perbincangan ayah dan anak

Malam pertama Peter dan Rachel berlalu dengan penuh gairah, terlarut dalam na*su yang membuncah membuat mereka lupa waktu.

Alhasil keduanya bangun kesiangan dan membuat keluarga menggoda mereka dengan berbagai macam godaan. Hingga membuat wajah Rachel memerah dengan sempurna. Antara menahan marah dan malu.

Semalam Peter tidak melepaskannya, pria itu bahkan memaksanya menelan obat perangsang untuk membuat gairahnya kembali meningkat. Karena itu Rachel pun menikmati semua sentuhan suaminya dan mengalunkan des*han kenikmatan.

" Apa kalian langsung kembali ke mansion setelah ini?" tanya Kanaya pada sepasang pengantin baru yang sibuk bermesraan dengan saling menyuapi makanan dihadapannya. Tentu itu hanya sebuah kepura-puraan semata.

" Tidak mom, kami akan tinggal di mansion daddy selama seminggu!" jawab Peter sambil membersihkan sisa saos yang tertinggal di ujung bibir Rachel.

" Kenapa, apa rumah mu kebakaran sampai kau harus menumpang di rumah ku?" Dominic menyahut, sekali berucap bak panah tajam yang menembus jantung. Menyakitkan dan tidak berperasaan.

" Honey, kenapa kau berkata seperti itu. Itu juga rumah mereka!" ketus Kanaya sembari mencubit kecil perut suaminya. Tak sadar jika perlakuannya itu telah membangunkan singa jantan yang tertidur sudah cukup lama.

" Hukuman menantimu baby, bersiaplah nanti!" bisik Dominic sambil menelusupkan anak rambut Kanaya. Wanita paruh baya itu langsung terdiam, menggosokkan jari jemarinya yang terasa dingin.

Rachel yang melihat kejadian itu hanya diam membisu. Posisi dan keadaannya tidak jauh berbeda dengan Kanaya. Sama-sama terjebak dalam kandang macan. Sekali berbuat kesalahan langsung habis di lahap.

" Tinggal saja son, daddy hanya bercanda tadi." lanjut Dominic, membuat Peter menatapnya datar. Candaan ayahnya selalu garing dan tidak lucu.

" Sekarang ayo kita pulang!" ajak Dominic lalu mencengkeram erat pergelangan tangan Kanaya, seolah tak sabar mengurung wanita itu dalam kamar sehari penuh.

Rachel menyapu pandangannya keseluruh ruangan, mencari keberadaan sosok lelaki tua yang disayanginya.

Dimana ayah, apa dia sudah pulang ke Valencia.

" Darion sudah pulang sejak kemarin malam, ada urusan darurat yang harus dikerjakannya!" sahut Dominic saat melihat menantunya celingukan mencari temannya itu.

Apa! ayah sudah pulang kenapa tidak menemui ku dulu. Batin Rachel bertanya-tanya. Matanya mulai berkaca-kaca padahal untuk kedepannya mereka tidak akan pernah bisa bertemu. Dan sekarang ayahnya malah pergi tanpa berpamitan, apa dia sudah tidak menyayanginya lagi.

" Tidak papa sayang, nanti kau bisa menelponnya. Aku rasa Darion juga tidak ingin pergi tanpa berpamitan!" seru Kanaya mencoba menenangkan menantunya.

Rachel mengangguk seraya tersenyum tipis menyembunyikan kesedihan hatinya. Peter menggenggamnya erat, memberi kehangatan pada telapak tangan istrinya.

" jangan khawatir, dia bukannya tidak menyayangi mu. Namun, pekerjaan mendesak mengharuskannya pergi tanpa berpamitan!" Rachel mendongak menatap dalam Peter. Tak menduga pria itu peka dan berusaha menenangkan hati dan pikirannya agar tidak berpikiran negatif.

Rachel tersenyum dan mengangguk, kali ini bukan pura-pura tapi senyuman tulus. Hatinya tersentuh dengan kata semangat yang di utarakan pria itu.

" Sekarang ayo pulang!" Peter menarik Rachel kedalam pelukannya, lalu menuntunnya masuk kedalam mobil. Rachel pun tak melawan ataupun memberontak, hatinya masih mengagumi kepekaan dan perhatian suaminya.

