Hancur

"Milan, aku berangkat dulu ya. Sarapanmu sudah kusiapkan, kabari aku jika kau sudah sampai di London." kata Rachel pada Milan yang baru saja bangun dari tidurnya.

Milan pun kemudian mendekat pada Rachel. "Jam berapa ini?"

"Pukul setengah tujuh pagi."

"Ini masih terlalu pagi untuk berangkat ke kantor Ra." kata Milan sambil memeluk Rachel dari belakang.

"Milan, hari ini aku naik kendaraan umum. Jika aku tidak berangkat pagi, aku bisa terlambat."

Namun Milan hanya tersenyum, dia lalu mulai men*iumi leher Rachel dan mulai membuka kancing kemeja Rachel satu per satu.

"Tidak Milan, aku bisa terlambat."

"Kau tenang saja, ada aku. Aku bisa mengantarmu menggunakan motorku, kau tidak akan terlambat." kata Milan sambil terus menciumi tengkuk Rachel.

***

"Hampir saja aku terlambat, kau memang nakal Milan." gerutu Rachel saat turun dari motor. Milan pun hanya tersenyum saat melihat Rachel yang kini terlihat begitu panik.

"Aku masuk dulu Milan." kata Rachel.

"Sebentar." kata Milan kemudian melepaskan helmnya dan men*ium kening Rachel.

"Milannnn, apa-apaan kau ini, jika ada yang melihatmu bisa berbahaya, cepat pakai lagi helmmu." kata Rachel sambil mencubit lengan Milan.

"Iya... Iya, galak banget." kata Milan sambil terkekeh.

"Lebih baik kau pulang, sebentar lagi kau harus sudah ada di Bandara kan?"

"Iya Rachel, aku pergi dulu ya."

"Iya hati-hati." jawab Rachel sambil tersenyum.

"Itu pacar kamu Ra?" tanya Nadia yang tiba-tiba kini sudah ada di samping Rachel.

"Oh Nadia, iya dia pacarku." jawab Rachel sedikit gugup.

"Sayangnya aku ga lihat pacarmu Ra, aku penasaran sama pacarmu sampai kamu bisa mengabaikan pesona Pak Milan." kata Nadia sambil terkekeh.

"Bisa saja kamu Nad, udah yuk masuk." jawab Rachel kemudian berjalan masuk ke dalam gedung kantor.

Rachel masuk ke dalam kantor dan duduk di kubikelnya sambil sesekali berdendang dengan lirih, Nadia yang melihat Rachel hari ini tampak begitu ceria menjadi terheran-heran.

"Ceria banget hari ini kamu Ra? Habis dilamar pacar ya?"

Rachel hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Kepo banget kamu Nad."

"Hahahaha, eh Ra tadi malem ada kejadian aneh loh di pesta."

"Kejadian aneh? Memangnya ada apa Nad?"

"Kamu tahu kan Adit yang selama ini gencar deketin kamu."

"Iya memangnya kenapa sama Adit?"

"Dia tiba-tiba dipindahkan ke Surabaya sama Pak Milan."

Mata Rachel langsung melotot. "Yang bener Ra, memangnya apa alasan Pak Milan sampai memindahkan Adit ke Surabaya?"

"Dia cuma bilang rotasi karyawan, saat kami sedang ngobrol tiba-tiba dia mendekat dan langsung bilang kaya gitu sama Adit."

"Memangnya kalian ngobrolin apa sih?"

"Ngobrolin kamu Ra." jawab Nadia sambil meringis.

"Ya ampun, memangnya apa yang bisa digosipin dari aku Nad?"

"Ga ada aku cuma bilang kamu bakalan nyesel ga ikut pesta karena ga bisa liat wajah tampan Pak Milan, eh tiba-tiba Adit bilang kalau dia mau ngejar kamu terus tiba-tiba Pak Milan langsung mindahin dia ke Surabaya. Aneh kan?"

"Ya mungkin aja beneran ada rotasi pegawai Nad."

"Mungkin." jawab Nadia kemudian dia melanjutkan pekerjaannya.

