Waktu Bersama

Dira sedang rebahan santai di atas sofa. Memasukan butiran popcorn ke dalam mulutnya. Tidak lupa banyak Kaleng bir berserakan di mana saja.

Ini adalah aktifitas pertama yang begitu santai. Menghabiskan hari hari yang membosankan dengan putaran film DVD.

Dira dengan tatapannya fokus melihat alur cerita. Film genre komedi yang tak bisa membuatnya tertawa. Komedi yang hanya membuatnya selalu berdecak kesal.

"Idih lucu darimana, benar benar film murahan," ledek Dira yang masih saja terus mengunyah popcorn rasa karamel.

Suara pintu terdengar dari ujung lorong sana. Suara pintu terbuka otomatis.

Dira senang akhirnya Erick sudah kembali. Dia langsung buru buru loncat & jalan cepat.

Dira melihat Erick tepat di depan pintu. Masih berdiri dengan memasang muka lesu. Dira dibuat kebingungan. Datang dengan wajah tampan dan pulang membawa kekacauan.

Erick menatap Dira kesal. Mungkin Dira sekarang sedang balik mempermainkannya. Pikir Erick selama ini.

"Rick, Kamu kenapa?" tanya Dira tertawa cengengesan.

Erick dengan wajah bete langsung melemparkan dua kantong plastik belanjaan.

"Jangan suruh suruh aku lagi buat balik ke tempat menyeramkan itu lagi," balas Erick dengan penuh amarah.

Dira mulai memperhatikan penampilan Erick. Dari atas kaki sampai bawah.

Baju kemeja putih yang terkena banyak noda. Dasi yang sudah lepas dari leher, jas lecek dan mengkerut.

Satu hal lagi. Sepatu kulit hitam berubah menjadi cokelat karena tumpukan lumpur tanah.

"Kamu habis darimana sih Rick." Dira masih tidak percaya dengan penampilan Erick.

"Aku benci tempat itu," jawab Erick dengan keras pada Dira.

Dira tidak peduli. Apa yang di alami Erick saat itu, dia sama sekali tidak ingin tahu. Dira berjalan menghampiri Erick. Dia terlihat mencoba menyentuh tubuh Erick.

"Jangan coba coba sentuh."

"Apa sih Rick. Aku cuman mau ambil ini ko."

Dira lalu menunjukan barang yang ia maksud. Membawa 2 kantong plastik belanjaan.

Dira pergi saja, dia hanya peduli dengan mie goreng.

****

Mengecek satu persatu barang pesanan yang telah di bawa Erick. Dira menunjukan wajah yang tak senang. Dari sekian banyak pesanan yang di beli Erick, semua nya gagal total.

Erick keluar dari kamar, tubuh & rambutnya sedikit basah. Erick baru saja membersihkan diri. Ada handuk kecil yang masih menempel di pundak nya.

Dira melihat Erick keluar kamar dan segera menghampiri nya.

"Coba lihat semua barang gak guna yang kamu bawa," ucap Dira dengan nada yang jengkel.

Erick mengerutkan kening, merasa ada hal yang tidak beres pikirnya.

Dira menarik lengan tangan Erick mencoba membuktikan perkataan nya.

Dira menunjukan satu persatu dari tumpukan pembalut & mie instan. Semuanya jatuh berserakan ke bawah lantai.

"Aku kan mau nya mie goreng Indomie," gerutu Dira.

"Ya kan itu mie, emang kamu pikir aku belanja kulkas." Erick masih keheranan.

"Ini tuh mie rebus!"

Erick lalu menunjukan satu bungkus Indomie goreng pada mukanya Dira.

"Nih lihat tulisannya Indomie goreng."

"Ya tapi kan rasa ayam geprek. Aku gak suka pedes."

Erick benar benar sudah kehilangan akal. Dira terlalu cerewet & tidak bisa memahami usahanya.

"Terus nih apa, pembalutnya gak ada buat malem. Ini tuh buat siang semua."

"Ya udah sih Dira, emang apa bedanya siang sama malam?"

"Ya beda dong Rick. Masa gitu aja kamu gak tahu." Dira terus mendebat Erick yang benar tidak tahu apa apa.

"Pakai aja yang ada! gak usah banyak komplain."

Erick duduk dengan kesal. Matanya terus merem & tanganya menyentuh kepala. Seperti bapak bapak yang pusing mikirin SPP anak.

Dira tidak bisa berbuat apa apa. Dia pun hanya terdiam & sedikit senang melihat Erick kacau seperti itu.

Dira ikut duduk tepat di samping Erick. Mencoba menenangkan isi hati pria yang sedang kacau.

Dira menyodorkan dua bungkus mie instan. Memang bukan mie goreng original. Tapi ini lebih baik daripada tidak sama sekali.

"Ayo masak." Dira tersenyum sambil memasang muka memohon.

Erick melihat wajah cantiknya, tentu tidak bisa menolak. Entahlah, kali ini Erick sedikit berubah.

"Katanya gak suka pedes," jawab Erick memelas.

"Gapapa. Kali ini aja."

Dira memberikan dua bungkus mie instan pada Erick. Erick menerima nya dengan suka rela.

"Tapi Dir. Aku gak tau cara masak mie." Erick mulai tertawa kecil. Menunjukan rasa malu seorang pria yang mencintai wanita.

