Apa ini?

Setelah Peter berangkat, Rachel masuk kedalam kamar dengan membawa beberapa bungkus makanan ringan yang tersedia di rak dapur bawah. Ia berniat menghabiskan waktu dengan menonton tv dan memakan camilan.

Gemuk, biarlah lagi pula Rachel sudah punya suami. Ia tampil cantik pun hanya untuk si Mafia kejam itu.

Tidak mungkin baginya berdandan apik dan menarik perhatian lelaki di luar sana, sedangkan dia sudah menikah dengan Peter yang posesif dan pemaksa.

Rachel meletakkan camilan itu diatas ranjang, dan mencari benda tajam yang bisa dipergunakan untuk membuka kemasannya.

Mulai dari laci sebelah ranjang, sampai laci didalam closet pakaian pun Rachel datangi. Namun, tidak ada gunting ataupun pisau yang dapat ia temukan.

Tersisa satu laci lagi, yang ada dipojok pintu balkon. Laci bertingkat tiga yang terbuat dari kayu dengan ukiran hewan yang terlihat seperti singa dan dilapisi cat bewarna emas.

Rachel memasukkan tangannya kedalam, mengobrak abrik isi laci tersebut. Dan benar saja di dalam laci itu terdapat pisau lipat dengan mata yang tajam, sepertinya itu pisau baru.

Apa itu? tanya Rachel dalam hati ketika merasakan benda dingin menyentuh punggung tangannya. Karena penasaran Rachel melihat isi laci tersebut, refleks ia membungkam mulutnya.

Saat melihat tiga pistol dengan peluru lengkap berjejer rapi didalamnya, untuk apa Peter menyimpan senjata seperti ini. Apa jangan-jangan dia......tidak, Rachel menggeleng menyingkirkan segala macam pikiran buruk yang memenuhi kepalanya.

" Aku akan bertanya padanya nanti!" gumam Rachel pada dirinya sendiri, sambil kembali menutup laci tersebut.

...🍁🍁🍁🍁...

Tok! tok! tok! suara ketukan pintu membuat Rachel mengalihkan pandangannya dari serial televisi.

" Masuk!" serunya sedikit berteriak karena suara televisi yang begitu kencang.

Dasha masuk kedalam dengan membawa nampan berisi jus jeruk yang Rachel minta tadi. Cuaca diluar sangat panas, membuatnya ingin menyegarkan diri dengan meminum segelas jus jeruk yang dingin.

" Ini jus yang anda minta nona!" seru Dasha sopan dan meletakkan gelas tersebut ke atas meja yang ada didepan Rachel.

" Makasih!" kata Rachel yang terdengar kurang jelas, karena mulutnya penuh dengan makanan ringan.

" Iya nona! kalau begitu saya permisi!"

" Eh tunggu sebentar!" teriak Rachel, kala Dasha akan berbalik dan meninggalkan kamar.

" Ya nona, ada yang bisa saya bantu?" Rachel tersenyum, sebenarnya ia ingin bertanya sesuatu bukan membutuhkan sesuatu.

" Hem.. jam berapa Peter pulang bekerja?" sontak gelak tawa kecil terdengar dari sela-sela bibir Dasha. Refleks wanita muda itu menutup mulutnya, sadar jika perbuatannya barusan tidaklah sopan.

" Maaf atas kelancangan saya nona!" ujarnya sembari membungkukkan badan, merasa bersalah. Seandainya tuan mudanya ada disini, mungkin timah panas sudah bersarang di kepalanya sekarang, karena tak terima istrinya ditertawakan.

" Eh tidak masalah, lagi pula aku juga yang aneh bertanya padamu masalah kepulangan suamiku yang seharusnya hal sekecil itu aku sudah tahu!" jawab Rachel gelagapan saat melihat wajah Dasha yang hampir menangis.

" Tidak, ini salah saya karena tidak bisa menjaga sikap!" sahut Dasha masih setia menyalahkan diri.

" Sudah lupakan, jawab pertanyaan ku saja. Kapan Peter pulang dari kantor?"

" Biasanya tuan muda sampai di rumah pukul 7 malam nona!" jawab Dasha.

