Kau kejam!

Angin berhembus kencang menerpa gorden kamar, membuat kain yang terjuntai itu bergoyangan ke atas udara. Hawa dingin yang amat terasa, kala itu membangunkan Rachel dari tidurnya.

Wanita itu melirik kearah jam diatas nakas. Ia berdesis melihat jam menunjukkan pukul tiga pagi. Matanya melirik ke samping. Dilihatnya Peter terlelap dengan memeluk dirinya.

Kreukk... Rachel memegang perutnya yang terasa lapar. Semalam ia tidak memakan apapun karena tidur lebih awal.

Dengan perlahan Rachel menarik tangan Peter yang memeluknya erat, namun tiba-tiba saja pria itu bangun dan memelintir tangannya kebelakang, serta menindih tubuhnya.

" Akh! apa yang kau lakukan!" bentak Rachel marah pada Peter yang menindihnya diatas.

" Ternyata kau istriku! Maaf aku kira kau musuh ku!" jawab Peter canggung. Tangannya menggaruk tengkuknya yang entah gatal atau tidak.

Sebagai pemimpin mafia, Peter memiliki ketajaman dan kepekaan yang kuat. Itu karena Peter tak mau mati konyol karena tertidur dan tak bisa mendeteksi keberadaan musuh.

Rachel mendelikkan mata, menatap Peter garang. Serangan Peter menyisakan rasa linu yang menyengat.

Kreukk...Rachel menunduk, menahan malu karena bunyi perutnya yang lapar terdengar untuk kesekian kali, dan kali ini lebih nyaring. Cacing-cacing di dalam sana seolah sedang berdemo meminta makan.

" Kau lapar sayang?" tanya Peter menahan tawanya, tidak ingin membuat Rachel semakin malu.

" Hm!" desis Rachel.

" Kenapa tidak membangunkan aku?" Rachel memutar bola matanya. Yang jelas Rachel masih sungkan meminta ini itu pada suaminya sendiri.

" Aku tidak tega melihat wajah lelah mu!" seru Rachel dingin. Berbeda dengan Peter, pria malang itu merasa senang seolah berbagai macam bunga bermekaran di dalam hatinya, karena perhatian yang diberikan kucing liarnya.

" Kau perhatian sekali ya, aku jadi terharu!" kata Peter dengan wajah berbinar dan menoel-noel bahu Rachel menggodanya tanpa henti. Membuat wanita itu salah tingkah dan semakin merasa malu.

" Siapa yang perhatian, kau ingin ku pukul ya?" Rachel langsung menutup mulutnya, tidak ingin Peter mengambil ciuman tanpa izin.

Sudah lama Rachel menahan diri untuk tidak mengumpat ataupun berkata kasar pada Peter karena perjanjian konyol itu.

" Kau takut aku mencium mu huh?" sarkas Peter.

" Tidak siapa yang-" Rachel belum menyelesaikan kalimatnya, Peter lebih dulu melahap bibirnya dengan rakus.

" Manis!" Peter menjilati bibirnya sendiri, membuat Rachel merinding.

" Aku akan menemanimu turun ke bawah!" kata Peter lalu berdiri menunggu Rachel beranjak.

" Tidak perlu, aku bisa sendiri!" seru Rachel malas sambil berjalan mendahului suaminya. Peter terkekeh sembari menggeleng pelan, sebelum mengikuti Rachel dan menyamakan langkahnya.

Mereka tak perlu menaiki lift karena kamar Peter terletak dilantai dua, itu sebabnya mereka berjalan beriringan melewati tangga yang cukup curam.

Peter menyalakan lampu, terlihat dapur minimalis yang mewah dengan perlengkapan lengkap yang tersusun rapi. " Duduklah, aku akan memanasi makanannya untuk mu!" seru Peter, membuat Rachel tersenyum miring.

" Sejak kapan Peter si pemaksa bersikap baik dan romantis padaku, kau menginginkan sesuatu huh?" tanya Rachel menatapnya remeh.

" Kau menghinaku, tapi tak masalah kali ini aku memaafkan mu." Rachel berdecak dan membuang muka, malas meladeni Peter.

" Aku bertanya apa, kau menjawab apa. Tidak nyambung sekali!" Peter tersenyum.