"Tenang, kita masak bareng bareng."

Tiba tiba hati Erick merasakan sesuatu getaran yang beda.

Hatinya berdebar.

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

pov Erick dong kenapa dia menculik Dira

2022-05-08

0

Fahril Riana

Fahril Riana

aku mampir kak, salam dari bunga kematian karya anafahril

2022-02-03

1

Daryati Idar

Daryati Idar

lanjut kk

2021-12-27

2

lihat semua
Episodes
1 Mobil Merah
2 Pria Asing
3 Mayat
4 Hidup Baru
5 Hadiah Pertama
6 Polisi Muda
7 Berdamai?
8 Minimarket
9 Waktu Bersama
10 Berbincang
11 Partner in Crime
12 Pesta Konglomerat
13 Kembali Terulang
14 Pria yang Ditunggu
15 Mengobati Sebuah Luka
16 Bukti Baru
17 Natalie
18 Pembuat Masalah
19 Interogasi
20 HELP
21 Pantai
22 Cemburu
23 Persiapan Bertemu Rival
24 Sang Rival
25 Makan Malam Bersama
26 Undangan
27 Siapa Laras?
28 Menghabiskan Malam
29 Tiga Bocah
30 Hanya Sebuah Teori Cinta
31 Pemburu Ciuman
32 Hati yang Berdebar
33 Gejala Stockholm Syndrome
34 SUPERMARKET
35 MAAF
36 Tikus Kecil
37 Hanya Aku
38 MOTIF
39 Seorang Penguntit
40 PINTU NERAKA
41 Kali Kedua, Cinta itu Datang
42 Pria Sejuta Rahasia
43 THE BOY
44 Butterfly Effect
45 Your Name
46 SEKOLAH
47 CAN'T TAKE MY EYES OFF YOU
48 Aku Pria Bajingan
49 Pertemuan yang tak diharapkan
50 Kejutan dari Ayah
51 Manusia Bodoh
52 Patah Hati
53 Melepas
54 Kesempatan Kedua
55 Yuk, Kita Kencan
56 Sebuah Tragedi
57 Pengganggu
58 BADAI BESAR
59 Firasat
60 Kehilangan
61 BERITA VIRAL
62 Dunia Terbalik
63 Rumah
64 Let Him Go
65 Rencana Jahat
66 Pak Guru
67 Sebuah Penawaran
68 Dua Pertemuan
69 Titik Terang
70 Gerak Cepat
71 Sebuah Keputusan
72 Misi Dimulai
73 Semua Panik
74 Pembebasan Hanum
75 We Meet Again
76 Hari Ketujuh Sebelum Keberangkatan
77 Akhir dari Kejahatan yang Tidak Sempurna
78 Apa Cinta seperti ini?
79 Will you marry the devil man?
80 Ketika Percikan Api Menyala
81 Perpisahan
82 Selepas Kau Pergi
83 Catatan Penulis Ghoib
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Mobil Merah
2
Pria Asing
3
Mayat
4
Hidup Baru
5
Hadiah Pertama
6
Polisi Muda
7
Berdamai?
8
Minimarket
9
Waktu Bersama
10
Berbincang
11
Partner in Crime
12
Pesta Konglomerat
13
Kembali Terulang
14
Pria yang Ditunggu
15
Mengobati Sebuah Luka
16
Bukti Baru
17
Natalie
18
Pembuat Masalah
19
Interogasi
20
HELP
21
Pantai
22
Cemburu
23
Persiapan Bertemu Rival
24
Sang Rival
25
Makan Malam Bersama
26
Undangan
27
Siapa Laras?
28
Menghabiskan Malam
29
Tiga Bocah
30
Hanya Sebuah Teori Cinta
31
Pemburu Ciuman
32
Hati yang Berdebar
33
Gejala Stockholm Syndrome
34
SUPERMARKET
35
MAAF
36
Tikus Kecil
37
Hanya Aku
38
MOTIF
39
Seorang Penguntit
40
PINTU NERAKA
41
Kali Kedua, Cinta itu Datang
42
Pria Sejuta Rahasia
43
THE BOY
44
Butterfly Effect
45
Your Name
46
SEKOLAH
47
CAN'T TAKE MY EYES OFF YOU
48
Aku Pria Bajingan
49
Pertemuan yang tak diharapkan
50
Kejutan dari Ayah
51
Manusia Bodoh
52
Patah Hati
53
Melepas
54
Kesempatan Kedua
55
Yuk, Kita Kencan
56
Sebuah Tragedi
57
Pengganggu
58
BADAI BESAR
59
Firasat
60
Kehilangan
61
BERITA VIRAL
62
Dunia Terbalik
63
Rumah
64
Let Him Go
65
Rencana Jahat
66
Pak Guru
67
Sebuah Penawaran
68
Dua Pertemuan
69
Titik Terang
70
Gerak Cepat
71
Sebuah Keputusan
72
Misi Dimulai
73
Semua Panik
74
Pembebasan Hanum
75
We Meet Again
76
Hari Ketujuh Sebelum Keberangkatan
77
Akhir dari Kejahatan yang Tidak Sempurna
78
Apa Cinta seperti ini?
79
Will you marry the devil man?
80
Ketika Percikan Api Menyala
81
Perpisahan
82
Selepas Kau Pergi
83
Catatan Penulis Ghoib

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!