Rachel mengangguk mengerti, " jika tidak ada yang anda butuhkan lagi saya pamit nona, dan sekali lagi maaf atas kelancangan saya barusan!"

" Tidak papa, santai saja aku tidak akan memakan mu hanya karena tertawa!" Dasha hanya tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan kamar nona mudanya.

" Ternyata dia pulang semalam itu. Jika aku ikut bekerja apa Peter akan mengizinkan ya?" gumam Rachel pelan. Mulai memikirkan pekerjaan untuk dirinya sendiri, ia merasa bosan berada di mansion tanpa melakukan apapun.

" Aku akan mencoba bertanya padanya nanti!" seru Rachel sebelum melanjutkan mengunyah makanan ringan yang terasa gurih itu.

...🍁🍁🍁🍁...

Setelah seharian penuh Rachel gunakan untuk menonton tv dan memakan camilan, selebihnya ia rebahan di atas ranjang. Akhirnya orang yang Rachel tunggu telah tiba.

Peter pulang ke mansion, dan kabar baiknya pria itu tak pulang dengan tangan kosong. Peter membawa sebuket bunga tulip bewarna kuning, bunga kesukaan Rachel dan satu kotak berisi cincin pernikahan.

Senang, tentunya wanita mana yang tidak senang di berikan hadiah seindah ini oleh suaminya. Rachel pun menghadiahi Peter dengan dirinya sendiri, malam itu mereka langsung bergumul panas. Saling berbagi suhu dalam dinginnya malam.

" Peter! aku menemukan pistol di laci sana. Untuk apa kau menyimpan senjata dikamar ini?" tanya Rachel sambil menunjuk laci yang ada di pojok balkon.

" A-apa?" tanya Peter lagi, terlihat sekali jika ia gelisah. Terbukti dari ucapannya yang gagap.

" Pistol, aku menemukannya di laci itu!"

" Uhm, itu-itu aku menyimpannya untuk berjaga-jaga sayang!" dalih Peter.

" Berjaga-jaga? memangnya siapa yang ingin mencelakai mu. Apa kau seorang Mafia sampai-sampai banyak yang mengincar kematian mu!"

Deg! jantung Peter serasa copot dari sarangnya. Pria itu berusaha menahan kegugupan, agar tak menampakkan kebohongan di kedua kelopak matanya.

" Tidak sayang, kau tahu sendiri kan aku pengusaha ternama. Tentu banyak orang yang ingin menyingkirkan aku dari dunia perbisnisan!" kata Peter meyakinkan.

" Benarkah, kenapa aku merasa kau menyembunyikan sesuatu. Apa jangan-jangan kau memang seorang mafia?"

" Tutup mulutmu itu, kau ingin aku menghabisi mu diatas ranjang semalaman penuh. Berapa kali sudah ku bilang, aku bukan mafia kenapa kau terus mengungkitnya!"

" Kenapa kau marah, seolah aku memergoki mu saja." ketus Rachel garang, tak suka mendengar bentakan Peter yang keras dan tegas padanya.

Sikapnya barusan tampak seperti maling yang tertangkap basah. " Maaf!"

Peter menyadari kesalahannya, pria itu memeluk tubuh polos Rachel yang memunggungi dirinya. Rasa bersalah seolah menyelubungi hatinya dengan sekejap, karena membentak istrinya yang tidak bersalah.

" Jangan menyentuhku!" desis Rachel, sembari melepaskan tangan Peter yang melingkar di perut rampingnya.

" Aku tidak sengaja membentak mu tadi!"

Rachel berdecih, tidak sengaja dia bilang. Padahal dengan jelas Peter mengancamnya tadi dan menyuruhnya menutup mulut hanya karena Rachel bertanya hal kecil.

" Ayolah Re, aku sudah meminta maaf. Jangan memunggungi ku!" rengek Peter, semakin mengeratkan pelukannya dan menghirup aroma Lily yang berasal dari leher wanita itu.

" Hm!"

Habis sudah kesabaran Peter, dengan kasar ia membalikkan tubuh Rachel dan mengurungnya erat. " Aku bilang jangan memunggungi ku, aku tidak suka!" suara Peter kini jauh lebih mendominasi dan tajam.

Rachel hanya diam, lalu membalas pelukan suaminya. Dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang itu.