" Alasan yang cukup sederhana, aku ingin merebut hati seorang wanita. Anggap saja ini bagian kecil usaha yang ku lakukan untuknya!" Rachel menatapnya datar, meski tidak ada cinta diantara mereka. Bukankah Rachel sudah menekankan dari awal, tidak boleh ada perselingkuhan diantara mereka.

" Siapa?" tanya Rachel dengan suara dingin mematikan. Tangannya memegang pisau sambil menatap Peter dengan penuh arti.

" Ck, turunkan pisau mu. Kenapa kau galak sekali!"

" Aku hanya memegangnya, kenapa kau takut?" tanya Rachel polos.

Yah kau memang memegangnya saja, tapi tatapan dan arah pisau itu kau tunjukkan padaku.

" Galak tapi polos, aku suka!" goda Peter seraya mengedipkan sebelah matanya.

" Katakan siapa gadis itu? atau kau habis ditangan ku. Perlu kau tahu aku sabuk hitam karate, tidak hanya itu aku juga ahli menggunakan pisau dan pistol. Kau pilih yang mana, aku sarankan pakai pistol itu hanya membuatmu merasakan sakit sebentar!"

" Hal seperti itu sudah sering ku alami!" gumam Peter lirih.

" Ha, kau bilang sesuatu?"

" Tidak!"

" Lalu siapa gadisnya, jangan membuatku penasaran!" pekik Rachel, mulai kesal dengan Peter yang bertele-tele.

" Aku mencintainya dengan tulus, tapi sayangnya dia tidak mencintai ku sama sekali. Dan mirisnya wanita itu amat membenci ku! " Rachel menerka-nerka siapa yang di maksud Peter.

Melihat kucing kecilnya bingung, Peter menghembuskan nafasnya panjang. Rachel terlalu polos jika dihadapkan dengan hal semacam ini.

" Tentu saja kau sayang, siapa lagi wanita yang amat membenci ku selain dirimu?" Rachel terhenyak, merasa tertohok akan perkataan Peter. Bibirnya melekat rapat, tak bisa menjawab.

Pikirannya kosong, shock dengan pernyataan cinta Peter. Tak pernah terpikirkan olehnya jika Peter mencintainya. Rachel pikir Peter menikahinya karena ingin memberinya pelajaran.

" Kenapa, kau terkejut?" tanya Peter dengan alis berkerut.

" Ck, tapi aku tidak bisa membalas perasaan mu!" Peter tergelak. Rachel terlalu cepat mengambil kesimpulan. Tidak ada yang tahu takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Siapa tahu Rachel jatuh hati dan tidak mau pergi darinya suatu hari nanti.

" Aku tidak peduli, lagi pula kita sudah menikah. Sekali kau masuk kedalam hidupku, aku pastikan kau tidak bisa keluar tanpa izin! Kau terjebak dalam penjara hati ku sayang, dan lucunya kau tidak sadar dengan hal itu!" jelas Peter santai, namun terdengar menakutkan di telinga Rachel.

" Kau kejam!"

" Terimakasih atas pujian mu. Sekarang makanlah, aku sudah memanaskannya untuk mu dengan penuh cinta. Aku rasa kau akan menyukainya!" Rachel mengambil makanan tersebut lalu menyantapnya dengan perlahan.

Sedikit merasa tak nyaman dengan tatapan dalam Peter. Apalagi pria itu tak memakai atasan hanya selembar celemek yang menutupi perut kotaknya. Otot tangan dan bahunya masih terlihat jelas, membuat Rachel gemas ingin memainkannya.

" Kau menginginkan tubuh ku hm?" tanya Peter dengan nada menggoda. Sontak pipi Rachel memanas berusaha menahan diri.

" Tidak, siapa yang mau tubuh mu. Percaya diri sekali kau!" kata Rachel lalu melahap makanannya kembali. Masakan pelayan rumah memang yang terbaik.

" Ngomong-ngomong siapa yang mengajari mu memakai pistol dan pisau?" tanya Peter, melanjutkan topik pembicaraan tak ingin kehilangan kesempatan untuk lebih mengenal Rachel.

" Tentu saja ayah ku, kau tahu bukan dulunya dia tangan kanan ayahmu di dunia gelap. Tapi saat aku berumur 5 tahun dia mengundurkan diri dari posisinya!"

" Lalu, kenapa ayahmu memutuskan mengundurkan diri dari posisinya?" tanya Peter lagi.

" Itu karena ayah terlalu menyayangi ku, dia tidak ingin aku terluka karena pekerjaannya!"

