Natalie bukanlah tipe wanita yang bisa belanja. Seberapa banyak uang yang ia punya, dia tidak terlalu mengerti fashion.
Dia sedang berada di sebuah Chanel store. Ingin menghiasi diri nya dengan banyak barang branded.
"Pokonya aku harus tampil WAH nanti malam," ucap Natalie dalam hati.
Dia masih berjalan mondar mandir melihat deretan tas, baju dan aksesoris lainya.
Tapi tetap saja dia sama sekali tidak tahu harus pilih yang mana.
Dia lalu meminta pelayan toko untuk memilihkan barang.
"Tolong ya kalian disini pilihkan mana barang yang paling terbaru dan paling mahal. Jangan lama lama," perintah Natalie dengan lagak bos.
Daripada harus terus berdiri melihat koleksi. Natalie lebih memilih untuk duduk dan menunggu pesanan sudah siap.
Pelayan toko lalu memberikan 5 buah paper bag penuh dengan barang. Setelah itu dia segera bergegas keluar untuk menuju tempat party.
Natalie berjalan menuju basemen mall, dia masuk kedalam mobil Mercedes Benz warna silver. Mobil itu dia pinjam dari Jesica secara diam diam.
"Duh mba Jes, mobil jelek aja masih di pakai sih," dumel Natalie yang sebenarnya dia tidak suka pakai mobil ini.
Walau mobil ini adalah model lama, tetap saja ini adalah pilihan terbaik Natalie. Dia tidak diperbolehkan oleh kedua orang tua nya untuk menyetir sendirian. Maka dari itu dia dengan terpaksa harus mengendarai nya tanpa izin Jesica.
"Ok gapapa.. pokonya hari ini kita berpetualang," ucap Natalie dengan semangat. Dia berusaha untuk tidak mempedulikan apapun.
Mobil itu meluncur keluar dari gedung mall. Ini pertama kali nya Natalie bisa mengendarai mobil dengan perasaan luar biasa.
Perjalanan pun terbilang lancar. Tanpa macet dan hambatan sejauh ini.
Namun 30 menit perjalanan, tiba tiba mobil mogok. Dira panik, mobil itu mendadak berhenti. Sudah berapa kali ia nyalakan tetap saja nihil.
Natalie keluar dari mobil. Dilihat nya banyak sekali kepulan asap keluar dari knalpot dan mesin. Natalie juga melihat ada tetesan oli yang bercucuran.
"Aduh sial banget sih.. kenapa coba ada acara rusak segala."
Masih ada waktu, Natalie lalu segera membawa nya ke bengkel.
*****
Andi keluar dari ruangan Manager bengkel. Di ikuti oleh seorang pegawai pria.
Mereka berdua bersalaman dan saling melemparkan senyum.
"Terimakasih atas kerja sama nya," ucap Andi.
"Baik, semoga data konsumen kami bisa membantu penyelidikan," balas pria itu dengan sangat ramah.
Andi memberikan kartu nama nya, dia berharap jika ada informasi tambahan manager bisa menghubungi nya kembali.
Andi segera meninggalkan ruangan itu, sudah berapa banyak bengkel yang sudah ia temui. Namun bengkel ini lah yang menurut nya paling ramah kepada polisi.
Ditangan nya kini sudah banyak menyimpan data konsumen dan riwayat perbaikan mobil. Semoga dia bisa menemukan hal spesifik. Bisa membantu menyelidiki kepemilikan mobil yang ia cari selama ini.
Saat Andi melewati ruang tunggu konsumen, dia melihat ada keributan kecil. Seorang wanita dengan gaya gotik mengomeli pegawai bengkel.
Di dalam keributan itu, Andi mendengar bahwa perempuan kesal kalau mobil nya tidak bisa di perbaiki dengan cepat.
Wanita itu adalah Natalie.
"Itu kan cuman kerusakan kecil, gak lama kan? Knalpot nya keluar oli doang," omel Natalie yang selalu bersikap otoriter.
"Maaf ka tapi kami tidak bisa menjanjikan perbaikan mobil secepat nya. Kebetulan untuk sekarang, list mobil banyak yang sedang menunggu untuk di service," jelas karyawan wanita dengan sopan.
Andi kesal melihat nya, wanita itu memang sangat arogan. Di zaman sekarang masih ada manusia yang enggan untuk antri.
Dia menghampiri Natalie yang masih berdiri sombong. Terlebih Andi juga mendengar bahwa wanita itu mengalami masalah di knalpot yang ber oli. Dia penasaran, tak salah untuk mengecek nya.
"Mba mohon maaf kalau boleh saya tau sejak kapan mobil mengalami kerusakan?" tanya Andi secara tiba tiba.
Melihat ada pria muda di hadapannya dan menanyakan sebuah pertanyaan, Natalie sedikit bingung.
"Kamu siapa?" tanya Natalie curiga.
"Polisi. Mohon kerja sama nya," jawab Andi dengan suara yang tegas dan meyakinkan.
"Polisi? sejak kapan aku berurusan sama polisi kepo dan sibuk ngurusin urusan orang," balas Natalie kesal.
"Apakah itu mobil anda sendiri? Boleh tahu merek dan jenis mobil," tanya Andi dengan ekspresi datar.
Natalie sangat jengkel dengan semua pertanyaan Andi. Baginya hari ini amat penuh kesialan. Semua berjalan tidak lancar.
Dengan langkah berani Natalie lalu mendekati Andi secara intim dan menempelkan wajahnya dengan sangat dekat.
