Tak Dianggap

Aku mengambil sepeda motorku yang terparkir di parkiran paling ujung.

Aku mengendarai sepeda motor dengan kecepatan pelan menuju rumah baruku yaitu rumah mertuaku Pak Darmawan. Beliau adalah seorang pemilik perusahaam property dan seorang pemilik peternakan terbesar di kotaku.

Statusku sekarang adalah menantu Pak Darmawan. Namun pernikahan yang aku jalani adalah pernikahahan palsu.

Aku merasa tubuhku sangat capek, lelah dan pegal. Tadi aku menerjang jalanan kota yang sangat ramai, aku mengendarai sepeda mototku saat matahari sedang di atas kepalaku.

Keringatku bercucuran meskipun aku memakai helm namun panas matahari sangat menyengat.

Setelah sampai di gerbang besar , satpam membukakan pintu lalu mempersilahkan aku masuk.

"Silahkan masuk Tuan!" Satpam itu dengan sopan mempersilahkan aku masuk.

Aku memasuki rumah besar itu untuk kedua kalinya. Namun statusku saat ini adalah menantu.

(Sekarang aku menjadi menantu di rumah ini, meskipun tak ada yang mau menerimaku namun aku akan tetap melakukan apa yang menjadi tugasku.) aku melamun hingga tiba- tiba ada sesorang yang mengagetkanku.

"Ngelamun?" Dia menyenggolku.

Saat aku menoleh aku kaget ternyata Melisa yang mengagetkanku.

"Melisa!"

"Panggil apa?" Dia melotot ke arahku.

"Nona Melisa!" Aku mengulangi perkataanku.

"Aku pulang karena aku tidak mau kamu masuk ke kamarku, kamarmu ada di dekat ruang para pelayan." Melisa menjelaskan kepadaku.

Akupun mengangguk lalu aku berjalan menuju kamar yang sekarang menjadi kamarku.

Aku membuka pintu dihadapanku betapa terkejutnya aku karena kamar itu sangatlah kotor. Kamar yang mungkin tidak pernah ditempati dan tidak pernah dibersihkan.

(Aku masih bersyukur diberi tempat tinggal ) batinku.

Aku meletakkan tas kecil di atas meja kecil di sampingku. Aku mulai membersihkan tempat itu. Setelah bersih Melisa memberiku kasur tipis dan bantal.

"Ini buat tidur malam ini, tidak ada kasur besar." melempar kasur dan bantal ke arahku.

"Terima kasih Nona Melisa." Terasa sakit sakali saat aku menyebut istriku sendiri dengan sebutan nona.

"Heh..ingat besok kalau didepan Papa kamu harus memanggilku sayang!"

Akupun mengangguk tanda menyetujuinya.

Melisa berbalik dan berkata , "Ingat mulai besok kamu laksanakan tugas rumah, memasak, ngepel, mencuci dan semua tugas itu harus kamu yang melakukan."

"Baik Nona Melisa." Aku menyetujui apapun yang istriku perintahkan. Aku akan bersabar semoga suatu hari nanti aku bisa mendapatkan kebahagiaan.

Melisa kembali ke kamarnya, sedangkan aku masuk menuju kamarku.

Tak terasa hari sudah petang, aku menuju kamar mandi dipojok dapur. Aku bersihkan diri lalu aku menjalankan kewajibanku Sholat Maghrib.

Tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara Melisa yang berteriak memanggilku.

Aku bergegas menyelesaikan sholatku lalu aku keluar menemui Melisa.

"Nona, ada apa memanggilku?" tanyaku

"Buatkan aku jus alpukat dengan sedikit gula!" perintahnya.

"Baik, aku buatkan!" aku beranjak pergi ke dapur untuk membuat pesanan istriku.

Setelah selasai membuat jus aku mengantarkan ke kamar istriku.

"Silahkan Non, jus sudah jadi!" Aku meletakkan segelas jus di meja dekat tempat tidurnya.

"Inget ya, jus alpukat setiap hari harus sudah tersedia disini!"

Akupun mengangguk lalu aku keluar dari kamar Melisa.