" Kau takut dengan Mafia?" Peter mulai memancing Rachel. Jantungnya berdetak kencang, menunggu jawaban sang pujaan hati.

" Tidak, jujur saja aku tidak takut. Tapi aku tidak suka dengan mereka!" Peter menggenggam tangannya erat. Hatinya merasa tak tenang sekarang.

" Kenapa?"

" Karena mereka menghilang nyawa orang dan tidak punya perasaan!"

Peter terdiam, dadanya terasa sakit. Jawaban Rachel bagai anak panah yang melesat menembus jantungnya dalam sekejap. Ternyata Rachel tidak menyukai pekerjaannya. Bagaimana sekarang, Peter bingung. Ia duduk didepan Rachel sambil wanita itu dengan tatapan kosong.

" Aku selesai, ayo kembali ke kamar!" ajak Rachel, lalu beranjak dari tempatnya duduk.

Tiga anak tangga ia lalui, namun tidak ada suara langkah yang mengikuti. Rachel menoleh, ia mendengus saat mendapati Peter masih duduk dan melamun.

Entah apa yang dipikirkan pria itu sampai membuatnya tak sadar dengan keadaan sekitar.

" Peter!" teriak Rachel memanggil suaminya. Namun, nihil Peter masih duduk tak mendengar teriakannya.

Terpaksa Rachel langkahkan kakinya mendekati pria itu kembali. " Peter!" teriaknya lagi sambil menjentikkan jari, menyadarkan suaminya dari alam bawah sadarnya.

" Hm?"

"Ayo kekamar!" Peter menggeleng dan menjawab. " Kau duluan saja, aku akan menyusul nanti!"

Rachel mengernyit, apa yang terjadi dengannya." Tidak, aku akan menunggumu disini!" Rachel kembali duduk, menatap Peter dengan tatapan hangat membuat pria itu tersihir walau hanya sesaat.

" Tidak-tidak ayo kembali!" Peter merangkul pundak kucing kecilnya, dan berjalan beriringan masuk kedalam kamar.

TBC

Jika menurut kalian karya author bagus silahkan vote dan kasih hadiah, jika jelek gak usah author gk memaksa tapi like dan komen ya makasih! 🙂🙂🤗🤗🤗

warning!

cerita ini hanya fiksi yang author buat sesuai dengan imajinasi author jadi mohon untuk tidak dianggap serius. 🙏

