Kupu-kupu

Rintihan terdengar lirih dari sela-sela bibir Rachel. Wanita itu membuka matanya bersamaan dengan terpaan mentari, dan kicauan burung yang mengalun indah menyambut pagi hari yang cerah.

Rachel mengganti posisinya menjadi duduk, lalu memegang kepalanya yang terasa berat. Hukuman yang diberikan Peter, meninggalkan rasa lelah dan perih yang menyebar keseluruh tubuh.

Bersamaan dengan itu, Peter masuk kedalam kamar, sambil membawa baki berisi makanan dan salep pereda nyeri. Wajahnya terlihat berseri dengan mata coklat yang terus memandangi istrinya itu.

" Kau, kenapa kesini?" tanya Rachel jutek, tangannya sibuk menaikkan selimut, menutupi tubuh telanjangnya.

" Tentunya, membawa sarapan untuk mu sayang!" kata Peter lalu meletakkan baki tersebut di atas nakas.

" Aku akan mengambilkan mu piyama!" tanpa di minta Peter menawarkan diri, sikapnya ini membuat Rachel bingung.

Padahal semalam Peter terlihat menakutkan, tidak ada kelembutan ataupun sikap manis yang dia tunjukkan padanya.

" Pakailah, aku akan menunggumu!" Peter menyodorkan piyama sutra bewarna merah. Dengan kesal bercampur marah Rachel menyahutnya, lalu beranjak dari tempat tidur.

Langkahnya tertatih-tatih ketika berjalan, Peter yang merasa kasihan langsung menggendong dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

" Cepatlah!" Rachel hanya diam, enggan membalas dan memilih fokus pada cermin besar yang memburam karena uap air.

5 menit kemudian, terdengar suara dari dalam sana. " Peter! aku sudah selesai!" teriak Rachel kencang.

Dua detik kemudian Peter masuk dan kembali menggendong Rachel keluar. Wanita itu duduk di sofa kamar. " Sekarang makan!" seru Peter, tangannya terus mengusap rambut Rachel yang lebat dan lembut.

" Kau sudah makan?" masih dengan wajah tidak bersahabatnya Rachel bertanya.

Tidak sadar ucapannya barusan seolah memberi perhatian pada Peter. Pria itu mendadak menampilkan senyum yang mengembang, memperlihatkan gigi putih yang berderet rapi. Tak lupa ia menciumi wajah Rachel yang sama seperti marshmellow itu. Lembut dan kenyal.

" Aku lapar, tapi aku ingin memakan yang lain!" jawab Peter dengan senyuman nakal.

" Yang lain, apa itu?" tanya Rachel polos, tak mengerti maksud tersembunyi dari ucapan suaminya.

" Tubuh sexy mu sayang!"

Plak! Rachel memukul bahu Peter, tidak keras tapi berhasil membuat wajah Peter yang semula ceria berubah menjadi datar tak berekspresi.

" Kau yang memancing ku, jadi jangan salahkan aku!" pungkas Rachel santai. Ia mengambil baki makanan tersebut.

" Ayo, kau juga harus makan!" Rachel menyodorkan suapan pertama pada suaminya. Peter pun tak menolak, dengan senang hati ia menerima suapan itu. Tak lupa Rachel juga menyuapkan makanan itu untuknya sendiri. Perutnya sudah sangat lapar sejak pagi tadi.

" Kau tidak marah padaku, karena hukuman semalam?" tanya Peter ragu.

Rachel yang asik mengunyah makanan, mendongak lalu menggeleng pelan. " Tidak, karena aku tahu aku salah. Seharusnya aku mencoba bertanya padamu lebih dulu!"

" Maaf sayang, aku tidak bisa memberi tahu mu sekarang."

" Tidak masalah, aku akan menunggu sampai kau siap bercerita padaku!"

" Tapi, kau juga harus minta maaf. Kau membuatku kelelahan!" lanjut Rachel.

" Maaf!"

" Ck, sekedar informasi, aku tidak mudah menerima permintaan maaf."

" Lalu apa yang harus aku lakukan agar kau memaafkan ku sayang?" tanya Peter lagi, rasa bersalah karena membuat istrinya merasa kesakitan, benar-benar membuat hatinya merasa risau dan gelisah.

" Mudah saja, cukup dengan memijat punggung, tangan, dan kaki ku!"

