Bertemu Kakek

Pagi hari kami sudah bersiap untuk kembali ke kota. Aku akan menemui kakek Hadinata kemudian akan kembali ke rumah istriku dan bekerja seperti biasa. Jika mereka masih meremehkanku aku akan biarkan saja suatu saat aku akan buka jati diriku bahwa sebenarnya aku seorang putra konglomerat kaya yang tidak bekerjapun kekayaan keluargaku tidak akan habis.

"Rendra, setelah ini rencana apa yang akan kamu lalukan?" Tanya mama Arini padaku.

"Ma, Rendra titip ibu karena aku akan kembali ke rumah mertuaku." Aku pun meminta mama menjaga ibuku.

"Sayang Ibu Siti sekarang keluarga kami, kamu jangan khawatir karena mama akan selalu menjaganya seperti beliau menjagamu selama ini." Ucapan mama Arini membuat hatiku tenang.

"Oh iya Ma, maaf untuk sepeda motorku apakah mama bisa menyuruh orang untuk mengambilnya di rumah.?"

"Siap sayang nanti orang-orang mama yang akan membawa sepeda motormu!" Ibu Arini mengelus kepalaku seperti anak kecil.

Hatiku rasanya begitu nyaman karena mama kandungku sangat baik dan lembut seperti Ibu Siti yang tulus kepadaku.

Akhirnya Mobil Pak Romi sampai di rumah besar milik keluarga Hadinata. Sebelumnya aku kesini untuk mengantar pakan ternak pesanan mamaku sendiri. Sekarang aku adalah bagian dari keluarga ini. Aku sungguh tak menyangka kehidupanku akan berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya.

(Ya Allah anugerah yang kau berikan lebih dari perkiraanku. Aku yang dulu sering jadi bahan cibiran, bahan cemoohan semua orang kini Engkau angkat derajatku melayang terlalu tinggi.) Aku mengucap syukur dalam batinku.

"Nona Arini sebaiknya mbok disini bekerja sebagai pelayan seperti dulu." Ibuku mengambil tas dan membawanya masuk mengikuti mama.

"Mbok, saya ajak kesini bukan untuk bekerja tapi sebagai ibu dari anakku Rendra." Mama Arini begitu tulus memperlakukan ibuku.

Sebelum kami masuk ke mansion Hadinata, Pak Romi sudah lebih dulu masuk untuk memberi tahu kedatangan kami.

"Ayah....!" Mama Arini menyalami dan memeluk kakek Hadinata.

Terlihat beliau sangat heran karena kedatangan kami. Mungkin penampilan kami yang begitu kampungan yang membuat beliau memandang kami dari atas sampai bawah.

"Mbok Siti!" Kakek memandang ibuku dengan tatapan heran.

Kulihat ibuku bersimpuh dihadapan kakek. Dan beliau meminta maaf karena telah berbuat salah.

"Tuan, maafkan aku karena aku telah berbohong pada tuan!" Ibuku bersimpuh dan beliau menangis.

"Mbok, tidak perlu seperti ini!" Mama Arini membangunkan ibuku lalu mengajaknya duduk dikursi yang bentuknya seperti singgasana raja.

Aku begitu takjub dan kagum dengan isi dalam mansion ini.

Sambil berjalan menuju kursi aku melihat setiap sudut rumah Keluargaku.

Aku seperti mimpi bisa masuk dalam keluarga ini. Bahkan rumah mertuaku yang terbilang sangat bagus dan mewah tidak apa-apanya dibanding rumah keluarga Hadinata yang sekarang menjadi keluargaku.

"Arini, jelaskan sama ayah kenapa kamu membawa Mbok Siti kembali." Kakek bertanya pada mamaku dengan tatapan tajam.

"Ayah, tenang dulu Arini akan menjelaskan!" Mama mengajak duduk Kakekku.

"Lalu kata Romi pemuda kuli panggul yang membuatmu tersenyum mau menemuiku." Kakek menatapku sambil membuka kaca matanya.

"Benar ayah, pemuda kuli panggul itu putraku dan apa yang aku rasakan sangat benar." Mama menatapku dan tersenyum kepadaku.