Aku pergi ke kamarku, kamar yang beralaskan kasur tipis pemberian Melisa.

Namun aku tetap bersyukur dengan apa yang Allah berikan padaku, setidaknya masih ada tempat berteduh.

Sesampai di kamar aku rebahkan tubuhku lalu kucoba memejamkan mataku namun begitu sulit. Aku memikirkan Ibuku yang tinggal sendiri di desa.

Kami hidup serba kekurangan, cacian, hinaan sudah sering kami dapatkan. Namun aku tetap sabar menghadapi hidup ini.

Gajiku bekerja hanya cukup untuk makan sehari- hari itupun masih kurang kadang ibu masih harus berhutang di warung tetangga.

Sekarang yang aku pikirkan bagaimana ibu akan mencukupi kebutuhannya sementara aku tidak lagi bersamanya.

Akhirnya aku putuskan besok aku akan kembali bekerja. Aku akan menyelesaikan tugas rumah ini sebelum aku berangakat kerja. Aku bisa memejamkan mata ini tepat jam 11.00 malam.

Aku bangun jam 03.00 lalu aku kerjakan apapun yang telah dijelaskan oleh istriku.

Menyapu halaman, mengepel , memasak semua sudah selesai pukul 06.00.

Aku menyiapkan menu sarapan dimeja makan dan aku mencoba membangunkan istriku.

Tok..tok...tok..!( kuketuk kamar istriku)

Dengan rambut acak-acakkan dia membuka pintu kamarnya.

"Kenapa?" jawabnya ketus

"Maaf Non, semua sudah saya selesaikan dan sarapan juga sudah tersedia di meja makan!"

"Terus saya harus bilang wow..gitu!"

"Bukan Non, saya mau berangkat kerja dan nanti saya pulang sekitar jam 04.00 sore." Aku menjelaskan pada istriku.

"Cuma mau bilang itu, aku masih ngantuk!" pintu kamar ia tutup dengan sangat keras.

Akupun tidak peduli, aku turun ke lantai bawah lalu aku mengambil sepeda motorku menuju tempatku kerja.

Kini jarak tempuhku untuk sampai ke tempatku kerja hanya 10 km dan hanya butuh waktu 15 menit.

###

Hari menjelang sore akhirnya aku bisa pulang kembali. Sebelum pulang ke rumah aku mampir makan di warung tenda dekat rumah istriku.

"Bu tempe penyetnya 1, sama teh panas ya!" aku memesan makanan untuk makan malamku.

"Kok cuma tempe mas!" Pemilik warung itu bertanya padaku.

"Iya, maaf belum gajian dan uangku tidak cukup ." jawabku dengan jujur.

Setelah makanan disajikan aku memakannya dengan lahap karena aku sangat lapar.

Setelah selesai aku melajukan motorku ke rumah megah istriku.

Pak Satpam membukakanku pintu, aku memarkir motorku di dekat pos Satpam .

Aku hendak masuk ke rumah istriku. Namun sebelum aku membuka pintu tiba- tiba pintu terbuka dan istriku menyiramku dengan air satu ember.

byurr...( suara air diguyur ke tubuhku)

"Heh Babu dari mana saja, jam segini baru pulang? "teriaknya marah- marah.

Aku yang sudah basah kuyup hanya diam dan aku hendak masuk namun tidak diijinkan olehnya.

Akhirnya aku masuk rumah lewat pintu belakang dan aku membersihkan diriku di kamar mandi.

Baru saja aku ganti pakaian dia kembali berteriak memanggilku.

Aku diam karena badanku capek, seandainya dia tidak menyiramku mungkin aku akan melakukan apapun yang dia suruh.

Tapi ini sudah keterlaluan aku seorang lelaki yang seharusnya sebagai istri dia yang melayaniku bukan aku yang harus dia jadikan budaknya.

Mungkin seandainya suatu saat nanti aku menjadi orang sukses mungkin dia baru akan menganggapku.

Aku mengunci pintu kamarku sengaja aku tidak mau melakukan apapun perintahnya. Biarkan dia berteriak sepuasnya aku tak peduli.