" Hanya itu? baiklah tidak masalah, itu hanya hal kecil!" sanggah Peter diakhiri dengan senyuman manis.

" Selama satu bulan!" lanjut Rachel, seketika senyum Peter luntur.

" Apa?"

" Yah, selama satu bulan kau harus memijit ku sayang!" kata Rachel sambil tersenyum tanpa merasa bersalah.

" Tidak bisa diganti yang lain, seperti meminta baju, perhiasan, ataupun barang yang kau inginkan?"

Seorang mafia yang terkenal akan kebengisan dan kekejamannya memijat tubuh istrinya, hah apa kata orang nanti. Apa sekarang profesinya berubah, dari Mafia menjadi tukang pijat. Lucu sekali.

" Tawaran mu cukup menarik, tapi aku sedang tidak membutuhkan barang-barang itu. Yang ku butuhkan hanya tenaga mu tuan Peter yang terhormat!"

" Okey, aku mengalah!" sahut Peter pasrah.

Rachel tersenyum seraya menatap Peter dengan tatapan penuh kemenangan.

" Oh ya, jangan lupa belikan aku seafood restoran x. Disana mereka menjual makanan berkualitas dengan harga yang murah. Rasanya sangat cocok di lidahku!" tambah Rachel melonjak, tak peduli dengan wajah Peter yang tampak menahan diri.

" Hm!" Peter hendak melangkah, namun suara Rachel kembali memotong langkahnya.

" Sayang, jangan lupa belikan aku buah melon juga. Di bawah sana persediaannya sudah habis!"

Peter menoleh, " kenapa tidak menyuruh Dasha membelinya?"

" Tidak papa, aku hanya ingin kau yang membelinya!" tangkasnya. Peter tersenyum palsu, lalu menjawab. " Jadi kau memanfaatkan ku hah?"

" Cih, tentu tidak. Aku hanya berusaha membantu menghilangkan rasa bersalah mu itu!" ucap Rachel polos.

Peter mengusap wajahnya kasar, ia terjebak dengan ucapannya sendiri. " Baiklah, aku akan pergi bekerja, jangan lupa oleskan saleb ini ke ar*a kewanita*n mu!"

" Yah, hati-hati sayang, jangan lupa belikan pesanan ku, jika kau lupa tidurlah di luar kamar dan jangan menyentuhku selama seminggu!" sahut Rachel sedikit berteriak. Disisi lain Peter mengusap dadanya berulang kali.

Mencoba mengerti istrinya, rasanya baru kali ini ia di perlakukan seperti asisten. Biasanya dialah yang memerintah, tapi sekarang semuanya berbanding terbalik jika berhadapan dengan sang istri.

...🍁🍁🍁🍁...

Sampai di perusahaan Grandvinea company, Peter keluar dari mobil. Hari ini Peter mengendarai mobilnya sendiri. Keenan tidak bisa menjemputnya karena harus mengurusi masalah tahanan kemarin.

Namun, bersamaan dengan langkahnya. Peter berpapasan dengan Keenan. Pria itu terburu-buru masuk kedalam perusahaan. Sepertinya ingin melaporkan sesuatu yang penting.

" Selamat pagi tuan!" sapa Keenan, saat melihat Peter berjalan di belakangnya.

" Hm!" Peter berdehem enggan membalas. Keenan yang sudah terbiasa hanya diam dan mempersilahkan Peter mendahuluinya.

" Tuan, kenapa anda tidak jadi datang kemarin?" tanya Keenan penasaran, pasalnya baru kali ini Peter melanggar ucapannya sendiri.

" Itu karena Rachel membuntuti ku!" sahut Peter jengah. Melihat tatapan Keenan, Peter merasa terbebani. Karena mungkin saja pria itu menunggunya sepanjang malam di ruang bawah tanah miliknya.

" Hm, saya mengerti. Ngomong-ngomong saya menemukan kalung ini di saku kemejanya tuan dan sepertinya ini adalah simbol khusus!"

" Maksud mu pria itu berasal dari kelompok mafia juga?" Peter menghentikan langkah, lalu berbalik dan bertanya.

" Sepertinya begitu tuan, di tekuk bawahnya juga terdapat tato kupu-kupu yang sama persis dengan bandul liontin itu." jawab Keenan.