Tanpa diketahui Nadia, Rachel menepuk keningnya di balik kubikelnya. 'Ini pasti ulah Milan untuk menjauhkan Adit dariku.' gumam Rachel sambil menggelengkan kepalanya.

***

Milan akhirnya sampai di London pukul tujuh petang waktu London. Dia lalu melangkahkan kakinya keluar dari Bandara menuju salah satu mobil hotel yang sudah menjemputnya.

"Di Jakarta pasti ini sudah masuk dini hari lebih baik kuhubungi Rachel nanti saja." kata Milan saat di dalam mobil sambil memandang foto Rachel di ponselnya.

'Aku rindu Ra, tunggu aku, besok pagi aku juga sudah pulang dari sini, aku tidak mau berlama-lama meninggalkanmu.' gumam Milan dalam hati.

Sesampainya di hotel, dia langsung menaruh barang-barangnya kemudian kembali keluar menuju ke apartemen milik Bella.

"Aku harus bertemu dengan Bella secepatnya karena waktuku tidak banyak disini." kata Milan saat masuk ke apartemen. Beberapa kali Milan mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban, lalu dia pun membuka pintu apartemen itu yang ternyata tidak terkunci.

"Bela." panggil Milan berulangkali, namun tidak ada jawaban. Sayup-sayup Milan mendengar suara de*ahan diiringi musik dari dalam kamar. Perasaan Milan pun kian tak menentu, perlahan dia mendekat ke kamar dan mendengar suara de*ahan dan e*angan yang semakin keras terdengar.

'Oh tidak, semoga ini tidak seperti yang kupikirkan, semoga itu hanya suara film yang ditonton Bella.' kata Milan sambil membuka pintu kamar.

Namun saat Milan membuka pintu itu, pemandangan yang ada di hadapannya benar-benar membuat dirinya sangat terkejut. Tampak Bella kini tengah telan*ang sambil memainkan pin*gulnya dan duduk di atas seorang lelaki.

"Bella!" teriak Milan dengan penuh emosi, raut wajahnya pun memerah dan perasannya kian berkecamuk.

"Jadi ini jawabannya Bella? Jadi ini jawaban kenapa kau selalu bersikap dingin padaku? Jadi ini jawabannya kenapa kau begitu keras kepala ingin melanjutkan pendidikanmu di London? Jadi benar kau selama ini memang tidak benar-benar tulus mencintaiku!" bentak Milan di hadapan Bella dan Arvin yang kini sibuk memunguti pakaian mereka dan mengenakan pakaian tersebut.

"Dia siapa Bella?" tanya Arvin pada Bella.

"Oh jadi kau ingin tahu siapa aku?" bentak Milan pada Arvin.

"Aku adalah kekasih Bella! Kau dengar itu, aku adalah kekasih Bella!" teriak Milan.

"Tidak mungkin, Bella sudah menjalin hubungan denganku selama tiga tahun."

Mendengar perkataan Arvin, Milan pun semakin bertambah emosi. Dia lalu mendekat pada Bella kemudian menamparnya.

PLAK PLAK PLAK

"DASAR WANITA MURAHAH!!! BERANI-BERANINYA KAU MENDEKATIKU PADAHAL KAU SUDAH MEMILIKI SEORANG KEKASIH? BREN*SEK KAU BELLA!!!"

Arvin pun tersenyum melihat pemandangan yang ada di depan. 'Bagus sekali, saat Bella terpuruk, perlahan aku bisa menguasai harta milik Bella.' kata Arvin dalam hati.

"Milan, aku bisa jelaskan ini semua." kata Bella lirih.

Dia kemudian mendekat pada Milan, namun saat mulai mendekat Milan menghempas tubuh Bella hingga terjatuh di atas lantai.

"Apa yang mau kau jelaskan??? Apa semua belum jelas? Jadi selama ini aku adalah selingkuhanmu? Benar-benar wanita breng*ek! Kau mendekatiku saat sudah berhubungan dengan lelaki itu! Apa maksud dari semua ini Bella???"

Arvin kemudian mendekat pada Milan. "Kendalikan emosimu Milan." kata Arvin.

