-katanya Darmawan sudah menyela ucapan Rendra.

"Nak Rendra ini adalah nazarku! Aku harap kamu tidak menolaknya karena nazar adalah sebuah janji yang tak boleh diingkari." ucap Darmawan.

"Tapi saya tidak pantas menikah dengan putri bapak!" jawab Rendra.

"Nak Rendra, janji adalah hutang yang harus dibayar!" ucap Darmawan.

"Tapi saya tidak akan bisa membahagiakannya." Rendra terlihat semakin bingung.

"Nak Rendra, Bapak yakin kamu mampu membuat putriku bahagia." ucap Darmawan.

"Maaf pak, apa sebaiknya bapak pikir-pikir terlebih dahulu?" ucap ibunya Rendra yang tiba-tiba keluar dari dalam.

"Saya sudah sangat yakin jika Nak Rendra adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab jadi buat apa saya berpikir lagi." jawab Darmawan.

"Apakah putri anda bersedia menikah dengan anakku?" tanya wanita itu yang tak lain adalah ibunya Rendra.

"Nak Rendra dan ibu tenang saja! semua itu menjadi urusanku!" jawab Darmawan penuh keyakinan.

"Rendra, bagaimana keputusanmu?" tanya ibunya.

"Sebenarnya aku masih ragu untuk menjalaninya." jawab Rendra

"Nak Rendra, bapak mohon menikahlah dengan putriku!" ucap Darmawan memohon.

Akhirnya Rendra menganggukkan kepalanya tanda dia menyetujui perjodohan itu. Meski Rendra ragu tetapi dia merasa kasihan dengan Darmawan.

Setelah terjadi kesepakatan Rendra mengajak Darmawan untuk istirahat karena malam semakin larut.

"Maaf Pak, hanya tempat seperti ini yang bisa saya berikan!" ucap Rendra. .

"Tidak apa-apa Nak, ini sudah cukup." jawab Darmawan.

Darmawan merebahkan tubuhnya didalam kamar milik Rendra. Kamar dengan kasur sederhana namun terlihat sangat rapi. Sementara itu Rendra tidak di bawah dengan tikar dan berselimutkan sarung kotak-kotak yang menjadi kesukaannya.

"Hey kamu siapa?" teriak seorang wanita yang tiba-tiba mendorong Rendra hingga dia terbangun dari tidurnya.

"Hah... aku mimpi!" ucapnya.

"Kenapa Nak Rendra?" tanya Darmawan yang saat itu sudah rapi dan hendak menjalankan sholat subuh.

"Saya mimpi bertemu dengan seorang wanita cantik tapi dia mengusirku!" Rendra menceritakan mimpinya pada Darmawan.

"Mungkin itu Melisa dan butuh perjuangan untuk menaklukkannya karena dia sangat keras kepala." ucap Darmawan.

"Hah...!"

Terimakasih Reader semua sudah mampir di novel pertama aku! Maaf jika masih banyak salah kata dan typo semoga kedepannya lebih baik lagi.

Terpopuler

Comments

Alif Maulana

Alif Maulana

enggak salah tuh thor kerja jauhnya 60km. .