Melisa menggedor-gendor pintu kamarku namun aku tetap diam tak bersuara. Sudah terlanjur sakit hati sejak kemaren aku tinggal di rumah ini dia selalu merendahkanku. Dia menganggapku seperti sampah yang tak berguna.

Setelah menjalankan sholat isya aku tertidur dan aku terbangun pukul 03.00. Seperti biasa aku menjalankan sholat malam lalu aku kerjakan semua pekerjaan rumah yang ditugaskan Melisa.

Aku membuatkan dia sarapan sepiring nasi goreng dan aku letakkan di meja makan.

Tepat pukul 06.00 aku keluar dari rumah itu lalu melajukan motorku ke tempat kerjaku.

Aku berangkat tanpa berpamitan dengannya. Dan untuk rencanaku nanti sore sepulang kerja aku akan ke rumah sakit menjenguk mertuaku.

Meskipun disana masih ada satu orang yang membenciku namun aku tidak peduli. Niatku ingin menjenguk Papa mertuaku yang baik hati padaku.

Sebelum toko tempatku kerja buka aku mampir di warung angkringan sebelah tempatku kerja. aku mengisi perut meskipun hanya dengan minum teh panas.

Terima kasih sudah mampir💖

Mohon dukungan like dan komentarnya agar lebih semangat melanjutkan ceritanya.💕

Terpopuler

Comments

Amir Khan

Amir Khan

sabar

2022-10-26

0

Intan Raja

Intan Raja

ajiiib

2022-04-17

0

Gusti Ketut Antap

Gusti Ketut Antap

om pakai nama MC om jangan aku

2022-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 Malaikat Penolong
2 Kesepakatan
3 Pernikahan
4 Tak Dianggap
5 Pelanggan Setia
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Aku juga punya hati
9 Ternyata dia masih virgin
10 Terulang Kembali
11 Melisa ketahuan
12 Sandiwara harus berakhir
13 Aisyah penolongku
14 Malaikat penolong ibuku
15 Rendra putraku?
16 Bertemu Kakek
17 Kembali Pada Melisa
18 kejujuranku
19 Melisa Hamil
20 Pertengkaran
21 Bercerai
22 Cinta Pertamaku
23 Dia Anakku
24 Adik Mantan Istriku
25 Menerima Lamaran
26 Aisyah Hilang
27 Rendra Adiyasta Hadinata
28 Baju Pengantin
29 Albert Putra
30 Ketahuan
31 Rencana Licik
32 Koma
33 Tertipu
34 Pengkhianatan
35 Aku Pilih Dia
36 Rosa vs Herdiansyah
37 Siapa Dia?
38 Disekap
39 Kabur
40 Benih Cinta Masa Lalu
41 Kembali Kuliah
42 Aku Mencintaimu
43 Akan Kembali
44 Rendra Kecelakaan
45 Melisa Pergi
46 Aisyah Melahirkan
47 Putri sholehah
48 Surprise Untuk Aisyah
49 Pencarian
50 Menjemput Melisa
51 Rendra sadar
52 Berdamai
53 Harus menikah
54 Maafkan Aku!
55 Arini Jatuh Cinta
56 Masa lalu Arini
57 Pernikahan Arini
58 Budi Menemui Rendra
59 Malam Yang Ditunggu
60 Menemui Antonius
61 Kesepakatan
62 Mutia Pingsan
63 Berobat ke Luar negeri
64 Kenapa Harus Melisa?
65 Rico kecewa
66 Rencana Pernikahan
67 Mutia Berpulang
68 Aisyah Kembali
69 Rumah Baru Melisa
70 Kamu Berubah!
71 Aisyah Marah
72 Rendra Cemburu
73 Musuh Bebuyutan
74 Kehamilan Melisa
75 Kembali ke Mansion
76 Aisyah Kecewa
77 Romi Berkhianat
78 Hukuman Romi
79 Pengakuan Romi