Rachel memilih mencari jalan aman, walaupun dia harus mengalah saat menghadapi sikap egois suaminya.

" Lain kali jangan menyentuh barang-barang di laci itu sayang. Karena itu bisa melukai mu!" seru Peter dengan suara yang lebih lembut.

" Iya maaf!" jawab Rachel singkat. Peter tersenyum dan menciumi pipi tirus itu.

" Aku ingin mengatakan sesuatu yang penting!"

" Katakan saja, apa ada sesuatu yang kau butuhkan?" tanya Peter lagi.

" Aku ingin bekerja!" sontak Peter melepaskan pelukannya, dan menatap Rachel datar.

" Apa menurut mu, aku tidak bisa memberikanmu uang yang cukup. Sampai-sampai kau ingin bekerja?" Rachel menggeleng cepat.

" Tidak, jangan salah paham dengan perkataan ku Peter. Aku hanya merasa bosan tinggal sendiri di mansion ini!"

" Kalau begitu aku akan memindahkan pekerjaan ku dirumah, dan menemani mu disini!" sahut Peter serius.

" Ck, tidak usah. Anggap saja pertanyaan tadi tidak pernah kutanyakan!" seru Rachel malas. Pasalnya Peter tak bisa di lawan dan tak mau kalah.

" Maaf, tapi soal pekerjaan aku tidak bisa memberi mu izin. Aku tidak mau kau kelelahan dan akhirnya jatuh sakit!"

" Hm, aku mengerti!" Peter tersenyum manis, ia kembali memeluk Rachel dan membelai kepala wanitanya itu sampai Rachel tertidur pulas.

TBC

Jika menurut kalian karya author bagus silahkan vote dan kasih hadiah, jika jelek gak usah author gk memaksa tapi like dan komen ya makasih! 🙂🙂🤗🤗🤗

warning!

cerita ini hanya fiksi yang author buat sesuai dengan imajinasi author jadi mohon untuk tidak dianggap serius. 🙏!!???

Terpopuler

Comments

Tati Cahya

Tati Cahya

i am back 🤗
setelah sekian purnama bertapa di gua hantu 👻🤣

2022-05-02

2

Ekawati Hani

Ekawati Hani

Peter perhatian juga ya😁

2022-02-11

1

👑yosha💣

👑yosha💣

piter ibarat... kalau di luar bagai singa kelaparan...
kalau di rumah kucing peliharaan......

