Sudah bukan hal yang lumrah, jika pak ketua Tomi sangat loyal pada isteri ke dua nya, Nyonya Dewi.
Meski mereka sudah berumur, tapi gaya bercinta mereka seperti milenial. Sering pamer dan paling eksis di kalangan para keluarga konglomerat lain.
Apalagi nyonya Dewi, dia ingin selalu tampil sempurna. Selama bertahun tahun lamanya menikah dengan pak ketua Tomi, dia ingin sekali menunjukan sebagai wanita elegan.
Dia benci harus selalu di kenang sebagai pelakor kelas kakap. Dia selalu ingin mengalahkan karisma mendiang ibu kandung Erick. Isteri pertama dari pak ketua Tomi.
Malam ini dia ingin membuktikan pada semua orang. Bahwa dia pantas mendapatkan tahta sebagai isteri dari konglomerat. Dia tidak ingin lagi di gunjing sebagai wanita murahan.
Pesta anniversary ini terbilang berbeda dari sebelum nya. Selain paling mewah, Erick pertama kali hadir di acara ini.
Dengan stelan jas cokelat dan kaos hitam kasual, Erick datang dengan mengundang banyak perhatian.
Semua orang mengagumi wajah rupawan Erick. Sekaligus penasaran ingin melihat keluarga ini kumpul dengan utuh.
Erick menghampiri si pemilik acara. Orang tua nya sendiri. Dia dengan tingkah yang tak sopan mulai menyapa ayah nya.
"Ini kah yang nama nya budak cinta? oh ayah semakin tua kamu semakin sehat saja,"
Pak ketua Tomi terkejut melihat anak nya datang secara tiba tiba. Dia sangat senang akhirnya anak laki satu satu nya bisa saling berjumpa.
Nyonya Dewi dengan gaya mentereng nya mencoba untuk menjadi ibu tiri yang baik. Dia berusaha keras untuk di terima oleh Erick. Setidaknya dia harus kelihatan akur di mata semua orang.
"Hai sayang, udah lama banget mamah gak ketemu kamu. Makasih ya udah jauh jauh dari Jakarta ke Bali."
Nyonya Dewi sambil memeluk anak nya. Namun Erick tahu kalau ini hanyalah akting. Dia ingin pamer segala hal.
"Kamu gak usah berterimakasih, aku datang kesini hanya ingin melihat resort kesayangan ibu ku." Erick tertawa tipis, matanya memberikan banyak kebencian pada orang tuanya.
Nyonya Dewi tentu panas dan kesal mendengar hal tidak pantas dari seorang anak tiri. Tapi ia selalu mencoba menahan, dia harus sabar.
"Jaga bicara mu Erick!" bentak pak ketua Tomi di hadapan semua tamu undangan.
Nyonya Dewi tertawa, dia harus mengalihkan situasi.
"Oh iya Erick, kamu harus menyambut adik mu juga. Natalie sini sayang..."
Nyonya Dewi memanggil anak perempuannya. Natalie yang sangat muda dan cantik. Dia adalah adik tiri Erick yang sama sama tidak akur.
"Adikmu baru saja pulang dari studi nya di Amerika," jelas pak ketua Tomi dengan bangga.
Erick melihat Natalie dengan tatapan biasa saja. Baginya Natalie dan ibu nya sangat mirip, mereka ular berbisa.
"Katanya bisnis kamu udah dapat investor besar dari taipan, selamat ya kaka." Natalie memberikan selamat padanya, namun uluran tangan Natalie ia abai kan.
*****
Pesta ini sangat membosankan, begitulah pikir Erick. Pesta yang hanya di hadiri oleh orang orang kapitalis.
Mulai dari investor kerah merah, pemilik group bahkan pejabat pun banyak hadir.
Erick menarik diri dari semua orang. Dia hanya berdiri paling pojok dekat pohon Cemara. Dia ingat betul bahwa pohon ini pernah di tanam bersama ibu nya waktu kecil.
Erick merindukan tempat favorit ibu nya. Dia ingat betul kalau setiap bulan dia dan ibu nya pasti pergi berlibur ke resort ini.
Sambil merokok, Erick banyak melamun tentang banyak manis nya kenangan bersama ibu nya.
Sang ayah datang menghampiri Erick. Dia terlihat ingin sekali mendekati anak nya dengan lebih dekat.
"Maaf ayah belum bisa mampir ke kantor kamu. Tapi ayah senang bisnis mu berjalan lancar."
"Baru 10 tahun lama nya ayah bilang maaf?" sindir Erick yang tidak suka ayahnya terlalu egois.