80 Karina Prayoga
81 Rencana Yang Gagal
82 Rico Melamar Arini
83 Terjerat masa lalu
84 Setuju Menikah
85 Pertengkaran Arini dan Rendra
86 Sayang Revan
87 Roy kembali.
88 Aisyah selingkuh
89 Pergi dan Menyesal
90 Aisyah Bahagia
91 Hadinata Berpulang
92 Pewaris Tunggal
93 Doa Melisa
94 Rendra Berhasil
95 Rencana Berdamai
96 Damai
97 Damai Bersatu
98 Tragedi Pagi Hari
99 Melisa Kritis
100 Melisa Sadar
101 Tanpamu Hampa
102 Melapas Billy
103 Rencana Gagal
104 Aku Ingin Pergi
105 Dimana Aisyah?
106 Menunda Pergi
107 Aku Bisa Tanpamu
108 Mari Kita Rujuk
109 Menolak Rujuk
110 Selamat
111 Akhirnya Terbongkar
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malaikat Penolong
2
Kesepakatan
3
Pernikahan
4
Tak Dianggap
5
Pelanggan Setia
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Aku juga punya hati
9
Ternyata dia masih virgin
10
Terulang Kembali
11
Melisa ketahuan
12
Sandiwara harus berakhir
13
Aisyah penolongku
14
Malaikat penolong ibuku
15
Rendra putraku?
16
Bertemu Kakek
17
Kembali Pada Melisa
18
kejujuranku
19
Melisa Hamil
20
Pertengkaran
21
Bercerai
22
Cinta Pertamaku
23
Dia Anakku
24
Adik Mantan Istriku
25
Menerima Lamaran
26
Aisyah Hilang
27
Rendra Adiyasta Hadinata
28
Baju Pengantin
29
Albert Putra
30
Ketahuan
31
Rencana Licik
32
Koma
33
Tertipu
34
Pengkhianatan
35
Aku Pilih Dia
36
Rosa vs Herdiansyah
37
Siapa Dia?
38
Disekap
39
Kabur
40
Benih Cinta Masa Lalu
41
Kembali Kuliah
42
Aku Mencintaimu
43
Akan Kembali
44
Rendra Kecelakaan
45
Melisa Pergi
46
Aisyah Melahirkan
47
Putri sholehah
48
Surprise Untuk Aisyah
49
Pencarian
50
Menjemput Melisa
51
Rendra sadar
52
Berdamai
53
Harus menikah
54
Maafkan Aku!
55
Arini Jatuh Cinta
56
Masa lalu Arini
57
Pernikahan Arini
58
Budi Menemui Rendra
59
Malam Yang Ditunggu
60
Menemui Antonius
61
Kesepakatan
62
Mutia Pingsan
63
Berobat ke Luar negeri
64
Kenapa Harus Melisa?
65
Rico kecewa
66
Rencana Pernikahan
67
Mutia Berpulang
68
Aisyah Kembali
69
Rumah Baru Melisa
70
Kamu Berubah!
71
Aisyah Marah
72
Rendra Cemburu
73
Musuh Bebuyutan
74
Kehamilan Melisa
75
Kembali ke Mansion
76
Aisyah Kecewa
77
Romi Berkhianat
78
Hukuman Romi
79
Pengakuan Romi
80
Karina Prayoga
81
Rencana Yang Gagal
82
Rico Melamar Arini
83
Terjerat masa lalu
84
Setuju Menikah
85
Pertengkaran Arini dan Rendra
86
Sayang Revan
87
Roy kembali.
88
Aisyah selingkuh
89
Pergi dan Menyesal
90
Aisyah Bahagia
91
Hadinata Berpulang
92
Pewaris Tunggal
93
Doa Melisa
94
Rendra Berhasil
95
Rencana Berdamai
96
Damai
97
Damai Bersatu
98
Tragedi Pagi Hari
99
Melisa Kritis
100
Melisa Sadar
101
Tanpamu Hampa
102
Melapas Billy
103
Rencana Gagal
104
Aku Ingin Pergi
105
Dimana Aisyah?
106
Menunda Pergi
107
Aku Bisa Tanpamu
108
Mari Kita Rujuk
109
Menolak Rujuk
110
Selamat
111
Akhirnya Terbongkar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!