2022-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2 Awal mula(Revisi)
3 Penolakan Rachel(Revisi)
4 Kesepakatan(Revisi)
5 Menerima(Revisi)
6 perjanjian pranikah
7 Hari pernikahan
8 malam pertama
9 perbincangan ayah dan anak
10 Kau kejam!
11 Kau membuatku gila sayang!
12 transaksi senjata ilegal
13 Kecupan berulang
14 Apa ini?
15 Mulai curiga
16 Kepergok!
17 Kupu-kupu
18 Black butterfly
19 Perubahan sikap Keenan
20 Berdebat
21 Berkencan
22 You are mine
23 Kau menipuku
24 Bercanda
25 Kau psikopat gila
26 Aku tidak sakit
27 Mafia
28 Keinginan Rachel
29 undangan
30 Jatah yang tertunda
31 Serangan dadakan
32 Masa lalu Keenan
33 Anak?
34 Marah
35 Terima dia dengan segala kekurangannya.
36 Jadikan aku asisten mu
37 Bekerja bersama
38 Kau bisa bergabung
39 Cemburu
40 Makan malam bertiga
41 Membayar dengan tubuhku
42 Perkenalan
43 Cristian Elano
44 Takut istri
45 Permainan ekstrim
46 Hidup dan mati seseorang
47 Menunggu keajaiban
48 Penipu
49 bertemu Grace
50 Memulainya malam ini
51 memutuskan pindah
52 perjalanan penuh kesedihan
53 Jessie
54 Cappadocia
55 Bulan madu part 1
56 Bulan madu part 2
57 Secuil upil
58 Menyerah
59 Cucu perempuan
60 Tragedi 30 tahun yang lalu
61 darah daging Keenan
62 Berdebat
63 Kerisauan Keenan
64 Saran Rachel
65 Asisten kurang ajar
66 Kaki ku pegal
67 Keenan dan Abigail part 1
68 Tak semudah itu melupakan
69 Hamil!
70 Membawa Abigail pulang
71 Ancaman
72 Milan
73 Terbongkar
74 Michel
75 Awal dari segalanya
76 Menculik Michel
77 Buket pengantin
78 Penyatuan Belle dan Keenan
79 Akhir cerita Belle dan Keenan
80 kembali ke mansion
81 kedatangan orang ketiga
82 Wanita nakal
83 Pengumuman
84 Berdebat
85 Peter jahil
86 membuat peringatan
87 Saling mengancam
88 Pertemuan tak terduga
89 Dessert
90 Mana hadiah ku
91 Serangan dadakan
92 Keluarkan pelurunya
93 Ketemu
94 Keluarga Cemara
95 Dasar gila!
96 aku datang
97 Jangan picu orang gila itu
98 Aku tidak bodoh dad
99 Sesuai permintaan mu nona!
100 Dasar konyol(Revisi)
101 sebanyak ini(Revisi)
102 ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103 Mereka harus musnah(Revisi)
104 Kasihan sekali kau!(Revisi)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2
Awal mula(Revisi)
3
Penolakan Rachel(Revisi)
4
Kesepakatan(Revisi)
5
Menerima(Revisi)
6
perjanjian pranikah
7
Hari pernikahan
8
malam pertama
9
perbincangan ayah dan anak
10
Kau kejam!
11
Kau membuatku gila sayang!
12
transaksi senjata ilegal
13
Kecupan berulang
14
Apa ini?
15
Mulai curiga
16
Kepergok!
17
Kupu-kupu
18
Black butterfly
19
Perubahan sikap Keenan
20
Berdebat
21
Berkencan
22
You are mine
23
Kau menipuku
24
Bercanda
25
Kau psikopat gila
26
Aku tidak sakit
27
Mafia
28
Keinginan Rachel
29
undangan
30
Jatah yang tertunda
31
Serangan dadakan
32
Masa lalu Keenan
33
Anak?
34
Marah
35
Terima dia dengan segala kekurangannya.
36
Jadikan aku asisten mu
37
Bekerja bersama
38
Kau bisa bergabung
39
Cemburu
40
Makan malam bertiga
41
Membayar dengan tubuhku
42
Perkenalan
43
Cristian Elano
44
Takut istri
45
Permainan ekstrim
46
Hidup dan mati seseorang
47
Menunggu keajaiban
48
Penipu
49
bertemu Grace
50
Memulainya malam ini
51
memutuskan pindah
52
perjalanan penuh kesedihan
53
Jessie
54
Cappadocia
55
Bulan madu part 1
56
Bulan madu part 2
57
Secuil upil
58
Menyerah
59
Cucu perempuan
60
Tragedi 30 tahun yang lalu
61
darah daging Keenan
62
Berdebat
63
Kerisauan Keenan
64
Saran Rachel
65
Asisten kurang ajar
66
Kaki ku pegal
67
Keenan dan Abigail part 1
68
Tak semudah itu melupakan
69
Hamil!
70
Membawa Abigail pulang
71
Ancaman
72
Milan
73
Terbongkar
74
Michel
75
Awal dari segalanya
76
Menculik Michel
77
Buket pengantin
78
Penyatuan Belle dan Keenan
79
Akhir cerita Belle dan Keenan
80
kembali ke mansion
81
kedatangan orang ketiga
82
Wanita nakal
83
Pengumuman
84
Berdebat
85
Peter jahil
86
membuat peringatan
87
Saling mengancam
88
Pertemuan tak terduga
89
Dessert
90
Mana hadiah ku
91
Serangan dadakan
92
Keluarkan pelurunya
93
Ketemu
94
Keluarga Cemara
95
Dasar gila!
96
aku datang
97
Jangan picu orang gila itu
98
Aku tidak bodoh dad
99
Sesuai permintaan mu nona!
100
Dasar konyol(Revisi)
101
sebanyak ini(Revisi)
102
ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103
Mereka harus musnah(Revisi)
104
Kasihan sekali kau!(Revisi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!