"Apakah dia!" Kakek menunjuk kearahku.

Kakek Hadinata lalu mendatangiku dan memelukku.

"Cucuku...maafkan kakek yang baru bisa bertemu denganmu!" Kakek menangis dalam pelukanku.

"Kek, terimakasih masih mau memelukku."

"Cucuku, 27 tahun kakek tidak tahu keberadaanmu dan segala upaya pencarian sudah kami lakukan tapi Tuhan belum mengijinkan kita ketemu." Kakek menatapku bahagia

"Terima kasih Kek, aku juga bahagia!" Tak terasa air mataku menetes membasahi kedua pipiku.

Mama Arini menceritakan kepada kakek tentang Ibuku yang telah merawatku selama ini, beliau sangat senang dan berterima kasih.

"Pelayan....!" Kakek memanggil semua pegawai dan pelayan untuk menyaksikan kebahagiaannya atas kembalinya aku dikeluarga Hadinata.

Ada sepuluh pegawai dan pelayan di keluarga Hadinta.

"Pelayan, Tuan muda telah kembali dan aku akan mengadakan perayaan besar!" Dengan bangga Kakek membuat perayaan untuk menyambut kedatanganku.

Semua pelayan mengangguk setuju dan siap membantu kakek. Namun aku menolak untuk diadakan perayaan karena aku masih harus menyelesaikan misiku menguji kesetiaan istriku.

"Kakek aku tidak ingin perayaan ini, karena aku sudah menikah dan keluarga istriku membenciku karena aku miskin." Aku menjelaskan pada kakekku.

"Rendra cucuku, jangan khawatir mereka akan tunduk kepadamu karena sekarang kamu memiliki segalanya." Kakek begitu bahagia dengan kedatanganku.

"Ayah, bukan seperti itu maksud putraku!" Mama yang sudah tahu tujuanku memberi tahu kakekku.

Dan akhirnya Kakek Hadinata menyetujuinya.

"Aku beri waktu kamu tiga bulan jika semua tidak berubah maka Kakek yang akan bertindak!" Dengan raut wajah seperti tidak terima beliau membuat keputusan.

"Tiga bulan!" Mataku membulat.

"Iya tiga bulan, jika memang keluarga istrimu bersikap merendahkanmu maka aku tidak akan tinggal diam." Kakekku geram dan marah.

"Baik Kek!" Aku mengangguk setuju.

Tiba- tiba anak buah mama yang diperintahkan untuk mengambil motorku di desa sudah kembali.

Kami segera keluar dan aku lihat Kakek Hadinata mengernyitkan dahinya sepertinya dia heran dengam motor bututku.

"Rendra, ini apa?" Beliau melotot kearahku.

"Ini kendaraan yang menemaniku selama ini sejak aku sekolah di Sekolah Lanjutan Atas." Jawabku santai.

"Ya Allah ternyata kamu begitu menderita, maafkan kakek nak!" Kakek memelukku.

"Rendra, kamu bisa pilih motor, mobil di garasi pakailah!"

"Tidak Kek, aku akan tetap menggunakan motor kesayanganku ini." Akupun menghampiri motor yang sudah ada disamping mansion kami.

"Ayah, biarkan Rendra menjadi dirinya sendiri yang penting dia sudah kembali." Mama Arini menenangkan Kakekku.

"Baiklah tapi waktumu hanya tiga bulan setelah itu jadilah dirimu sebagai Rendra Hadinata."

Akupun hanya mengangguk dan kemudian tersenyum pada kakekku.

Aku menatap ibu sepertinya semua orang melupakannya. Aku mendekati beliau dan aku memeluknya.

"Ibu, maafkan Rendra yang melupakan ibu." Aku menatap beliau dengan rasa sedikit bersalah.

"Tidak sayang, mereka hanya sangat bahagia atas kepulangannmu." Ibu mengelus kepalaku dan mencium keningku.

Aku berdiri lalu akh memohon pada kakekku untuk menjagaku.

"Kakek, tolong ijinkan ibu tinggal disini sebagai keluarga Hadinata." Aku menatap kakek memohon.