"Apa kau bilang? Kendalikan emosi? Apa kau belum sadar juga, wanita ini sudah mempermainkan kita, tapi kau masih bisa berkata seperti itu? Kau bodoh atau apa?" bentak Milan pada Arvin.

"Hei jangan sebut aku bodoh, aku melakukan ini karena aku mencintai Bella."

"Dasar bodoh!" umpat Milan pada Arvin, dia kemudian mendekat pada Bella yang masih menangis.

"HEI WANITA B*ENGSEK JANGAN PERNAH LAGI KAU TUNJUKKAN WAJAHMU DI HADAPANKU! AKU SUDAH SANGAT MUAK PADAMU! KAU BERUNTUNG HARI INI AKU TIDAK MEMBUNUHMU!" bentak Milan di hadapan Bella kemudian meninggalkan mereka yang kini hanya bisa termenung melihat kepergian Milan.

'Hancur sudah.' kata Bella sambil menutup wajahnya.

Terpopuler

Comments

Hatsyie

Hatsyie

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-03-23

0

Miss_Queen

Miss_Queen

lnjttt

2022-02-11

0

Lilis Indrawati

Lilis Indrawati

Podo Kabeh Iki cinta segi lima

2022-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Masih Perawan
3 Kritis
4 Pembalasan
5 Gagal
6 Apartemen
7 Mencari Pekerjaan
8 Kecewa
9 Wawancara Kerja
10 Partner Ranjang
11 Malam Yang Panjang
12 Hanya Milikku
13 Kenyataan Sebenarnya
14 Cinta
15 Pesta
16 Hancur
17 Salah Langkah
18 Cokelat London
19 Memilihmu
20 Flashback End
21 Pelakor
22 Bumerang
23 Perhitungan
24 Pesan Berantai
25 Kamar Hotel
26 Nafas Terakhir
27 Office Girl
28 Merebut Kembali
29 Sakit
30 Dendam
31 Rencana Pernikahan
32 Tertipu
33 Hangus
34 Pemilik Butik
35 Almira
36 Luka Jahitan
37 Panti Asuhan
38 Permainan
39 Pemakaman
40 Tablet Obat
41 Jati Diri
42 Hilang Tanpa Kabar
43 Secangkir Cappucino
44 KTP Palsu
45 Jangan Pergi
46 Menikmati Malam
47 Kembali Padaku
48 Rumah Sakit
49 Anak Kita
50 Penculik
51 Alamat Palsu
52 Tersesat
53 Bisikan
54 Sopir Taksi Online
55 Permainan Terakhir
56 Gara-gara Bella
57 Konspirasi
58 Bukti
59 Pengumuman
60 Perkenalan
61 Menghapus Dendam
62 Empat Tahun Kemudian
63 Masa Lalu
64 Asisten Pribadi
65 Evan
66 Kabur
67 Penolong
68 Tempat Persembunyian
69 Aku Mencintaimu
70 Rapuh
71 Terpedaya
72 Nama Yang Kau Sebut
73 Jatuh Cinta?
74 Kencan
75 Bimbang
76 Selamat Tinggal
77 Kardus Bekas
78 Menata Hati
79 Buronan
80 Tes Kehamilan
81 Maaf
82 Sepanjang Hidup
83 Sebuah Kertas
84 Benar-benar Mencintaimu
85 Takdir
86 Memperbaiki Diri
87 Kesempatan
88 Menikah Denganku
89 Waspada
90 Wanita Spesial
91 Kembali Secepatnya
92 CEO Baru
93 Mata-mata
94 Ruang Rapat
95 Manipulatif
96 Battle
97 Menyita Aset
98 Letusan Pistol
99 Tunggu Aku
100 Dosa Masa Lalu
101 Konspirasi 2
102 Teka Teki Evan
103 Blacklist
104 Dua Kemungkinan
105 Bermain Cantik
106 Modus
107 Musuh Bebuyutan
108 Rumit
109 Posisi Sulit
110 Dibodohi
111 Dibuang
112 Kejutan
113 Siapa Pelakunya
114 Waktunya Sudah Tiba
115 Terkecoh
116 Terkepung
117 Masa Lalu
118 Tekanan Mental
119 Pilih Siapa
120 Ruang Tahanan
121 Pengumuman
122 Hidup Baru
123 Sekedar Pelampiasan
124 Terjerat Pesona Suami Tanteku
125 PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
126 PROMO NOVEL MAINAN TUAN MAFIA
127 PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
128 PROMO NOVEL TERBARU
129 PROMO
130 Wanita Malam Pak Polisi
Episodes