Terpopuler

Comments

Vitri Chuby

Vitri Chuby

ceritanya bgus toorr..jgn lm2 y upnya

2022-01-03

1

ummu

ummu

Thor up nya jngn lama lama dong ya ❤️

2022-01-03

1

Narti Ank Ratna Waty

Narti Ank Ratna Waty

cerita nya keren

2022-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2 Awal mula(Revisi)
3 Penolakan Rachel(Revisi)
4 Kesepakatan(Revisi)
5 Menerima(Revisi)
6 perjanjian pranikah
7 Hari pernikahan
8 malam pertama
9 perbincangan ayah dan anak
10 Kau kejam!
11 Kau membuatku gila sayang!
12 transaksi senjata ilegal
13 Kecupan berulang
14 Apa ini?
15 Mulai curiga
16 Kepergok!
17 Kupu-kupu
18 Black butterfly
19 Perubahan sikap Keenan
20 Berdebat
21 Berkencan
22 You are mine
23 Kau menipuku
24 Bercanda
25 Kau psikopat gila
26 Aku tidak sakit
27 Mafia
28 Keinginan Rachel
29 undangan
30 Jatah yang tertunda
31 Serangan dadakan
32 Masa lalu Keenan
33 Anak?
34 Marah
35 Terima dia dengan segala kekurangannya.
36 Jadikan aku asisten mu
37 Bekerja bersama
38 Kau bisa bergabung
39 Cemburu
40 Makan malam bertiga
41 Membayar dengan tubuhku
42 Perkenalan
43 Cristian Elano
44 Takut istri
45 Permainan ekstrim
46 Hidup dan mati seseorang
47 Menunggu keajaiban
48 Penipu
49 bertemu Grace
50 Memulainya malam ini
51 memutuskan pindah
52 perjalanan penuh kesedihan
53 Jessie
54 Cappadocia
55 Bulan madu part 1
56 Bulan madu part 2
57 Secuil upil
58 Menyerah
59 Cucu perempuan
60 Tragedi 30 tahun yang lalu
61 darah daging Keenan
62 Berdebat
63 Kerisauan Keenan
64 Saran Rachel
65 Asisten kurang ajar
66 Kaki ku pegal
67 Keenan dan Abigail part 1
68 Tak semudah itu melupakan
69 Hamil!
70 Membawa Abigail pulang
71 Ancaman
72 Milan
73 Terbongkar
74 Michel
75 Awal dari segalanya
76 Menculik Michel
77 Buket pengantin
78 Penyatuan Belle dan Keenan
79 Akhir cerita Belle dan Keenan
80 kembali ke mansion
81 kedatangan orang ketiga
82 Wanita nakal
83 Pengumuman
84 Berdebat
85 Peter jahil
86 membuat peringatan
87 Saling mengancam
88 Pertemuan tak terduga
89 Dessert
90 Mana hadiah ku
91 Serangan dadakan
92 Keluarkan pelurunya
93 Ketemu
94 Keluarga Cemara
95 Dasar gila!
96 aku datang
97 Jangan picu orang gila itu
98 Aku tidak bodoh dad
99 Sesuai permintaan mu nona!
100 Dasar konyol(Revisi)
101 sebanyak ini(Revisi)
102 ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103 Mereka harus musnah(Revisi)
104 Kasihan sekali kau!(Revisi)
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Pengenalan tokoh dan Prolog(Revisi)
2
Awal mula(Revisi)
3
Penolakan Rachel(Revisi)
4
Kesepakatan(Revisi)
5
Menerima(Revisi)
6
perjanjian pranikah
7
Hari pernikahan
8
malam pertama
9
perbincangan ayah dan anak
10
Kau kejam!
11
Kau membuatku gila sayang!
12
transaksi senjata ilegal
13
Kecupan berulang
14
Apa ini?
15
Mulai curiga
16
Kepergok!
17
Kupu-kupu
18
Black butterfly
19
Perubahan sikap Keenan
20
Berdebat
21
Berkencan
22
You are mine
23
Kau menipuku
24
Bercanda
25
Kau psikopat gila
26
Aku tidak sakit
27
Mafia
28
Keinginan Rachel
29
undangan
30
Jatah yang tertunda
31
Serangan dadakan
32
Masa lalu Keenan
33
Anak?
34
Marah
35
Terima dia dengan segala kekurangannya.
36
Jadikan aku asisten mu
37
Bekerja bersama
38
Kau bisa bergabung
39
Cemburu
40
Makan malam bertiga
41
Membayar dengan tubuhku
42
Perkenalan
43
Cristian Elano
44
Takut istri
45
Permainan ekstrim
46
Hidup dan mati seseorang
47
Menunggu keajaiban
48
Penipu
49
bertemu Grace
50
Memulainya malam ini
51
memutuskan pindah
52
perjalanan penuh kesedihan
53
Jessie
54
Cappadocia
55
Bulan madu part 1
56
Bulan madu part 2
57
Secuil upil
58
Menyerah
59
Cucu perempuan
60
Tragedi 30 tahun yang lalu
61
darah daging Keenan
62
Berdebat
63
Kerisauan Keenan
64
Saran Rachel
65
Asisten kurang ajar
66
Kaki ku pegal
67
Keenan dan Abigail part 1
68
Tak semudah itu melupakan
69
Hamil!
70
Membawa Abigail pulang
71
Ancaman
72
Milan
73
Terbongkar
74
Michel
75
Awal dari segalanya
76
Menculik Michel
77
Buket pengantin
78
Penyatuan Belle dan Keenan
79
Akhir cerita Belle dan Keenan
80
kembali ke mansion
81
kedatangan orang ketiga
82
Wanita nakal
83
Pengumuman
84
Berdebat
85
Peter jahil
86
membuat peringatan
87
Saling mengancam
88
Pertemuan tak terduga
89
Dessert
90
Mana hadiah ku
91
Serangan dadakan
92
Keluarkan pelurunya
93
Ketemu
94
Keluarga Cemara
95
Dasar gila!
96
aku datang
97
Jangan picu orang gila itu
98
Aku tidak bodoh dad
99
Sesuai permintaan mu nona!
100
Dasar konyol(Revisi)
101
sebanyak ini(Revisi)
102
ini bukan omong kosong semata tuan!(Revisi)
103
Mereka harus musnah(Revisi)
104
Kasihan sekali kau!(Revisi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!