"Cucuku jangan khawatir meskipun Mbok Siti dulu pelayan namun sekarang beliau adalah ibumu . Kakek akan menganggap Mbok siti sebagai saudara kakek." Menepuk pundakku dan mayakinkanku.

"Saat aku berada di rumah mertuaku jaga dia untukku!" Aku menatap mama Arini dan Kakekku.

Mereka mengangguk dan tersenyum padaku.

Setelah pelayan selesai mempersiapkan kamarku dan kamar ibu kami disuruh masuk menuju kamar kami masing-masing.

Setelah itu kami akan makan bersama yang tentunya makan besar untuk menyambutku.

Setelah selesai makan aku akan segera kembali ke rumah papa Darmawan. Karena mungkin beliau sudah kembali dari luar kota dan besok aku akan kembali bekerja seperti biasa.

Aku diberi waktu tiga bulan untuk menguji Melisa dan mama mertuaku. Jika mereka semakin menjadi maka aku akan bertekad untuk meninggalkan mereka dan memulai kehidupanku yang jauh lebih baik.

Terima kasih sudah mampir di novelku...

Jangan lupa like dan komentarnya untuk mendukung karyaku agar aku semangat up setiap hari.....!

Salam Jogja Istimewa

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

👍👍👍💪💪💪

2024-02-24

0

aries

aries

💪💪💪

2022-12-29

0

Noe Aink

Noe Aink

3 bulan mh kelamaan Thor satu Bln aja heheee

2022-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 Malaikat Penolong
2 Kesepakatan
3 Pernikahan
4 Tak Dianggap
5 Pelanggan Setia
6 Sandiwara 1
7 Sandiwara 2
8 Aku juga punya hati
9 Ternyata dia masih virgin
10 Terulang Kembali
11 Melisa ketahuan
12 Sandiwara harus berakhir
13 Aisyah penolongku
14 Malaikat penolong ibuku
15 Rendra putraku?
16 Bertemu Kakek
17 Kembali Pada Melisa
18 kejujuranku
19 Melisa Hamil
20 Pertengkaran
21 Bercerai
22 Cinta Pertamaku
23 Dia Anakku
24 Adik Mantan Istriku
25 Menerima Lamaran
26 Aisyah Hilang
27 Rendra Adiyasta Hadinata
28 Baju Pengantin
29 Albert Putra
30 Ketahuan
31 Rencana Licik
32 Koma
33 Tertipu
34 Pengkhianatan
35 Aku Pilih Dia
36 Rosa vs Herdiansyah
37 Siapa Dia?
38 Disekap
39 Kabur
40 Benih Cinta Masa Lalu
41 Kembali Kuliah
42 Aku Mencintaimu
43 Akan Kembali
44 Rendra Kecelakaan
45 Melisa Pergi
46 Aisyah Melahirkan
47 Putri sholehah
48 Surprise Untuk Aisyah
49 Pencarian
50 Menjemput Melisa
51 Rendra sadar
52 Berdamai
53 Harus menikah
54 Maafkan Aku!
55 Arini Jatuh Cinta
56 Masa lalu Arini
57 Pernikahan Arini
58 Budi Menemui Rendra
59 Malam Yang Ditunggu
60 Menemui Antonius
61 Kesepakatan
62 Mutia Pingsan
63 Berobat ke Luar negeri
64 Kenapa Harus Melisa?
65 Rico kecewa
66 Rencana Pernikahan
67 Mutia Berpulang
68 Aisyah Kembali
69 Rumah Baru Melisa
70 Kamu Berubah!
71 Aisyah Marah
72 Rendra Cemburu
73 Musuh Bebuyutan
74 Kehamilan Melisa
75 Kembali ke Mansion
76 Aisyah Kecewa
77 Romi Berkhianat
78 Hukuman Romi
79 Pengakuan Romi
80 Karina Prayoga