Mereka masuk kedalam mobil yang berbeda, Dominic mendahului mereka dengan mobil Ferrari kesayangannya, dan Peter memakai BMW seri terbaru yang baru ia beli beberapa hari yang lalu.

" Re, kau tidak ingin berbulan madu dengan ku?" tanya Peter pada wanita yang duduk menyandarkan punggungnya pada jok kursi.

" Bulan madu?" Peter mengangguk.

" Jangan sekarang, aku tidak ingin pergi kemanapun. Maaf, aku menolak ajakan mu!" Peter terkekeh, lalu membelai wajah cantik itu dengan tangan kanannya.

" Ada apa dengan mu, kenapa kau berbicara lembut dan sopan padaku. Apa karena kau takut dengan hukuman ku hm?" Rachel menepis tangan Peter.

Padahal niatnya baik ingin memperlakukan Peter layaknya suami, tapi pria itu selalu saja mengajaknya bertengkar. Dan Rachel tidak mau kalah dalam hal apapun.

" Hm apa ayahmu selalu berlaku seperti itu pada bibi Kanaya?" Peter menoleh, heran dengan Rachel yang membelokkan topik terlalu jauh dari arah pembicaraan mereka tadi.

" Kenapa? apa kau ingin aku memperlakukan mu seperti daddy memperlakukan Mommy. Kau yakin kuat dengan itu. "

" Tidak, aku hanya bertanya!" sewot Rachel malas.

Peter tersenyum, " Daddy memang terlihat kasar, tapi hatinya lemah jika berhadapan dengan mommy. Dan panggil ibu mertuamu dengan sebutan mommy Re!" Rachel mengangguk. Keduanya kembali membisu, dan fokus pada jalanan depan.

...🍁🍁🍁🍁...

Hingga tibalah mereka di sebuah bangunan berlantai empat dengan puluhan pilar besar yang berdiri kokoh menambah keindahan mansion tersebut. Rachel menganga melihat tempat yang sama persis seperti istana mewah itu.

Rasanya Rachel seperti orang kampungan yang baru pertama kali melihat Mansion sebesar istana secara langsung. Dan sekarang ia akan tinggal di tempat megah itu selama satu Minggu.

" Masuklah sayang!" kata Kanaya sembari menggandeng tangan menantunya itu masuk kedalam rumah. Setiap dinding yang terpampang disamping kanan kiri terdapat ukiran yang dilapisi dengan emas dua puluh karat.

Rachel terus menatap kagum, tak salah jika tempat tinggal Dominic Abbey begitu mewah dan berkelas mengingat berapa banyaknya bisnis yang ia punya. Termasuk Kasino besar yang terkenal.

" Ayo nak, mom akan mengantarmu ke kamar Peter!" belum sempat Rachel menjawab. Dominic lebih dulu membuka suara, menghentikan pergerakan Kanaya.

" Biar Peter yang mengurus menantumu baby, sekarang kemari dan dapatkan hukuman mu!" Dominic menarik Kanaya masuk kedalam kamar utama di lantai bawah dan membanting pintu dengan kasar.

Tak lama setelah itu terdengar teriakan dan des*han Kanaya yang membuat Rachel menatap lantai marmer guna menghilangkan rasa gugup.

" Kau imut!" bisik Peter, setelah melihat kucing kecilnya malu. Lain halnya dengan dirinya, Peter sudah terbiasa dengan kelakuan orang tuanya yang diluar nalar.

Ayahnya sangat tergila-gila dengan ibunya sampai tidak mau melewatkan satu hari pun tanpa meminta jatah. " Ayo kekamar dan tidurlah, aku tahu kau masih mengantuk karena kegiatan kita semalam!"

Rachel mendelik, pipinya bersemu merah. " Diamlah! kau ingin aku memotong milik mu?" ketus Rachel marah. Bukannya takut Peter malah tertawa dan semakin gencar menggoda wanitanya.

Cup! Peter mendaratkan ciuman, membungkam bibir manyun yang terlihat imut itu. " Hukuman karena berlaku tidak sopan!" Peter tersenyum penuh kemenangan sambil berjalan mendahului Rachel yang masih tercengang.