Updated 130 Episodes

1
PROLOG
2
Masih Perawan
3
Kritis
4
Pembalasan
5
Gagal
6
Apartemen
7
Mencari Pekerjaan
8
Kecewa
9
Wawancara Kerja
10
Partner Ranjang
11
Malam Yang Panjang
12
Hanya Milikku
13
Kenyataan Sebenarnya
14
Cinta
15
Pesta
16
Hancur
17
Salah Langkah
18
Cokelat London
19
Memilihmu
20
Flashback End
21
Pelakor
22
Bumerang
23
Perhitungan
24
Pesan Berantai
25
Kamar Hotel
26
Nafas Terakhir
27
Office Girl
28
Merebut Kembali
29
Sakit
30
Dendam
31
Rencana Pernikahan
32
Tertipu
33
Hangus
34
Pemilik Butik
35
Almira
36
Luka Jahitan
37
Panti Asuhan
38
Permainan
39
Pemakaman
40
Tablet Obat
41
Jati Diri
42
Hilang Tanpa Kabar
43
Secangkir Cappucino
44
KTP Palsu
45
Jangan Pergi
46
Menikmati Malam
47
Kembali Padaku
48
Rumah Sakit
49
Anak Kita
50
Penculik
51
Alamat Palsu
52
Tersesat
53
Bisikan
54
Sopir Taksi Online
55
Permainan Terakhir
56
Gara-gara Bella
57
Konspirasi
58
Bukti
59
Pengumuman
60
Perkenalan
61
Menghapus Dendam
62
Empat Tahun Kemudian
63
Masa Lalu
64
Asisten Pribadi
65
Evan
66
Kabur
67
Penolong
68
Tempat Persembunyian
69
Aku Mencintaimu
70
Rapuh
71
Terpedaya
72
Nama Yang Kau Sebut
73
Jatuh Cinta?
74
Kencan
75
Bimbang
76
Selamat Tinggal
77
Kardus Bekas
78
Menata Hati
79
Buronan
80
Tes Kehamilan
81
Maaf
82
Sepanjang Hidup
83
Sebuah Kertas
84
Benar-benar Mencintaimu
85
Takdir
86
Memperbaiki Diri
87
Kesempatan
88
Menikah Denganku
89
Waspada
90
Wanita Spesial
91
Kembali Secepatnya
92
CEO Baru
93
Mata-mata
94
Ruang Rapat
95
Manipulatif
96
Battle
97
Menyita Aset
98
Letusan Pistol
99
Tunggu Aku
100
Dosa Masa Lalu
101
Konspirasi 2
102
Teka Teki Evan
103
Blacklist
104
Dua Kemungkinan
105
Bermain Cantik
106
Modus
107
Musuh Bebuyutan
108
Rumit
109
Posisi Sulit
110
Dibodohi
111
Dibuang
112
Kejutan
113
Siapa Pelakunya
114
Waktunya Sudah Tiba
115
Terkecoh
116
Terkepung
117
Masa Lalu
118
Tekanan Mental
119
Pilih Siapa
120
Ruang Tahanan
121
Pengumuman
122
Hidup Baru
123
Sekedar Pelampiasan
124
Terjerat Pesona Suami Tanteku
125
PROMO NOVEL ADIK IPARKU KEKASIHKU
126
PROMO NOVEL MAINAN TUAN MAFIA
127
PROMO NOVEL AKU CINTA BUKAN LARA
128
PROMO NOVEL TERBARU
129
PROMO
130
Wanita Malam Pak Polisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!