81 Rencana Yang Gagal
82 Rico Melamar Arini
83 Terjerat masa lalu
84 Setuju Menikah
85 Pertengkaran Arini dan Rendra
86 Sayang Revan
87 Roy kembali.
88 Aisyah selingkuh
89 Pergi dan Menyesal
90 Aisyah Bahagia
91 Hadinata Berpulang
92 Pewaris Tunggal
93 Doa Melisa
94 Rendra Berhasil
95 Rencana Berdamai
96 Damai
97 Damai Bersatu
98 Tragedi Pagi Hari
99 Melisa Kritis
100 Melisa Sadar
101 Tanpamu Hampa
102 Melapas Billy
103 Rencana Gagal
104 Aku Ingin Pergi
105 Dimana Aisyah?
106 Menunda Pergi
107 Aku Bisa Tanpamu
108 Mari Kita Rujuk
109 Menolak Rujuk
110 Selamat
111 Akhirnya Terbongkar
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Malaikat Penolong
2
Kesepakatan
3
Pernikahan
4
Tak Dianggap
5
Pelanggan Setia
6
Sandiwara 1
7
Sandiwara 2
8
Aku juga punya hati
9
Ternyata dia masih virgin
10
Terulang Kembali
11
Melisa ketahuan
12
Sandiwara harus berakhir
13
Aisyah penolongku
14
Malaikat penolong ibuku
15
Rendra putraku?
16
Bertemu Kakek
17
Kembali Pada Melisa
18
kejujuranku
19
Melisa Hamil
20
Pertengkaran
21
Bercerai
22
Cinta Pertamaku
23
Dia Anakku
24
Adik Mantan Istriku
25
Menerima Lamaran
26
Aisyah Hilang
27
Rendra Adiyasta Hadinata
28
Baju Pengantin
29
Albert Putra
30
Ketahuan
31
Rencana Licik
32
Koma
33
Tertipu
34
Pengkhianatan
35
Aku Pilih Dia
36
Rosa vs Herdiansyah
37
Siapa Dia?
38
Disekap
39
Kabur
40
Benih Cinta Masa Lalu
41
Kembali Kuliah
42
Aku Mencintaimu
43
Akan Kembali
44
Rendra Kecelakaan
45
Melisa Pergi
46
Aisyah Melahirkan
47
Putri sholehah
48
Surprise Untuk Aisyah
49
Pencarian
50
Menjemput Melisa
51
Rendra sadar
52
Berdamai
53
Harus menikah
54
Maafkan Aku!
55
Arini Jatuh Cinta
56
Masa lalu Arini
57
Pernikahan Arini
58
Budi Menemui Rendra
59
Malam Yang Ditunggu
60
Menemui Antonius
61
Kesepakatan
62
Mutia Pingsan
63
Berobat ke Luar negeri
64
Kenapa Harus Melisa?
65
Rico kecewa
66
Rencana Pernikahan
67
Mutia Berpulang
68
Aisyah Kembali
69
Rumah Baru Melisa
70
Kamu Berubah!
71
Aisyah Marah
72
Rendra Cemburu
73
Musuh Bebuyutan
74
Kehamilan Melisa
75
Kembali ke Mansion
76
Aisyah Kecewa
77
Romi Berkhianat
78
Hukuman Romi
79
Pengakuan Romi
80
Karina Prayoga
81
Rencana Yang Gagal
82
Rico Melamar Arini
83
Terjerat masa lalu
84
Setuju Menikah
85
Pertengkaran Arini dan Rendra
86
Sayang Revan
87
Roy kembali.
88
Aisyah selingkuh
89
Pergi dan Menyesal
90
Aisyah Bahagia
91
Hadinata Berpulang
92
Pewaris Tunggal
93
Doa Melisa
94
Rendra Berhasil
95
Rencana Berdamai
96
Damai
97
Damai Bersatu
98
Tragedi Pagi Hari
99
Melisa Kritis
100
Melisa Sadar
101
Tanpamu Hampa
102
Melapas Billy
103
Rencana Gagal
104
Aku Ingin Pergi
105
Dimana Aisyah?
106
Menunda Pergi
107
Aku Bisa Tanpamu
108
Mari Kita Rujuk
109
Menolak Rujuk
110
Selamat
111
Akhirnya Terbongkar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!