Rachel membeku, bagian bawah matanya berkedut sebelah. Sampai kapan perjanjian konyol itu berlaku, Rachel merasa selalu di rugikan. Peter selalu bisa memperdayai dan membuatnya melakukan apapun yang dia mau.

" Peter sialan!" umpat Rachel pelan, tak ingin Peter datang dan menciumnya lagi karena mengumpat.

Sedetik kemudian Rachel berlari menyusul pria yang telah menjauh dari tempatnya berada.

...🍁🍁🍁🍁...

Malam telah tiba terlihat Dominic dan Peter makan malam berdua saja. Rachel dan Kanaya masih tertidur di dalam kamar masing-masing. Alhasil dua pria itu makan malam tanpa istri mereka.

Kecanggungan terjadi diantara ayah dan anak itu, mengingat keduanya sama-sama berkepribadian cuek dan sedingin es.

" Kenapa kau tidak ingin pulang ke tempat tinggal mu sendiri?" Peter sudah menduga ayahnya tidak akan semudah itu percaya padanya.

" Aku membangun ruang bawah tanah!" jawab Peter kembali melahap hidangan yang disajikan pelayan.

" Kau tidak takut Rachel memergoki mu? ayolah boys aku pernah kehilangan mommymu karena pekerjaan ku. Dia melarikan diri setelah mendapati ku menembak dua orang!"

" Aku tahu dad, tapi Rachel berbeda. Dia satu dari jutaan wanita di luaran sana. Aku yakin dia tidak akan keberatan dengan pekerjaan ku ini. Istriku wanita yang tangguh dan kuat!" seru Peter tanpa keraguan.

" Kalau begitu berhati hatilah. Jangan membuat gadis itu menangis, kau tahu sendiri bukan bagaimana kejamnya Darion jika sudah menyangkut putri kecilnya!"

" Aku tahu, jangan khawatir aku tidak akan mengecewakan siapapun!"

TBC

Jika menurut kalian karya author bagus silahkan vote dan kasih hadiah, jika jelek gak usah author gk memaksa tapi like dan komen ya makasih! 🙂🙂🤗🤗🤗

warning!

cerita ini hanya fiksi yang author buat sesuai dengan imajinasi author jadi mohon untuk tidak dianggap serius. 🙏

Terpopuler

Comments

Cha Cha

Cha Cha

kurang haredang cuma separo separo😂😂🤣

2022-10-19

0

Nabila hasir

Nabila hasir

semangat thor.
selalu menunggu lanjutannya thor.
peter ma rachel

2022-01-11

1

War Dcom War War

War Dcom War War

mantap.. lanjut thor....