2022-12-20

0

Amir Khan

Amir Khan

mantab baca cerita sambil tiduran

2022-10-26

0

ONE •777

ONE •777

Lanjutkann

2022-04-20

2

lihat semua
Episodes
1 Malaikat Penolong
2 Kesepakatan
3 Pernikahan
4 Tak Dianggap
5 Pelanggan Setia
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Aku juga punya hati
9 Ternyata dia masih virgin
10 Terulang Kembali
11 Melisa ketahuan
12 Sandiwara harus berakhir
13 Aisyah penolongku
14 Malaikat penolong ibuku
15 Rendra putraku?
16 Bertemu Kakek
17 Kembali Pada Melisa
18 kejujuranku
19 Melisa Hamil
20 Pertengkaran
21 Bercerai
22 Cinta Pertamaku
23 Dia Anakku
24 Adik Mantan Istriku
25 Menerima Lamaran
26 Aisyah Hilang
27 Rendra Adiyasta Hadinata
28 Baju Pengantin
29 Albert Putra
30 Ketahuan
31 Rencana Licik
32 Koma
33 Tertipu
34 Pengkhianatan
35 Aku Pilih Dia
36 Rosa vs Herdiansyah
37 Siapa Dia?
38 Disekap
39 Kabur
40 Benih Cinta Masa Lalu
41 Kembali Kuliah
42 Aku Mencintaimu
43 Akan Kembali
44 Rendra Kecelakaan
45 Melisa Pergi
46 Aisyah Melahirkan
47 Putri sholehah
48 Surprise Untuk Aisyah
49 Pencarian
50 Menjemput Melisa
51 Rendra sadar
52 Berdamai
53 Harus menikah
54 Maafkan Aku!
55 Arini Jatuh Cinta
56 Masa lalu Arini
57 Pernikahan Arini
58 Budi Menemui Rendra
59 Malam Yang Ditunggu
60 Menemui Antonius
61 Kesepakatan
62 Mutia Pingsan
63 Berobat ke Luar negeri
64 Kenapa Harus Melisa?
65 Rico kecewa
66 Rencana Pernikahan
67 Mutia Berpulang
68 Aisyah Kembali
69 Rumah Baru Melisa
70 Kamu Berubah!
71 Aisyah Marah
72 Rendra Cemburu
73 Musuh Bebuyutan
74 Kehamilan Melisa
75 Kembali ke Mansion
76 Aisyah Kecewa
77 Romi Berkhianat
78 Hukuman Romi
79 Pengakuan Romi
80 Karina Prayoga
81 Rencana Yang Gagal
82 Rico Melamar Arini
83 Terjerat masa lalu
84 Setuju Menikah
85 Pertengkaran Arini dan Rendra
86 Sayang Revan
87 Roy kembali.
88 Aisyah selingkuh
89 Pergi dan Menyesal
90 Aisyah Bahagia
91 Hadinata Berpulang
92 Pewaris Tunggal
93 Doa Melisa
94 Rendra Berhasil
95 Rencana Berdamai
96 Damai
97 Damai Bersatu
98 Tragedi Pagi Hari
99 Melisa Kritis
100 Melisa Sadar
101 Tanpamu Hampa
102 Melapas Billy
103 Rencana Gagal
104 Aku Ingin Pergi
105 Dimana Aisyah?
106 Menunda Pergi
107 Aku Bisa Tanpamu
108 Mari Kita Rujuk
109 Menolak Rujuk
110 Selamat
111 Akhirnya Terbongkar
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malaikat Penolong
2
Kesepakatan
3
Pernikahan
4
Tak Dianggap
5
Pelanggan Setia
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Aku juga punya hati
9
Ternyata dia masih virgin
10
Terulang Kembali
11
Melisa ketahuan
12
Sandiwara harus berakhir
13
Aisyah penolongku
14
Malaikat penolong ibuku
15
Rendra putraku?
16
Bertemu Kakek
17
Kembali Pada Melisa
18
kejujuranku
19
Melisa Hamil
20
Pertengkaran
21
Bercerai
22
Cinta Pertamaku
23
Dia Anakku
24
Adik Mantan Istriku
25
Menerima Lamaran
26
Aisyah Hilang
27
Rendra Adiyasta Hadinata
28
Baju Pengantin
29
Albert Putra
30
Ketahuan
31
Rencana Licik
32
Koma
33
Tertipu
34
Pengkhianatan
35
Aku Pilih Dia
36
Rosa vs Herdiansyah
37
Siapa Dia?
38
Disekap
39
Kabur
40
Benih Cinta Masa Lalu
41
Kembali Kuliah
42
Aku Mencintaimu
43
Akan Kembali
44
Rendra Kecelakaan
45
Melisa Pergi
46
Aisyah Melahirkan
47
Putri sholehah
48
Surprise Untuk Aisyah
49
Pencarian
50
Menjemput Melisa
51
Rendra sadar
52
Berdamai
53
Harus menikah
54
Maafkan Aku!
55
Arini Jatuh Cinta
56
Masa lalu Arini
57
Pernikahan Arini
58
Budi Menemui Rendra
59
Malam Yang Ditunggu
60
Menemui Antonius
61
Kesepakatan
62
Mutia Pingsan
63
Berobat ke Luar negeri
64
Kenapa Harus Melisa?
65
Rico kecewa
66
Rencana Pernikahan
67
Mutia Berpulang
68
Aisyah Kembali
69
Rumah Baru Melisa
70
Kamu Berubah!
71
Aisyah Marah
72
Rendra Cemburu
73
Musuh Bebuyutan
74
Kehamilan Melisa
75
Kembali ke Mansion
76
Aisyah Kecewa
77
Romi Berkhianat
78
Hukuman Romi
79
Pengakuan Romi
80
Karina Prayoga
81
Rencana Yang Gagal
82
Rico Melamar Arini
83
Terjerat masa lalu
84
Setuju Menikah
85
Pertengkaran Arini dan Rendra
86
Sayang Revan
87
Roy kembali.
88
Aisyah selingkuh
89
Pergi dan Menyesal
90
Aisyah Bahagia
91
Hadinata Berpulang
92
Pewaris Tunggal
93
Doa Melisa
94
Rendra Berhasil
95
Rencana Berdamai
96
Damai
97
Damai Bersatu
98
Tragedi Pagi Hari
99
Melisa Kritis
100
Melisa Sadar
101
Tanpamu Hampa
102
Melapas Billy
103
Rencana Gagal
104
Aku Ingin Pergi
105
Dimana Aisyah?
106
Menunda Pergi
107
Aku Bisa Tanpamu
108
Mari Kita Rujuk
109
Menolak Rujuk
110
Selamat
111
Akhirnya Terbongkar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!