Peter mengamati liontin itu, baru kali ini ia melihat simbol semacam ini. Memang beberapa kelompok mafia membuat simbol khusus, seperti tato ataupun liontin untuk menandai jika orang itu adalah anggotanya.

Namun, Gold Lion berbeda. Peter tak menekankan peraturan semacam itu, karena hal itu mempunyai resiko yang cukup tinggi. Musuh, dengan mudah mengenali anggotanya, dan menghabisi mereka saat itu pula.

Maka dari itu Gold Lion merupakan kelompok mafia terbesar di Amerika dan terkenal dengan kemisteriusannya.

" Kau sudah menyelidiki liontin ini?"

" Sudah tuan, tapi saya tidak bisa menemukan apapun. Mereka memang memakai simbol khusus, namun, untuk mengais informasi mengenai kelompok mereka sangatlah sulit!" Peter termenung.

" Baiklah, aku akan membicarakan hal ini dengan ayah. Mungkin saja pak tua itu tahu sesuatu! " sahut Peter.

" Baik tuan!" keduanya masuk kedalam ruangan Presdir dan mengesampingkan urusan dunia gelap mereka sesaat. Disini hanya ada bisnis tidak ada transaksi ilegal.

Peter tidak mencampur adukkan masalah kantor dan masalah kelompok mafianya. Keduanya merupakan pekerjaan yang berbeda. Tentu dengan keuntungan dan dampak yang berbeda pula.

Hanya saja pekerjaan Peter yang sebenarnya bukanlah pebisnis, namun pemimpin mafia. Perusahaan ini Peter pergunakan sebagai topeng untuk menutupi wajah aslinya.

Namun, penghasilan yang didapatkan dari Grandvinea company tidak jauh berbeda dengan pendapatannya di dunia Mafia. Cukup besar dan menjanjikan.

Peter suka dengan tantangan yang ekstrim, ada rasa kepuasan tersendiri saat ia, berhasil mengalahkan musuh dengan tembak dan pisaunya itu. Maka dari itu Peter lebih menikmati pekerjaannya sebagai seorang mafia.

TBC

Jika menurut kalian karya author bagus silahkan vote dan kasih hadiah, jika jelek gak usah author gk memaksa tapi like dan komen ya makasih! 🙂🙂🤗🤗🤗

warning!

cerita ini hanya fiksi yang author buat sesuai dengan imajinasi author jadi mohon untuk tidak dianggap serius. 🙏