2022-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2 Awal mula(Revisi)
3 Penolakan Rachel(Revisi)
4 Kesepakatan(Revisi)
5 Menerima(Revisi)
6 perjanjian pranikah
7 Hari pernikahan
8 malam pertama
9 perbincangan ayah dan anak
10 Kau kejam!
11 Kau membuatku gila sayang!
12 transaksi senjata ilegal
13 Kecupan berulang
14 Apa ini?
15 Mulai curiga
16 Kepergok!
17 Kupu-kupu
18 Black butterfly
19 Perubahan sikap Keenan
20 Berdebat
21 Berkencan
22 You are mine
23 Kau menipuku
24 Bercanda
25 Kau psikopat gila
26 Aku tidak sakit
27 Mafia
28 Keinginan Rachel
29 undangan
30 Jatah yang tertunda
31 Serangan dadakan
32 Masa lalu Keenan
33 Anak?
34 Marah
35 Terima dia dengan segala kekurangannya.
36 Jadikan aku asisten mu
37 Bekerja bersama
38 Kau bisa bergabung
39 Cemburu
40 Makan malam bertiga
41 Membayar dengan tubuhku
42 Perkenalan
43 Cristian Elano
44 Takut istri
45 Permainan ekstrim
46 Hidup dan mati seseorang
47 Menunggu keajaiban
48 Penipu
49 bertemu Grace
50 Memulainya malam ini
51 memutuskan pindah
52 perjalanan penuh kesedihan
53 Jessie
54 Cappadocia
55 Bulan madu part 1
56 Bulan madu part 2
57 Secuil upil
58 Menyerah
59 Cucu perempuan
60 Tragedi 30 tahun yang lalu
61 darah daging Keenan
62 Berdebat
63 Kerisauan Keenan
64 Saran Rachel
65 Asisten kurang ajar
66 Kaki ku pegal
67 Keenan dan Abigail part 1
68 Tak semudah itu melupakan
69 Hamil!
70 Membawa Abigail pulang
71 Ancaman
72 Milan
73 Terbongkar
74 Michel
75 Awal dari segalanya
76 Menculik Michel
77 Buket pengantin
78 Penyatuan Belle dan Keenan
79 Akhir cerita Belle dan Keenan
80 kembali ke mansion
81 kedatangan orang ketiga
82 Wanita nakal
83 Pengumuman
84 Berdebat
85 Peter jahil
86 membuat peringatan
87 Saling mengancam
88 Pertemuan tak terduga
89 Dessert
90 Mana hadiah ku
91 Serangan dadakan
92 Keluarkan pelurunya
93 Ketemu
94 Keluarga Cemara
95 Dasar gila!
96 aku datang
97 Jangan picu orang gila itu
98 Aku tidak bodoh dad
99 Sesuai permintaan mu nona!
100 Dasar konyol(Revisi)
101 sebanyak ini(Revisi)
102 ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103 Mereka harus musnah(Revisi)
104 Kasihan sekali kau!(Revisi)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2
Awal mula(Revisi)
3
Penolakan Rachel(Revisi)
4
Kesepakatan(Revisi)
5
Menerima(Revisi)
6
perjanjian pranikah
7
Hari pernikahan
8
malam pertama
9
perbincangan ayah dan anak
10
Kau kejam!
11
Kau membuatku gila sayang!
12
transaksi senjata ilegal
13
Kecupan berulang
14
Apa ini?
15
Mulai curiga
16
Kepergok!
17
Kupu-kupu
18
Black butterfly
19
Perubahan sikap Keenan
20
Berdebat
21
Berkencan
22
You are mine
23
Kau menipuku
24
Bercanda
25
Kau psikopat gila
26
Aku tidak sakit
27
Mafia
28
Keinginan Rachel
29
undangan
30
Jatah yang tertunda
31
Serangan dadakan
32
Masa lalu Keenan
33
Anak?
34
Marah
35
Terima dia dengan segala kekurangannya.
36
Jadikan aku asisten mu
37
Bekerja bersama
38
Kau bisa bergabung
39
Cemburu
40
Makan malam bertiga
41
Membayar dengan tubuhku
42
Perkenalan
43
Cristian Elano
44
Takut istri
45
Permainan ekstrim
46
Hidup dan mati seseorang
47
Menunggu keajaiban
48
Penipu
49
bertemu Grace
50
Memulainya malam ini
51
memutuskan pindah
52
perjalanan penuh kesedihan
53
Jessie
54
Cappadocia
55
Bulan madu part 1
56
Bulan madu part 2
57
Secuil upil
58
Menyerah
59
Cucu perempuan
60
Tragedi 30 tahun yang lalu
61
darah daging Keenan
62
Berdebat
63
Kerisauan Keenan
64
Saran Rachel
65
Asisten kurang ajar
66
Kaki ku pegal
67
Keenan dan Abigail part 1
68
Tak semudah itu melupakan
69
Hamil!
70
Membawa Abigail pulang
71
Ancaman
72
Milan
73
Terbongkar
74
Michel
75
Awal dari segalanya
76
Menculik Michel
77
Buket pengantin
78
Penyatuan Belle dan Keenan
79
Akhir cerita Belle dan Keenan
80
kembali ke mansion
81
kedatangan orang ketiga
82
Wanita nakal
83
Pengumuman
84
Berdebat
85
Peter jahil
86
membuat peringatan
87
Saling mengancam
88
Pertemuan tak terduga
89
Dessert
90
Mana hadiah ku
91
Serangan dadakan
92
Keluarkan pelurunya
93
Ketemu
94
Keluarga Cemara
95
Dasar gila!
96
aku datang
97
Jangan picu orang gila itu
98
Aku tidak bodoh dad
99
Sesuai permintaan mu nona!
100
Dasar konyol(Revisi)
101
sebanyak ini(Revisi)
102
ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103
Mereka harus musnah(Revisi)
104
Kasihan sekali kau!(Revisi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!