"Hai polisi brengsek, minggir kau!"
Natalie lalu menabrak tubuh Andi yang kekar. Wanita itu sudah sangat muak, dia harus segera pergi dari bengkel ini.
Andi segera menyusul Natalie, namun sayang wanita itu sudah pergi naik taksi.
*****
Ini baru pesta anak muda, berisik namun terlalu candu. Di malam yang sempurna ini, Natalie akhirnya bisa datang bertemu sang pacar baru nya.
Pacar yang ia sebut selebgram terkenal adalah Devandra. Natalie sudah menjalin hubungan dengan pria itu selama 6 bulan.
Pesta berlangsung meriah. Bertema midsummer, semua orang berkumpul di tengah kolam renang besar.
Ditemani DJ seksi, lagu up-beat yang panas dan deretan cewek berbikini seksi. Natalie di buat tambah semangat untuk membakar adrenalin nya.
.
Disebuah ruangan khusus, Devandra sedang duduk dengan mata yang sudah tidak fokus. Dia lalu mengeluarkan dua buah bungkus kecil berisi serbuk.
Serbuk itu adalah narkoba jenis sabu sabu. Dengan penuh kenikmatan, dia menghirup sabu sabu sampai melayang. Kedua mata nya teler, wajahnya tersenyum penuh gairah.
Lalu ada panggilan telepon masuk dari Natalie.
"Sayang nanti aku keluar. Kamu disana aja ya," ucap Devandra.
Dibawah pengaruh narkoba, Devandra menjadi semakin bergairah dengan pesta ini. Apalagi dia melihat Natalie datang hanya dengan rok mini dan bibir merah menyala.
Tak banyak malu, Natalie dan Devandra saling melemparkan ciuman panas. Didepan para teman teman selebgram lainya.
"Miss you honey," ucap Devandra melayang layang.
"Miss you banget sayang," balas Natalie manja.
Devandra lalu memperkenalkan pacar baru nya ke semua teman teman selebgram. Natalie penuh dengan pujian, karena selain cantik dia adalah anak konglomerat.
Mereka terus berpesta, tanpa henti, tanpa lelah. Natalie dan Devandra sedang di mabuk cinta. Mereka tak henti nya mengumbar asmara.
Ditengah hiruk pikuk anak muda sedang menikmati musik DJ, Natalie tak sengaja menyenggol satu pria berambut pirang. Pria itu bernama Rano.
Rano melihat penampilan Natalie dengan perasaan yang mendebarkan. Tentu dia sangat cantik dan seksi. Tak segan Rano menggoda dan mempermainkan Natalie.
Melihat pacar nya diganggu terus, Devandra tidak terima lalu terjadilah sebuah pertengkaran hebat. Pesta jadi ribut dan kacau.
Rano babak belur, dia kalah dari pukulan keras Devandra. Dia tidak terima dipermalukan oleh Devandra di depan semua orang.
Tanpa sepengetahuan Devandra, Rano ingin balas dendam. Dia telah memanggil polisi dengan laporan penganiyaan.
Natalie dan Devandra masuk ke dalam ruangan khusus tadi. Wanita itu ingin menenangkan pria yang di cintai nya.
"Sayang kamu gapapa kan?" ucap nya dengan penuh ke khawatiran.
"Gapapa. Aku benci sekali ada pria yang berani ganggu kamu," jawab nya dengan serius.
Hati Natalie di buat luluh, bagi nya Devandra adalah pria yang sangat romantis. Dia lalu memeluk Devandra dari samping.
"Makasih ya sayang, I love you,"
Tiba tiba masuk satu pria, dia memberitahukan bahwa pesta kacau balau. Ada polisi di luar ingin segera mencari Devandra atas kasus penganiyaan.
Devandra sangat kaget, dia takut ditangkap akan kepemilikan sabu sabu. Tanpa sepengetahuan Natalie, dia memasukan narkoba itu ke dalam tas nya.
Dia ingin menaruh narkoba ke pacar nya sendiri, dengan sangat tega.
Dengan gugup Devandra berpura pura ingin pergi ke toilet dan meninggalkan Natalie sendiri. Padahal Devandra sudah bergegas kabur dengan melewati pintu rahasia.
Tiba tiba polisi datang menyerbu. Andi dan polisi patroli lain masuk kedalam ruangan itu.
Natalie kaget melihat ada banyak polisi. Dia tidak berkutik ketika melihat Devandra kabur.
Andi melihat ada satu wanita duduk sendiri dengan muka cemas. Terlebih dia mengetahui bahwa wanita itu adalah Natalie. Wanita arogan dan kasar.
Andi menghampiri Natalie dan menanyakan kemana Devandra. Namun Natalie tentu tidak bisa menjawab, Devandra menghilang.
Melihat ada bekas kertas narkoba yang berserakan, Andi lalu mengambil tas Natalie. Dia lalu mengambil satu bungkus kecil narkoba di dalamnya.
Bibir nya tersenyum lebar, akhirnya dia bisa menangkap wanita menyebalkan ini.
"Ayo tangkap dia," perintah Andi pada polisi lain nya.
"Bukan bukan.. itu bukan milikku! DEVANDRAAAAAAA dasar pria brengsek," teriak Natalie dengan marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
nonaAurora
Semangat up nya kak ☺
2022-01-07
0
Yusniar
gak ngenakin, lg asyik membaca tiba" gak bisa dibuka lg bacaan novel nya
2022-01-07
0