Terpopuler

Comments

who you

who you

next Thor

2022-01-12

2

langitsenja

langitsenja

semakin menarikkk,nagih bacanya up up yg banyak Thor

2022-01-12

1

Lela Triharisma

Lela Triharisma

aku mau cerita ank kembar nya thor pliissss

2022-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2 Awal mula(Revisi)
3 Penolakan Rachel(Revisi)
4 Kesepakatan(Revisi)
5 Menerima(Revisi)
6 perjanjian pranikah
7 Hari pernikahan
8 malam pertama
9 perbincangan ayah dan anak
10 Kau kejam!
11 Kau membuatku gila sayang!
12 transaksi senjata ilegal
13 Kecupan berulang
14 Apa ini?
15 Mulai curiga
16 Kepergok!
17 Kupu-kupu
18 Black butterfly
19 Perubahan sikap Keenan
20 Berdebat
21 Berkencan
22 You are mine
23 Kau menipuku
24 Bercanda
25 Kau psikopat gila
26 Aku tidak sakit
27 Mafia
28 Keinginan Rachel
29 undangan
30 Jatah yang tertunda
31 Serangan dadakan
32 Masa lalu Keenan
33 Anak?
34 Marah
35 Terima dia dengan segala kekurangannya.
36 Jadikan aku asisten mu
37 Bekerja bersama
38 Kau bisa bergabung
39 Cemburu
40 Makan malam bertiga
41 Membayar dengan tubuhku
42 Perkenalan
43 Cristian Elano
44 Takut istri
45 Permainan ekstrim
46 Hidup dan mati seseorang
47 Menunggu keajaiban
48 Penipu
49 bertemu Grace
50 Memulainya malam ini
51 memutuskan pindah
52 perjalanan penuh kesedihan
53 Jessie
54 Cappadocia
55 Bulan madu part 1
56 Bulan madu part 2
57 Secuil upil
58 Menyerah
59 Cucu perempuan
60 Tragedi 30 tahun yang lalu
61 darah daging Keenan
62 Berdebat
63 Kerisauan Keenan
64 Saran Rachel
65 Asisten kurang ajar
66 Kaki ku pegal
67 Keenan dan Abigail part 1
68 Tak semudah itu melupakan
69 Hamil!
70 Membawa Abigail pulang
71 Ancaman
72 Milan
73 Terbongkar
74 Michel
75 Awal dari segalanya
76 Menculik Michel
77 Buket pengantin
78 Penyatuan Belle dan Keenan
79 Akhir cerita Belle dan Keenan
80 kembali ke mansion
81 kedatangan orang ketiga
82 Wanita nakal
83 Pengumuman
84 Berdebat
85 Peter jahil
86 membuat peringatan
87 Saling mengancam
88 Pertemuan tak terduga
89 Dessert
90 Mana hadiah ku
91 Serangan dadakan
92 Keluarkan pelurunya
93 Ketemu
94 Keluarga Cemara
95 Dasar gila!
96 aku datang
97 Jangan picu orang gila itu
98 Aku tidak bodoh dad
99 Sesuai permintaan mu nona!
100 Dasar konyol(Revisi)
101 sebanyak ini(Revisi)
102 ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103 Mereka harus musnah(Revisi)
104 Kasihan sekali kau!(Revisi)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2
Awal mula(Revisi)
3
Penolakan Rachel(Revisi)
4
Kesepakatan(Revisi)
5
Menerima(Revisi)
6
perjanjian pranikah
7
Hari pernikahan
8
malam pertama
9
perbincangan ayah dan anak
10
Kau kejam!
11
Kau membuatku gila sayang!
12
transaksi senjata ilegal
13
Kecupan berulang
14
Apa ini?
15
Mulai curiga
16
Kepergok!
17
Kupu-kupu
18
Black butterfly
19
Perubahan sikap Keenan
20
Berdebat
21
Berkencan
22
You are mine
23
Kau menipuku
24
Bercanda
25
Kau psikopat gila
26
Aku tidak sakit
27
Mafia
28
Keinginan Rachel
29
undangan
30
Jatah yang tertunda
31
Serangan dadakan
32
Masa lalu Keenan
33
Anak?
34
Marah
35
Terima dia dengan segala kekurangannya.
36
Jadikan aku asisten mu
37
Bekerja bersama
38
Kau bisa bergabung
39
Cemburu
40
Makan malam bertiga
41
Membayar dengan tubuhku
42
Perkenalan
43
Cristian Elano
44
Takut istri
45
Permainan ekstrim
46
Hidup dan mati seseorang
47
Menunggu keajaiban
48
Penipu
49
bertemu Grace
50
Memulainya malam ini
51
memutuskan pindah
52
perjalanan penuh kesedihan
53
Jessie
54
Cappadocia
55
Bulan madu part 1
56
Bulan madu part 2
57
Secuil upil
58
Menyerah
59
Cucu perempuan
60
Tragedi 30 tahun yang lalu
61
darah daging Keenan
62
Berdebat
63
Kerisauan Keenan
64
Saran Rachel
65
Asisten kurang ajar
66
Kaki ku pegal
67
Keenan dan Abigail part 1
68
Tak semudah itu melupakan
69
Hamil!
70
Membawa Abigail pulang
71
Ancaman
72
Milan
73
Terbongkar
74
Michel
75
Awal dari segalanya
76
Menculik Michel
77
Buket pengantin
78
Penyatuan Belle dan Keenan
79
Akhir cerita Belle dan Keenan
80
kembali ke mansion
81
kedatangan orang ketiga
82
Wanita nakal
83
Pengumuman
84
Berdebat
85
Peter jahil
86
membuat peringatan
87
Saling mengancam
88
Pertemuan tak terduga
89
Dessert
90
Mana hadiah ku
91
Serangan dadakan
92
Keluarkan pelurunya
93
Ketemu
94
Keluarga Cemara
95
Dasar gila!
96
aku datang
97
Jangan picu orang gila itu
98
Aku tidak bodoh dad
99
Sesuai permintaan mu nona!
100
Dasar konyol(Revisi)
101
sebanyak ini(Revisi)
102
ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103
Mereka harus musnah(Revisi)
104
Kasihan sekali kau!(Revisi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!