Dia selalu mengingat masa masa dimana ia merintis bisnis startup. Dimasa sulit itu, ayah nya bahkan mengusir nya.
"Aku harap kamu pulang. Kita makan malam atau main golf bersama."
Pak ketua Tomi kini sudah tua. Dia tidak bisa lagi terus menentang anak nya. Dia sudah tidak bisa menjadi raja yang kuat.
Erick diam saja. Dia sudah tahu bahwa ayahnya akan menjadi lunak. Dia ingin Erick pulang dan mulai memperbaiki hubungan yang sudah retak.
Tiba tiba di atas panggung, Nyonya Dewi memanggil pak ketua Tomi untuk naik bersamanya.
Seperti nya bakal ada pertunjukan potong kue ala anak anak.
Pak ketua Tomi dan Nyonya Dewi dengan mesra berdempetan di atas panggung. Mereka berdua secara bersama memegang pisau panjang layaknya samurai. Membelah kue bolu bertingkat dan ratusan lilin.
Erick tertawa melihat tingkah orang tua nya yang konyol. Ayah nya yang bucin dan Nyonya Dewi yang sering caper. Mereka pasangan sangat serasi.
Acara potong kue dan tiup lilin berjalan dengan meriah. Saling menunjukan kasih sayang dan keromantisan ala selebgram masa kini.
Tiba tiba nyonya Dewi memberikan sebuah pidato, entah apa itu seperti nya ini terlihat serius.
"Pernikahan kami di bangun atas nama cinta. Sudah saat nya kita harus terus melihat masa depan. Kita tahu semuanya bahwa Resort ini adalah milik mendiang yang paling ia sayangi. Tapi waktu harus terus berjalan, sebagai tanda mengenang cinta beliau saya dan suami akan putuskan untuk merubah resort ini menjadi hotel paling berkelas di Bali."
Semua pengunjung terkejut mendengar nya. Namun mereka anggap ini adalah proyek yang sangat luar biasa.
Nyonya Dewi dan Pak ketua Tomi mengacungkan gelas wine ke atas. Sebagai tanda bahwa proyek ini akan segera di mulai.
"Demi cinta dan keluarga, kita harus menjadi yang paling terdepan."
Semua peserta mengacungkan gelas nya masing masing dan berkata secara kompak.
"Jaya."
Erick tidak percaya dengan kejadian tersebut. Mendengar pidato Nyonya Dewi terasa telah menghancurkan hati nya.
Sungguh ini adalah proyek konyol dan bodoh. Mereka semua adalah segerombolan tikus yang sangat kotor.
Erick dengan tatapan murka dan penuh kebencian tiba tiba maju ke depan. Dia ingin menghampiri ke dua orang tua nya.
"Tidak tidak TIDAAAAAAKKK.. katakan ayah bahwa ini hanya sebuah kebohongan," teriak Erick memecah keheningan pesta malam.
Semua diam dan tidak ada yang menjawab. Erick kini menjadi sangat gila. Dia menatap kembali dengan tajam semua orang di sekitarnya.
"Pergi kalian semua dari sini.. kaki kalian terlalu kotor menginjak tanah berharga ini."
Erick lalu mengobrak abrik segala properti pesta. Meja, bangku, deretan makanan ia semua hancurkan.
Dia melempar satu persatu gelas dan piring. Lalu tak segan mendorong orang orang yang menatap nya tajam.
"Pergi kalian, dasar kecoak."
Semua ketakutan, mereka segera menghindar dari incaran Erick yang gila.
Pesta berakhir dengan chaos.
Pak ketua Tomi hanya mematung, dia masih tidak percaya Erick akan berbuat seperti itu. Sedangkan Nyonya Dewi tersenyum senang, karena satu persatu tujuanya mulai berhasil.
"Apa yang kalian lihat, ayo tangkap anak sialan itu." Pak ketua Tomi segera memerintahkan penjaga untuk segera menghentikan Erick yang masih membuat kekacauan.
Para penjaga serba hitam mulai membekuk Erick. Tubuh nya mulai tidak bisa bergerak sama sekali. Kini ia sedang di perlakukan seperti penjahat oleh orang tua nya sendiri.
Nyonya Dewi melihat Erick dari atas. Dia tentu rasa ini adalah pemandangan yang menyenangkan.
"Ini yang aku suka dari mu Erick. Kamu masih belum berubah, seperti anak kecil," ucapnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Wawan Juhana
lanjuuut teruuuusss 👍
2021-12-31
0
nonaAurora
lanjutt kak 😁
2021-12-31
1